NovelToon NovelToon
Bittersweet Villain

Bittersweet Villain

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Identitas Tersembunyi / Keluarga / Angst / Trauma masa lalu
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Nurul Fhadillah

Aizha Adreena Hayva harus bertarung dengan hidupnya bahkan sebelum ia cukup dewasa, berhenti sekolah, mencari pekerjaan dan merawat adiknya karena orantuanya meninggal di malam yang sunyi dan tenang, bahkan ia tak menyadari apapun. bertahun-tahun sejak kejadian itu, tak ada hal apapun yang bisa dia jadikan jawaban atas meninggalnya mereka. ditengah hidupnya yang melelahkan dan patah hatinya karena sang pacar selingkuh, ia terlibat dalam one night stand. pertemuan dengan pria asing itu membawanya pada jawaban yang ia cari-cari namun tidak menjadi akhir yang ia inginkan.

selamat menikmati kehidupan berat Aizha!!
(karya comeback setelah sekian lama, please dont copy my story!)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurul Fhadillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 13

Kini Aizha dan Nuka berdiri di depan Caiden yang sedang membuka pintu, di samping mereka ada koper dan tas-tas berisi barang-barang keseharian kedua perempuan itu. Aizha masih meragukan dirinya sendiri karena ikut bersama pria itu kesini. Ingatkan diri Aizha bahwa mereka tak memiliki hubungan apapun selain sekedar teman, teman yang pernah tidur bersama dua kali, dan dirinya juga baru mengenal pria itu hampir dua tahun. Kini dia dan adiknya sungguh harus tinggal bersama pria itu dalam satu atap hanya karena beberapa orang sedang mengejarnya, memangnya dia siapa? Mafia? Gangster? Agen rahasia?

​Saat masuk kedalam, rumah itu terasa lebih hangat daripada tampilan luarnya, tidak ada begitu banyak perabotan yang ada namun tetap terkesan berkelas, seolah rumah itu cukup elit. Dinding yang diwarnai cokelat terang dengan perabotan dari kayu asli, beberapa tanaman hijau menghiasi sudut-sudut rumah, rumah yang hangat dan nyaman. Caiden menuntun kedua orang itu ke kamar lantai dua dan dirinya akan tidur di lantai pertama.

​Sejujurnya rumah itu tidak terlihat seperti tempat persembunyian pada umumnya, masih terdapat beberapa rumah petani di sekitar sini dan jaraknya ke kota hanya sekitar 20 menitan yang bagusnya adalah Nuka tetap bisa bersekolah walaupun jaraknya menjadi sedikit lebih jauh dari biasanya dan dia menjadi jarang bermain dengan Anne. Kata Caiden rumahnya berbaur dengan rumah petani lainnya dengan baik, tidak ada yang pernah kesini dan siapapun tidak tau tempat ini bahkan orang-orang terdekatnya. Ya itu memang benar, Caiden membeli dan merawat rumah ini walaupun tak pernah menempatinya untuk hari tuanya bersama keluarga sesungguhnya, atau dia bisa tinggal disini setelah dia berhenti dari pekerjaan kotornya, mengontrol pabrik senjata yang akan diturunkan ke generasi-generasinya dari rumah indah ini bukan hal yang mustahil.

​Sudah seminggu sejak kejadian itu, mereka melakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa, tak ada yang terjadi, tak ada telepon dari siapapun dan Caiden bahkan hampir lupa hal semacam itu pernah terjadi jika si asisten tidak mendatanginya ke kantornya.

“sepertinya kamu belum menyelesaikan pekerjaanmu” kata pria itu, duduk di depan Caiden yang tengah mengurus berbagai berkas yang menumpuk di atas mejanya. Caiden berdehem tanpa berniat untuk membalas perkataan itu.

“masih ada waktu, kamu bisa membereskannya malam ini, atau besok, ini belum telat sama sekali” asisten itu kembali berbicara.

“entahlah… aku tak yakin masih ingin melanjutkan” kini fokus Caiden pindah ke laptop di depannya, memindahkan data-data penting tentang perkembangan pabriknya sebulan ini.

“apa? Tapi kamu tau kan apa yang bisa terjadi jika itu tidak dibereskan” kening si asisten berkerut dalam, wajahnya tampak tak senang dan sedikit gelisah, Caiden melirik sekilas pria itu lalu kembali melanjutkan kerjaannya.

“I can haddle it”

“jangan bilang kau jatuh cinta padanya?! Si targetmu itu” asisten itu menatap lekat pada Caiden, mencoba menganalisis setiap perubahan ekspresi pria itu.

“jatuh cinta?! Omong kosong macam apa itu!” Caiden mendengus tak percaya.

​Si asisten keluar dari ruangan Caiden setelah tak ada lagi yang bisa ia katakan, mungkin ini juga menjadi waktu untuknya berhenti berurusan dengan Caiden. Namun dia tau apa yang akan datang pada pria itu nanti karena baginya si anonim tidak hanya sekedar mengancam saja.

​Caiden sendiri bahkan tak peduli, dia bisa menghadapi apapun. Dia selalu bisa mengatasi semua pekerjaannya, dia sudah berurusan dengan sangat banyak jenis orang, psikopat sekali pun dan ini tak akan menjadi hal yang begitu besar dan terlalu mengancam. Hanya saja Caiden tidak tau orang seperti apa si anonim ini.

​Saat pulang kerumah, ia melihat Aizha tengah duduk dengan tenang di ruang tamu dengan novel horor di tangannya, Nuka duduk tak jauh dari kakaknya sambil mengerjakan tugas sekolahnya. Lihat, semua tampak normal dan biasa saja, tak ada yang terjadi dan tak ada yang bisa menemukan mereka disini.

​Caiden masuk ke kamarnya, mandi dan berganti baju, setelahnya pria itu kembali ke ruang tamu dan bergabung dengan mereka. pria itu menyalakan TV dan menonton acara variety show menjelajah hutan. Mereka terus seperti itu sampai makan malam, Aizha memasak sup ceker ayam, sosis, dan omelet. Mereka bertiga makan bersama dengan akur dan tak canggung sama sekali.

​“Bagaimana hari ini?” tanya Caiden membuka percakapan.

“baik, cukup baik, pekerjaanku tidak begitu sulit” Aizha kini bekerja di toko mainan itu, hanya bekerja disana dan dia bahkan berhenti dari toserba. Kini kesehariannya cukup normal dan bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama adiknya.

“tak ada yang mengikutimu atau mencoba mencelakaimu kan?!”

“tidak ada, semua baik-baik saja, Nuka juga baik-baik saja di sekolahnya, semua cukup normal” dan Aizha bertanya-tanya apa sekarang mereka harus kembali ke rumah sewa kecil mereka? sejauh ini tak ada satupun hal yang mengancam, tak tau apa yang dilakukan Caiden namun pria itu juga terlihat cukup baik, jadi haruskah kini mereka kembali ke rumah sewa mereka?!

​Sejujurnya Aizha senang tinggal disini, disini begitu nyaman dan tenang, tak ribut seperti tempat mereka tinggal sebelumnya. Berada disini membuatnya merasa bisa bernapas dengan normal, dan yang terpenting dia bisa banyak menghabiskan waktu bersama adiknya. Walaupun begitu dia tak ingin merepotkan Caiden, tak ingin terus menjadi benalu yang melekat pada pria itu bahkan walaupun dengan fakta pria itu sendiri yang menyeretnya kesini.

...☠️☠️☠️...

​Aizha menatap Nuka yang tertidur di sebelahnya. Napas gadis kecil itu berhembus dengan perlahan dan teratur. Aizha dengan perlahan-lahan dan berhati-hati bangkit dari tempat tidur, tak ingin membangunkan adik kecilnya itu. Aizha berjalan turun ke lantai bawah tanpa membuat suara sedikitpun. Gadis itu berencana untuk ke dapur, rasanya sangat haus karena hari ini lebih panas dari biasanya. Bahkan AC yang menyala hampir sepanjang hari tidak dapat mengusir panas sepenuhnya.

​Lampu ruang tengah telah dimatikan, lampu dapur juga, rumah itu hampir sepenuhnya gelap gulita. Sebelum melangkah ke dapur, Aizha melirik kamar Caiden, walaupun pintu tertutup rapat, tak ada cahaya yang dapat ia lihat dari celah-celah, pada jam segini tentu saja pasti semua sudah tidur. Aizha mengambil sebotol air mineral dingin dari dalam kulkas, langsung meneguknya tanpa menuangkannya terlebih dahulu ke gelas. Air dingin itu mengalir dari tenggorokan Aizha membuat dirinya sedikit kedinginan saat air itu sudah masuk ke tubuhnya. Secara samar-samar gadis itu bisa mendengar sesuatu dari arah luar rumah, suara itu terdengar seperti cipratan-cipratan air, apa ada seseorang di luar sana? Di kolam?

​Tidak mungkin ada yang berenang di jam 2 pagi dini hari, namun walaupun samar-samar Aizha yakin dia tidak salah dengar. Dengan rasa ingin tau yang cukup tinggi, Aizha menyeret kakinya untuk mendekati pintu samping yang akan mengarah langsung ke kolam renang, tubuhnya bergetar secara perlahan dan Aizha tak yakin karena dingin atau karena ia merasa sedikit takut. Bagaimana jika itu orang asing yang mencoba mencari jalan masuk ke rumah? Bagaimana jika itu orang yang mengejar Caiden, yang selalu pria itu bicarakan?

​Aizha membuka sedikit pintu agar dapat mengintip keluar, namun dari tempatnya berada, sangat sulit melihat kearah kolam renang karena pandangannya terhalang oleh beberapa tanaman yang di tata dekat kolam. Dari balik tanaman yang tinggi-tinggi dan lebat itu Aizha bisa melihat sesuatu tengah bergerak-gerak dengan aneh, terasa seperti seseorang tengah melakukan sesuatu tapi sangat tak jelas apa yang sedang dilakukan atau apa itu sungguh seseorang.

​Brak…ting… suara hantaman yang lumayan kuat mengejutkan Aizha, suara itu disusul dengan suara besi yang berdenting, suara-suara itu tentu saja dari arah kolam namun tetap tidak bisa melihat dengan jelas. Aizha semakin takut, suara dentuman besar apa itu? apa yang sebenarnya terjadi? apa yang tengah dilakukan orang itu di jam 2 pagi? Karena terlalu takut, Aizha kembali menutup pintu itu, mencoba mengatur napasnya. Dirinya sedang mempertimbangkan apa harus membangunkan Caiden dan mengatakan ada sesuatu yang aneh di kolam atau dirinya harus berlari ke kamarnya sendiri, mencoba tidur dan bersikap seolah tidak ada yang terjadi.

​Sebelum Aizha dapat memutuskan apapun yang ia pikirkan, pintu yang berada di belakang punggungnya terbuka secara tiba-tiba membuat Aizha yang bersandar disana hampir terjungkal jatuh kebelakang, namun tubuhnya di tahan oleh dada bidang seseorang yang terasa basah dan dingin menembus kaos Aizha dan bahkan tulangnya.

​“aa-“ suara teriakan Aizha terendam karena mulutnya kini dibekap oleh tangan besar yang juga basah dan dingin. Tubuh Aizha semakin bergetar dan dia hampir mengeluarkan air mata karena sangat takut hingga suara pria itu membuat Aizha tersadar.

“apa yang kamu lakukan disini?” pertanyaan itu meluncur dengan santai dari mulut pria di belakangnya, tentu saja suara yang sudah dihafal Aizha, tentu saja itu Caiden si pemilik rumah. Walaupun dia memiliki semua rumah ini, semua bagian rumah ini, kenapa dia harus berenang di jam 2 pagi? Itu sangat tidak normal dan mencurigakan.

“kamu membuat ku takut” kini Aizha sudah berdiri sedikit lebih jauh dari Caiden, menghadap pria itu dan mengamatinya dari atas sampai bawah. Seluruh tubuhnya basah dan air sudah mengenang di bawah kakinya.

“bagaimana aku tau kamu masih terbangun” balas Caiden sedikit sinis lalu berjalan masuk ke dalam rumah, mengambil handuk yang ada di sofa yang tak disadari Aizha sebelumnya, gadis itu mengekor di belakang Caiden.

“so why you swim at this time?” Aizha duduk di sofa itu dan Caiden masih berdiri di tempatnya sambil mengeringkan tubuh dengan handuk, bahkan tak ada dari mereka berencana untuk menyalakan lampu, tak merasa terusik dengan kegelapan di sekitar mereka.

“tak bisa tidur”

​Walaupun sudah setengah 3 pagi, kedua orang itu duduk dengan nyaman di sofa dan menonton TV, seolah seperti tak ada hari esok, tidak ada siapapun diantara mereka yang berencana untuk tidur dalam waktu dekat. Mereka duduk berdekatan dan berbagi satu selimut bersama.

1
Nur Yuliastuti
terimakasih dobel up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗😍
Nur Yuliastuti
Aizha 😢😢
neen
soo sweet.. jng biarkan kenyataan menghncurkan hal manis ini.
Nur Yuliastuti
segera pulih ya Izha,, semoga tinggal bahagia nya
Nur Yuliastuti
Aamiin
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
😔😔
Nur Yuliastuti
banyak belajar dr sini,, pikir kan baik buruknya sebelum melakukan sesuatu
Nur Yuliastuti
kalau sakit hati sdh tertanam ya 😔
Nur Yuliastuti
br ini baca yg ber genre seperti ini,,, keren Thor,, terimakasih up nya,, sukses sll untuk semua karyanya 🤗❤️
Nurul Fhadillah: Terimakasih🤗
total 1 replies
Nur Yuliastuti
bennnar 🙊
Nur Yuliastuti
diakan teman SMP Aizha yg tinggal bersama nenek baik hati itu?
Nurul Fhadillah: Iya dia😭😭
Nur Yuliastuti: diakah
total 2 replies
Nur Yuliastuti
akhirnya
Nur Yuliastuti
barangkali jawaban dr clue nya Den
Nur Yuliastuti
keluar dr kandang macan masuk ke kandang singa 🙈
Nur Yuliastuti
terimakasih up nya 🤗❤️
Nur Yuliastuti
big hug Aizha
Nur Yuliastuti
namanya adiknya Aizha bagus banget
neen
ouhh.. so sad..knp sprti ini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!