NovelToon NovelToon
Menikahi Majikan Ibu

Menikahi Majikan Ibu

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Perjodohan / Nikahmuda / Duda / Konflik Rumah Tangga- Terpaksa Nikah / Tamat
Popularitas:124.1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Casanova

Bella gadis berusia 17 tahun, terpaksa harus menikah dengan majikan tempat ibunya (Rosma) bekerja, demi untuk membuat ikatan antara keluarganya dan si majikan. Ibunya sudah bekerja selama 8 tahun menjadi pembantu rumah tangga di tempat sang majikan, sejak ayahnya meninggal.

Barata Wirayudha, pemilik BW Group, seorang duda cerai tanpa anak, 35 tahun. Perceraiannya 8 tahun silam mengguncang kehidupannya, sehingga dia memilih meninggalkan Jakarta dan merintis kantor cabang BW Group di Surabaya.

Di kota Surabaya dia dipertemukan dengan Bu Rosma yang dipekerjakannya sebagai pembantu rumah tangga. Bu Rosma banyak berjasa untuknya. Karena itu. akhirnya Bara meminta Bu Rosma dan kedua putrinya untuk tinggal bersamanya sekaligus membiayai sekolah putri-putrinya.

8 tahun tinggal di Surabaya, Bara harus kembali ke Jakarta untuk mengurus perusahaannya yang mengalami masalah. Untuk tetap menjaga hubungan dengan Bu Rosma, akhirnya Bara memutuskan menikahi salah satu putrinya.

Setelah menikah Bella ditelantarkan Bara selama 2 tahun, tidak diperlakukan selayaknya istri. Bahkan Bara seolah menghilang begitu saja. Ikuti perjalanan rumah tangga keduanya ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Casanova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 1. Aku Akan Menikahi Salah Satu Putri Ibu

“Aku akan menikahi salah satu dari putri Ibu,” ucap Bara kepada pembantunya. Bara baru saja kembali dari kantor, masih mengenakan setelan jasnya.

Selama seminggu ini Bara berpikir keras, sampai akhirnya ia memutuskan akan menjadikan pembantu yang sudah dianggap seperti ibunya sendiri selama delapan tahun tinggal di Surabaya sebagai ibu mertuanya. Ia tidak punya jalan lain. Bisa saja ia tetap membiayai kebutuhan Ibu Rosma dan putri-putrinya, tetapi suatu saat hubungan itu akan terputus. Selain itu, ia khawatir Bu Rosma akan menolak bantuannya.

Akan tetapi dengan menikahi salah satu putri Bu Rosma, dengan sendirinya ia menjadi anak menantu. Selamanya, ia bisa menjaga Ibu Rosma.

Bu Rosma terkejut, tidak bisa berkata apa-apa mendengar kata-kata majikannya. Baru saja Bara mengabarinya akan segera kembali ke Jakarta. Rasa sedih itu belum hilang sepenuhnya, tetapi ia sudah dikejutkan lagi dengan berita kedua.

“Tuan ... tidak perlu seperti ini,” tolak Bu Rosma. Ia tidak bisa menerima permintaan sang majikan yang terlalu berlebihan. Apalagi pernikahan itu bukan main-main, menyangkut masalah hati dan ikatan seumur hidup. Selain itu, Bu Rosma juga tidak tahu bagaimana tanggapan putri-putrinya.

“Bu, aku akan menjaga Ibu dan putri-putrimu,” ucap Bara meyakinkan.

“Selama delapan tahun ini, Ibu sudah banyak membantuku. Aku tidak tahu kalau tidak ada Ibu, bagaimana hidupku saat ini,” lanjut Bara lagi.

“Selama ini, saya ikhlas bekerja dengan Tuan. Lagipula, Tuan sudah banyak membantu saya dan kedua putri saya,” ucap Bu Rosma pelan dengan wajah menunduk.

Selama bekerja dengan Bara, majikannya itu sudah berbuat banyak pada Bu Rosma. Selain putrinya diizinkan tinggal di kediaman Bara. Pendidikannya pun dibiayai langsung oleh Bara termasuk uang saku dan keperluan lainnya.

Di tengah perbincangan antara Bara dan Bu Rosma, Bella putri bungsu Bu Rosma masuk. Gadis itu baru saja pulang dari sekolah, masih mengenakan seragam putih abu-abunya lengkap dengan tas ransel di punggungnya. Peluh masih membasahi punggung seragam putihnya. Belum lagi aroma debu dan jalanan yang masih menempel di tubuhnya. Ia harus berlari mengejar bus sekaligus berdesak-desak dengan penumpang di dalamnya.

“Tuan,” sapa Bella menunduk saat sudah berhadapan dengan majikan ibunya. Merapikan rambutnya yang dikepang dua. Ia tidak mendengar pembicaraan ibunya dengan sang majikan.

“Aku akan menikahinya dalam minggu ini. Setelahnya ... aku harus kembali ke Jakarta.” Bara mengatakan langsung di depan ibu dan anak itu dengan tegas dan yakin. Tangannya mengarah kepada Bella.

Sontak Bella langsung mengangkat kepalanya terkejut. Menatap sekilas ke arah majikan ibunya itu, kemudian menundukkan kepalanya lagi.

“Apa aku tidak salah dengar? Menikah dengan Tuan Bara,” ucapnya dalam hati.

Tangan Bella meremas ujung seragam sekolahnya. Berharap ia salah dengar atau Bara salah bicara, tetapi tidak, kembali Bara menegaskan.

“Aku akan menikahi Bella, Bu,” ucap Bara sekali lagi, diperjelas dengan nama calon perempuan yang akan dinikahinya.

Ini bukan pertanyaan, lebih ke pernyataan. Tidak ada kesempatan untuk setuju ataupun menolak. Bara sudah menyatakan pendapatnya. Ia hanya sedang menunggu kata setuju saja dari mulut Bu Rosma atau cukup persetujuan dari Bella.

Bella melirik ke ibunya yang saat ini sama terkejut dengan dirinya.

“Tuan," panggil Bu Rosma.

“Kita bicarakan lagi nanti!” potong Bara. Ia segera melepaskan jasnya, menyerahkan pada Bella yang berdiri kaku.

Terlihat Bella buru-buru menerima jas yang disodorkan padanya. Ia masih bingung dan bertanya-tanya. Apa maksud dari semua pernyataan majikan ibunya itu. Ia bahkan belum menamatkan bangku SMA-nya, masih banyak cita-cita dan impian yang dirangkai di otaknya, tetapi kata-kata majikannya, menghancurkan semua mimpi-mimpinya.

“Ini serius? Ini nyata?” tanya Bella dalam hati.

“Bell, tolong siapkan air mandiku!” pintanya pada Bella yang masih saja berdiri mematung.

“Ya, Tuan,” sahut Bella. Melepas tas ranselnya, kemudian menyerahkannya pada sang Ibu. Berlari mengekor Bara yang masuk ke dalam kamar.

Bella sudah terbiasa masuk ke dalam kamar megah milik Bara itu, tetapi entah kenapa hari ini langkahnya terasa berat setelah mendengar pernyataan sang majikan. Ada rasa waswas dan khawatir.

Bella langsung menuju kamar mandi, menyiapkan air mandi sang majikan. Setelahnya melangkah menuju walk in closet, meraih pakaian kotor Bara yang baru dilepaskannya. Teronggok di lantai berlapis karpet bulu tebal.

Baru saja ia akan melangkah keluar dari kamar, suara berat majikan ibunya itu menghentikannya.

“Bell, bisa kita bicara?” tanya Bara.

“Ya, Tuan,” sahut Bella mengangguk. Berjalan menghampiri Bara kemudian menunduk.

Terlihat Bara menghela napasnya, sebelum membuka suara lagi.

“Aku harus segera kembali ke Jakarta, tetapi aku tidak bisa meninggalkan kalian begitu saja. Kalian sudah seperti keluarga untukku.” Bara menghentikan kata-katanya, memperhatikan gadis cantik dengan dandanan sederhana itu dengan saksama.

“Aku akan menikahimu. Aku harap kamu menyetujuinya. Aku ingin kita benar-benar menjadi keluarga,” jelas Bara.

Bella diam dan menunduk. Tidak berani mengangkat kepalanya sama sekali. Dari delapan tahun yang lalu, saat ia masuk dan tinggal di rumah mewah ini, ia memang sudah ditakdirkan untuk menunduk setiap berhadapan dengan majikan ibunya ini. Bella hanya anak seorang pembantu di sini. Kalaupun ia bebas keluar masuk kamar Bara, itu karena membantu ibunya mengurus segala keperluan majikannya.

Namun, tiba-tiba sang majikan memintanya menikah. Tidak ada cinta, tidak ada sayang, hanya ada sebuah alasan. Untuk mengikat hubungan dengan keluarga mereka yang miskin, yang statusnya hanya seorang pembantu di kediaman mewah Barata.

“Aku bisa saja memilih Rissa ... kakakmu, tetapi ... kata hati memintaku untuk memilihmu.” Bara berkata lagi.

“Mungkin aku tidak begitu mengenal Rissa, dia tidak lama tinggal di sini. Hanya beberapa bulan ... dia sudah melanjutkan kuliahnya ke Jakarta,” jelas Bara.

Bella tetap diam. Tidak bisa menjawab apa pun.

“Coba bicarakan dengan Ibu, aku menunggu kabar baik darimu. Nanti kita bicarakan lagi. Aku harus mandi sekarang,” ucap Bara, melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Meninggalkan Bella yang masih saja berdiri mematung.

***

Pengenalan Tokoh :

Barata Wirayudha atau dipanggil Bara, duda cerai tanpa anak berumur 35 tahun. Pemilik BW Group, salah satu perusahaan property ternama di Jakarta. Perceraiannya 8 tahun yang lalu dengan seorang dokter kecantikan, begitu mengguncang hidupnya. Dia memilih pergi meninggalkan Jakarta, meninggalkan semua luka akibat perceraiannya.

Surabaya kota yang dipilih untuk melarikan diri dari masa lalunya sekaligus merintis kantor cabang BW Group di sana. Selama 8 tahun ini, dia sama sekali tidak mau menginjakan kakinya ke kota metropolitan itu. Sampai sang asisten Kevin, mengabarkan padanya kalau perusahaan mengalami masalah dan memintanya kembali.

Bara, tampan dan mapan. Blasteran dari Ibu London, Bapak Jawa. Kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

***

Terima kasih. Mohon dukungannya like dan komen ya. Love you all

Kalau berkenan, bisa mampir di judulku yang lain.

“Istri Kecil Sang Presdir”

Bisa juga follow ig untuk tahu karya-karya ku yang lain. casanova_wetyhartanto

1
Shadriana Ana
cerita nya bagusss Thor
Nayy
thooor...naruh bawang nya kebanyakan 😭😭😭
Love, terimakasih 🥺
Memyr 67
𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗃𝖺𝗇𝗀𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗇𝖽𝗈𝗄𝗈 𝖺𝗒𝖺𝗁𝗇𝗒𝖺 𝗋𝖺𝗇𝗂𝖺
Memyr 67
𝗋𝖾𝗌𝗂𝗄𝗈 𝖻𝖺𝗋𝖺. 𝗆𝖾𝗆𝗂𝗅𝗂𝗁 𝗇𝗂𝗄𝖺𝗁 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖻𝗈𝖼𝗂𝗅. 𝗎𝖽𝖺𝗁 𝖻𝗈𝖽𝗈𝗁, 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝗅𝖺𝗀𝗂.
Memyr 67
𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗉𝗎𝗇𝗒𝖺 𝗉𝖾𝗇𝗀𝖺𝗅𝖺𝗆𝖺𝗇 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅 𝗌𝗈𝗄 𝗍𝖺𝗎 𝖽𝖺𝗇 𝗄𝖾𝗋𝖺𝗌 𝗄𝖾𝗉𝖺𝗅𝖺
Memyr 67
𝗇𝗈𝗏𝖾𝗅 𝗉𝖾𝗇𝗎𝗁 𝗄𝗈𝗇𝖿𝗅𝗂𝗄. 𝖻𝗈𝖼𝗂𝗅 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅 𝖼𝖾𝗆𝖻𝗎𝗋𝗎 𝖻𝗎𝗍𝖺
Memyr 67
𝗁𝖺𝗋𝗎𝗌𝗇𝗒𝖺 𝖻𝖺𝗋𝖺 𝖽𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗉𝖾𝗅𝖺𝗃𝖺𝗋𝖺𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾𝗌𝖺𝗅 𝖻𝖾𝗋𝖻𝗎𝗅𝖺𝗇 𝖻𝗎𝗅𝖺𝗇. 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗒𝗀 𝖼𝖾𝗆𝖻𝗎𝗋𝗎 𝖻𝗎𝗍𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖻𝗋𝖾𝗇𝖽𝖺, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁𝖺𝗇 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁𝖺𝗇, 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾, 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁𝖺𝗇 𝗆𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝖽𝖺𝗁 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅, 𝗆𝖾𝗇𝗀𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗄𝖾𝗄. 𝗒𝗀 𝗆𝖾𝗆𝗂𝗅𝗂𝗁 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝗄𝖾𝖼𝗂𝗅 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅, 𝗄𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺. 𝖻𝖺𝗋𝖺 𝗃𝗎𝗀𝖺, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗎 𝗄𝖺𝗌𝗂𝗁 𝗉𝖾𝗇𝗀𝖾𝗋𝗍𝗂𝖺𝗇 𝗄𝖾 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗒𝗀 𝖾𝗀𝗈𝗂𝗌 𝖺𝗆𝗉𝗒𝗎𝗇, 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗎 𝗇𝗀𝖾𝗋𝗍𝗂 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝖼𝗂𝗇𝗍𝖺 𝖻𝖺𝗋𝖺 𝖼𝗎𝗆𝖺 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺, 𝗅𝖾𝖻𝗂𝗁 𝗆𝖾𝗆𝗂𝗅𝗂𝗁 𝖻𝖾𝗋𝗌𝖺𝗆𝖺 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝖽𝖺𝗋𝗂𝗉𝖺𝖽𝖺 𝗆𝖾𝗇𝖾𝗆𝗎𝗂 𝖻𝗋𝖾𝗇𝖽𝖺. 𝗄𝖺𝗅𝖺𝗎 𝗍𝗂𝖽𝖺𝗄 𝖺𝖽𝖺 𝗉𝖾𝗅𝖺𝗃𝖺𝗋𝖺𝗇 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝖽𝗎𝗈 𝖻, 𝖽𝖺𝖽𝖺𝗁 𝖺𝗃𝖺 𝖺𝗄𝗎 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗄𝖺𝗋𝗒𝖺 𝗈𝗍𝗁𝗈𝗋.
Memyr 67
𝗋𝗈𝗅𝖺𝗇𝖽 𝖺𝗇𝖾𝗁. 𝖺𝗇𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝗆𝖺𝗎, 𝗂𝖻𝗎𝗇𝗒𝖺 𝖽𝗂𝖻𝗎𝖺𝗇𝗀
Memyr 67
𝗂𝗒𝖺. 𝗉𝗎𝗍𝗋𝗂 𝖻𝗈𝗌𝗇𝗒𝖺 𝗌𝖺𝗆𝖺 𝗄𝖺𝗄𝖺𝗄𝗇𝗒𝖺 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺, 𝗋𝗂𝗌𝖺
Yo Zhibin❤️💞
dasar para suami..baru puasa berapa hari sudah gakuna aja..😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
tipe Bara..sama persis Q bgt..😂😂
Yo Zhibin❤️💞
percuma debat bell..kalo sudah wataknya susah..sabar aja
Yo Zhibin❤️💞
Kan Bella bilang apa.. Bara tu mirip kanebo kering 😂alias kaku 😂😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Tom & Jerry.. kaila vs Bara..😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Nah lhoooo...kapok sendiri 😂😂😂
Yo Zhibin❤️💞
Happy ending..I like that 🥰🥰🥰
Yo Zhibin❤️💞
Bahaya ini Rania kalo di luar pengawasan..🤭🤭
Memyr 67
𝖽𝖺𝗌𝖺𝗋 𝖻𝗈𝖼𝗂𝗅 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗂𝗇𝗂. 𝖽𝗂𝗃𝖾𝗅𝖺𝗌𝗄𝖺𝗇 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗆𝖺𝗎 𝗇𝗀𝖾𝗋𝗍𝗂, 𝗍𝖺𝗉𝗂 𝗆𝖾𝗇𝗎𝗇𝗍𝗎𝗍 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗇𝗀𝖾𝗋𝗍𝗂𝗂𝗇 𝖽𝗂𝖺. 𝗉𝖺𝗒𝖺𝗁 𝖻𝖾𝗇𝖾𝗋 𝗇𝗂 𝖻𝗈𝖼𝗂𝗅.
Memyr 67
𝗄𝗅𝖺𝗄𝗎𝖺𝗇 𝖻𝖾𝗅𝗅𝖺 𝗌𝖾𝗅𝖺𝗆𝖺 𝗁𝖺𝗆𝗂𝗅 𝗆𝖾𝗇𝗒𝖾𝖻𝖺𝗅𝗄𝖺𝗇 𝗌𝖾𝗄𝖺𝗅𝗂. 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗋𝖺𝗁 𝖽𝖺𝗇 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝗉𝖾𝗋𝗇𝖺𝗁 𝗆𝖺𝗎 𝖽𝖾𝗇𝗀𝖺𝗋 𝖺𝗉𝖺𝗉𝗎𝗇 𝗒𝗀 𝖽𝗂𝗄𝖺𝗍𝖺𝗄𝖺𝗇 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂𝗇𝗒𝖺.
Memyr 67
𝖻𝗎𝗆𝗂𝗅 𝗂𝗇𝗂 𝗀𝖺𝗃𝖾 𝗆𝖾𝗆𝖺𝗇𝗀. 𝗆𝖺𝗄𝗌𝖺 𝗆𝖺𝗄𝗌𝖺 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗒𝗀 𝗇𝗀𝗀𝖺𝗄 𝖻𝗂𝗌𝖺 𝗆𝖺𝗇𝗃𝖺𝗍, 𝖻𝗎𝖺𝗍 𝗆𝖺𝗇𝗃𝖺𝗍 𝗉𝗈𝗁𝗈𝗇 𝗆𝖺𝗇𝗀𝗀𝖺. 𝖻𝖾𝗀𝗂𝗍𝗎 𝗌𝗎𝖺𝗆𝗂 𝗃𝖺𝗍𝗈𝗁 𝖽𝖺𝗋𝗂 𝗉𝗈𝗁𝗈𝗇, 𝗆𝖺𝗅𝖺𝗁 𝗆𝖾𝗐𝖾𝗄. 𝖽𝖺𝗌𝖺𝗋 𝖻𝗎𝗆𝗂𝗅 𝗀𝖺𝗃𝖾
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!