I Hate You, Brother

...~Happy Reading~...

“Ra!” pekik Boy yang baru tiba di sekolah nya dan melihat keadaan Chyra yang sudah sangat berantakan tengah berjalan keluar gerbang.

“Lo kenapa?” tanya Boy langsung turun dari motor nya dan menghampiri Chyra.

“Lepas!” seru Chyra langsung menepis kasar tangan sang kakak.

“Siapa yang ngelakuin ini sama lo?” tanya Boy mengabaikan penolakan Chyra dan langsung mencengkram lengan nya dengan cukup kuat.

“Gue bilang lepasinnn!” teriak Chra berusaha melepaskan tangan Boy yang ternyata begitu sulit.

Dan karena sudah tidak sanggup melawan Boy untuk melepaskan tangan nya, kini tiba tiba gadis itu langsung berjongkok dan menumpahkan tangis nya tepat di depan gerbang sekolah.

Ia sudah tidak perduli dengan tatapan tatapan sinis beberapa murid yang melintas. Tujuan nya hanya ingin menangis dan pulang.

“Bilang sama gue, siapa yang lakuin ini?” tanya Boy masih berusaha menahan emosi nya, “Katakan Chyra!” bentak Boy yang membuat tangis Chyra semakin pecah.

“Ini semua gara gara elo, sialan! Lo yang udah buat gue kaya gini! Bangsat lo Boy, gue benci sama lo, gue benci!” jerit Chyra mendorong tubuh Boy dan langsung berlari meninggalkan sekolahan.

‘Shitt!” umpat Boy mengusap wajah nya dengan cukup kasar. Ia pun segera menaiki motor nya dan mengejar Chyra.

Terlambat, Chyra cukup cerdik, ia memilih untuk menyebrang jalan yang berlawanan arah. Sehingga membuat Boy harus mengambil jalan memutar karena terhalang oleh trotoar.

Namun, karena tidak ingin kehilangan Chyra, Boy langsung turun dari motor dan meninggalkan motor nya begitu saja untuk mengejar Chyra.

“Chyra tunggu!” seru Boy ketika melihat Chyra hendak menaiki taxi, “Tunggu dulu!”

Berhasil, Boy berhasil mengejar Chyra dan menahan gadis itu sebelum memasuki taxi.

“Lepasin gue Boy, gue capek,” pinta Chyra masih dengan isak tangis nya, namun suara ya kini terdengar begitu serak dan memilukan.

“Mommy pasti bakal sedih lihat penampilan lo kaya gini,” ujar Boy begitu lembut mengusap mata Chyra yang terlihat begitu sembab akibat terlalu lama menangis, “Lo ikut gue.”

“Gak mau! Gue benci sama lo, gue mau pergi hiks hiks.” Tolak Chyra kembali menepis tangan Boy dengan cukup kasar.

Tak ingin kehilangan jejak Chyra lagi, akhirnya Boy langsung menarik tubuh Chyra ke dalam pelukan nya. Pelukan yang ia sendiri tidak tahu kapan terakhir memeluk gadis itu.

Begitu pun dengan Chyra yang sudah sangat lama tidak pernah di peluk oleh Boy, seketika itu juga tangis nya kembali pecah. Membuat Boy semakin mengeratkan pelukan nya berharap Chyra agar lebih tenang.

“Mas, ini jadi gak?” tanya supir taksi yang sudah sejak tadi menunggu drama anak SMA itu dengan sedikit menghela napas berat.

“Gak jadi Pak. Maaf ya,” ujar Boy mengeluarkan selembar uang seratus ribuan sebagai tanda ganti rugi kepada supir taksi, “Buat bapak, dan maaf.” Imbuh  Boy dengan sopan dan langsung menutup pintu mobil taksi membiarkan mobil itu melenggang dan pergi.

Untuk sesaat, Chyra seolah seperti menemukan sosok kakak nya yang sudah lama hilang.

Ya, dulu Boy sempat bersikap lembut padanya, ia pernah mendapatkan perlakuan Boy lembut walau hanya sesaat dan tidak sesering Els.

“Ahhhh!” pekik Chyra dengan tiba tiba saat merasakan dada nya begitu sakit seperti ada yang menusuk, kaki nya langsung terasa lemas bersamaan dengan napas nya yang kian begitu berat.

“Chyra, lo kenapa?” tanya Boy sedikit panik.

“B—Boy, s—sakit ... “ rintih Chyra hingga tiba tiba ia jatuh dan tak sadarkan diri.

“Chyra!” pekik Boy begitu terkejut dan panik menjadi satu, ia pun segera menyetop taxi lagi untuk membawa adik nya ke rumah sakit. 

Entah mengapa Chyra pingsan ketika taxi yang tadi sudah ia suruh pergi. Ingin mengumpat kasar, namun waktu nya sangat tidka tepat, batin Boy menghela napas kasar.

...~To be continue .......