NovelToon NovelToon
My Beloved Presdir

My Beloved Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:70.5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Poel Story27

Kesedihan Rara mencapai puncak hanya dalam waktu satu hari.

Setelah orang tuanya batal menghadiri acara wisudanya, Rara malah mendapati kekasihnya berselingkuh dengan sepupunya sendiri.

Rara mendapati kenyataan yang lebih buruk saat ia pulang ke tanah air.

Sanggupkah Rara menghadapi semua cobaan ini?

Ig : Poel_Story27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Poel Story27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Calon Nyonya Richard

4-tahun berlalu sejak kelahiran Rio, Paradise Fashion sudah menjelma menjadi sebuah brand pakaian ternama di negri ini, bukan lagi sebuah butik kecil.

Meski begitu Rara selalu berusaha membagi waktunya untuk Rio, Rara ingin melakukan terbaik untuk anaknya. Rio adalah hal terpenting bagi Rara.

Rara juga tidak pernah kepikiran untuk menikah, Rara masih belum mau membuka hatinya untuk lelaki. Di sisi lain Rara enggan membagi kasih sayangnya dengan orang lain, kehadiran Rio saja sudah membuat hidup Rara terasa sempurna.

Rara pergi menjemput Rio di sekolahnya, putranya itu tumbuh menjadi anak yang tampan dan cerdas.

Rio keluar dari kelas, matanya mencari keberadaan mamanya. Rio langsung berlari kecil setelah menangkap keberadaan mamanya.

Rara berjongkok menyambut putranya itu. "Rio belajar apa hari ini?" tanyanya.

"Tadi ibu guru, suruh bikin gambar keluarga." Rio mengeluarkan buku gambar dari dalam tasnya, ia pun menunjukkan hasil gambarannya terlihat abstrak itu, tapi Rara tahu anaknya itu melukis dirinya, bersama Luna dan bi Eni.

Rara menghela napas lega, Rio adalah anak yang sangat pengertian, anak itu sama sekali tidak pernah menanyakan keberadaan ayahnya, dan membuat Rara terbebani pikiran.

"Rio buat gambar keluarga kita, kata ibu guru, Rio pintar menggambar," ujarnya dengan bangga.

"Anak mama pintar, mama bangga sama kamu Sayang!" Rara mengecup kening putranya itu.

Rara pun menuntun Rio menuju mobilnya, mereka akan segera pulang ke apartemen. Rio menoleh ke belakang, di sana seorang anak perempuan berdiri dengan wajah tampak murung.

"Ma, itu teman Rio!" seru Rio sambil menunjuk ke arah belakang.

Rara memutar tubuhnya, ia melihat raut kesedihan di wajah anak itu. Rara pun menghampirinya. "Kamu belum dijemput?"

Anak itu hanya menggelengkan kepala.

"Namanya Diana, Ma!" seru Rio.

"Ya udah kalau gitu, ayo pulang sama tante, sama Rio," ajak Rara.

Diana menggelengkan kepala. "Aku nggak mau pulang, aku nggak punya teman di rumah."

"Ajak Dian ke rumah kita, Ma!" seru Rio.

Rara menghela napas pelan. "Kalau ikut ke rumah Rio. Mau?"

Diana mengangguk dengan cepat, ia senang sekali bisa bermain bersama Rio, begitu juga Rio yang tampak tak kalah semangat.

"Ayo kita main di rumahku." Rio menarik Diana menuju mobilnya.

Rara tidak tahu apa yang terjadi dengan gadis kecil itu, tapi yang jelas dia adalah teman dari anaknya. Satu hal yang membuat Rara heran, putranya itu sangat cepat akrab dengan anak perempuan.

Sebelum pergi, Rara meninggalkan kartu namanya pada security sekolah, agar orang tua Diana tidak kebingungan.

***

Suara bell berbunyi, Rara membukakan pintu apartemennya.

"Pak Damar, ada perlu apa kemari?" tanya Rara, orang yang menekan bell ternyata adalah rekan bisnis Rara.

"Saya papinya Diana, nggak nyangka ternyata anak kita satu sekolah dan berteman baik," seru Damar.

Rara tampak surprise dengan jawaban yang ia dengar, seulas senyum pun mengembang dari bibirnya.

"Nggak nyangka ya pak, mari silahkan masuk!" ajak Rara.

Rara mempersilahkan Damar duduk di ruang tamu, ia pun pergi ke belakang untuk mengambilkan minuman, Rio dan Diana terlihat asik bermain, bahkan Diana seperti tidak suka dengan kedatangan ayahnya.

Rara kembali dengan membawakan segelas minuman. "Silahkan Pak!"

"Terima kasih!" Damar mengambil minuman yang di berikan Rara, lalu menyesapnya. "Anak kita akrab sekali, saya senang melihat Diana tertawa seperti ini, sebelumnya Diana tidak pernah mau dekat dengan orang lain, semenjak mommynya meninggal."

Rara menganggukkan kepala, pantas saja anak itu terlihat murung di sekolah tadi. Papinya adalah seorang pengusaha yang sangat sibuk, sementara ia sudah tidak memiliki seorang ibu.

Untung bagi Rara, ia memiliki Luna dan bi Eni, di saat Rara sedang sibuk dengan pekerjaannya, kedua orang terdekatnya itu bisa mengambil alih tugasnya, sehingga Rio tidak pernah kekurangan kasih sayang.

"Sayang ayo kita pulang!" seru Damar memanggil putrinya.

Diana yang sedang asik bermain, melihat ke arah suara papinya. "Dian nggak mau pulang, di rumah nggak enak, Dian mau di sini sama Rio," tolaknya.

Damar pun berdiri lalu menghampiri putrinya. "Anak papi yang cantik, ini sudah sore! Main sama Rionya besok lagi ya," bujuknya.

Diana tidak menyahut, hanya kepalanya yang menggeleng.

"Dian ikut papinya pulang ya, besok kamu boleh ke sini lagi, main sama Rio." Rara ikut membujuk.

"Yang benar tante, Dian boleh ke sini lagi?" tanya Dian penuh harap. yang dijawab anggukan Rara.

Dian menoleh ke papinya. "Pi, besok Dian boleh main ke sini?"

Damar mengangguk, ia merasa senang, putrinya itu tidak lagi terlihat murung. Di sisi lain ini seperti bantuan semesta, Damar sudah lama tertarik dengan kepribadian Rara.

Namun, Damar tidak pernah melakukan apapun untuk mendekati Rara, karena ia masih takut untuk mencarikan ibu pengganti yang pas untuk Diana. Kali ini semua kekhawatiran damar menghilang, Diana terlihat dekat dengan Rara. Damar pun secepatnya akan mengatakan isi hatinya pada Rara, tapi sebelum itu ia ingin mendapat persetujuan Diana terlebih dulu.

***

"Sayang ... jadi kapan kamu akan melamarku?" tanya Vita.

Sean dan Vita sedang berada di sebuah apartemen, mereka baru saja selesai dengan aktivitas panasnya.

Setelah Rian bangkrut ia memcampakkannya begitu saja. Dan kini Vita sudah bersama pria yang lebih segalanya, daripada pria yang ia rebut dari kakak sepupunya dulu.

Mereka sudah tiga tahun menjalani hubungan, awalnya Sean hanya menganggap Vita sebagai mainan satu malam untuknya, tapi karena kegigihan Vita dalam mendekati Sean, ditambah servis hebat yang selalu ia berikan, Sean pun akhirnya luluh dan menjadikan Vita sebagai kekasih.

Tapi Sean belum pernah mengenalkan Vita kepada keluarga, ataupun kolega bisnisnya. Karena sebenarnya Sean belum ingin menjalani hubungan serius.

Sean menatap jauh ke dalam mata Vita, ia bertanya-tanya dalam hati, benarkah gadis ini yang akan menjadi pendampingnya kelak. Sean sempat frustasi karena tidak berhasil menemukan wanita yang mengandung anaknya, sampai akhirnya Sean bertemu Vita, dan perlahan-lahan melupakan pencariannya.

"Baiklah! Aku akan mengenalkanmu pada keluargaku, sekarang bersihkan dirimu, kita akan ke mansionku," ujar Sean lalu mengecup bibir Vita.

Vita sangat senang mendengar perkataan Sean, ia pun berlalu meninggalkan Sean. Vita tidak akan melewatkan kesempatan ini, ia sudah berhasil membuat Sean bertekuk lutut. Misi selanjutnya Vita harus membuat keluarga Sean menerimanya, dan ia akan menjadi seorang nyonya Richard yang sangat berkuasa.

Vita kembali menemui Sean, ia sudah tampil secantik mungkin untuk bertemu calon mertua. Vita tampil tampil serba mewah, karena memenuhi kehidupan serba glamour ala Vita, bukanlah hal sulit bagi Sean.

"Sayang apa aku sudah cantik!" tanya Vita dengan senyum menggodanya.

"Kau selalu cantik sayangku ...," puji Sean, ia merangkul Vita, mereka pun keluar dari apartemen untuk menuju mansion Richard.

Bersambung.

Dear my beloved readers, mohon maaf author nggak up 2-hari ini, karena sedang perjalanan pulang dari Medan. Dan untuk kedepannya, author akan kembali up rutin ya.

Semoga kalian memaklumi.

Terima kasih.

1
dikmilss
Baru baca karya sebagus ini di tahun 2025/Sob/
Arida Susida
Luar biasa
himawatidewi satyawira
gaya kodok nyungsep hbs ditendang dr menara sutet bisa vit?
Latifatul Ainiyah
bukannya Rara di indo, seannya di Milan ya kalau pun urusan kerjaan kok keluarga nya jg di indo
rosalia puspita
Luar biasa
Maizuki Bintang
bgs
Queenchaca
Binggung sean kan yg awal dulu di club deketin rara dia masih sadar belum mabok masa sampe ngga inget sama sekali ke rara paling ngga wangi tubuh nya gitu ah pusing sendiri
Racan Ok
lanjut thort
Sanjaria Abubakar
jijik Thor sama sen cari cowok yang baik untuk rara
Sanjaria Abubakar
cocok Vita sama sen sama-sama setan
Deistya Nur
keren
Gina Savitri
Mungkin rara dan gerry satu sekolah sama julie juga dulunya 🤔
Ilham Risa: Hai kK, mampir yuk kak ke novel aku "Pembalasan Sang Narapidana" makasih kak🥰
total 1 replies
Gina Savitri
Mana mungkin vita menyesal hatinya udah di penuhi dendam, baru ketangkep kemarin aja mulut beracun nya maki2 anak buah papa brian
fancha
Luar biasa
minah
bagusss
mvraaa
bagu
Oktavia
cerita orang kaya bodoh ini. punya otak ga guna….. tipe kayak gini jd pemimpin….
Oktavia
aneh ya…. sdh pernah tidur bareng tpi ga kenal wajah.
Dewi Bayuningsih
bagua
Racan Ok
lanjut thort
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!