NovelToon NovelToon
Dibuang Sersan Dipinang CEO

Dibuang Sersan Dipinang CEO

Status: tamat
Genre:Single Mom / Hamil di luar nikah / Konflik etika / Ayah Darurat / CEO / Tamat
Popularitas:1.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Aisyah yang mendampingi Ammar dari nol dan membantu ekonominya, malah wanita lain yang dia nikahi.

Aisyah yang enam tahun membantu Ammar sampai berpangkat dicampakkan saat calon mertuanya menginginkan menantu yang bergelar. Kecewa, karena Ammar tak membelanya justru menerima perjodohan itu, Aisyah memutuskan pergi ke kota lain.

Aisyah akhirnya diterima bekerja pada suatu perusahaan. Sebulan bekerja, dia baru tahu ternyata hamil anaknya Ammar.

CEO tempatnya bekerja menjadi simpatik dan penuh perhatian karena kasihan melihat dia hamil tanpa ada keluarga. Mereka menjadi dekat.

Beberapa waktu kemudian, tanpa sengaja Aisyah kembali bertemu dengan Ammar. Pria itu terkejut melihat wajah anaknya Aisyah yang begitu mirip dengannya.

Apa yang akan terjadi selanjutnya? Apakah Ammar akan mencari tahu siapa ayah dari anak Aisyah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21. Apakah Masa Lalu selalu jadi pemenang?

Ammar kembali ingin memeluk istrinya, tapi lagi-lagi Mia menepisnya. Dia justru memandangi wajah suaminya dengan tatapan tajam seolah ingin menelannya hidup-hidup.

"Mia, ada apa ini. Aku benar-benar tak ingat. Kesalahan apa yang aku lakukan?" tanya Ammar.

Mia lalu berdiri dan mendorong tubuh Ammar. Membuat pria itu makin penasaran. Istrinya yang akan melangkah keluar, langsung ditahan dengan memeluk pinggangnya.

"Mia, masalah tak akan selesai jika kamu pergi. Kamu harus katakan apa salahku, agar aku bisa perbaiki dan introspeksi diri," ucap Ammar.

Ammar tak mau Mia pergi, takut wanita itu benar-benar ingin mengakhiri pernikahan mereka. Nama baiknya jadi taruhan.

"Dasar pecundang ...!" seru Mia.

Tangan Mia terangkat dan langsung menampar pipi Ammar. Pria itu terkejut. Tak menyangka jika sang istri akan melakukan itu. Dia memegang pipinya yang terasa panas.

"Apa sekarang kau telah ingat dengan kesalahanmu itu?" tanya Mia dengan suara yang penuh penekanan.

"Jika aku ingat, aku tak akan bertanya. Apa kesalahanku yang membuat kamu begitu marah. Bukankah kita telah sepakat untuk sama-sama menjalani rumah tangga ini dengan saling terbuka," ucap Ammar.

Mia tampak menarik napas dalam. Dia bertanya dalam hati, apakah suaminya benar-benar tak ingat jika telah menyebut nama Aisyah saat pelepasan tadi malam.

"Ternyata selain pecundang, kau ini sudah pikun ya! Apa kau lupa jika saat pelepasan tadi malam menyebut nama siapa? Apa saat kita berhubungan yang ada dalam pikiranmu itu Aisyah, bukan aku?" tanya Mia dengan nada sedikit tinggi.

Ammar terkejut mendengar penuturan sang istri. Dia lalu berpikir, apakah itu benar. Dia mencoba mengingatnya. Tapi, dia benar-benar tak ingat. Jika itu benar, pantaslah Mia marah.

Ammar merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Mia. Dia mencoba mengingat-ingat apa yang terjadi tadi malam, tapi dia tidak bisa mengingat apakah dia menyebut nama Aisyah saat pelepasan.

"Aku ... aku tidak ingat," kata Ammar dengan suara yang lembut. "Apa aku benar-benar menyebut nama Aisyah?" tanya Ammar dengan nada yang sedikit tidak yakin.

Mia memandang Ammar dengan tatapan yang tajam. "Kau tidak ingat? Apakah kau pikir aku tuli dan salah mendengar? Padahal kau menyebut namanya dengan jelas!" seri Mia dengan suara yang sedikit keras.

Ammar merasa semakin tidak nyaman. Dia tidak tahu bagaimana menjelaskan situasi ini kepada Mia. "Mia, aku ... aku tidak tahu apa yang harus aku katakan," kata Ammar dengan suara yang lembut.

Mia menghela napas dan memandang Ammar dengan mata yang sedih. "Aku rasa aku perlu waktu untuk memikirkan tentang kita, Ammar. Aku tidak tahu apakah aku bisa terus berada dalam hubungan ini jika kamu masih memikirkan wanita lain," kata Mia dengan suara yang hati-hati.

Ammar merasa sedih dengan pernyataan Mia. Dia tahu bahwa dia telah membuatnya ragu-ragu. "Mia, aku ... aku minta maaf," cicit Ammar dengan suara pelan.

"Apa kau pikir dengan kata maafmu itu semua sakit hatiku akan hilang? Kau pikirkan lagi pernikahan kita. Sudah aku katakan, aku tak mau ada nama wanita lain dalam rumah tangga kita!" ujar Mia.

"Mia, aku benar-benar tak ssngaja. Semua pasti karena kita baru membicarakan itu sehingga tanpa sadar pikiranku masih tentangnya. Aku minta maaf, Mia. Apa yang harus aku lakukan agar kamu percaya. Aku tak ada niat menyakiti kamu."

Ammar lalu menjatuhkan tubuhnya, berlutut dihadapan sang istri. Dia seperti orang yang sangat menyesal karena telah melakukan kesalahan.

"Aku tak tau Ammar. Apakah rumah tangga ini harus kita lanjutkan atau akhiri saja sebelum hati ini makin terluka dengan sikapmu ini. Aku bisa melawan apapun cobaan dalam rumah tangga kita, tapi untuk melawan masa lalu'mu, bagiku itu terlalu sulit. Orang selalu berkata, masa lalu adalah pemenangnya. Apakah itu juga akan aku alami?" tanya Mia dengan suara yang sedikit rendah.

Sepertinya dia lelah karena bertengkar tadi. Mia tak jadi keluar kamar. Dia memilih duduk di tepi ranjang.

Ammar mendekati istrinya. Dia juga memilih duduk di tepi ranjang. Dia meraih tangan Mia. Kali ini wanita itu tak menolaknya. Tampak kelelahan di wajahnya.

"Sayang, masa lalu itu tak akan pernah jadi pemenang. Karena dia pemenangnya tak akan di sebut masa lalu. Kamulah pemenangnya. Kamu adalah masa depanku. Aku mohon maaf, jika aku membuat kamu sakit hati. Aku mohon, bantu aku untuk bisa menghapus namanya. Jika kamu juga mundur, bagaimana aku bisa melupakan hal itu," ucap Ammar dengan suara pelan dan lembut.

Mia memandang Ammar dengan mata yang lelah, tapi juga ada sedikit harapan di dalamnya. Dia tidak tahu apakah dia bisa mempercayai Ammar sepenuhnya, tapi dia ingin mencoba.

"Aku tidak tahu, Ammar. Aku benar-benar tidak tahu," ucap Mia dengan sedikit putus asa. "Aku hanya ingin tahu, apakah kamu benar-benar mencintai aku, atau apakah aku hanya pelarianmu dari rasa bersalahmu terhadap Aisyah," lanjut Mia dengan suara yang sedikit sedih.

Ammar memandang Mia dengan mata yang penuh harapan. "Mia, aku mencintaimu. Aku benar-benar mencintaimu. Kamu bukan pelarian bagi aku, kamu adalah masa depanku," bujuk Ammar dengan suara lembut agar Mia yakin.

Mia memandangi mata Ammar untuk mencari kebenaran. Dia ingin percaya pada Ammar, tapi dia tidak tahu apakah dia bisa. "Aku ingin percaya padamu, Ammar. Aku benar-benar ingin. Tapi, dari dalam hati ini berkata lain. Hatiku masih ragu dengan semua itu," ucap Mia dengan suara yang lembut.

"Kita saling mendukung. Buat aku semakin mencintaimu agar tak ada lagi nama Aisyah di hati ini. Bahkan bayangannya saja tak pernah terlintas di pikiranku," balas Ammar dengan menganggukan kepalanya.

"Baiklah, aku akan beri kamu satu kesempatan lagi. Aku mohon jangan pernah ulangi lagi. Coba kamu yang ada dalam posisi aku saat ini? Apa yang kamu lakukan, dan bagaimana perasaanmu?" tanya Mia.

Ammar langsung memeluk erat istrinya. Dia mengakui kesalahannya itu. "Maafkan aku. Maaf, Sayang," ucap Ammar dengan suara pelan. "Sebagai kata maaf, kita pergi bukan madu siang ini. Aku masih ada cuti tiga hari."

Mia tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban. Mungkin tak ada salahnya dia memberikan kesempatan.

Ammar memeluk Mia dengan erat. "Aku akan membuat kamu percaya, Mia. Aku akan membuat kamu bahagia," kata Ammar dengan suara yang penuh harapan.

1
syska
ᴄᴇʀɪᴛᴀɴʏᴀ sᴇʟᴀʟᴜ ᴋᴇʀᴇɴ ᴛʜᴏʀ...
ᴛɪᴅᴀᴋ ʙᴇʀʙᴇʟɪᴛ²...
sᴇᴍᴀᴋɪɴ sᴇᴍᴀɴɢᴀᴛ ʟᴀɢɪ ᴍᴇᴍʙᴜᴀᴛ ᴋᴀʀʏᴀ ʙᴀʀᴜ ʏᴀ... 🥰🥰
Mama Reni: 😘😘😘😘😘
total 1 replies
Dewi Kasinji
ijin baca kak
Mama Reni: 😍😍😍😍😍
total 1 replies
Asyatun 1
keren banget thoor
sinta nurhasanah
orang yang sudah meninggal itu tidak bisa mendoakan tpi didoakan, kalo restu iya🙏
Les Tary
ngapain jg kepo...hrsnya salahin tuh laki loe yg pengecut itu
Ila Lee
mati kamu Ammar sudah di beri peringatan Mia tidak suka kau masih juga sembunyi2 berjumpa Aisyah perang besar ni😅😅😅
Ila Lee
amar di amar dapat hadiah 5 jari eh dari Aisyah itu memang suamimu albi yang selalu melindungi mudah menyayangimu Aisyah ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Ila Lee
yYa betul hilang semua masalah dengan olah raga atau perang ranjang ❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Ila Lee
betul Aisyah sekarang ada suami apa 2 harus tya suami lebih baik selesai masalah antara kau dan Ammar
Ila Lee
jadi begini sebuah rumah tangga jika tidak ada kejujuran dari awal 😭😭😭😭😭
Ila Lee
Vita hanya kerana nafsu begitu lh selalu terjadi buat hubungan haram dulu tidak pernah ingat tentang dosa lebih jujur pada Aisyah 😆😆
Ila Lee
jujur lh alby pada Aisyah itu lebih baik dari dia tahu dari orang lain insyaallah Aisyah boleh menerima nya mungkin terperanjat mengakui kesalahan masa lalu itu terbaik untuk 💪💪💪
Ila Lee
mungkin ini yg pernah alby ckp pada Aisyah jika satu saat thu kebenaran tentang alby semoga Aisyah boleh terima baik buruh suami nya ❤️❤️❤️
Nurul Hula-hula
ceritanya bagus ngk bertele2
Ila Lee
bagus alby mempertahan isteri serta zavear mantap alby
Muffin: ✨ Halo Sahabat Pembaca! ✨
Aku baru saja merilis cerita terbaru berjudul “SCARLET MEMORIES” 🖤
Kisah tentang Diana— yang diusir oleh orang tuanya, dikhianati, dihancurkan, dan ditinggalkan dalam kondisi hamil.

Saat ia mulai sembuh karena satu pria yang tulus…

lelaki dari masa lalunya kembali,
membawa rahasia yang bisa menghancurkan segalanya.

✨ Baca SCARLET MEMORIES sekarang.
Berani jatuh cinta, berarti siap terluka lagi.
❤️ Like & komentar kalau kamu siap ikut terseret dramanya.
total 1 replies
Ila Lee
kasihan Mia di ini yg bersalah ada ibu rida r kerana dia yg memaksa Ammar untuk putus dengan Aisyah lalu menikah Mia sedang kn hati Ammar masih cinta dan sayang Aisyah
olra
semangat thor
Alif
salah elo sendiri Mia knapa kamu ngusik bayi aisyah cb kamu diam aja psti semua aman
guntur 1609
mantap karyamu. aku tunggu karya lainya
Mama Reni: Terima kasih
total 1 replies
guntur 1609
nah begini kan lbh indah ammar. sdh kau yg salah tapi kau masih juga tak tahu diri. kalau dari dulu kau langsung mnt maaf kan beres. tinggal nenek lampir tu yg blm taubat
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!