NovelToon NovelToon
Istri Cantik Presdir

Istri Cantik Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Dijodohkan Orang Tua / Cintamanis / Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: znfadhila

Ibu Alya meninggal karena menyelamatkan anak majikannya yang bernama Bagas, dia adalah tuan muda dari keluarga Danantya.
~
Bagas patah hati karena kepercayaannya dihancurkan oleh calon istrinya Laras, sejak saat itu hatinya beku dan sikapnya berubah dingin.
~
Alya kini jadi yatim piatu, kedua orang tua Bagas yang tidak tega pun memutuskan untuk menjodohkan Bagas dan Alya.
~
Bagas menolak, begitupun Alya namun mereka terpaksa menikah karena terjadi sesuatu yang tidak terduga!
~
Apakah Bagas akan menerima Alya sebagai istrinya? Lalu bagaimana jika Alya ternyata diam-diam mencintai Bagas selama ini?
Mampukah Alya meluluhkan hati Bagas, atau rumah tangga mereka akan hancur?
Ikuti kisahnya hanya di sini!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon znfadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12.

Bukan hanya Lela yang terkejut melihat pria yang seharusnya berada disana, Latif juga terkejut mereka belum sadar jika pria yang berada di kamar Alya itu adalah Bagas putra sekaligus pewaris perusahaan di keluarga Danantya.

'Sial, kenapa bisa orang ini? Rudi dimana? dia siapa sebenernya?' batin Latif mengumpat dalam hatinya, Lela juga sama mengumpat padahal dia sudah bersemangat jika rencananya akan berhasil.

Alya sendiri langsung terkejut, gadis itu berusaha berdiri meskipun kepalanya terasa sangat pusing, Alya panik takut dituduh melakukan hal yang tidak-tidak padahal dia disini dijebak oleh Paman dan Bibinya sendiri.

"Mohon maaf Bapak Ibu semuanya, sebenernya ini ada masalah apa ya? kenapa tiba-tiba Bapak-Ibu sekalian datang kesini rame-rame." Bagas membuka suara ditengah keterkejutan kedua pelaku utama.

Para warga ikut diam karena ingin mendengar lanjutan perkataan Lela yang terkejut tadi, akhirnya Pak Kades maju untuk mewakili semua warganya.

Alya sudah berdiri di samping Bagas, dia berusaha menyeimbangkan tubuhnya yang terasa lemah, Bagas menatap Alya yang nampak cemas itu.

"Tenang aja, aku bakal beresin masalah ini semua bukti ada ditangan aku." bisik Bagas sedikit menunduk, Alya hampir saja mengumpat karena suara Bagas membuatnya terkejut.

"Maksudnya?" tanya Alya sedikit berbisik, Bagas tersenyum miring menatap kearah Lela dan Latif yang wajahnya mulai pucat pasi.

"Nanti kamu tau sendiri, aku rasa kamu juga udah tau kalo semua ini cuma konspirasi buat ngejebak kamu."

Mendengar itu Alya mengepalkan tangannya kuat, dia menatap tajam Latif dan Lela sejak hampir hilang kesadaran tadi, Alya sudah yakin jika ini merupakan taktik Latif.

"Maaf, kami kesini datang untuk memastikan sesuatu karena adanya laporan dari Bu Lela dan Pak Latif." Pak Kades akhirnya bersuara, para warga mengangguk membenarkan.

"Laporan apa? perzinahan maksudnya?" Bagas langsung to the point, dia mengangkat sebelah alisnya memang nada bicaranya tidak tinggi tapi semua orang jelas merasa terintimidasi.

Terutama Latif dan Lela, mereka sadar Bagas bukan orang biasa karena dari aura dan juga wibawa Bagas tidak bisa dibohongi.

"K-kamu sebenernya siapa?!" tanya Latif yang tidak bisa menahan rasa penasarannya lagi.

"Perkenalkan saya Bagas Danantya."

DEG!

"J-jadi d-dia..." Lela langsung gemetaran menyadari siapa pria yang ada dihadapannya, keluarga Danantya yang banyak membantu Ibunya.

"G-gawat b-bang." bisik Lela yang menyadari bahaya sudah nampak di depan mata, semua sudah terlanjur mereka begitu percaya diri tapi mereka tidak menyangka jika Bagas tiba-tiba muncul menyelamatkan Alya.

"Tenang dulu." Latif mencoba menenangkan Lela meskipun hatinya sudah gelisah.

"Jadi kamu anak dari majikan Mbak Ambar." Latif mencoba tenang, Bagas dengan tatapan remehnya mengangguk santai.

"Ya."

"Maaf tapi tadi kita datang kesini rumah ini udah gak kekunci, dan Alya yang memegang kunci ini." Latif dengan tenang berusaha terus mempertahankan karangan ceritanya.

"Bohong! saya kesini mereka udah ada disini, dan lagi kunci yang pegang bukan cuma saya yang ada mereka juga pegang kuncinya." Alya menyela dengan penuh kekesalan, Pakdenya itu memang kurang akhlak sudah mengarang cerita memfitnah pula.

"Kenapa kamu bohong Al? apa kamu takut ketahuan berbuat yang tidak senonoh dengan dia?" karena sudah terlanjur Latif akhirnya beralih menuduh Bagas yang kini menaikkan sebelah alisnya.

"Serius anda menuduh saya begitu? yakin?" Bagas ingin sekali tertawa, trik Latif menurut Bagas sangat murahan.

"Semua buktinya sudah jelas." Lela menyela dengan penuh keyakinan.

"Kalo begitu apa yang bisa membuktikan ini adalah perzinahan? pintu terbuka, kita masih pakai baju lengkap terus gak ada yang berantakkan bukan?" Bagas langsung mengulti mereka semua.

Para warga saling pandang, mereka merasa apa yang diucapkan oleh Bagas benar adanya.

"I-itu..." Latif dan Lela mulai kelabakan, mereka berkomunikasi lewat tatapan mata.

Alya sendiri memilih diam dengan nafas memburu, dia sangat benci berada di situasi ini Pakdenya dan juga Budenya memang terlampau gila, bisa-bisanya mereka memikirkan hal buruk ini untuk menjebak Alya.

'Mereka gak mungkin kan jebak aku sama Bang Bagas? apa Bang Bagas selamatin aku? terus siapa orang yang berniat mereka jebak sama aku?' batin Alya bertanya-tanya, dia tidak tau jika Rudi lah yang harusnya beraksi, maklum Alya tidak sadarkan diri.

"Supaya kesalahpahaman ini selesai, saya memiliki bukti kalo sebenarnya Alya lah yang dijebak dan berusaha di fitnah!"

DEG!

Semua orang terkejut bukan main, jangan tanya bagaimana reaksi Latif dan Lela, tubuh mereka mendadak lemas dan hampir jatuh terduduk.

"A-apa maksud kamu! siapa yang fitnah!" teriak Lela tak terima, lihatlah kepanikannya begitu jelas.

Semua orang makin curiga karena respon Lela, Latif sendiri langsung mengumpat karena secara tidak langsung Lela menghancurkan semuanya.

'Adik bodoh!' umpat Latif, harusnya Lela diam saja eh malah nyeletuk begitu mana mukanya terlihat jelas panik.

Para warga mulai berbisik setelah melihat wajah panik Lela, Latif sendiri langsung menutup mulut adiknya itu.

"Diam kamu atau semua rencana jahat kita akan terbongkar." bisik Latif penuh ancaman, Lela menatap Abangnya itu.

"Kenapa aku harus diem Bang? kalo diem aja yang ada kita ketahuan." ucap Lela menggebu.

"Dasar bodoh, yang ada kita bakal ketahuan." geram Latif masih dengan suara pelan, jika tidak ada orang lain maka Latif akan bicara dan mengumpat dengan lantang.

"A-aku.."

"Udah bisik-bisiknya Pak, Bu." sindir Bagas pedas, Latif dan Lela wajahnya langsung memerah.

"Nak Alya bisa jelaskan kamu kesini dari hari apa?" tanya Pak Kades pada Alya.

Lela hendak menyela namun warga menahannya sehingga Lela dan Latif hanya bisa diam tanpa bisa melawan.

Alya menjelaskan semuanya tanpa ada yang terlewat, para warga yang mendengar itu tentu saja tercengang, apalagi Latif yang terkenal baik hati tapi ternyata dia menyimpan kebusukkan dalam dirinya.

"ENGGA! ITU SEMUA BOHONG!" Latif langsung berteriak begitu para warga mulai mencacinya.

"Kenapa aku harus bohong Pakde? semua yang aku bilang kenyataan, bahkan aku masih punya tiket kereta nya mau bukti." tantang Alya tanpa rasa takut.

"Waduh kalo begitu apa niat Pak Latif dan Bu Lela sebenarnya, sampai tega memfitnah Nak Alya." Pak Kades jelas kecewa dan juga marah, mereka menyebarkan fitnah bahkan Alya hampir saja jadi korban.

"Maaf Pak, kalo Bapak penasaran semua buktinya ada ditangan saya." Bagas kembali bersuara sebelum Lela dan Latif memberikan pembelaan diri, dia tidak akan diam saja melihat mereka terus membela diri.

"Bukti?" Alya menatap Bagas yang tersenyum tipis padanya.

"Nanti kamu tau Al, untung aku datang tepat waktu dan gak telat sama sekali." ucap Bagas, Alya mengerutkan keningnya.

"Sebenernya apa yang terjadi sebelum Abang sampe kesini?" Alya kembali bertanya karena dia sudah sangat penasaran sekaligus cemas, Bagas menggenggam tangan Alya.

Tentu saja Alya tertegun bahkan hatinya pun mulai berdebar sekarang.

"Kamu bakal tau nanti, tapi tolong jangan merasa kalo kamu udah gak suci lagi Al, aku datang tepat waktu sebelum bajingan itu bisa ngelakuin apa yang dia mau."

"A-aku..." Alya hampir saja menangis mendengarnya, tentu Alya paham apa maksud Bagas hanya saja Alya tidak menyangka jika Pakde dan Budenya benar-benar berniat menghancurkan masa depannya.

'Mereka keterlaluan.' batin Alya bergetar, Bagas mencoba menenangkan Alya.

"Supaya semuanya jelas, saya panggil pelaku dan juga buktinya."

"Adi.."

Pria bernama Adi itu masuk sambil membawa Rudi, semua orang makin tercengang sementara Latif dan Lela sudah ingin kabur.

"Rudi, kamu ngapain disini?"

"Dia orang yang disuruh sama mereka buat hancurin masa depan Alya."

"APA?!"

Bersambung.......

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!