NovelToon NovelToon
KENANGAN SANG PENDAKI

KENANGAN SANG PENDAKI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5. BAYU WIRAWAN

POV Bayu

Namaku Bayu Wirawan, aku anak dari Mike Wirawan yang merupakan CEO dari perusahaan Wirawan grup.

Ibuku sudah meninggal saat aku baru berumur 5 tahun lalu ayahku menikah lagi dengan janda anak 1 yang bernama Dinda Pratama.

Ibu tiriku itu wanita yang sangat baik dan perhatian, dia begitu menyayangiku seperti anak kandungnya sendiri. Begitu pun juga dengan kakak tiriku George Wirawan, dia selalu melindungi dan menjagaku.

Tapi entah kenapa aku kesal kalau dia terlalu overprotective kepadaku seolah-olah aku ini masih anak kecil yang tidak bisa berbuat apa-apa.

Seperti pada saat itu dia melarangku untuk ikut kegiatan mapala karena memang aku mempunyai riwayat penyakit asma, aku tidak bisa terlalu lelah dan kecapean karena itu akan sangat berbahaya untuk kesehatanku.

Sampai pada hari itu aku mencarinya di sekretariat mapala, "Apa maksud elu larang-larang gua untuk ikut kegiatan mapala sih? Lu kan tau ini hobi gua dari dulu..!!" teriakku padanya.

"Bukan gua mau larang, tapi lu kan punya penyakit asma. Kalau elu terlalu capek terus asma lu kambuh pas di gunung, gimana? Lu udah lupa gimana dulu pas pendakian ke gunung Ciremai, asma lu kambuh dan lu hampir mati kalau gak cepat dapat pertolongan" jawab George.

"Itu karena memang pas naik Ciremai keadaan gua pas lagi kurang baik makanya asma gua kambuh. Tapi sekarang kan beda, fisik gua sekarang udah mulai membaik, apalagi gua udah lama gak pernah naik gunung."

"Tapi gua udah janji sama papa, mama buat jaga elu dan gak akan ijinin elu ikut kegiatan mapala, kalau elu ada apa-apa gua yang bakalan disalahin sama papa dan mama?" jelas George kembali.

"Gua janji gak bakalan bawa-bawa elu George, please..!?" mohon Bayu kepada George dengan suaranya yang mulai melunak.

Akhirnya dengan berat hati George pun mengijinkan dengan syarat aku harus banyak olahraga, istirahat, dan banyak makan-makanan yang sehat supaya pas naik gunung aku lebih kuat. Dan dia juga berjanji akan bicara sama papa dan mama.

Aku tau walaupun George hanya kakak tiriku, dia menyayangi dan menjagaku seperti adek kandungnya. Dan apa pun yang aku minta dia akan berusaha mengabulkannya walaupun terkadang aku sering kasar kepadanya dia tetap menjagaku dengan baik.

Dan pada hari itu juga aku tidak sengaja bertabrakan dengan seorang gadis yang dalam pandanganku dia begitu cantik, putih, tubuh yang ideal, bibir tipis dan hidung mancung. Walaupun dia sedikit jutek tapi aku betul- betul menyukainya. Apalagi kami mengambil kuliah jurusan yang sama, Dona Agnesia gadis yang mencuri perhatianku sejak pertama kali bertemu, dan aku pun merasa kalau dia juga menyukaiku.

aku terlalu pede sepertinya!! Aku berkata seperti itu karena aku pernah menangkap basah kalau dia pernah mencari-cariku ketika di kantin kampus.

Ketika aku melihatnya dia sengaja pura-pura tidak melihatku, hahaha...entah kenapa aku merasa lucu dengan kelakuannya itu.

Aku juga kaget ketika melihatnya di sekretariat mapala, hanya pada saat itu aku sedang emosi dengan kakak tiriku sehingga aku berkata kasar padanya dan aku pun merasa bersalah.

Aku berjanji dalam hati jika aku bertemu dengannya aku akan segera meminta maaf.

Dan sepertinya Tuhan mendukung rencanaku.

Sampai pada hari itu aku bertemu dengannya di toko buku dan kebetulan kami pun mencari buku yang sama, pada akhirnya aku pun mengalah dan memberikan buku itu kepadanya.

Saat aku bertemu di sore itu aku terpana melihatnya karena dia sangat cantik dan juga sederhana dan senyumannya begitu sempurna.

Ditambah aku tidak menyangka kelihatan kalau dia itu seperti gadis rumahan dan juga kutu buku, dan kelihatan kemayu.

Tapi di balik sifatnya yang kemayu ternyata dia juga mempunya hobi yang sama denganku, mendaki gunung.

Dan kenapa Aku bisa tau karena aku bertanya pada George ketika kami sudah berbaikan.

"Wanita yang tadi datang bersama teman-temannya ke sini, untuk apa?"

"Mereka mau mendaftar untuk ikut kegiatan mapala?" jawab George.

"Haaa...mau ikut kegiatan mapala? tanyaku kembali.

"Iya, kenapa kamu tidak percaya?"

Aku menganggukkan kepala,

"Sama aku pun tidak percaya!! Hahaha." Kami pun tertawa.

Iya bagaimana aku mau percaya perempuan yang kelihatannya kemayu itu ternyata hobi naik gunung.

"Mereka bertiga sih ngakunya udah biasa naik gunung dari jaman SMA. Jadi aku kasih terus formulir pendaftarannya dan harus disertakan tanda tangan asli Orang tua, juga aku mintakan nomor hp Orang tuanya."

begitulah kami jika sudah berbaikan kami akan pake kata aku, kamu tapi kalau sedang ribut ya seperti yang kamu baca tadi.

"Okelah aku senang kalau dia juga hobi naik gunung. Karena mereka bertiga tadi itu satu jurusan dengan aku." George melirikku sambil tersenyum menggoda.

"Ciee... ciee... sepertinya ada yang mulai merasakan jatuh cinta nih... tapi ingat kalau ketemu lagi dengan dia minta maaf ya, karena tadi kamu kasar sekali dengannya. Jangan sampai nanti dia ilfeel dan tidak mau dekat dengan kamu. Karena perempuan itu sensitif, mereka tidak akan suka dengan laki- laki yang kasar." nasehatnya untukku.

Aku pun menganggukkan kepalaku, Aku akan segera minta maaf padanya.

Dan ketika pertemuanku dengannya di toko buku, aku pun segera meminta maaf padanya karena aku telah berkata kasar ketika di kampus, dan dia pun akhirnya menerima permintaan maafku.

Dan sebagai permintaan maafku aku mengajak Dona dan adiknya untuk makan malam bersama. Kebetulan ketika itu dia ke toko buku bersama adik laki-lakinya.

Tapi sayangnya Dona menolak karena dia sudah berjanji dengan Orang tuanya untuk pulang cepat.

Aku merasa kecewa karena Dona menolak ajakanku. Mungkin karena dia melihat perubahan pada wajahku, Akhirnya dia pun berjanji untuk besok malam baru diner denganku.

Aku pun sangat senang sekali karena dia mau keluar berdua denganku walaupun hanya sekedar untuk makan malam.

Aku meminta nomor hpnya agar aku gampang untuk menghubungi dia. Dan akhirnya dia mau memberikan nomor hpnya kepadaku lalu aku segera pamit untuk pulang.

Sesampainya di rumah aku langsung masuk kamar. Aku sangat senang sekali karena besok malam aku akan makan malam dengannya.

Tok... tok... tok

Terdengar ketukan di pintu kamarku lalu aku melihat George menyembulkan kepalanya di pintu.

"Masuk George" ajakku.

"Kok kayaknya kamu seneng banget, Bay...ada apa?" tanya George padaku.

"Kamu tau kan gadis yang tadi siang gak sengaja aku bentak?" George pun menganggukkan kepalanya.

"Aku tadi bertemu dengannya di toko buku dan tadi aku sudah meminta maaf, dan syukurnya dia menerima permintaan maafku. Lalu kami berjanji besok malam akan dinner bersama." jawabku sambil tersenyum- senyum.

"Hmmmm... ciee yang lagi kasmaran? Trus kamu besok mau langsung nembak dia?"

"Gak lah... terlalu cepat kalau besok langsung nembak, biar pendekatan aja dulu sambil mempelajari sifat masing-masing. Lagian aku belum tau apa dia juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku?"

"Okelah, apapun itu yang terbaik untukmu aku akan selalu mendukungmu. Dan yang paling terpenting tetap fokus untuk kuliah kamu, aku tidur duluan ya" Pamit George.

Sebelum tidur aku mengirimkan pesan kepadanya. Dia memang sudah membacanya namun dia tidak membalas pesanku tapi itu tidak masalah untukku.

***

Malam ini aku menunggu Dona di cafe Twin House. Aku sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengannya.

"Hai, selamat malam Bayu..."

Aku mendengar suara yang lembut memanggil namaku, aku pun segera membalikkan badanku.

"Dona, kamu...??"

***Bersambung***

Jangan lupa like, comment, vote ya teman".

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!