NovelToon NovelToon
Dibalik Istana Naga

Dibalik Istana Naga

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Romansa / Fantasi Wanita / Harem / Balas Dendam / Enemy to Lovers
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Black _Pen2024

Untuk membalaskan dendam keluarganya, Swan Xin menanggalkan pedangnya dan mengenakan jubah sutra. Menjadi selir di Istana Naga yang mematikan, misinya jelas: hancurkan mereka yang telah membantai klannya. Namun, di antara tiga pangeran yang berebut takhta, Pangeran Bungsu yang dingin, San Long, terus menghalangi jalannya. Ketika konspirasi kuno meledak menjadi kudeta berdarah, Swan Xin, putri Jendral Xin, yang tewas karena fitnah keji, harus memilih antara amarah masa lalu atau masa depan kekaisaran. Ia menyadari musuh terbesarnya mungkin adalah satu-satunya sekutu yang bisa menyelamatkan mereka semua.
Langkah mana yang akan Swan Xin pilih?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Black _Pen2024, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 Penyergapan Malam Hari.

Hening itu pecah, hancur berkeping-keping di bawah beban kata-katanya. Suara San Long menggantung di udara yang dingin, setiap suku katanya terasa seperti serpihan es yang menancap di kulit Swan. Di bawah cahaya bulan yang pucat, wajah Pangeran itu bukan lagi topeng, melainkan sebuah lukisan tragedi kuno yang retak.

“Ibunda Anda?” bisik Swan, suaranya nyaris tak terdengar, sebuah gema di dalam ruangan yang sunyi. “Apa… apa maksud Anda?”

“Kau tidak bodoh, Selir Xin.” San Long membuang muka, berjalan kembali ke arah bayangan, seolah cahaya bulan itu terlalu jujur, terlalu menelanjangi. “Kau tahu persis apa maksudku.”

“Tidak.” Swan menggelengkan kepalanya, mencoba menyangkal logika dingin yang mulai terbentuk di benaknya. “Laporan resmi bilang Permaisuri Terdahulu meninggal karena sakit yang berkepanjangan.”

“Dan laporan resmi juga bilang Ayahmu seorang pengkhianat,” balas San Long tajam, suaranya kini kembali dipenuhi duri. “Sejak kapan kau mulai percaya pada dongeng yang mereka tulis di atas kertas?”

“Tapi… bunuh diri?” Swan melangkah mendekat, rasa takut dan ngeri yang ia rasakan untuk Xiao Ju kini bercampur dengan sesuatu yang lain, sesuatu yang lebih dalam. “Bagaimana bisa? Seorang Permaisuri?”

“Gampang sekali,” cibir San Long, suaranya penuh dengan kepahitan yang telah mengendap selama bertahun-tahun. “Kau tanam bisikan di telinga para kasim. Kau tukar obatnya dengan racun yang membuat pikiran depresi. Kau palsukan sebuah surat perpisahan yang puitis. Lalu kau tinggalkan sebilah belati berhias permata di samping tempat tidurnya.” Ia berhenti, napasnya terdengar sedikit berat. “Dan tiba-tiba, ‘sakit yang berkepanjangan’ itu punya akhir yang jauh lebih dramatis. Lebih… nyaman.”

“Nyaman?” ulang Swan tak percaya.

“Tentu saja,” lanjut San Long. “Seorang Permaisuri yang bunuh diri adalah sebuah aib. Aib yang membuat putranya ikut tercemar. Aib yang membuatnya mudah disingkirkan dari perebutan takhta.”

Dunia Swan serasa berputar. Semua kepingan teka-teki yang tadinya berserakan kini mulai menyatu dengan bunyi *klik* yang mengerikan. Kejatuhan Jenderal Xin, kejatuhan Permaisuri Terdahulu, kebangkitan faksi Jenderal Zen, dan terisolasinya Pangeran Bungsu. Semuanya bukan kejadian terpisah. Semuanya adalah bagian dari satu kampanye yang sama. Satu pembantaian politik yang terencana dengan sempurna.

“Selir Agung…” bisik Swan, nama itu terasa seperti racun di lidahnya.

“Dia belajar dari kesuksesan masa lalunya,” sahut San Long dingin. “Xiao Ju adalah gema. Sebuah pengingat bagi siapa saja yang mencoba mengorek kuburan lama.” Matanya kini menatap lurus pada Swan, intens dan menusuk. “Pesan itu bukan hanya untukmu. Pesan itu juga untukku.”

“Kenapa Anda tidak melakukan apa-apa?” desak Swan, suaranya kini dipenuhi frustrasi. “Anda tahu semua ini! Anda sudah tahu selama bertahun-tahun! Kenapa Anda diam saja?”

“Melakukan apa?” bentak San Long, kemarahan yang tadinya terkendali kini meledak. “Berteriak di aula utama? Mengatakan pada semua orang kalau Ibu Pangeran Kedua adalah pembunuh? Siapa yang akan percaya padaku? Putra dari Permaisuri yang ‘gila’ dan ‘bunuh diri’?” Ia tertawa, tawa yang kering dan penuh luka. “Mereka akan mengurungku di menara utara dan menyebutku sudah gila seperti Ibuku.”

“Tapi Anda punya bukti!”

“Aku tidak punya apa-apa!” potongnya tajam. “Sama sepertimu. Yang kita punya hanya kecurigaan. Dan di istana ini, kecurigaan tanpa kekuatan hanyalah tiket menuju liang lahat.”

Mereka terdiam, saling menatap di tengah ruangan yang remang-remang. Frustasi. Dua orang asing yang terikat oleh tragedi yang sama. Dua musuh yang ternyata selama ini berdiri di sisi medan perang yang sama tanpa menyadarinya.

“Jadi ini alasan Anda…” Swan memulai, suaranya melembut. “Alasan Anda menyelinap ke perpustakaan setiap malam. Alasan Anda mempelajari peta Gerbang Utara. Anda bukan merencanakan pengkhianatan.”

“Aku mencari keadilan,” jawab San Long pelan, kata-kata itu terdengar berat, seolah baru pertama kali ia mengucapkannya dengan lantang. “Dengan caraku sendiri.”

“Dengan membantu nenek-nenek kelaparan dan memperbaiki roda gerobak?” cibir Swan, tapi kali ini tanpa sengatan.

Untuk pertama kalinya, Swan melihat senyum tipis di bibir San Long. Senyum yang letih dan pahit. “Itu bukan untuk mencari keadilan. Itu untuk menjaga kewarasanku.” Senyum itu lenyap secepat ia datang. “Sekarang kau tahu. Jadi kau juga tahu betapa berbahayanya permainan yang kau mainkan.”

“Aku tidak akan mundur,” kata Swan tegas. “Tidak sekarang. Terutama setelah apa yang terjadi pada Xiao Ju. Utang darah harus dibayar dengan darah.”

“Kau tidak akan menang melawannya sendirian,” ujar San Long. “Selir Agung bukan pion seperti Jenderal Zen. Dia adalah ratunya. Bahkan bisa dikatakan, dialah salah satu dari Dalang Sejati di istana naga ini."

“Kalau begitu aku tidak akan sendirian,” balas Swan, menatap lurus ke dalam mata San Long. Sebuah pemahaman baru, sebuah aliansi yang tak terucapkan, terbentuk di antara mereka di dalam keheningan itu.

San Long menatapnya lama, seolah sedang menimbang setiap kemungkinan, setiap risiko. Wajahnya yang biasa tertutup kini terbuka, memperlihatkan kelelahan dan kesendirian yang mendalam.

“Kau tidak tahu apa yang kau minta,” bisiknya.

“Aku tahu.”

“Bekerja sama denganku artinya menjadi musuh semua orang.”

“Aku sudah jadi musuh semua orang sejak aku menginjakkan kaki di tempat ini,” sahut Swan.

Sebelum San Long sempat menjawab, sebuah suara teriakan terdengar dari kejauhan di luar paviliun, memecah keheningan malam.

“Selir Xin! Apa Anda di dalam?”

Itu suara Kapten Penjaga. Diikuti oleh derap langkah kaki berlapis baja yang mendekat. Banyak sekali. Mereka tidak sedang berpatroli. Mereka sedang menuju ke sini.

“Sialan,” desis San Long. Wajahnya seketika kembali menegang, kewaspadaan seorang predator menggantikan kerapuhannya.

“Mereka datang untukku!” kata Swan panik, matanya melesat ke arah pintu.

“Bukan hanya untukmu.” San Long mencengkeram lengan Swan. Matanya yang tajam memindai seluruh ruangan, mencari jalan keluar, mencari tempat persembunyian. “Mereka tahu ada seseorang di sini bersamamu!”

Terdengar bunyi gedebuk keras di pintu depan.

“Atas perintah Pangeran Kedua! Buka pintunya!”

“Lewat jendela!” bisik Swan, menarik lengannya.

“Terlambat!” balas San Long. “Mereka sudah mengepung seluruh paviliun!” Ia menarik Swan, mendorongnya ke arah sudut tergelap di ruangan itu, di belakang sebuah lemari kayu berukir yang besar. Ruangnya sangat sempit. “Masuk! Dan jangan bersuara apa pun, kau dengar?”

Bunyi dobrakan di pintu utama terdengar semakin keras dan mendesak.

San Long mendorong Swan lebih jauh ke dalam celah sempit di antara lemari dan dinding, lalu menempatkan dirinya di depannya, tubuhnya menjadi perisai yang menyembunyikan Swan sepenuhnya. Jarak mereka begitu dekat hingga Swan bisa merasakan panas tubuhnya dan mendengar detak jantungnya yang cepat namun teratur. Ia menahan napasnya, aroma samar kayu cendana dari jubah San Long memenuhi indranya.

*BRAKKK!*

Pintu kamar tidur Swan ditendang hingga terbuka dengan kasar. Cahaya dari puluhan obor membanjiri ruangan, menciptakan bayangan-bayangan panjang yang menari liar. Siluet Kapten Penjaga dan beberapa prajuritnya berdiri di ambang pintu, pedang mereka terhunus.

1
Yunita Widiastuti
tahta...oh ...tahta..
Yunita Widiastuti
🌹💪💪💪
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: gift. maaf typo
total 2 replies
Ita Xiaomi
Cara aman menghilangkan bukti.
Eskael Evol
luar biasa
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih kakak bintang limanya. jangan bosan baca karya karya author yang ongoing ya...🌹🥳🙏😄
total 1 replies
Eskael Evol
cerita nya sangat bagus
trmkash thor good job👍❤
Ulla Hullasoh
terlalu ingin tau xin jd membahayakan orang lain
Jeffie Firmansyah
awal cerita yg mantap 💪
Wiji Lestari
penasaran💪
Wiji Lestari
💪💪
Eskael Evol
keren trmksh thor👍❤
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: 🙏🙏🥳Terima kasih kakak. semua dukungan kakak sungguh berharga buat author. Terima kasih🙏
total 1 replies
Eskael Evol
keren cerita nya smg ttp seru hingga ahir👍
Eskael Evol
bisa nggak ya nama² pemeran pakai nama biasa aja biar gak ribet dan bingung, sayang cerita bagus tapi malas baca nya
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: maaf. akan saya perhatikan selanjutnya. Terima kasih untuk masukannya. 🙏🙏
total 1 replies
Ulla Hullasoh
karya yang bagus Thor.....🥰
Ulla Hullasoh
akhirnya selamat...sampe tarik nafas 👍
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih kak. udah mampir di cerita author. semoga suka. boleh klik napen author untuk pilih novel author yang lain. berbagai genre juga.
jangan lupa subscribe, like, komen, gift, vote dan klik bintang limanya. Terima kasih dukungan para pembaca setia sangat berharga buat author. lope lope sejagat... 🥳🌹😍🙏
total 1 replies
Ita Xiaomi
Demi kelangsungan hidup Kasim Li😁
Arix Zhufa
ku kira MC cewek nya kuat...ternyata
Arix Zhufa
cerita awal nya bagus tp setelah baca sampe bab ini alur nya bertele tele
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih masukannya. Akan saya perhatikan kembali. 🙏🌹
total 1 replies
Arix Zhufa
sampe di bab ini MC cewek nya keren
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: semangat bacanya ya kak. thx all.🌹🥳🙏
total 1 replies
Arix Zhufa
bab 2 aja udh keren
Arix Zhufa
mampir thor
Black_Pen2024 Makin Sukses 🎉✨: Terima kasih kakak. semoga suka ya. masih banyak kisah author yang lain. bisa klik aja napen author dan pilih kisah kisah author yang mana yang suka boleh dibaca. Jangan lupa subscribe, like, komen, gift, vote dan klik bintang limanya thx u. lope lope sejagat😍🥳🌹🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!