NovelToon NovelToon
Biar Aku Yang Pergi

Biar Aku Yang Pergi

Status: tamat
Genre:Berbaikan / Penyesalan Suami / Keluarga / Konflik etika / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 5
Nama Author: Biru_Muda

Jangan menikah saat hati kita belum bisa move on dan berdamai dari masa lalu, karena yang akan dirugikan tak hanya diri sendiri, namun juga pasangan baru kita. Hal itu yang pada akhirnya menjadi konflik pada hubungan Rania dan juga Andreas. Pernikahan mereka di ambang pada perpisahan karena masa lalu Andreas tiba-tiba datang ditengah-tengah mereka, terlebih sikap Andreas yang dingin dan cuek membuat Rania lelah untuk terus bertahan pada pernikahannya, karena seolah hanya dia yang selama ini memperjuangkan hubungannya. Ia pun akhirnya memilih untuk pergi. Tapi, bisakah ia pergi? Terlebih Saat Suaminya yang dulu dingin, tiba-tiba berubah dan jadi lebih perduli dengannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biru_Muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keputusan Yang Berat

Ia pikir akan bahagia setelah menikah, namun kenyataanya ia malah kesepian. Rumah yang besar dan megah itu nyatanya tak mampu mengisi kekosongan hatinya. Selama tiga tahun pernikahan mereka, tak pernah ia rasakan kebahagiaan di dalamnya. Semua terasa hampa dan penuh kekosongan.

Tak ada sapa, tak ada tawa, tak ada basa-basi ataupun interaksi kecil yang mendekatkan hubungan. Semua terasa sunyi, dingin dan hampa. Seolah tak pernah ada pernikahan sejak awal.

"Hari ini ada acara yang harus aku datangi, jadi siap-siap lah"

Obrolan akan datang dari mulut suaminya itu hanya ketika sang suami memintanya untuk menemaninya ke sebuah acara yang mengharuskan membawa pasangan. Hanya saat-saat seperti itulah suaminya mencoba mengajaknya bicara duluan, selebihnya jarang melihatnya membuka obrolan untuk hal-hal diluar kepentingan.

"Peranku hanyalah sebagai pendampingnya, tak lebih.."

Ironi yang sangat menyakitkan bagi Rania. Walau semua rekan-rekan suaminya melihat keduanya sebagai pasangan yang serasi, namun pada faktanya hubungan keduanya tak terlalu hangat. Suaminya memperlakukannya dengan baik hanya di depan banyak orang, sepulang dirumah ia kembali dingin seperti biasanya.

Tak ada celah bagi Rania untuk memasuki dunia sang suami, seolah suaminya itu memang sengaja tak memperbolehkan ia untuk mendekat dan memilih untuk memberi batas.

Namun, Rania tak bisa diam begitu saja, ia terus mencoba mencairkan sikap dingin suaminya dan mencoba merubah suasana rumah. Walau, ia beberapa kali mendapat penolakan dingin dari sang suami.

"Jangan melewati batas, cukup sampai disini kamu berbicara dan mendekat"

Jawaban yang dingin keluar setiap kali ia mencoba untuk berdiskusi ataupun mencoba basa-basi dengan suaminya, dan setiap itu terucap dari mulut sang suami tentu perasaanya menjadi sakit, namun ia tahan sekuat tenaga demi pernikahannya dan tentu pada janji yang telah ia buat pada ibunya.

Sabar, dan terus bertahan demi sebuah janji yang sudah terlanjur ia ucapkan pada sang ibu sesaat sebelum ia akan menikah. Hari demi hari ia mencoba berjuang mempertahankan hubungannya, namun semakin lama semakin membuatnya lelah dan tak kuat.

"Kamu yakin mau menikah?"

"Apa ibu tidak suka Rania menikah?"

"Bukan tak suka, tapi ibu hanya khawatir kamu tidak akan bahagia"

"Lalu Rania harus bagaimana? Apa dibatalkan saja pernikahannya?"

Sang ibu terdiam mengingat persiapan sudah hampir selesai dan acara semakin dekat.

"Kalau kamu merasa tidak yakin, mungkin kita bisa bicarakan baik-baik dengan oma Larisa"

Kali ini Rania yang terdiam.

"Bukankah oma akan membenci kita karena kita membatalkan pernikahan disaat persiapan sudah hampir selesai?"

"Perasaan kamu jauh lebih penting sayang, karena ini pernikahan kamu"

Rania diam mendengar perkataan sang ibu. Melihat bagaimana ibunya menghawatirkan pernikahannya yang tiba-tiba ini. Terlebih tanpa ada ikatan cinta.

"Tidak apa, bu. Yang penting sekarang ibu di operasi dulu, jangan perdulikan hal lainnya."

"Maafkan ibu ya, karena kamu harus melewati ini semuanya"

Melihat anaknya yang harus berkorban demi dirinya yang sedang sakit, membuat air mata sang ibu tak terbendung.

"Bu, keluarga oma Larisa kan baik, Rania pasti diperlakukan dengan baik oleh mereka, jadi ibu tidak usah khawatir soal itu."

Rania mencoba menguatkan sang ibu yang merasa bersalah padanya. Karena ia terpaksa menyetujui perjodohan itu demi sang ibu bisa segera di operasi.

...

Sebuah keputusan yang berat bagi Rania, baik saat memutuskan untuk menyetujui perjodohan dan akhirnya menikah maupun saat ini yang harus memutuskan perpisahan dari seseorang yang disebutnya sebagai suami. Ia tak enak pada oma Larisa yang begitu baik pada keluarganya, yang sudah mau membiayai operasi sang ibu, namun disatu sisi ia tak lagi bisa melanjutkan hubungan yang memang sudah tak baik-baik saja sejak awal.

Pernikahannya adalah pernikahan balas budi. Ia menikah karena butuh uang untuk biaya operasi ibunya yang lagi sakit, sedangkan bagi Andreas Eka Anggara ini adalah kesempatan terakhir baginya untuk mengakhiri perjodohan dari omanya. Karena itu ia tak pernah menaruh harapan lebih pada hubunganya, namun disatu sisi ia mencoba untuk berusaha yang terbaik dalam pernikahannya, walau bagi Andreas itu tak perlu dilakukan.

"Hanya aku yang berusaha disini, dan itu sangat melelahkan"

Rania tersadar bahwa pengorbanannya hanyalah sia-sia selama ini karena suaminya tenryata tak menginginkan pernikahan ini sejak awal.

"Padahal aku juga terpaksa, tapi aku masih berusaha untuk mencoba agar pernikahan ini bertahan dan tidak canggung satu sama lainnya"

Walau tanpa ada rasa sejak awal, namun Rania mencoba agar pernikahannya baik-baik saja, namun ternyata hal itu ternyata cukup melelahkan mengingat tak mendapat sambutan dari Andreas yang sedari awal memang tak ingin menikah.

"Lalu untuk apa aku harus bertahan sekarang? Mungkin ini sudah waktunya aku membuat keputusan." Ucapnya penuh tekad.

1
Purwanti Kurniawan
lanjut ayo semangat Rania
Purwanti Kurniawan
Semoga kedepannya lebih baik Rania Andreas semangat
Purwanti Kurniawan
sabar ya Rania Andreas swmoga ke depannya baik baik dan bahagia biar cepet dapet gantinya segera hadir
Idang Sutisna
terlalu bertele tele
Purwanti Kurniawan
oma sehat terus ya biar bisa jaga cucu dan cicitnya nanti
Purwanti Kurniawan
semoga oma selamat biar liat cucunya satu2nya bahagia sehat lagi oma
Purwanti Kurniawan
semoga cepet dapet buah cinta mereka
Purwanti Kurniawan
alur nya nangis thor cuma ranianya masih suka ego masa tulang kering di tendang ya sakit banget kali ya andreas
Purwanti Kurniawan
akhirnya kesampean juga Andreas
Purwanti Kurniawan
rania masih nolak rania kasihan tu suami gk di kasih nafkah batin gimana sih Rania
Purwanti Kurniawan
semoga lancar maksimal Andreas dan rania
Purwanti Kurniawan
klo sudah berbaikan udah cetak gol rania
Purwanti Kurniawan
nah gitu Rania bahagia selalu kasihan suami di cuekin terus semoga samawa gk ada ulet bulu dateng ya
Purwanti Kurniawan
Rania terlalu bertele tele ni Andreas udah berubah masih aja kaya gitu sifat gk ngerti padahal Andreas baik lho karena andrean udah Damai dr masa lalunya Rania
Purwanti Kurniawan
Rania jangan egois rania nanti klo Andreas lama2 jengah sama sifat kamu trus balikan sama manta gimana kamu terlalu dengerin cerita teman2 kamu sih
Purwanti Kurniawan
Rania semoga terbuka dri cerita temennya Andreas udah berubah sebenernya Andreas itu sayang sama Rania
Purwanti Kurniawan
kan Andreas bener udah berubah Andreas cemburu ada teman laki2 yg dateng
Purwanti Kurniawan
yg paling cerewet bayu ni asyik di ajak ngobrol blak2 gk di filter ngomongnya
Purwanti Kurniawan
semoga rania juga baikan sama suaminya karena udah bertemu temannya yg sama menderitannya tapi beda masalah
Purwanti Kurniawan
berteman dan bersahabat yg baik dampaknya akan baik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!