NovelToon NovelToon
Obsesi Sang Ceo

Obsesi Sang Ceo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Diam-Diam Cinta / Dark Romance
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Biebell

Camelia tidak pernah menyangka hidupnya akan berubah dalam satu malam.
Hanya karena hutang besar sang ayah, ia dipaksa menjadi “tebusan hidup” bagi Nerios—seorang CEO muda dingin, cerdas, namun menyimpan obsesi lama padanya sejak SMA.

Bagi Nerios, Camelia bukan sekadar gadis biasa. Ia adalah mimpi yang tak pernah bisa ia genggam, sosok yang terus menghantuinya hingga dewasa. Dan ketika kesempatan itu datang, Nerios tidak ragu menjadikannya milik pribadi, meski dengan cara yang paling kejam.

Namun, di balik dinding dingin kantor megah dan malam-malam penuh belenggu, hubungan mereka berubah. Camelia mulai mengenal sisi lain Nerios—sisi seorang pria yang rapuh, terikat masa lalu, dan perlahan membuat hatinya bimbang.

Apakah ini cinta… atau hanya obsesi yang akan menghancurkan mereka berdua?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Biebell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12 — Agar Satu Kelas

Flashback

Hari Selasa, minggu pertama di semester awal dunia perkuliahan.Ruangan terasa ramai dengan suara canda tawa, namun suasana sedikit canggung. Hari itu adalah pertemuan pertama dengan dosen, di mana sebagian besar waktu diisi dengan perkenalan dan aturan perkuliahan. Setelah dua dosen sebelumnya memberikan pengantar sederhana, giliran dosen terakhir membuat suasana kelas menjadi lebih hidup.

"Baik, sekarang giliran kalian memperkenalkan diri. Supaya kita saling kenal," ujar dosen dengan senyum ramah.

Satu per satu mahasiswa maju ke depan, memperkenalkan diri mereka dengan berbagai gaya. Hingga akhirnya tiba giliran Nerios, ia bangkit dari tempat duduknya dengan santai, melangkah ke depan kelas. Tatapan sebagian besar gadis langsung terarah padanya, mengagumi wajah tampannya yang sulit diabaikan.

Sedangkan Camelia hanya tersenyum kecil. Ia tidak menyangka jika Nerios akan mengambil jurusan yang sama dengannya, ia kira cowok itu akan mengambil jurusan manajemen karena Nerios pasti akan menjadi pewaris Miller Crop.

Dan yang lebih mengejutkan adalah ia bisa satu kelas dengan Nerios, tapi untung cowok itu sekelas dengannya, jadi di dalam kelas sudah ada orang yang ia kenal.

"Silakan," kata dosen, memberi isyarat agar Nerios memulai.

Nerios berdeham pelan sebelum berbicara. "Perkenalkan, nama saya Nerios Diego Miller. Saya dari SMA xx. Hobi saya berenang." Ia mengakhiri perkenalannya dengan menatap dosen, memberi sinyal bahwa ia sudah selesai.

"Wah, ternyata calon pewaris Miller Crop!"

"Pantesan bau duitnya tercium sampai sini."

"Nerios butuh beban hidup nggak?"

Dosen itu tersenyum, lalu melontarkan candaan, "Ada yang mau bertanya, terutama dari gadis-gadis di sini?"

Seisi kelas riuh dengan suara tawa. Seorang gadis di barisan belakang dengan rambut cokelat mengangkat tangan. "Nama panggilannya siapa? Nerios atau Diego?" tanyanya dengan nada ingin tahu.

"Nerios," jawab Nerios singkat.

Gadis lain di barisan depan tertawa kecil lalu berseru, "Kalau dipanggil sayang mau nggak? Siapa tau saya bisa jadi calon mantu Nyonya Miller!"

Suasana kelas semakin ramai, diselingi tawa dan ejekan ringan. Nerios hanya menatap lurus ke depan dengan datar, mencoba tetap tenang meski sudah terbiasa dengan komentar seperti itu.

Dirinya sudah menduga bahwa reaksi mereka akan seperti itu, ini bukan kali pertama ada yang menggoda dirinya karena statusnya sebagai pewaris dari perusahaan yang cukup terkenal.

Saat sesi perkenalan selesai, dosen hendak mempersilakan Nerios duduk. Namun tiba-tiba seorang gadis lain mengangkat tangan dan bertanya dengan nada menggoda, "Mas-nya udah punya pacar belum?"

Kelas pun kembali bergemuruh dengan tawa. Nerios menghela napas pelan, lalu menjawab tegas, "Sudah."

Belum. Ia belum memiliki seorang kekasih, tapi jelas ia tidak mau ada gadis yang mendekatinya, karena kini di dalam hatinya hanya ada Camelia.

"Yah!" seru beberapa gadis kecewa, disambut tawa geli dosen.

Dosen menoleh ke arah Nerios, lalu mengangguk kecil. "Sudah Nerios, silahkan kembali ke kursimu!"

Nerios mengangguk, ia berjalan kembali menuju kursinya yang berada tepat di belakang kursi Camelia. Tadi sengaja menunggu Camelia agar bisa masuk ke dalam kelas bersamaan dengan gadis itu agar ia tau di mana tempat duduknya.

"Selanjutnya Camelia Aldara Lizora!" panggil Dosen, itu membuat Nerios langsung menatap setiap gerak-gerik gadis itu.

Banyak laki-laki yang tersenyum lebar, ada yang bersiul jahil—membuat Nerios mengepalkan tangannya. Ia menatap cowok itu dengan tatapan tidak suka, dirinya sangat tidak senang jika ada orang yang berusaha mendekati Camelia. Sudah cukup ia merasa kesal saat tau gadis itu memiliki seorang kekasih saat SMA, dan ia tidak mau hal itu terjadi lagi.

"Halo semuanya!" Camelia melambaikan tangan kanannya dengan senyum manis di bibirnya. "Perkenalkan, nama saya Camelia Aldara Lizora. Saya dari SMA xx. Hobby saya membaca novel dan berenang."

"Hai Camelia!"

"Kalo cantiknya kayak gini kira-kira udah punya pacar apa belum, ya?"

"Camelia ... Mamah sama Papah suka martabak manis atau telur?"

Lagi, dosen tertawa karena tingkah mahasiswanya. Nerios dan Camelia benar-benar bisa membuat suasana kelas menjadi riuh karena visual mereka.

"Kali ini yang cowok, kalian ada pertanyaan buat Camelia apa nggak?" tanya dosen sambil menatap ke sekeliling.

"Saya!" Dengan semangat cowok yang mengenakan kemeja kotak-kotak itu mengangkat tangan. "Camelia mau di panggil Camel, Lia, atau sayang?"

Kelas semakin riuh dengan sorakan dan suara gelak tawa. Tapi Nerios justru menatap Camelia dengan datar, penampilan gadis itu memang sangat cantik, dapat membuat para lelaki memandang ke arahnya.

"Camelia aja," jawabnya dengan senyum tipis. Membangkitkan api cemburu di dalam hati Nerios.

"Yah ... Padahal pengennya manggil sayang!" Cowok itu cemberut, berpura-pura kecewa.

"Camelia udah pacar apa belum?" timpal cowok yang duduk di sebelah kiri Nerios.

Camelia menggeleng pelan. "Belum."

"Kok belum? Kamu nggak ngakuin aku sebagai pacar kamu?"

"Tau nih, sakit hati loh aku!"

Nerios mengepalkan tangannya dengan erat, uratnya sampai terlihat dengan jelas. Satu kelas dengan Camelia memang dapat membuat hati senang, tapi di sisi yang lain dapat membuat hatinya kesal dan cemburu juga.

Ia akan dengan sering melihat interaksi antara Camelia dan cowok di kelas, belum lagi jika ada dosen muda, ia yakin akan semakin banyak yang berusaha mendekati Camelia.

Yang cantik di kelas bukan hanya Camelia, tapi gadis itu entah mengapa memiliki auranya tersendiri, terlebih saat gadis itu tersenyum, itu akan membuatnya semakin terlihat manis.

Nerios menatap Camelia yang kini sudah kembali duduk di depannya, lalu cowok di sebelahnya menyentuh bahu Camelia dengan perlahan.

Camelia menoleh pada cowok itu, dan cowok itu pun menyodorkan ponselnya pada Camelia. "Boleh minta nomor lo, nggak?" pintanya.

Gadis itu menggeleng pelan. "Nanti lo cari aja di grup kelas," balasnya, lalu kembali menatap ke depan.

Respon itu membuat Nerios tersenyum, ia senang karena Camelia tidak langsung memberikan nomornya pada orang yang baru ia kenal. Lagi pula cowok itu terlalu percaya diri, padahal menurut Nerios wajahnya biasa saja.

Flashback off

"Jangan bengong, nanti lo kerasukan lagi!" tegur Rayhan sambil menepuk pundak Nerios.

Rayhan baru saja masuk ke dalam ruang kerja Nerios, dan ia melihat pria itu sedang duduk diam di atas sofa, tubuhnya menyandar pada sandaran, di tangannya memegang segelas Whiskey Bourbon.

Sekarang sudah jam 11 malam, Camelia sudah Nerios suruh untuk tidur. Dan cowok itu langsung pergi ke ruang kerjanya, meminum Whiskey Bourbon yang memiliki rasa lembut dan manis di awal, tapi tetap ada rasa hangat dari alkohol, katanya minuman itu bisa menenangkan dirinya sambil sedikit bernostalgia.

Nerios menoleh pada Rayhan yang duduk di sebelah kanannya. "Ngebayangin masa kuliah gua sama Camelia. Dia emang secantik itu sampai banyak yang ngedeketin dia."

Rayhan jelas tau cerita Nerios dan Camelia sejak SMA hingga kuliah, karena dia juga satu kampus dengan kedua orang itu.

Ia menuangkan Whiskey ke dalam gelas kosong, meneguknya terlebih dulu baru membalas, "Lo dulu sampai rela nyogok kampus biar bisa satu kelas sama dia, kan?"

"Ya ..." Nerios tersenyum miring mengingat hal itu.

Nerios memang segila itu pada Camelia, hingga berani menyogok kampus hingga puluhan juta agar bisa satu kelas dengan wanita yang ia cintai.

Rayhan berdecih melihat senyum miring itu, ia sejak dulu sering di buat kelimpungan dengan tingkah Nerios yang kelewat nekat.

"Belum lagi pas lo mukulin cowok yang pulang bareng sama Camelia, itu benar-benar ngerepotin gua sama Daddy lo, kita berdua berusaha biar lo nggak masuk penjara!" gerutu Rayhan, itu salah satu tingkah Nerios yang membuat Rayhan kesal setengah mati.

Nerios mengendikkan kedua bahunya tak acuh. "Salah dia, siapa suruh ngajak pulang bareng cewek gua."

"Emang g*la nih bocah!"

Berikan dukungan kalian teman-teman!

Jangan lupa vote dan komen

Salam cinta, biebell

1
Satsuki Kitaoji
Gak nyangka bakal se-menggila ini sama cerita. Top markotop penulisnya!
Alucard
Baca sampe pagi gara-gara gak bisa lepas dari cerita ini. Suka banget!
MilitaryMan
Ceritanya bikin saya ketagihan, gak sabar mau baca kelanjutannya😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!