NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 14 TRAGEDI KECIL DI TENGAH PERJALANAN

Kesokan harinya...

Maria terbangun pagi-pagi sekali, dan segera bersiap-siap membersihkan dirinya.

Hari ini dia akan pergi ke kota bersama Rexton untuk menemui seorang pengacara disana.

Maria mengenakan gaun panjang berenda biru muda serta topi bonnet renda lace warna senada sebagai penunjang penampilannya, tak lupa dia juga membawa tas kecil.

Sekali lagi, Maria mematut di depan cermin, memastikan dandanannya terlihat modis.

Maria tersenyum manis, dia merasa kalau penampilannya cukup sempurna.

"Aku harus bergegas pergi...", ucapnya.

Maria mempercepat langkah kakinya menuju pintu kamarnya yang masih tertutup rapat.

"Selamat pagi, Maria...", sapa Rexton Brox Mackenzie di dekat pintu kamar yang bersandar disana.

Rexton tampak sendirian, dia sedang menunggu Maria selesai berdandan.

"Selamat pagi, Rexton", sapanya.

Rexton memandangi Maria yang terlihat anggun dalam balutan gaun panjang warna biru muda, hatinya berdesir cepat saat mengagumi keindahan sosok perempuan seperti Maria.

Wanita itu semakin cantik saja sehingga Rexton tak jemu-jemu memandangi Maria Van Kouhen Houten yang tersipu malu-malu dihadapannya kini.

"Kau sudah siap pergi ke kota bersamaku", kata Rexton berusaha meyakinkan lagi Maria.

"Ya, aku sudah siap", sahut Maria.

"Kalau begitu kita pergi sekarang karena kita harus segera tiba di kota tepat waktu", kata Rexton.

"Kau sudah menghubungi pengacara itu kalau kita akan kesana", kata Maria.

"Tidak, aku belum menghubungi siapa-siapa", sahut Rexton.

Rexton memberikan lengannya kepada Maria untuk digandeng, dengan tanggap Maria menerimanya dan menggandeng lengan Rexton.

"Rencanaku datang pukul sembilan pagi, tapi kurasa kita harus berangkat lebih awal lagi karena jarak dari kediaman Grand duke Herman lumayan jauh ke kota", kata Rexton.

Pagi ini, penampilan Rexton sama mengagumkannya dengan Maria, dia mengenakan seragam militernya setiap dia tampil dimanapun berada.

Rexton terlihat sangat gagah dalam balutan seragamnya, sebuah pedang panjang tersampir dipinggangnya menambah kesan wibawa pada dirinya, dia benar-benar menawan.

Tampak mereka berjalan beriringan menelusuri ruangan luas yang sisi sampingnya dilengkapi jendela berlapis dengan bukaan lebar sehingga cahaya Matahari dapat masuk ke dalam ruangan groot huis leluasa.

Sebuah mobil sejenis daimler warna hitam bergerak melewati jalan setapak yang masih basah meninggalkan groot huis menuju kota.

Maria berada di dalam kendaraan itu bersama Rexton, dengan seorang sopir sebagai pengemudinya.

Mobil terus bergerak kencang melewati jalanan tak beraspal yang ditanami oleh pepohonan rindang.

Maria menatap lurus keluar dari balik kaca mobil daimler yang melaju cepat.

"Apa kau cemas ?" tiba-tiba Rexton bicara.

"Tidak", sahut Maria lalu menolehkan pandangannya kepada Rexton. "Mengapa kau menanyakannya ?"

"Tidak apa-apa, mengikuti intuisiku saja", kata Rexton.

"Oh, ya, kukira kau menaruh kewaspadaan terhadapku", kata Maria dengan senyuman tipis.

Rexton menaikkan dua alisnya ke atas seraya tertawa pelan.

"Untuk apa aku menaruh kewaspadaan terhadapmu sedangkan kau adalah orang terdekatku", sahutnya.

"Syukurlah, kalau kau mempercayaiku", kata Maria.

"Tentu saja aku percaya kepadamu karena kau adalah orang pertama yang aku ajak bicara dan tahu tentang diriku", sahut Rexton.

"Dan bawahanmu tidakkah mereka tahu siapa dirimu sebenarnya", kata Maria.

"Sama sekali tidak ada yang tahu tentang diriku", sahut Rexton.

"Tuk... !" Tak sengaja Maria menjatuhkan tas tangannya.

Maria bermaksud mengambil tas miliknya namun disaat yang bersamaan, Rexton juga membungkukkan badannya, untuk mengambil tas tangan milik Maria yang terjatuh.

Keduanya saling berbenturan satu sama lainnya saat mereka sama-sama membungkukkan badan.

Sedetik kemudian mobil daimler hitam mendadak berhenti.

"Ckiiiiiiiiiittt... !!!"

Bunyi deritan rem mobil terdengar keras dan berbelok tajam sehingga Maria dan Rexton yang sedang membungkuk itu saling berbenturan satu sama lainnya.

Tanpa mereka sadari, bibir mereka saling menempel lekat.

Maria tersentak kaget ketika dia melihat dirinya mencium bibir Rexton, nyaris jantungnya berhenti berdetak saat ini juga sedangkan kedua matanya terbelalak lebar, mengetahui dia dan Rexton beradu bibir.

Sejenak waktu seperti berhenti berputar, lama keduanya saling terdiam sembari berpandangan lekat.

Tak ada kata yang terucap diantara mereka seperti tadi, suasana menjadi hening seketika ketika bibir mereka saling bersentuhan.

Maria segera menjauhkan dirinya dari Rexton namun laki-laki itu menahannya.

"Kita sudah terlanjur seperti ini, kenapa harus menjauhkan diri kita seperti orang asing", bisiknya.

"Mmm...", gumam Maria yang berusaha menelan salivanya saat dia tidak berkutik dihadapan Rexton. "Lalu apa maumu?" sambungnya.

"Satu ciuman bukan masalah menurutku", kata Rexton dengan tatapan teduhnya saat dia memandangi bibir Maria yang merekah merah.

Sejenak Rexton memainkan ujung jarinya yang kasar di bibir cantik itu, pandangannya semakin dalam.

Tiba-tiba Rexton melumat bibir Maria tanpa sempat Maria menghindarinya.

Rasa ciuman itu terasa manis dibibir Maria saat bibir Rexton mengecupnya kuat sehingga membuat Maria terlena.

"Dia mencuri ciuman pertamaku...", batin Maria membeku.

Namun Maria tak mampu menjauhkan dirinya dari Rexton, dan membiarkan dirinya tenggelam dalam setiap kecupan manis yang dilakukan oleh Rexton.

"Bajingan gila ! Kau mau mati, ya !" terdengar suara teriakan dari luar mobil daimler.

Maria tersentak kaget hingga melepaskan dirinya dari serangan ciuman Rexton lalu memalingkan muka dan tertunduk malu.

Detak jantungnya berdesir kencang saat membayangkan adegan ciuman yang barusan dia lakukan bersama Rexton, laki-laki tampan yang terikat nikah kontrak dengannya.

Rexton mendengus kesal kemudian dia menanyakan apa yang terjadi diluar mobil kepada sopir.

"Apa yang terjadi ?" tanya Rexton terlihat agak kesal karena suasana romantisnya bersama Maria berantakan.

Satu langkah lagi maka dia dapat mengendalikan Maria dan memiliki perempuan itu sepenuhnya.

"Saya juga tidak tahu, tiba-tiba saja ada seseorang berhenti mendadak di depan mobil, sepertinya dia sengaja", sahut sopir.

Rexton mengeratkan genggaman tangannya pada senjata api yang dibawanya kemanapun dia pergi.

"Coba kau lihat keluar sana !" perintah Rexton pada sopirnya.

"Baik, tuan...", sahut sopir lalu membuka pintu mobil.

Rexton berjaga-jaga sembari mempertajam pancainderanya, dia meningkatkan kewaspadaannya terhadap serangan bahaya yang sewaktu-waktu datang.

"Kenapa dia lama sekali ? Apa yang terjadi diluar sana ?" tanya Rexton mulai penasaran.

Rexton hendak turun dari dalam mobil namun Maria segera mencegahnya.

"Jangan keluar, jangan pergi, ini berbahaya", ucapnya seraya memegang erat lengan Rexton.

Rexton agak tertegun saat mendengar ucapan Maria yang mencemaskan dirinya, dia tak mengira kalau Maria akan mengkhawatirkan dirinya.

"Akhir-akhir ini kondisi sangat buruk, kabarnya ada gerakan bawah tanah yang akan melakukan pemberontakan", kata Maria.

"Suatu informasi yang penting, dari siapa kau mendengar kabar itu ?" tanya Rexton.

"Mamaku memberitahukan kabar buruk itu pada kami, ada pejabat VOC yang membelot pada pemerintahan VOC dan kabarnya dia akan melakukan pemberontakan", sahut Maria.

"Pejabat VOC..., suatu kebetulan yang menguntungkan buatku mengerjakan misi intelijenku disini...", ucap Rexton.

"Tapi berita ini masih desas-desus angin, sebaiknya kau tidak terpancing oleh berita yang keakuratannya masih dipertanyakan", kata Maria.

Rexton tersenyum simpul lalu dikecupnya kening Maria sambil berkata pelan.

"Jangan cemaskan aku, aku bisa menjaga diriku...", bisiknya.

"Rexton...", sahut Maria dengan tatapan sendu, dia memandangi Rexton. "Jaga dirimu baik-baik... !"

"Pasti...", sahut Rexton mengangguk cepat.

"Rexton...", panggil Maria gelisah.

Sekali lagi, Rexton mencium bibir Maria sebelum dia turun dari mobil.

"Tunggu aku, Maria", bisiknya lembut seusai mencium mesra Maria.

Maria hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum lembut pada Rexton.

Rexton membelai lembut wajah Maria seraya membalas senyuman Maria dengan kecupan ringan diujung jari perempuan cantik itu.

"Aku akan segera kembali padamu", ucapnya.

"Berhati-hatilah !" pesan Maria ternyuh haru.

"Baik, aku akan berhati-hati...", sahut Rexton dengan anggukkan kepala cepat.

Rexton bergegas turun dari dalam mobil daimler hitam yang hendak membawa mereka berdua menuju kota, dan meninggalkan Maria sendirian di dalam mobil.

1
Tobatos Corp
rival terbaik
Dewi Anggya
enak donk bisa mnghilang setidaknya pas dlm keadaan mendesak atau Maria ingin menyelidiki sesuatu
Dewi Anggya
Maria bisa mnghilang karena cahaya itu...
Dewi Anggya
semoga kamu selamat Kliwon dn surooo 🤭 agak beraaaat tugasmuuu
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Bianca Nadia
gua cinta ma lu thor
Bianca Nadia
keren sih👍
Bianca Nadia
gak tanggung tanggung nih saingannya perwira tinggi militer pulak dibanding empedu jobless kek prinsen gak sebanding
Bianca Nadia
kek dejavu gitu
Bianca Nadia
oh critanya nih tentang reinkarnasi
Kintamani Wee
💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 💪💪💪💪💪💪
total 2 replies
Kintamani Wee
kek gimana ini
Dewi Anggya
Hiyaaaaaaat.....benturkan kepalanya prinsen Kedinding,ke meja,kelantai ,kemanapuuuun gk masalah Rexton 🤣✌🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂
total 2 replies
Dewi Anggya
prinsen ini arogan sekaliiiii....
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍mantap sekali....👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Dewi Anggya
thoor maaf klo saya komen terus yaa🙏🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
tuhhh dengerin Rexton bahwa apa yg di bilang Maria itu benar ...bkn halusinasi 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kintamani Wee
wajar sih kalo dibilang durhaka kelewatan
Kintamani Wee
lah disentuh kamunya yang kabur mulu maria, gimana juga ketegasanmu sebagai bini
Kintamani Wee
lah rexton terjadi lah reaksi kimia rexton
Kintamani Wee
guys
Kintamani Wee
sedari main kejar kejaran mulu nih mereka kapan wik wik wiknya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!