NovelToon NovelToon
Antagonis Cantik Tawanan Mafia Kejam

Antagonis Cantik Tawanan Mafia Kejam

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Reinkarnasi / Obsesi / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Fantasi Isekai
Popularitas:14.9k
Nilai: 5
Nama Author: MTMH18

Lala mengalami kecelakaan yang membuat jiwanya terjebak di dalam raga seorang antagonis di dalam novel dark romance, ia menjadi Clara Shamora yang akan mati di tangan seorang mafia kejam yang mencintai protagonis wanita secara diam-diam.

Untuk menghindari nasib yang sama dengan Clara di dalam novel, Lala bertekad untuk tidak mengganggu sang protagonis wanita. Namun, ternyata ia salah langkah dan membuatnya diincar oleh malaikat mautnya sendiri—Sean Verren Dominic.

“Sekalinya milik Grey, maka hanya Grey yang bisa memilikinya.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MTMH18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian delapan

“Aku tidak apa-apa,” jawab Clara setelah menguasi diri.

Gadis itu segera mengobati luka di perut Sean, ternyata tidak terlalu lebar. Namun ia ingin meminta pria itu untuk beristirahat sehari saja, agar luka di perutnya tidak terbuka lagi.

“Apa yang ingin kau katakan?” Tanya Sean yang menyadari kegelisahan gadis kecilnya.

Clara kembali dibuat terkejut, saat pria itu menyadari kegelisahannya.

“Apa Kak Sean bisa istirahat satu hari saja, jangan terlalu banyak bergerak, biar lukanya tidak terbuka lagi dan cepat sembuh,” ucap gadis itu dengan hati-hati.

Sean terdiam cukup lama, membuat Clara semakin gelisah. Gadis itu takut Sean marah, karena dirinya sudah berani untuk mengatur pria itu.

“Tapi aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku di kantor,” kata Sean.

“Maksudku, Kak Sean untuk malam nanti tidak keluar dulu. Kalau di kantor, Kakak ‘kan lebih banyak duduk… jadi tidak apa-apa kalau ke kantor, hanya satu malam saja,” mohon Clara yang juga takut luka pria itu akan menjadi parah.

“Baiklah, tapi kalau malam aku sangat susah tidur. Apa kau bisa menemaniku sampai tertidur?” Sean menatapnya dengan tatapan yang seakan tidak bisa terbantahkan.

“Baiklah, aku akan menemani Kak Sean,” gadis itu menyetujuinya, karena Clara mengira hanya menunggu pria itu sampai terlelap.

Diam-diam Sean menyeringai, karena gadis kecilnya terlalu polos.

“Tadi punggungku sedikit perih saat terkena air, kau cek dulu!” Pria itu membalikkan tubuhnya, membelakangkan Clara.

Gadis itu sedikit terkejut saat melihat luka memanjang di punggung Sean, tetapi lukanya sudah sembuh dan hanya bekasnya saja yang belum hilang. Seperti luka yang didapatkan lima atau empat tahun yang lalu.

“Apa ada luka?” Tanya Sean sambil menoleh untuk melihat wajah cantik gadis kecilnya.

“Tidak ada,” jawab Clara yang masih belum mengalihkan pandangannya dari bekas luka di punggung pria itu.

Sean kembali memakai bathrobe-nya, membuat gadis itu menatapnya.

“Tidak perlu menunjukkan ekspresi seperti ini, karena aku tidak menyukainya!” Bisik pria itu sambil menumpukkan keningnya di bahu Clara.

Gadis itu menahan napasnya, saat merasakan napas hangat Sean menerpa lehernya.

Tidak sampai di sana keterkejutan Clara, tiba-tiba tangan kekar pria itu memeluknya dan membuat tubuh mereka nyaris tidak berjarak.

“Kak Sean?” Panggilnya untuk menyadarkan Sean kalau posisi mereka sudah tidak benar.

Namun pria itu tidak menanggapinya, karena ia sudah terlelap di bahu Clara. Jadi, hampir satu jam setengah gadis itu tetap diposisi yang sama.

Clara sangat takut untuk bergerak, karena Sean bukanlah orang biasa dan di dalam kamar pria itu juga ada banyak senjata yang terlihat menyeramkan.

...***...

Di Mansion Lexander, keluarga Clara.

Steven tidak pergi ke kantor, karena sudah ada Gabriel yang menggantikan posisinya. Bahkan Joan juga sudah mulai bekerja, jadi Steven memilih untuk menikmati hari yang tenang dengan menemani sang istri yang sedang berkebun dengan Bella.

Tiba-tiba ponselnya berbunyi, membuat perhatian Steven teralihkan. Pria paruh baya itu segera mengangkat panggilan dari salah satu orang yang sedang ditugaskan untuk melacak keberadaan Clara.

Meskipun Bella sudah mengatakan kalau Clara pindah jurusan kedokteran, tetap saja Steven tidak bisa menemui Clara, karena sang putri sudah pulang lebih dulu.

“Apa?!” Suara teriakan Steven membuat sang istri terkejut.

“Ada apa, Dad?” Tanya Jessica yang merasa heran dengan sang suami, karena tiba-tiba berteriak tidak jelas.

“Kerahkan yang lain! Atau lacak siapa pelakunya!” Titah Steven, sebelum mengakhiri panggilannya sepihak.

Napas pria itu memburu, matanya menyorot sangat tajam. Jessica sampai terkejut melihat penampakan suaminya, sudah lama Steven tidak terlihat seperti ini dan Jessica yakini masalahnya cukup besar.

“Orang-orang yang aku bayar untuk menyelidiki pria yang membawa Clara pergi sudah mati, mereka mati dengan keadaan yang sangat mengenaskan,” ujar Steven yang membuat sang istri terkejut.

Bella yang menguping, juga terkejut. Gadis itu mulai gelisah, karena ternyata pria yang bersama Clara bukanlah orang biasa.

“Bagaimana bisa Clara mengenal orang seperti itu?” Jessica seakan tidak percaya dengan suaminya.

Steven membuka ponselnya, ia menunjukkan keadaan orang-orang yang sudah dihabisi Sean tadi malam. Jessica memekik histeris saat melihat mayat-mayat yang sangat mengenaskan.

Bella langsung menghampiri sang mommy, karena panik. Sedangkan Steven hanya diam saja, pria itu kembali dibuat pusing oleh tingkah putrinya yang selalu menyusahkan.

“Daddy, ada apa? Kenapa Mommy histeris?” Tanya Bella yang berpura-pura tidak tahu.

“Bawa Mommy ke dalam! Jaga Mommy kalau kamu tidak jadwal kuliah!” Steven malah menyuruh putri angkatnya untuk menjaga Jessica.

Pria itu berlalu dari taman belakang Mansion, Steven akan pergi ke kantor untuk menemui kedua putranya. Ia ingin berdiskusi dengan mereka untuk masalah Clara.

Andai saja Steven berada di Mansion saat Clara belum pergi, pasti saat ini putrinya tidak akan membuat masalah. Apalagi Steven tidak bisa mendatangi apartemen Clara, karena pihak apartemen sedang merenovasinya.

“Clara, dari kecil kau selalu membuat masalah. Apa kau tidak bisa meniru Bella yang tidak pernah membuat masalah?”

Lagi-lagi Steven menyalahkan putri kandungnya sendiri, padahal pria itu tidak pernah mencari tahu kebenarannya. Bahkan saat Clara meminta sang daddy untuk mencari bukti terlebih dahulu, Steven lebih dulu menolaknya.

Mobil yang membawa Steven menuju ke kantor miliknya, kini terjebak macet… karena ada kecelakaan di depan. Pria itu tentunya kembali dibuat kesal, karena Steven paling benci kemacetan.

“Seharusnya tadi aku menggunakan helikopter,” pria itu membuang pandangannya ke luar jendela.

Mata hijaunya, melihat sosok yang tidak asing.

“Clara?” Steven melihat putrinya berada di dalam mobil mewah, dengan seorang pria yang wajahnya tidak terlihat, karena ditutupi oleh kepala Clara.

Mobil yang ditumpangi Clara hanya berhenti sebentar, karena ada yang memberi mereka jalan. Steven menyuruh sopir pribadinya untuk mengikuti mobil tersebut, tetapi mobilnya dihalangi oleh petugas dan membuat pria itu semakin murka.

Jadi, Steven memerintahkan orangnya untuk melacak mobil yang ditumpangi sang putri.

“Daddy akan menyeretmu dan mengurungmu agar kau tidak membuat masalah lagi!” Tekad Steven.

Diposisi Clara, gadis itu baru selesai mengobati punggung tangan Sean yang terluka, karena pria itu memukul meja makan sampai retak.

Clara tidak tahu apa yang membuat Sean marah, sebelum pria itu marah… Sean meminta gadis itu untuk mengantarnya ke kantor, sebelum Clara pergi ke kampus. Namun Clara menolaknya, karena gadis itu spontan mengatakannya.

‘Tidak mungkin dia marah, karena aku keceplosan menolaknya.’ Batin Clara.

Gadis itu melirik wajah Sean yang sudah terlihat tidak semarah tadi, bahkan pria itu masih belum melepaskan tangannya.

Emosi Sean mungkin tidak stabil, karena pria itu kurang itu. Itu yang ada dipikiran Clara.

“Aku tidak suka penolakan, jadi ingatlah itu!” Bisiknya.

Clara membeku, ternyata dugaan pertamanya tidak salah.

“Aku mengerti,” jawab gadis itu yang nyaris seperti bisikan.

Tiba-tiba Sean mendekatkan wajahnya, membuat Clara menahan napas.

Bersambung.

1
Rokhmah Ajjha
hhhiii makin seru aja ,
Rokhmah Ajjha
semangat kk
Rokhmah Ajjha
dikit" yah thorrr babnya
Rokhmah Ajjha: hihihi gpp thoorrr , semangat yahhh , req. happy ending buat sean clara /Smile/
total 2 replies
Rokhmah Ajjha
semangat kk
Rokhmah Ajjha
semangat up thoorr
aku
sesi tanya jawab di mulai 😊
aku
ini knp arahnya si sean ad rahasia gini. apa gk tylus? alamaaakk jgn dong... kesian clara /Sob//Sob/
Rokhmah Ajjha
thoorr kok aku ngerasa didua episode ini hubungan clara dan sean agak kaku dan dingin yahhh ,
Rokhmah Ajjha
kyaknya agak rumit ini kisahnya
aku
teka teki apa ini wahai autorkuu 🤔🤔
Noveni Lawasti Munte
apakah sean terobsesi karna Clara seseorang drmasa lalu🤔
aku
terdengar jahat tapi,,,clara, manfaatin power sean buat balas kluarga anji** smpe sehancurnya. jgn ksh celah meskipun udh mulai goyah merekanya. go go clara /Determined//Determined/
Rokhmah Ajjha
ok clara , waktunya pembalasan
Yuni Alyssa
waktunya pembalasan 😏😏😏
aku
lagiiiiii lagiiiii lagiiiiii /Determined//Determined//Determined/
Naufal Pratama
go..go..go..
up..up..up..
/Determined//Determined//Determined/
Rokhmah Ajjha
semangat kk
Yuyun Suprapti
crazy up thor/Determined/
Rokhmah Ajjha
duuhh tegang"nya malah gantung , up yang bnyak thoorrr , semangat
aku
go go clara! go go!!! /Determined//Determined//Determined/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!