NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Pria Beristri

Jerat Cinta Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Beda Usia / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Konflik etika / Showbiz / Tamat
Popularitas:10.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Tak terima lantaran posisi sebagai pemeran utama dalam project terbarunya diganti sesuka hati, Haura nekat membalas dendam dengan menuangkan obat pencahar ke dalam minuman Ervano Lakeswara - sutradara yang merupakan dalang dibaliknya.

Dia berpikir, dengan cara itu dendamnya akan terbalaskan secara instan. Siapa sangka, tindakan konyolnya justru berakhir fatal. Sesuatu yang dia masukkan ke dalam minuman tersebut bukanlah obat pencahar, melainkan obat perang-sang.

Alih-alih merasa puas karena dendamnya terbalaskan, Haura justru berakhir jatuh di atas ranjang bersama Ervano hingga membuatnya terperosok dalam jurang penyesalan. Bukan hanya karena Ervano menyebalkan, tapi statusnya yang merupakan suami orang membuat Haura merasa lebih baik menghilang.

****

"Kamu yang menyalakan api, bukankah tanggung jawabmu untuk memadamkannya, Haura?" - Ervano Lakeswara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 - Back To Single Era!!

Sekuat itu pendirian Ray untuk terus bersama. Namun, pendirian Haura untuk berpisah tidak kalah kuat, bahkan sangat kuat.

Tanpa peduli panggilan Ray, bahkan tatkala pria itu mengejarnya Haura terus fokus melaju dan tidak berniat menoleh ke belakang.

Sengaja dia hindari karena tidak ingin goyah lagi. Walau sakitnya luar biasa, tapi Haura merasa akan lebih baik pahit di awal sebagaimana yang dia utarakan sebelumnya.

Bukan dia tidak cinta, bukan pula berharap akan bersatu pada Ervano yang telah menghancurkannya. Namun, Haura hanya tidak ingin egois dan menjadi pemeran utama dalam kisah Ray yang seharusnya bisa mendapatkan wanita lebih baik darinya.

Dalam diam, Haura terus berharap bahwa Ray akan mendapat pengganti yang lebih baik. Meski saat ini Ray mengatakan menerima apapun keadaannya tetap saja Haura tidak bersedia.

Apalagi jika sampai terjadi seperti yang Ray katakan, menerima anak hasil perbuatan Ervano dengan suka rela, jelas Haura tidak bersedia.

Bisa-bisanya Ray sudah berpikir sejauh itu. Padahal, Haura sendiri bahkan tidak menginginkan kehadiran anak dalam dirinya. Mengingat ucapan Ray, sontak wanita itu menggelengkan kepala dan menepuk-nepuk perutnya dengan harapan tidak akan terjadi apapun di sana.

"Jangan sampai hamil, Ya Tuhan, bagaimana nasibku nanti? Sekecewa apa papa dan Mama? Mustahil aku tidak akan ditampar nantinya?"

Setakut itu Haura andai sampai hamil nantinya. Ketakutan yang tadi sempat memudar seketika menyeruak dan mengganggu pikiran Haura.

Alhasil, dia mulai kehilangan konsentrasi dan hampir saja menabrak pengendara motor dan berakhir diserang di tengah jalan.

"Lihat-lihat dong, Mbak!! Jangan mentang-mentang artis jadi seenaknya!!"

"Dia artis? Artis apa?"

"Artis, kurang terkenal mungkin tapi terserah ... ganti rugi dong, ini motor saya lecet!!"

Haura tidak memiliki tenaga untuk berdebat. Tanpa banyak bicara dia mengeluarkan semua uang yang ada di dompet sebagai ganti rugi motor korbannya itu.

"Cukup?"

"Cu-cukup kok, hati-hati lain kali ... jangan ngelamun nanti banyak yang_"

"Saya permisi," pamit Haura tanpa peduli nasihat dari kedua pria itu.

Sedikit pun dia tidak peduli dan tidak butuh dinasihati. Jiwanya saat ini benar-benar terasa kosong, bingung dan tidak tahu kemana tujuannya.

Haura hanya mengikuti kata hatinya. Lagi dan lagi, karena kegalauan itu Haura justru menghabiskan waktu di luar sampai malam.

Seakan tidak jera pasca mengalami hal buruk dalam hidupnya, Haura menyendiri di tempat sepi yang memungkinkan dia bisa menjadi korban atas kekerasan lain lagi.

Namun, tentang itu Haura jujur saja seakan tidak lagi peduli. Dengan tubuhnya yang merasa tak berharga itu, Haura tidak memiliki ketakutan andai terjadi hal buruk suatu saat nanti.

Sudah tentu dia sudah pamit dan meminta izin Abimanyu. Dia juga mengirimkan live location agar membuat kakaknya percaya dan juga meyakinkan Abimanyu bahwa dirinya tidak akan lama.

Hanya sesaat menikmati malam di ibu kota. Berharap dengan cara itu sesak di dalam dadanya akan musnah. Bisa dibilang, dia merasakan hari perpisahan bersama Ray - pria yang dicintainya.

"Hah!! Back to single era ... no cinta-cintaan, kita fokus karir agar tidak lagi menyakiti hati pria!!" ucap Haura bermonolog demi meyakinkan diri sendiri.

Dia tengah berusaha menata diri tanpa peduli luka lama. Hari ini, detik ini Haura bertekad untuk menjadi Haura yang baru.

Kehilangan per-awan bukan jadi alasan. Sebagaimana yang Haura yakini, mahkota wanita ada di kepala, bukan di bawah.

.

.

"Ya, fokus karir dan_ Ya Tuhan kenapa seberat ini ... aku sakit, sakit sekali."

Sekali lagi, Haura meratap dan menangisi nasibnya. Bohong jika dia tidak terluka, Ray adalah manusia paling berharga setelah keluarga yang dia punya.

Pria itu tipe idealnya, ketampanan dan sikapnya seolah sempurna. Jika saja penyebabnya bukan karena kehancuran ini, mungkin Haura akan kembali memohon kepada Ray agar tidak pergi.

Lagi dan lagi, dia kehilangan kendali. Menangis sejadi-jadinya di atas jembatan penyeberangan semacam ini sama sekali tidak pernah Haura rencanakan.

Seakan sengaja menenangkan diri di tengah gemerlapnya cahaya ibu kota, Haura berharap dengan cara ini akan berkurang sedikit lelahnya.

Cukup lama dia menghabiskan waktu dengan menangis di sana, hingga dirasa puas barulah Haura berbalik dan berniat angkat kaki.

Namun, tepat saat tubuhnya berbalik wanita itu dikejutkan dengan sosok pria tampan yang tengah berdiri tak jauh darinya.

Kehadirannya sungguh mengejutkan, Haura sampai mengira bahwa dirinya tengah berhalusinasi. Akan tetapi, jika memang berhalusinasi kenapa harus pria itu? Bukankah ada Ray yang lebih pantas hadir dalam lamunanya?

"Jangan dibiasakan, kamu punya seribu cara menyelesaikan masalah dibanding teriak-teriak seperti orang gila, Haura."

"Heuh?"

Mata Haura mengerjap pelan, Ervano bicara dan kini mendekat. Artinya bukan sekadar khayalan, tapi memang Ervano.

Sontak Haura mundur perlahan. Semakin dihindari, pria itu justru semakin dekat dan sialnya Haura justru tidak bisa menjaga keseimbangan dan hampir saja terjatuh.

Secepat kilat Ervano menangkap tubuh Haura hingga pandangan keduanya terkunci beberapa saat. Untuk pertama kali, Haura menatapnya sedekat ini.

"Sedang apa? Berencana bu-nuh diri?" tanya pria itu tanpa melepaskan Haura, baik pelukan maupun tatapan sama saja.

"Ck, bukan urusanmu!!" ketus Haura sembari mendorong tubuh Ervano agar menjauh darinya.

Tak lupa Haura mengusap tubuhnya yang tadi pernah Ervano sentuh seolah terkena noda dan berakhir senyuman tipis di wajah pria itu.

"Padahal sebelumnya lebih dari itu," gumamnya begitu pelan, tapi masih dapat terdengar oleh Haura.

"Apa katamu?"

"Ah, tidak," jawabnya kemudian memalingkan muka.

Haura yang masih kesal terus menatap jengkel pria di hadapannya. Cukup lama Haura perhatikan, hingga baru sadar dengan memar di wajah dan tangannya tampak terbalut perban.

Bukan sekadar perban biasa, tapi no-da da-rah di sana terlihat juga. Apa Haura peduli dengan lukanya? Tentu saja tidak. Namun, hal itu cukup mengganggu pikiran Haura dan mulai terpikir tentang Abimanyu.

"Luka dan memar itu ... bukankah Abimanyu bilang hanya kenalan?" Haura membatin, tentu sembari menatap teliti Ervano yang membuat pria itu salah mengartikan.

"Saya tahu saya tampan, tapi sampai kapan kamu terus menatap saya seperti seperti itu?"

"Cih, terlalu percaya diri ... siapa juga terpesona!! Ketemu saja sudah jadi bencana!!"

"Oh iya? Begitukah?"

"Banyak tanya, iya!! Puas?" sentak Haura berharap Ervano akan tersinggung dan angkat kaki segera.

Namun, alih-alih tersinggung pria itu justru terkekeh pelan dan berakhir membuat Haura semakin geram.

Dia yang tadi bersedih seketika hilang, tergantikan rasa ingin mendorong Ervano hingga terperosok ke tengah jalan.

"Wah, bisa-bisanya tertawa ... apa di sini ada yang lucu?"

"Tidak juga."

Tidak katanya, tapi Ervano kembali tertawa dan tingkah pria itu semakin membuat Haura kian muak.

"Bapak ngikutin saya?" tanya Haura langsung pada intinya karena dia memang menaruh kecurigaan akan kehadiran Ervano yang persis makhluk halus malam ini.

Tanpa mengelak, Ervano justru mengangguk hingga membuat mata Haura membulat sempurna. "What? Anda mau apa lagi? Masih kurang setelah menghancurkan saya? Hah?"

"Tidak."

"Lalu apa?"

"Saya hanya ingin melanjutkan pembicaraan yang tadi sempat tertunda."

"Bicara? Bicara tentang apa lagi?"

"Kita," jawab Ervano tetap santai.

"Kita? Apanya yang mau dibicarakan, sejak kapan saya dan Anda menjadi kesatuan yang disebut kita? Hah?"

Haura meluap-luap, jelas sekali seberapa dongkol hatinya. Menghadapi itu, Ervano hanya tersenyum tipis sebelum kemudian menjawab dengan santainya. "Sejak tadi malam, kamu lupa?"

Plak!!

.

.

- To Be Continued -

Assalamualaikum, selamat malam ... Last eps hari ini, semoga lulus dan tidak terhambat. See you esok hari, siapkan vote untuk Haura jika berkenan ya ... sarangheo♥️

Follow Ig : desh_puspita untuk visual dan ilustrasi novelnya.

1
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙜𝙠𝙜𝙠𝙜𝙠𝙠𝙠... 𝙖𝙠𝙪 𝙠𝙞𝙧𝙖 𝙢𝙖𝙪 𝙣𝙮𝙚𝙗𝙪𝙩 𝙗𝙤𝙩𝙤𝙡 𝙮𝙖𝙠𝙪𝙡𝙩 𝙚𝙝 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙤𝙩𝙤𝙡 𝙠𝙚𝙘𝙖𝙥.😆😆😆
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙉𝙖𝙠𝙖 𝙗𝙨 𝙙𝙞 𝙖𝙟𝙖𝙠 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙟𝙜 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙥𝙖𝙥𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖... 𝙨𝙚𝙙𝙞𝙠𝙞𝙩 𝙡𝙜 𝙡𝙪𝙡𝙪𝙝𝙠𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙢𝙖𝙝𝙣𝙮𝙖.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙝𝙖𝙙𝙪𝙪𝙝𝙝 𝙠𝙙 𝙠𝙬𝙗𝙖𝙬𝙖 𝙟𝙚𝙣𝙜𝙚𝙡 𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙀𝙫𝙖𝙣, 𝙥𝙖𝙙𝙖𝙝𝙖𝙡 𝙘𝙪𝙢𝙖 𝙗𝙖𝙘𝙖 𝙣𝙤𝙫𝙚𝙡 𝙩𝙥 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙃𝙖𝙪𝙧𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙨𝙚𝙤𝙧𝙖𝙣𝙜 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙥𝙡𝙞𝙨 𝙞𝙗𝙪 𝙮𝙜 𝙙𝙞𝙠𝙚𝙘𝙚𝙬𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙖𝙠𝙪 𝙟𝙙 𝙞𝙠𝙪𝙩2𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙧𝙖𝙝 𝙟𝙜.𝙬𝙠𝙬𝙠𝙬𝙠𝙠...
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙬𝙖𝙟𝙖𝙧 𝙨𝙞𝙝 𝙥𝙖𝙥𝙖𝙝 𝙕𝙚𝙖𝙣 𝙢𝙖𝙧𝙖𝙝 𝙠𝙧𝙣 𝙮𝙜 𝙣𝙖𝙢𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧𝙖𝙣 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙚𝙪𝙝 𝙣𝙮𝙖𝙬𝙖 𝙩𝙥 𝙖𝙞 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙜𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙨𝙞 𝙨𝙖𝙢𝙥𝙞𝙣𝙜𝙣𝙮𝙖 𝙝𝙖𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙧𝙣 𝙣𝙜𝙤𝙗𝙚𝙤𝙡 𝙨𝙖𝙣𝙩𝙖𝙞 𝙙𝙜𝙣 𝙩𝙢𝙣𝙣𝙮𝙖 𝙗𝙚𝙙𝙖 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙡𝙜 𝙨𝙞𝙡𝙪𝙖𝙧 𝙠𝙤𝙩𝙖/𝙥𝙪𝙡𝙖𝙪 𝙠𝙧𝙣 𝙠𝙚𝙧𝙟𝙖 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙢𝙖𝙖𝙞𝙝 𝙗𝙨 𝙙𝙞 𝙢𝙖𝙠𝙡𝙪𝙢𝙞.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙧𝙖𝙨𝙖𝙞𝙣, 𝙢𝙜 𝙃𝙖𝙪𝙧𝙖 𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙥𝙚𝙡𝙖𝙟𝙖𝙧𝙖𝙣 𝙩𝙪𝙝 𝙨𝙞 𝙀𝙧𝙫𝙖𝙣𝙤 𝙟𝙜𝙣 𝙙𝙞𝙠𝙖𝙨𝙞𝙝 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙙𝙪𝙡𝙪 𝙠𝙧𝙣 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙖𝙗𝙖𝙞 𝙨𝙢 𝙩𝙪𝙜𝙖𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙨𝙪𝙖𝙢𝙞 𝙥𝙡𝙪𝙨 𝙖𝙮𝙖𝙝 𝙖𝙞𝙖𝙜𝙖.. 𝙗𝙞𝙖𝙧 𝙠𝙖𝙥𝙤𝙠 𝙨𝙚 𝙚𝙣𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖.
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙠𝙚𝙩𝙚𝙧𝙡𝙖𝙡𝙪𝙖𝙣 𝙨𝙞𝙝 𝙑𝙖𝙣𝙤 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙠𝙚𝙨𝙖𝙠𝙞𝙩𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙠𝙧𝙣 𝙤𝙛𝙛 𝙝𝙥 𝙙𝙚𝙢𝙞 𝙜𝙖 𝙩𝙚𝙧𝙜𝙖𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙬𝙖𝙠𝙩𝙪 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙗𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙖 𝙩𝙚𝙢𝙖𝙣𝙢𝙪.. 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙧𝙞𝙤𝙧𝙞𝙩𝙖𝙨𝙠𝙣 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙮𝙜 𝙪𝙙𝙝 𝙢𝙖𝙨𝙖 𝙝𝙥𝙡𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙠𝙩..
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙝𝙖𝙙𝙪𝙪𝙝𝙝 𝙒𝙧𝙫𝙖𝙣𝙞 𝙖𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙪 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙣𝙜𝙚𝙙𝙚𝙠𝙬𝙩𝙞𝙣 𝙝𝙥𝙡 𝙩𝙥 𝙝𝙥 𝙢𝙖𝙡𝙖𝙝 𝙤𝙛𝙛 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨𝙣𝙮𝙖 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙪 𝙥𝙧𝙚𝙨𝙞𝙠𝙨𝙞 𝙙𝙧 𝙨𝙤𝙠𝙩𝙚𝙧 𝙨𝙞𝙖𝙜𝙖 𝙝𝙥 𝙖𝙠𝙩𝙞𝙛 𝙩𝙧𝙨 𝙡𝙖𝙝 𝙞𝙣𝙞 𝙗𝙞𝙠𝙞𝙣 𝙩𝙚𝙥𝙪𝙠 𝙟𝙞𝙨𝙖𝙠, 𝙠𝙖𝙢𝙪 𝙨𝙚𝙣𝙖𝙣𝙜2 𝙩𝙥 𝙞𝙖𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙗𝙚𝙧𝙩𝙖𝙧𝙪𝙝 𝙣𝙮𝙖𝙬𝙖 𝙨𝙚𝙢𝙞 𝙢𝙬𝙡𝙖𝙝𝙞𝙧𝙠𝙖𝙣 𝙗𝙪𝙖𝙝 𝙝𝙖𝙩𝙞 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙞𝙣.🤦‍♀️
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙖𝙬𝙖𝙨 𝙩𝙖𝙧 𝙠𝙚𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙤𝙢𝙤𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙨𝙚𝙣𝙙𝙞𝙧𝙞 𝘼𝙗𝙞𝙢, 𝙩𝙖𝙧 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙡𝙜 𝙟𝙖𝙢𝙞𝙡 𝙥𝙖𝙖𝙩𝙞 𝙜𝙞𝙩𝙪 𝙟𝙜 𝙖𝙩𝙖𝙪 𝙢𝙪𝙣𝙜𝙠𝙞𝙣 𝙡𝙗𝙝 𝙙𝙧 𝙮𝙜 𝙀𝙫𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙠𝙪𝙠𝙖𝙣.. 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙘𝙢 𝙙𝙞𝙚𝙡𝙪𝙨 𝙣 𝙙𝙞 𝙖𝙟𝙖𝙠 𝙗𝙞𝙘𝙖𝙧𝙖 𝙙𝙤𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙥 𝙙𝙞 𝙪𝙨𝙚𝙡2 𝙟𝙜.🤭🤭
🤎𝙏𝙚́𝙩𝙚̇𝙝 𝙎𝙪𝙣𝙙@✿︎シ︎
𝙬𝙚𝙚𝙚𝙝𝙝𝙝... 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙣𝙪𝙢𝙥𝙪𝙠 𝙖𝙟𝙖 𝙗𝙖𝙗 𝙙𝙧 𝙨𝙚𝙠𝙞𝙖𝙣 𝙡𝙖𝙢𝙖 𝙣𝙪𝙣𝙜𝙜𝙪 𝙜𝙖 𝙩𝙖𝙪 𝙣𝙮𝙖 𝙥𝙖𝙨 𝙢𝙖𝙢𝙥𝙞𝙧 𝙣𝙤𝙫𝙚𝙡 𝙤𝙩𝙝𝙤𝙧 𝙮𝙜 𝙡𝙖𝙞𝙣 𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙥𝙙 𝙩𝙖𝙢𝙖𝙩.🙂
aku baru
suka sekali membaca karya mb desy,,,,,terlebih tentang kisah keluarga megantara,,,,,hampir semua aq baca,,,,,tp kisah zavia ko sulit di cari yah????
Daneen Dini
bagus
Ani Kurniati
suka cerita nya
Khafa Reysha_p1 Rufaidah
bagus ceritanya
Ical Habib
bagus dn GK bosen bacanya
Ical Habib
AQ d baca duluan kisah in thorrr..KL yg Abimanyu ap judulny
Niechenie Cwekgemini Clalud'hti
jangan - jangan Sofia lesbian 🤭 maaf ya thor
Nanik Kusno
Aduuuhhhhhh.... kenapa lagi.....haid or keguguran....?
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya.🙏

Hai Kak, Baca juga di novel ku yang berjudul "TABIR SEORANG ISTRI"_on going, atau "PARTING SMILE"_The End, Biar lebih mudah boleh langsung klik profil ku ya, Terimakasih 🙏
total 1 replies
Nanik Kusno
Debat random banget....🤣🤣🤣🤣🤦🤦🤦🤦🤦
Nanik Kusno
Fix..... otaknya berarti Sofia....apa tujuannya???
Nanik Kusno
Semuanya sudah berlalu.... Haura sudah bahagia juga....saling memaafkan itu lebih baik....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!