NovelToon NovelToon
Peran Pendukung Perempuan Ingin Hidup

Peran Pendukung Perempuan Ingin Hidup

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Hari Kiamat / Transmigrasi / Antagonis
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: YukiLuffy

Lana Croft, seorang mahasiswi biasa, tiba-tiba terbangun sebagai tokoh antagonis kaya raya dalam novel zombie apokaliptik yang baru dibacanya. Tak hanya mewarisi kekayaan dan wajah "Campus Goddess" yang mencolok, ia juga mewarisi takdir kematian mengerikan: dilempar ke gerombolan zombie oleh pemeran utama pria.

Karena itu dia membuat rencana menjauhi tokoh dalam novel. Namun, takdir mempermainkannya. Saat kabut virus menyelimuti dunia, Lana justru terjebak satu atap dengan pemeran utama pria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YukiLuffy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 2

Setelah kembali ke kesadaran penuh dari ruang dimensinya, seolah ada aliran energi listrik yang mengisi ulang dirinya. Lana tahu, ia tidak punya waktu untuk histeria. Nasib kematian yang mengerikan menantinya dalam waktu kurang dari dua bulan.

Ia turun ke dapur mewah, memasak spaghetti aglio e olio sederhana—cukup pedas untuk membangunkan sarafnya. Sambil melilit pasta di garpu, ia membuka laptop.

"Operasi Penimbunan," gumamnya, mengetik cepat.

Lana segera menyewa sebuah gudang raksasa di pinggiran kota industri, jauh dari pemukiman mewah. Dengan dalih konyol akan meluncurkan bisnis grosir high-end daring, ia mulai memborong.

Lewat berbagai platform e-commerce raksasa, dia membeli seluruh piramida makanan dalam jumlah masif. Beras karungan, dus-dusan mi instan, minyak kelapa murni, tepung terigu, dan semua jenis bumbu yang bisa dibayangkan. Ia tidak melupakan air—ratusan galon air minum kemasan dipesan.

Perlengkapan non-food juga tak luput dari perhatian. Dari sabun batangan, deterjen antibakteri, pembalut wanita, hingga kotak-kotak P3K medis penuh antibiotik dosis tinggi. Semua diantar ke gudang barunya, menumpuk secepat gunung es yang tumbuh.

Pakaian adalah bagian favorit Lana. Ia memborong jaket parka tahan badai, celana kargo, dan sepatu bot tactical. Meskipun begitu, ia juga tidak bisa menahan diri. Sebuah sudut kecil dari gudang itu ia isi dengan gaun-gaun couture dan coat berbahan kasmir yang sangat mewah.

"Setidaknya, kalau aku mati, aku mati dengan penampilan terbaik," batinnya sarkas, namun dengan senyum nakal.

Semua pengiriman diarahkan ke gudang barunya. Setelah selesai dengan sesi belanja online yang luar biasa, Lana menuju walk-in closet seluas kamar. Ia memilih setelan athleisure abu-abu arang dan mengikat rambut panjangnya yang indah menjadi kuncir kuda yang kuat.

Di cermin, ia menatap wajah yang akan menjadi masalahnya. Tinggi semampai 170 cm, kaki jenjang, kulit pucat mulus, dan mata safir yang terlalu mencolok.

"Wajah cantik adalah bencana di kiamat zombie," ia menghela napas. Kecantikannya di dunia normal adalah mahkota; di dunia baru, itu adalah target di punggungnya.

Dari garasi bawah tanah, ia memilih mobilnya: sebuah Mercedes-Benz G-Class hitam legam yang kokoh. Mesin V8 yang menggeram saat ia injak pedal gas terasa seperti pelindung yang ia butuhkan.

Tujuan pertamanya: sebuah fasilitas pelatihan bela diri yang tampak profesional di pusat kota.

Ia mendekati meja resepsionis. "Halo. Apakah Anda menyediakan pelatihan spesifik untuk senjata jarak dekat? Seperti parang, golok, atau pisau taktis?" tanyanya, suaranya halus, kontras dengan permintaannya yang brutal.

Resepsionis, seorang pria muda berotot, menatapnya dengan mata terbelalak, tak percaya melihat Campus It Girl meminta latihan golok. "Uh... ya, Nona. Tapi kami merekomendasikan Kickboxing atau Krav Maga. Itu lebih standar untuk pertahanan diri."

Lana tersenyum. Senyuman yang telah lama ia latih di dunia nyata—campuran kemanisan, otoritas, dan sedikit kekeraskepalaan. "Saya yakin. Tolong daftarkan saya untuk kelas Blade Defense. Dan saya ingin pelatih terbaik Anda."

Tentu saja, resepsionis itu tidak berani membantah.

Di lantai tiga, Lana bertemu Marcus, seorang veteran marinir yang kini menjadi pelatih. Setelah mendengar alasannya yang samar-samar, Marcus mengangguk.

"Baik, Nona Croft. Kita mulai dengan dasar. Anggap senjata ini adalah perpanjangan tangan Anda, bukan mainan," kata Marcus tegas.

Lana memulai latihan. Awalnya, ia canggung dan lemah. Lengan dan bahunya segera sakit. Keringat membasahi pakaiannya, dan setiap otot memprotes. Ia, yang tak pernah melakukan pekerjaan fisik berat seumur hidup, terpaksa menghadapi rasa sakit. Namun, setiap kali ia merasa ingin menyerah, bayangan dirinya yang dirobek-robek zombie muncul di benaknya.

Tidak. Aku tidak akan mati seperti itu.

Tekad baja itu lebih kuat dari rasa sakit. Gerakannya, perlahan tapi pasti, mulai memiliki tenaga dan bentuk. Ia menjadwalkan sesi harian dengan Marcus.

Setelah sesi pertamanya, Lana mengendarai G-Class-nya selama lebih dari satu jam menuju Ventura County, daerah yang terkenal dengan perkebunan dan peternakan di luar LA.

Ia mendatangi sebuah rumah pertanian, berbicara dengan seorang pria tua yang duduk di teras. "Permisi, Pak. Saya mencari pemasok untuk bahan pangan dalam jumlah sangat besar."

Pria tua itu menyipitkan mata, memandangi mobil mewahnya dan pakaian olahraganya yang mahal. "Nona muda, buat apa kau beli ternak dan sayuran sebanyak itu?"

Lana mengeluarkan senyum menawan dan memainkan kartu amal. "Saya mewakili sebuah program bantuan sosial nirlaba. Kami berencana mendistribusikan bahan makanan ke daerah-daerah pedalaman. Kami butuh kualitas terbaik, dan kami membayar tunai—semua tunai."

Uang bicara lebih keras dari kata-kata.

Pria tua itu langsung bersemangat dan membawanya ke Kepala Desa, Tuan Johnson. Lana mengulang penjelasannya. Ia memesan sayuran segar, buah-buahan, serta ratusan kilogram daging sapi, ayam, dan babi.

"Saya ingin semuanya sudah dipotong dan dikemas dalam wadah kedap udara, siap untuk pembekuan cepat. Saya butuh secepatnya," jelas Lana.

Tuan Johnson menyambutnya dengan tangan terbuka. Lana membayar uang muka dalam tumpukan uang kertas, dan janji pengiriman dalam tiga hari disepakati.

Selama sebulan berikutnya, rutinitas Lana adalah: Latihan. Menimbun. Berbohong.

Ia menyelinap ke berbagai stasiun pengisian bahan bakar di seluruh Los Angeles, membeli bensin sedikit demi sedikit, menyimpannya dalam jerigen portabel, dan langsung memindahkannya ke basement ruang dimensinya yang dingin. Hal yang sama ia lakukan dengan obat-obatan, mengunjungi setiap apotek yang berbeda untuk mengumpulkan stok antibiotik, pereda nyeri, dan obat-obatan penting tanpa memicu kecurigaan.

Semua persiapannya sudah hampir rampung. Sekarang ia hanya menunggu pesanan paling pentingnya: sebilah pisau tempur custom-made yang dirancang khusus dan sebuah kendaraan off-road yang telah dimodifikasi penuh pelat baja.

Suatu pagi, di akhir Agustus, Lana terbangun oleh dering telepon. Ia melihat nama yang terpampang di layar: Riley.

Riley—sahabat karib Lana yang asli, putri dari keluarga politik dan teknologi yang berkuasa di Seattle. Dalam novel, Riley adalah sahabat sejati yang tewas mengenaskan di UCLA saat mencoba melindungi Lana si antagonis dari gelombang zombie pertama.

Lana segera mengangkat telepon, suaranya sedikit serak. "Halo?"

"Lana Croft! Jangan bilang kau sudah melupakan aku, ya?" Suara Riley terdengar blak-blakan, namun di baliknya terselip kehangatan yang mendalam.

Lana duduk tegak, memaksakan senyum yang lebar. "Riley, my love! Tentu saja tidak! Aku tidak akan pernah melupakanmu."

"Oh ya? Kalau begitu jelaskan kenapa sudah lebih dari sebulan kau tak memberiku kabar? Aku hampir mengirim detektif untuk mencarimu!"

"Aku sibuk sekali, maafkan aku, honey," Lana membalas dengan nada merajuk.

"Baiklah, karena kamu manis dan aku bosan, aku maafkan," kata Riley dengan nada palsu. "Dengar, liburan musim panas hampir usai. Apa kau mau melarikan diri ke Seattle? Kamar guest suite di sini sangat nyaman. Kita bisa maraton film horor sampai pagi!"

Seattle adalah lokasi yang akan menjadi Pangkalan Selatan yang aman dalam novel, berkat pusat komando militer di sana. Keluarga Riley adalah alasan mengapa pangkalan itu aman. Namun, Riley meninggal karena ia datang ke Los Angeles untuk mengunjungi Lana.

Mengingat takdir Riley, hati Lana terasa perih. Aku harus mengubah takdirnya. Kali ini, aku yang akan menjemputnya.

"Lana? Masih di sana?" tanya Riley.

"Ya, aku di sini. Aku akan datang dalam beberapa hari," jawab Lana, mengubah rencana dengan cepat. "Aku akan menjemputmu ke Seattle."

Suara Riley langsung meledak dengan kegembiraan. "Serius? OMG, aku akan menunggumu! Kabari aku jadwalmu, nanti aku yang jemput!"

Setelah menutup telepon, Lana menatap langit-langit. Mobil dan pisau pesanan akan siap dalam dua hari. Setelah itu, ia akan melarikan diri ke Seattle.

Kael. Chloe. Cerita. Kalian tidak akan pernah melihatku lagi.

Tugas utama Lana: Pergi ke Seattle, membawa Riley menjauh dari pusat wabah di UCLA, dan menunggu kiamat dari zona aman.

1
Miss Marsini
up nya yg banyak dong thor ceritanya seru👍
Herli Yani
knpa lemah banget cewe nya Thor buat lana. jadi kuat thor
**Maulina**
thor up dong 🤭
Dwi Supraptisih
lanjutkan cerita yh..ak suka...
nur janah567
🙏🙏🙏🙏 di buat ringan aj biar nudah di mengerti contoh
mendengar konpirmasi
jadi
mandengar ucapan itu
nur janah567
ceritanya bagus cukup menarik . tapi kata kata di bikin ringan saja simple dam mudah di mengerti baki kami yg awam kata intelek kadang gk ngerti thor
Fitri R
lanjut
Dewi hartika
sip siap melawan zombie dan rintangannya lanjut semangat up-up nya😁😁🙏🙏
Dewi hartika
jadi neh makin lengket kael ama lana,baik masih panjang perjuanga kalian,nanti jangan mudah tergoyah dan tergoda lanjuuut..😁😁🙏🙏
Fitri R
lanjut
Dewi hartika
ini nech bibit pelakor, Hati-hati lana ada calon pelakor datang ingin merebut kael,jangan bikin kendor lawan dan hempaskan 😁😁🤭🤭lanjutt🙏🙏
**Maulina**
thor up yg banyak dong 🤭
Dewi hartika
jangan takut lana kael pasti tidak akan tergoda dengan wanita lain,karna cuma kamu yang ia cintai dan posesif padamu,sebab ceritanya berubah karna kehadiranmu lana,ok up up banyak thor
Dewi hartika
serunyaaaa penasaran lanjut di tunggu up datenya thorr🙏🙏
Fitri R
lanjut
BONBON
lanjut kk, awas drop. sejauh ini cerita beginian bnyk yg kgk selesai 😭
Dewi hartika
cerita menegangkan dan romantis juga,sip lanjuuutt🙏🙏
Fitri R
lanjut thor semangat
Yusnani Tungkal
lanjut Thor up nya
Moon red
menarik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!