NovelToon NovelToon
SANG PENJAGA

SANG PENJAGA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pelakor / CEO / Persahabatan / Duda / Romansa / Dendam Kesumat
Popularitas:22.1k
Nilai: 5
Nama Author: Sopaatta

S2
Ketika dua hati menyatuh, gelombang cinta mengalir menyirami dan menghiasi hati.
Ini adalah kisah Raymond dan Nathania yang menemukan cinta sesungguhnya, setelah dikhianati. Mereka berjuang dan menjaga yang dimiliki dari orang-orang yang hendak memisahkan..

Ikuti kisahnya di Novel ini: "SANG PENJAGA "

Karya ini didedikasikan untuk yang selalu mendukungku berkarya. Tetaplah sehat dan bahagia di mana pun berada. 🙏🏻❤️ U 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sopaatta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 02. SP

...~•Happy Reading•~...

Dua hari kemudian, Raymond yang baru kembali dari Denpasar untuk menghadiri pertemuan pengusaha muda, tidak beristirahat. Dia langsung menuju stasiun kereta api Gambir menuju Bandung.

Walau badan terasa penat karena pekerjaan dan sering bepergian, dia ingin istirahat di paviliun Nathania. Perasaannya sangat tenang jika sudah berada di paviliun, walau tidak sering bertemu dan berbicara dengan Nathania.

Perlakuan Nathania yang diam-diam memperhatikan dia lewat kedua Bibi, kadang membuat dia tersenyum sendiri. Jika sedang sibuk dan ingat mereka latihan dan olah raga di pagi hari menghadirkan rasa kangen. Sehingga dia memutuskan untuk berakhir pekan di tempat Nathania.

Sore menjelang malam, Raymond turun dari mobil online di gerbang rumah Nathania dan membunyikan bel. Dia tidak masuk lewat warung, karena dia melihat ada pengendara motor yang parkir tidak jauh dari depan warung.

Raymond yakin, pengendara motor itu sengaja mengawasi warung Nathania dan sudah melihat kehadirannya. Walau dia memakai topi menutupi sebagian wajahnya.

"Bi, Thania sedang keluar?" Tanya Raymond kepada Bibi Sena yang membuka pintu gerbang, karena tidak melihat mobil warung ada di halaman.

"Iya, Pak. Non Thania pergi ambil barang dengan karyawan...." Bibi menjelaskan yang dikatakan Nathania saat pamit padanya.

"Baik. Saya minta air mineral agak banyak disediakan di paviliun." Raymond meminta, karena merasa tenggorakannya agak serak dan tidak enak.

"Iya, Pak. Nanti saya letakan di meja teras paviliun." Ucap Bibi sambil mengikuti Raymond dari belakang setelah mengunci pintu pagar.

Raymond berjalan cepat untuk mandi dan istirahat, karena sangat lelah dan tulang-tulangnya terasa sakit. Sehingga dia ingin istirahat lebih sore.

~*

Beberapa waktu kemudian, Nathania pulang dalam keadaan lelah, karena dia dan Hendra ke berbagai rumah produksi yang tidak bisa dikunjungi Nathania sebelumnya, karena peristiwa kehadiran Frans dan penyerang.

"Non Thania, Pak Ray ada datang." Lapor Bibi setelah Nathania turun dari mobil dan Hendra pulang.

"Ooh. Benarkah, Bi?" Nathania tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya, walau tubuh sangat lelah.

"Iya, Non. Mungkin sudah istirahat. Karena sejak datang tidak keluar-keluar lagi." Bibi menjawab dan sekalian melapor yang dilakukan Raymond.

"Ok, Bi. Saya mau mandi dan istirahat juga. Badan terasa mau rontok." Nathania berkata sambil berjalan bersisian dengan Bibi Sena.

"Kalau begitu Bibi bikin susu hangat. Non minum dulu baru tidur." Bibi Sena menyarankan, karena melihat Nathania kelelahan.

"Makasih Bi, barang yang ada di mobil, besok saja baru diturunin. Mari kita istirahat." Nathania berkata demikian, karena melihat lampu paviliun sudah redup.

~*

Beberapa saat kemudian, suasana rumah Nathania yang tentram dan sepi dikagetkan dengan bunyi bel rumah yang terus berbunyi disertai dengan bunyi gedoran pada pintu gerbang.

Bibi Sena kaget bangun mendengar suara berisik, segera menuju pintu kamar Nathania. Tok tok. "Non, maaf. Itu ada orang yang bunyikan bel." Bibi melapor, sebab Nathania belum bangun.

"Ada apa Bi? Aku seperti jatuh dari pohon." Nathania kaget bangun dan belum menyadari keadaan.

"Ada yang datang Non." Bibi menunjuk keluar.

"Oh, ini sudah larut. Siapa yang datang beli ole-ole jam segini? Apa ngga bisa tunggu sampai pagi?" Nathania jadi kesal saat melihat jam dinding sudah hampir jam satu. Dia mengira yang membunyikan bel mau beli ole-ole.

"Bibi, tolong lihat siapa. Jangan bawa kunci." Nathania hanya mau lihat siapa yang datang.

"Baik, Non." Bibi Sena letakan kunci lalu berjalan cepat ke halaman, karena bel rumah masih berbunyi.

Nathania duduk terhenyak dan kesal, karena tidak bisa balik tidur. Dia memakai kardigan dan duduk menunggu Bibi Sena di ruang tamu. 'Kita baik dan pengertian bisa beli ole-ole kapan saja, tapi tidak juga seperti sekarang.' Nathania jadi emosi, karena orang yang datang tidak berpikir orang sudah tidur.

~*

Kedua Bibi yang sudah di gerbang, mengintip keluar dari tempat yang disiapkan untuk melihat keluar. "Siapa?" Tanya Bibi, karena tidak melihat yang datang.

"Polisi. Segera buka pintu!" Suara seorang pria dan gedoran mulai tidak terdengar.

"Sebentar, Pak. Saya ambil kunci pintu." Bibi Sena dan Rara berlari kembali ke rumah.

"Ada apa Bi? Siapa?" Nathania yang sedang duduk sambil minum air mineral terkejut melihat kedua Bibi berlari masuk. Dia tidak jadi ambil laptop untuk periksa cctv.

"Polisi di luar minta masuk, Non." Jawab Bibi, yang masih terengah.

"Polisi? Ada apa lagi?" Nathania melihat Bibi Sena. "Ambil kunci dulu Bi. Tunggu, saya mau memastikan." Nathania jadi membuka laptop untuk melihat cctv yang di depan gerbang.

Ketika melihat banyak orang di depan pagar dan ada yang memakai rompi polisi, Nathania mengambil kardigan yang lebih tebal untuk melapisi pakaiannya, lalu berjalan ke halaman bersama kedua Bibi.

Saat pintu pagar dibuka, beberapa orang pria masuk bersama dua orang polisi yang masuk sambil menunjukan tanda pengenal.

"Ada apa ini, Pak? Mengapa datang jam segini ke rumah saya?" Nathania bertanya tanpa beranjak dari jalan masuk bersama kedua Bibi.

"Ada yang melapor rumah ini dijadikan tempat perbuatan maksiat. Mana orangnya tadi." Polisi mencari di antara orang yang melapor.

Nathania terkejut melihat Frans maju dengan dua orang pria, setelah dipanggil polisi. "Benar, Pak. Dia menyimpan lelaki di dalam rumah itu. Ini orangnya." Frans menunjukan ponsel dan menunjukan video yang diambil anak buahnya.

"Berdasarkan ini, bapak-bapak menuduh saya melakukan maksiat di rumah saya?" Nathania tidak bisa menahan emosi. Dia jadi tahu, Frans yang jadi biang keroknya dan terus mengawasi dia.

"Jangan percaya dia, Pak. Periksa saja rumahnya. Pasti laki-laki itu sedang bersembunyi seperti kodok di dalam satu kamar." Ucap salah seorang anak buah Frans.

"Nona, segera minggir. Kami mau periksa rumah anda. Kami harap kerja samanya, agar tidak membangunkan warga yang lain dan anda digiring dari sini." Ucap salah seorang polisi.

"Tidak perlu bapak-bapak menggeledah rumah saya. Paviliun saya sewakan, karena butuh dana segar. Penyewa sedang tidur, kalau itu yang bapak-bapak maksudkan, tunggu di sini. Saya harus menjaga privasi dan kenyamanan penyewa." Ucap Nathania tegas.

"Alasan penyewa, padahal lakukan indehoiii..." Ucapan salah satu anak buah Frans terputus. "Tutup mulutmu! Tunggu giliranmu saya akan menuntutmu dan antek-antekmu." Nathania membentak dengan suara keras seperti apa yang pernah dilakukan Raymond.

Dia tidak takut, karena ada Raymond yang punya pengacara. Jadi dia percaya diri balik mengancam.

"Bibi, tolong ke paviliun dan ketok pintu pelan. Mungkin beliau sudah terbangun." Nathania berkata serius kepada Bibi Sena untuk melihat Raymond.

Tidak lama kemudian, Raymond berjalan dari paviliun dengan memakai sweater berkupluk dan memasukan kedua tangan ke dalam kantong. "Ada apa, Thania?" Tanya Raymond dengan suara parau.

...~_~...

...~▪︎○♡○▪︎~...

1
🍁Alea❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
'cakeupp biar cpt trrungkap nih klo dgali lg makamnya ka nike,biar tau siapa dalang dr kematian Ka Nike
Rahmawati
mending otopsi aja, semangat pak polisi
🍁Hermina❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
benar papol. jangan sampai anak buah atau papa mama buah bantu dia dari luar penjara 🙊🙈
Rahmawati
lanjuttt, seru bgt
kayakna frans tahu pas di bali terus dia marah sampai dorong nike
🍁Alea❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
sudah tidak usah ragu" than ceritakan saja smuanya biar pakpol jelas dan paham semua dialami kakakmu Nike
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
makin kesini makin terang benderang klo ada kejanggalan dalam meninggalnya Nike kakak Thania karena papol jacob sebagai anggota polisi yang terbiasa menghadapi kriminalitas pasti punya feeling ada aura kejahatan yang dilakukan Frans
Dew666
🌼
🍁𝐘𝐖❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Nh pas ini, biar Frans membusuk di penjara aja
🍁𝚄mma❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Frans kira bisa membohongi Nathania, padahal orang-orang terdekatnya yg selalu ada untuknya masih ada apalagi sekarang ada Reymond dan teman-teman yg bisa langsung tangani suatu kasus
Arieee
mantappppp👍👍👍👍👍👍gercep kena in pasal berlapis buat frans
❤️⃟Wᵃf🍁🍾⃝ͩ ᷞᴛͧʀᷡɪͣ𝗚ˢ⍣⃟ₛ❣️🤎
papol Jacob betul betul cermat dan teliti di setiap pertanyaan dirunut dari awal Nike menikah dan balik nama semua warisan ortunya jadi milik Thania dari sini bukan mau berprasangka buruk ke Frans tapi itu bisa jadi kecelakaan kepleset jatuh itu tak wajar langsung mati🤨🤔
🍁тнιє❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Apakah sebelumnya kak Nike sudah curiga gitu kalo niat Frans mau nikahin dia karena harta makanya kak Nike cepat2 mengurus pengalihan harta atas Thania adiknya untuk menjaga agar tidak diambil Frans
Dew666
Seru
🍁Hermina❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
aku gak bisa tahan ketawa baca komen papol. wwwkkkkk. mereka lagi serius2nya masih sempat bikin ketawa 🙊🙈
🍁𝐘𝐖❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Itulah salah satu kgunaanny, kita berteman di lingkungan yg 'sehat' 👍👍👍
🍁𝚄mma❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Semangat Nathania ceritakan semuanya yg kau tau biar Pakpol lebih mudah untuk menyelidiki nya
Rahmawati
rey udah kaya, jd gk mgkin ngincer harta tania, malah rey akan memberikan yg lebih banyak utk thania
🍁Alea❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
wwkwkk ga akan lah Thania berpikiran begitu sm dirimu Ray😂mana mungkin org kaya mau ngincer harta org lagi serakah nanti😂
Dew666
🥰
🍁Faiz❣️💋𝐇𝐖𝐀①②🆁&🅶👻ᴸᴷ
Aku kok jadi terhura eh terharu 😊 . moment yang bagus buat ngelamar, tentu ini sangat membahagiakan Nathania ❣️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!