NovelToon NovelToon
KENANGAN SANG PENDAKI

KENANGAN SANG PENDAKI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Pengganti / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:19
Nilai: 5
Nama Author: Maria Anastasia

Dona Agnesia dan Bayu Wirawan adalah sepasang kekasih yang gemar sekali berpetualang. Mereka ikut dalam klub pencinta alam di Kampus mereka. Mereka sudah bersama selama lima tahun, dan selama itu pula banyak gunung yang sudah mereka daki. Sampai pada akhirnya mereka memilih untuk mendaki Puncak Cartenz, salah satu gunung tertinggi di Indonesia. Pada akhirnya keinginan mereka pun tercapai, tapi di Gunung itu pula akhirnya kisah Cinta mereka harus dipisahkan oleh kematian. Sang kekasih hati pergi untuk selama- lamanya dalam pelukan Cartenz. Apakah Dona bisa menerima kepergian sang Kekasih? dan apakah Dona bisa membuka hatinya untuk Cinta yang baru. baca terus kelanjutan ceritanya hanya di NT.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maria Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7. PERTOLONGAN DARI BAYU

POV DONA

Setelah selesai membayar kami pun segera berjalan menuju parkiran mobil.

Tapi tiba-tiba saja Bayu berteriak padaku.

"Dona.... awassss....!!"

Belum sempat aku menoleh ke arah Bayu, tiba-tiba dia menarik tangan dan memelukku dan kami berdua pun terjatuh di aspal dengan posisi aku di atas badannya Bayu.

Aku kaget ternyata spanduk di depan cafe itu terjatuh kalau seandainya Bayu tidak menarik tanganku, aku pasti sudah tertimpa spanduk itu.

Aku pun segera tersadar ternyata aku berada di atasnya Bayu, aku pun segera berdiri. aku sangat malu, mungkin sekarang wajahku sudah seperti kepiting rebus.

"Terimakasih bay..." ucapku padanya.

"Kamu gak apa-apa kan Dona?" tanya Bayu dengan wajah penuh kekhawatiran.

"Aku gak apa-apa kok, justru aku takut kamu mungkin rasa sakit di badan, karena tadi kan kamu tertindih badanku?" aku sampai tersipu malu.

"Hahaha... aku gak apa-apa kok..!" jawabnya sambil tersenyum.

Mereka yang ada di dalam cafe berlari keluar karena mendengar suara benda jatuh yang sangat keras.

"Mas dan mbaknya gak apa-apa kan?" tanya salah satu pengunjung cafe.

"Kami gak apa-apa kok, mas?" jawabku.

Bayu pun segera memanggil pemilik cafe yang ternyata adalah teman dari kakak tirinya itu yang bernama Adi.

"Bayu ada apa?" tanya Adi.

"Kak Adi kayaknya spanduk yang di depan cafe itu harus dipasang dengan sangat kuat. Karena tadi benda itu jatuh dan hampir menimpa badan temanku. Kalau seandainya aku tidak menarik tangannya, mungkin temanku itu harus masuk rumah sakit." Jelas Bayu panjang kali lebar.

"Haa... ya ampun dan kalian tidak apa-apa kan? Maaf ya Bay, saya akan segera beritahu karyawan saya untuk memasang spanduk itu dengan kuat. Sekali lagi saya minta maaf ya Bay, maaf juga nona," pria yang bernama Adi itu pun meminta maaf padaku dan Bayu, dan Aku pun hanya bisa menganggukkan kepalaku.

Kami segera berpamitan dengan kak Adi karena sudah hampir jam 10, aku takut papa dan mama akan marah kalau aku pulang terlalu larut. Bayu mengantarkanku sampai depan rumah.

Sebelum turun aku mengucapkan terimakasih kepadanya, dan ia pun bertanya kepadaku, "kapan-kapan apa boleh aku bertamu di rumahmu?"

"Boleh Bay, kalau ada waktu datang saja. Ya sudah aku turun dulu ya, kamu hati-hati dan jangan ngebut, kalau sudah sampai rumah dan kalau bisa kasih kabar ke aku ya?" Pesanku padanya.

"Iya, makasih Dona." balas Bayu.

Dia pun segera tancap gas menuju rumahnya.

Aku pun segera masuk dalam rumah, ternyata kedua Orang tuaku belum tidur, mereka masih menungguku sambil menonton tv.

"Malam, papa dan mama belum tidur?"

"Bagaimana mama dan papa bisa tidur kalau anak gadis mama sudah malam belum masuk rumah?" jawab mama sambil tersenyum.

"Maaf pa, ma kami terlalu asyik bercerita sampai lupa waktu. Padahal jam 9 tadi kami udah mau pulang tapi tadi ada sedikit insiden kecil, ma?" Aku menjelaskan kepada papa dan mama kejadian tadi agar mereka tidak marah padaku.

"Trus kamu dan temanmu tidak apa-apa?" tanya papa yang akhirnya bersuara juga.

"Kami gak apa-apa kok pa. ya udah pa, ma aku pamit tidur dulu ya." aku pun segera masuk kamar karena aku sudah mengantuk.

Sesampai di kamar aku segera cuci muka, sikat gigi dan mengganti baju tadi dengan piyama tidur.

Di setiap kamar ada kamar mandi masing-masing, Jadi aku tidak perlu berlari keluar lagi! Dan juga di kamarku dilengkapi dengan tv dan Ac.

Tidak lama bunyi chat masuk di hpku.

[Aku udah sampai rumah, Dona. Makasih ya buat hari ini. Selamat tidur, semoga mimpi indah dan sampai ketemu besok di kampus]

aku tersenyum membaca chat dari Bayu dan aku pun segera membalasnya [sama- sama Bayu, kamu juga mimpi indah, dan sampai ketemu besok juga]

Aku pun segera mematikan hpku dan dalam hitungan detik aku sudah tertidur dengan nyenyaknya.

***

Hari ini aku berangkat lebih pagi dan pastinya mulai hari ini aku membawa motor sendiri.

Tadi pagi-pagi sekali kedua Orang tuaku memberikan kejutan motor ini. Motor honda beat yang memang aku sukai.

Hari ini jalanan juga tidak begitu macet, jadi aku cepat sampai di kampus. Aku segera memarkirkan motorku di tempatnya dan berjalan menuju lantai 5 karena memang ruangan kami di lantai tersebut.

Baru aku mau menaiki tangga, Lidya dan Riri memanggilku.

"Dona.. tunggu kami." Aku pun menoleh ke arah mereka berdua dan tersenyum.

"Selamat pagi Lid, ri." sapaku, "pagi juga Dona." jawab mereka serempak. Kami pun berjalan bersama-sama menuju ruangan kami.

"Jangan lupa, sebentar siang jam 1 kita harus ke sekretariat mapala untuk membicarakan tentang kegiatan awal mapala." Pesanku pada mereka berdua.

"Kalau tentang itu mah kami berdua ingat, iya gak Ri?" Lidya menolehkan kepala ke arah Riri, Riri pun menganggukkan kepalanya sambil tertawa.

Tidak lama Bayu pun datang dan menyapa kami bertiga, Aku pun balas menyapanya. Sedangkan Lidya berbisik padaku, "tumben si manusia dingin itu mau negur kita bertiga, ada kesambet apa tuh?" aku pun tertawa mendengar perkataannya.

"Mungkin karena kita memiliki hobi yang sama dengannya. Makanya dia menegur kita bertiga?" jawabku sekenanya.

"Kamu tau dari mana kalau dia mempunyai hobi yang sama dengan kita?" tanyanya dengan penuh selidik padaku.

Tidak mungkin kan aku bercerita tentang yang tadi malam kepada mereka. Aku bingung mau menjawab apa, belum sempat aku mencari alasan tiba-tiba,

"Selamat pagi teman-teman" dosen akuntansi sudah masuk dalam kelas.

Aku lega dosen sudah datang supaya aku tidak perlu menjawab pertanyaan Lidya.

"Hari ini kita belajar tentang akuntasi perpajakan. Ada yang bisa menjelaskan apa itu akuntansi perpajakan?"

Hening, tidak ada satupun yang menjawab lalu tiba-tiba terdengar suara yang berat itu menjawab "akuntansi perpajakan adalah akuntansi yang diterapkan dengan tujuan untuk menetapkan besarnya pajak terutang" ternyata itu adalah Bayu yang menjawab.

"Betul sekali, hebat kamu Bayu." puji dosen itu kepada Bayu.

Aku pun menoleh ke belakang dan tersenyum kepada Bayu.

Dosen itu pun kembali menjelaskan tentang akuntansi perpajakan, kami mendengarkan ilmu yang kami dapat itu dengan penuh minat hingga tanpa sadar mata kuliah itu pun berakhir.

Aku merasa perutku sudah mulai keroncongan, aku pun mengajak Lidya dan Riri untuk ke kantin.

Ketika aku melihat Bayu ternyata dia sudah tidak ada di tempatnya. Aku merasa Bayu itu punya ilmu menghilang. Karena cepat sekali anak itu pergi kalau mata kuliah sudah selesai.

Kami bertiga segera menuju kantin, sesampai di sana aku langsung memesan gado-gado dan es jeruk. Lalu kami bertiga duduk di bawah pohon sawo, karena di situ adem dan anginnya sejuk.

Ketika pesanan sudah datang kami segera menikmatinya. Kami bertiga makan sambil berbincang.

Tidak lama aku melihat kak george bersama kak kinan yang aku tau dia juga salah satu senior mapala. Mereka duduk di kursi di depan meja kami dengan kak George menghadap ke arahku.

Tapi aku merasa sejak tadi kak George terus memandangku walaupun sedang berbicara dengan kak Kinan.

Aku merasa risih karena terus dipandang seperti itu. Apa mungkin kak George ada hati denganku? Hahaha...aku ini kegeeran sekali!!

"Don, kamu belum menjawab pertanyaan aku yang tadi pas di kelas?" Pertanyaan Lidya membuyarkan lamunanku.

"Pertanyaan yang man, Lid?" balasku.

"Pertanyaan tentang kamu yang tau kalau Bayu mempunyai hobi yang sama dengan kita itu? Sebenarnya kamu tau dari mana?" tanyanya lagi.

'Ya ampunnn ini anak?? aku pikir dia sudah lupa ternyata dia masih ingat saja,' ucapku dalam hati. Aku bingung mau menjawab apa?

"Don, kamu jangan sembunyi-sembunyi dari kita ya?" pesannya padaku.

aku pun menarik nafas panjang dan mulai menjelaskan yang sebenarnya kepada Lidya dan Riri.

"Aku dan Bayu tadi malam pergi makan di cafe dekat rumahku." ucapku pada Lidya dan Riri.

"APAAA...?? makan malam berdua?"

Karena teriakan Lidya yang besar semua orang yang sedang makan menoleh kepada kami semua. Aku dan Riri kaget mendengar teriakannya, bahkan kak George sampai menatapku.

"Ehemmm.....??"

***bersambung***

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!