Hidup Brianna hancur lebur, karena ulah seorang pria tidak bertanggung jawab yang mengincar saudara kembar nya. Briella telah melakukan sebuah kesalahan fatal, hingga membuat Aarav Anderson menaruh dendam pada nya. Niat hari ingin membalas dendam pada Briella, tapi justru Brianna lah yang harus menanggung semua nya.
Brianna diusir dari rumah dalam keadaan terhina. Tidak ada satu orang pun yang membela nya, termasuk juga Briella. Bahkan gadis itu menutup mata walaupun tau jika tragedi ini disebabkan oleh ulah nya sendiri. Seolah takdir belum cukup mempermainkan hidup nya, beberapa tahun kemudian dia mendapatkan kabar jika pria yang dulu menghancurkan hidup nya, akan bertunangan dengan Briella.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mecca SK, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Brianna menatap langit malam dari jendela pesawat dengan tatapan nanar. Segala cara sudah dia lakukan untuk mempertahankan posisi nya, namun nyata nya dia tetaplah menjadi orang yang tersingkirkan. Keluarga nya telah mengusirnya dengan cara yang sangat kejam, bahkan tanpa sedikit pun mau mendengarkan penjelasan dari nya.
Ironis?
Ya, memang jalan hidup nya terasa sangat ironis bahkan tragis. Dia yang merupakan korban sesungguh nya dalam segala permasalahan ini, namun dia juga lah yang kalah dan harus tersingkir dari tempat ini.
Setelah semua ini apa yang harus dia lakukan? Apakah dia harus mengikuti keinginan mereka, dan hidup seperti boneka yang bisa diatur dengan sesuka hati? Tidak. Dia sedikitpun tidak sudi untuk melakukan nya. Dia akan menggunakan segala cara agar bisa kembali ke negara ini, dan menghancurkan mereka hingga habis tak bersisa.
Persetan dengan yang nama nya keluarga!
Dia sudah memutuskan untuk memutuskan segala ikatan yang terjalin diantara diri nya, dan juga semua bagian dari keluarga Xavierra. Dia akan bertahan hidup dengan cara nya sendiri, tanpa harus bersusah payah untuk memikirkan orang lain.
Ya, dia memutuskan untuk menjadi egois, dan akan berjuang untuk keberlangsungan hidup juga kebahagiaan nya sendiri. Kini tidak ada lagi orang - orang yang harus dia perduli kan perasaan dan nama baik nya, karena bagi nya semua orang itu sudah tidak memiliki arti penting lagi untuk nya.
Perjalanan yang panjang dan mengabiskan waktu belasan jam itu, dihabiskan oleh nya tanpa sedikitpun memejamkan mata. Dia terus merenungi nasib hidup nya, hingga memupuk sebuah rasa dendam di hati nya. Dia yakin dendam itu semakin lama akan semakin bertambah besar, dan kelak akan menuntut sebuah pembalasan kepada setiap orang yang telah menyakiti nya hari.
Ketika sampai di bandara Brianna segera keluar secara diam - diam. Dia sengaja melakukan hal itu, agar orang yang ditugaskan oleh nenek nya untuk menjemputnya di sini tidak bisa menemukan keberadaan nya. Dia sudah memutuskan untuk hidup tanpa bantuan satu orang pun dari keluarga Xavierra, karena dia tidak mau lagi hidup dibawah kendali mereka.
Brianna cukup mengenal wilayah ini, dan dia yakin bisa bertahan hidup seorang diri. Untuk langkah awal dia harus mencari sebuah tempat tinggal yang murah, namun layak untuk ditempati oleh nya. Karena itulah dia pergi ke area pinggiran kota London, dan mencari apartemen kecil di sana.
Tabungan rahasia yang telah dia kumpulkan selama bertahun - tahun lama nya, lebih dari cukup untuk digunakan bertahan hidup selama satu tahun tanpa melakukan kegiatan apapun. Namun dia jelas tidak akan mau menghabiskan tabungan nya begitu saja. Sebagian akan dia gunakan untuk menyewa apartemen, dan sebagian lain nya akan tetap dia simpan di tabungan nya. Sementara untuk kehidupan nya sehari - hari, dia akan mencari sebuah pekerjaan paruh waktu di kota ini.
Untuk masalah sekolah, dia sama sekali tidak punya waktu untuk memikirkan hal itu. Dia yakin jika suatu hari nanti dia masih mempunyai kesempatan untuk sekolah, maka dia akan bisa menyelesaikan pendidikan nya seperti remaja pada umum nya.
Namun jika tidak ada kesempatan untuk meraih pendidikan yang tinggi pun, dia sama sekali tidak keberatan akan hal itu. Dia akan membuktikan jika untuk mencapai sebuah kesuksesan, ijasah dan gelar tidak akan terlalu berpengaruh di dalam nya. Tanpa semua itu pun dia akan tetap bisa meraih kesuksesan, dengan bermodalkan tekad yang besar serta sikap yang pantang menyerah.
Setelah berkeliling selama hampir tiga jam lama nya, akhirnya Brianna menemukan sebuah hunian yang cukup nyaman dan juga aman. Dengan biaya sewa yang masih terbilang wajar. Dia memutuskan untuk menyewa nya selama satu tahun ke depan, dan saat itu juga dia mulai menempati apartemen kecil itu sendirian.
Tenang dan damai!
Inilah tempat yang selalu Brianna damba kan sebagai rumah ideal bagi nya. Tidak ada tekanan ataupun tuntutan akan kesempurnaan yang dilakukan oleh kedua orang tua nya, dan tidak ada juga saudara gila yang selalu mencari masalah dengan nya. Dia merasa terbebas dari keluarga Toxic itu, dan kedepan nya dia berharap semua ini akan membawa perubahan yang baik juga untuk nya.
Hmm... Semoga saja!
Ting...
Sebuah notifikasi masuk ke dalam handphone nya, yang baru saja dia aktifkan. Karena sebelum nya dengan sengaja dia menonaktifkan handphone nya, agar tidak ada satu orang pun yang menganggu nya di saat dia sedang berusaha mencari tempat tinggal yang baru. Dia tidak mau mood nya rusak karena panggilan dari orang - orang tidak penting itu, dan memilih untuk fokus pada tujuan nya sendiri.
Dan begitu handphone nya telah diaktifkan kembali, dia cukup merasa terharu ketika tidak menemukan satu pesan atau panggilan dari kedua orang tua nya. Mereka benar - benar membuang nya, tanpa mempedulikan kondisi nya di negara ini.
Yang ada hanyalah panggilan dan pesan dari sebuah nomor, yang Brianna yakini sebagai orang suruhan nenek nya. Ada juga beberapa panggilan langsung dari nomor nenek nya itu, yang mungkin sedang dilanda rasa khawatir karena diri nya tidak kunjung sampai di rumah nya. Dan kini dia mendapatkan sebuah pesan dari orang yang pernah berbagi rahim dengan nya.
Briella!
Briella : Bagaimana rasa nya jadi anak yang terbuang, Na? Apakah enak!? Gue harap lo betah tinggal di sana, dan sebaiknya lo tidak usah kembali lagi ke negara ini. Papa dan Mama tidak membutuhkan kehadiran lo sebagai anak nya, dan mereka sudah merasa puas dengan keberadaan gue yang sekarang resmi menjadi anak tunggal di keluarga ini. Jadi hiduplah dengan tenang di sana, dan jangan pernah berpikiran untuk pulang ke Indonesia!
Sialan!
Brianna mengutuk keras kesombongan Briella, yang seolah ingin menegaskan jika gadis itulah pemenang nya dalam masalah ini. Ya, gadis itu memang hebat karena bisa memutar balikan fakta, dan membuat yang tidak berdosa menjadi pelaku utama dari semua masalah ini. Tapi bukan berarti gadis itu akan terus menang untuk selama nya.
Suatu hari nanti Brianna akan pulang ke Indonesia, dan membalas semua rasa sakit hati nya. Briella akan jadi orang pertama, yang akan dia pastikan menderita dengan kehadiran nya kelak. Sumpah nya sudah teriklar, dengan disaksikan oleh alam semesta dan berikut juga isi nya.
Sebesar itulah rasa sakit nya, sehingga dia memusatkan tujuan hidup nya untuk membalas dendam pada saudara kembar nya itu.
Briella...
Nikmati kemenangan ini selagi lo masih punya waktu. Kelak gue akan pastikan lo akan terpuruk di dalam jurang penderitaan, yang jauh lebih mengerikan dari yang gue alami sekarang. Camkan itu!
***
Aarav mendesah lelah, ketika Mama nya kembali mendesak diri nya, untuk bertemu dengan gadis yang akan dijodohkan dengan nya. Dia sudah berulang kali menolak, namun Mama nya itu tetap memaksa nya. Dia yakin jika semua itu terjadi, karena Papa nya lah yang sudah terlebih dahulu mendesak Mama nya.
Karena bosan terus menerus diganggu, akhir nya Aarav setuju untuk bertemu dengan gadis itu. Orang tua dari kedua belah pihak langsung menyiapkan sebuah makan malam romantis, di sebuah ruangan VIP yang ada di restoran ternama. Dia hanya perlu datang ke sana, sesuai dengan jam yang telah disepakati bersama.
Aarav datang tepat pada waktu nya, namun dia sama sekali belum melihat keberadaan gadis itu di sana. Setelah membuang waktu dengan sia - sia selama 10 menit untuk sekedar menunggu, akhir nya gadis itu datang tanpa sedikitpun menampilkan ekspresi bersalah.
" Aku senang banget karena kakak mau makan malam dengan ku! " Ucap gadis itu.
Aarav menatap gadis itu dengan lekat, dan tidak lama dia paham akan alasan dari rasa familiar yang muncul ketika pertama kali gadis itu memasuki ruangan ini. Dia mengenal gadis itu sebagai salah sahabat dari Roseanne, yang juga berarti adalah sahabat dari Briella.
Yuriko!
Gadis berwajah oriental dengan lesung pipi yang khas itu mampu membuat siapapun jatuh hati pada nya. Namun sayang nya hal itu tidak berlaku bagi Aarav, karena dia mengenali gadis itu sebagai pribadi yang buruk berdasarkan cerita Roseanne dulu.
" Kami memang bersahabat, tapi semua itu tidak lebih dari sebuah kedok semata. Ada banyak orang bermuka dua di dalam genk ini, dan cewek inilah salah satu nya! " Ucap Roseanne kala itu.
" Dia cantik dan terlihat polos! " Ucap Aarav sambil melihat foto Yuriko melalui handphone Roseanne.
" Siapapun bisa saja jatuh hati pada cewek ini sejak pertama kali melihat nya, kan!? Tapi jangan sampai tertipu dengan wajah polos dan lugu nya ini. Karena dia itu merupakan seorang pecandu dan juga pengedar narkoba. "
" Oh ya? "
" Ya. Karena itulah kita tidak bisa menilai kepribadian seseorang hanya dari tampilan luar nya saja. "
Aarav tersenyum tipis ketika teringat kembali akan percakapan nya dengan Roseanne. Dia bisa mengetahui siapa sebenar nya Yuriko, tanpa harus repot melakukan penyelidikan terhadap gadis itu.
Mereka makan malam dalam hening. Beberapa kali Yuriko memancing dengan membuka sebuah obrolan, namun selalu saja dia tidak mendapat respon yang baik sesuai dengan apa yang diharapkan oleh nya. Tembok yang Aarav bangun terlalu sulit untuk ditembus oleh nya.
" Kenapa kakak mau datang ke makan malam ini, jika tidak ada sedikit pun niatan di hati kakak untuk menjalani hubungan lebih jauh dengan ku? " Tanya Yuriko.
" Agar kedua orang tua ku bungkam, dan berhenti memaksa ku untuk bertemu dengan mu! " Jawab Aarav.
" Apakah aku seburuk itu, hingga kakak tidak mau mengenal ku terlebih dahulu? "
" Aku sudah sangat mengenal mu, jauh sebelum acara makan malam ini. Kau adalah salah satu sahabat Roseanne, dan jelas aku tau bagaimana diri mu yang sebenarnya! "
Yuriko tertawa pahit. Dia merasa kesal, setiap kali ada orang yang menyebutkan nama Roseanne di sekitar nya. Gadis gila itu tampak nya masih saja suka menyulitkan orang lain, padahal sudah terkurung di rumah sakit jiwa.
Menyebalkan!
" Aku akan berpura - pura tidak mengetahui apapun terkait sepak terjang mu di luaran sana. Tapi dengan sebuah syarat yang harus kau penuhi! " Ucap Aarav.
" Apa? "
" Aku ingin kau lah yang membatalkan acara perjodohan ini. Yakinkan kedua orang tua mu, bahwa kau tidak menginginkan perjodohan ini. Aku memberimu waktu satu minggu untuk membereskan masalah ini! "
" Haruskah? "
" Ya, jika kau ingin rahasia mu tetap aman di tangan ku! "
Yuriko mendengus kesal. Padahal awal nya dia merasa sangat senang dan bahagia, karena bisa dijodohkan dengan Aarav. Karena selama ini dia selalu mendengar mengenai kelebihan pria itu dari mulut Roseanne. Namun kali ini semua khayalan nya terbantahkan, karena nyata nya Aarav tidak lah sebaik itu. Pria itu bahkan berani mengancam nya sedemikian rupa.
Huh, menyebalkan!