Legend Of The Warrior

Zu Lian merupakan seorang pendekar dari kekaisaran Han. Zu Lian di usianya yang terbilang masih sangat muda, tapi sudah terkenal akan kehebatanya di dunia persilatan.

Di usia sekitar 20 tahun, dia telah berada di tingkat pendekar perajurit yang merupakan suatu ranah yang sangat tinggi untuk pendekar seusianya.

Hingga orang-orang menjulukinya sebagai Pendekar Dewa karena bakatnya yang berada diluar nalar pemikiran manusia biasa yang ada di kekaisaran Han pada saat itu.

Bakat Zu Lian itu bahkan terdengar sampai di sekte Pedang Naga yang merupakan sekte aliran putih tingkat menengah yang berada dibawah naungan kekaisaran.

Hingga akhirnya Sekte pedang naga mengetahui jika bakat dan kejeniusan Zu Liang terletak pada suatu senjata yang selalu di bawah oleh pendekar muda tersebut yaitu sebuah Pedang berwarna biru dengan ukiran naga pada bilahnya.

Diketahui jika pedang itu adalah Pedang Naga langit yang merupakan senjata tingkat bumi yang keberadaannya sangat langka di kekaisaran Han. Senjata dengan tingkatan seperti itu hanya dimiliki oleh sekte tingkat tinggi atau kekaisaran Han sendiri.

Sekte Pedang Naga terutama tetua mereka menginginkan pedang naga langit tersebut agar dapat meningkatkan kekuatan sekte mereka sehingga dapat direkomendasikan ke sekte tingkat tinggi oleh kekaisaran.

Di tengah hamparan hutan yang luas terlihat Zu Lian dikepung oleh banyak pendekar yang memakai pakaian dengan corak pedang yang dililit oleh seekor naga.

Zu Lian mengetahui pasti siapa mereka dan apa yang mereka inginkan darinya.

Hingga salah satu dari mereka berteriak, meminta agar Zu Lian menyerahkan pedang Naga Langit kepada mereka.

"Aku tidak akan menyerahkanya. Bahkan jika aku mati, maka aku akan menyeret kalian bersamaku ke dalam neraka."

Zu Lian dengan sikap masih tenang membalas ucapan dari seorang pria paruh baya yang dia tahu jika pria itu adalah Shen Long yang merupakan salah satu tetua dari sekte Pedang Naga.

Zu Lian tahu jika dia sedikit saja menunjukkan raut wajah ketakutan, maka itu merupakan awal dari kekalahan baginya, sehingga dia tetap mempertahankan sikap tenangnya itu meskipun berada di dalam keadaan terdesak.

Shen Long terlihat marah mendengar perkataan Zu Lian tadi. Dia berpikir jika

Zu Lian hanya seorang anak ingusan yang tidak tahu dirinya sedang berhadapan dengan siapa.

"Serang dia! Rampas pedang naga langit itu!" Perintah Shen Long pada murid-muridnya.

Sebanyak 20 pendekar yang berada di Ranah awal mula tingkat tinggi mengepung Zu Lian, mereka semua mengeluarkan aura menekan untuk mengintimidasi Zu Lian.

Zu Lian dengan pedang naga langitnya berdiri tegak dengan pedang mengacung kedepan, posisi itu menandakan jika dia bersiap untuk menyerang atau menerima serangan musuh.

Wusss!

Dari belakang Zu Liang terdapat 5 sosok pendekar yang melesat kearahnya dengan sebuah pedang tajam yang siap untuk memotong tubuh lawannya.

Traangg!

Trangg!

Zu Lian dapat menangkis dua serangan sedangkan tiga serangan lainya berhasil dia hindari.

Wuss!

Dari arah belakangnya lagi terdapat 5 sosok yang menyerang Zu Lian Seca bersamaan. Zu liang dengan refleks menangkis serangan tersebut.

Slaass!

Satu serangan pedang mengenai lengan kiri Zu Liang. bagaimana pun sekarang ini dia sedang berhadapan dengan murid sekte pedang naga yang terlatih sehingga serangan mereka sangat efektif untuk melawan musuh yang lebih kuat.

Zu Lian lengan kirinya yang mengalir darah. Meskipun dengan keadaan seperti itu, dia masih menahan serangan bertubi-tubi dari 20 murid sekte.

Hingga di hampir seluruh tubuhnya kini dipenuhi luka sayatan kecil akibat serangan itu karena Zu Lian lebih fokus menahan serangan yang mengarah ketitik fitalnya.

Sadar akan posisinya yang sekarang ini benar-benar terdesak, Zu Liang mengalirkan tenaga dalamnya pada pedang naga langit untuk mengeluarkan suatu teknik bertarung.

Pedang naga langit tiba-tiba bersinar, ukiran naga pada pedang itu mengeluarkan sinar warna biru dan aura menekan yang kuat.

"Amarah sang Naga Langit!"

Dari dalam pedang Zu Lian muncul siluet seekor naga berwarna biru yang terbang meliuk-liuk di udara.

Groaaarrr!!

Naga biru itu mengaum dengan sangat kerasnya hingga ranting pohon dan batu-batu disekitar tempat itu terhempas.

Murid-murid sekte naga langit merasa ditekan oleh sebuah beban yang sangat berat yang memaksa mereka untuk tunduk pada naga biru tersebut.

Zu Liang akhirnya menebas seluruh murid-murid sekte pedang naga dengan sangat mudah tanpa adanya perlawanan yang berarti dikarenakan mereka semua benar-benar tidak bisa bergerak.

Akan tetapi semakin lama dia menebas, semakin lemah dan lambat pula gerakannya. Hal itu menandakan jika teknik yang dia gunakan memerlukan tenaga dalam dengan jumlah yang sangat banyak.

Hingga sampai pada tebasan terakhir, Zu Lian benar-benar sampai pada batasnya, dia berjalan dengan sempoyongan seperti orang mabuk.

Zu Lian kemudian bertumpu pada pedangnya yang tertancap ketanah. Dia menatap kearah Shen Long yang berdiri tidak jauh darinya.

Tampak Shen Long sama sekali tidak terpengaruh dengan tekanan tekniknya yang menandakan perbedaan kekuatan yang cukup jauh.

Sementara Shen Long sendiri cukup kagum dan mengakui jika Zu Lian ini benar-benar berbakat dan jenius karena bisa memanggil roh dari senjata tingkat bumi.

Keberadaan siluet Naga Biru tampak pudar seiring waktu. Zu Lian yang menyadari hal itu tidak membuang-buang waktu dan segera melakukan serangan berikutnya.

Zu Lian melesat dengan sangat cepat serta siluet naga biru di belakangnya.

Haaaa!!

Zu Lian melompat dan menyerang Shen Long.

Trang!!

Karena hempasan dan ancang-ancang yang kuat dari Zu Lian menyebabkan pedangnya terlempar dari tangannya sedangkan Shen Long sendiri tetap berdiri kokoh dan tidak mengalami kesulitan sama sekali ketika menahan serangan Zu Lian.

Zu Lian tidak kehabisan akal, dia langsung memegang bahu Shen Long menguncinya agar tidak bergerak.

Dan benar saja Shen Long tidak dapat bergerak ketika berada di kuncian Zu Lian, kekuatan fisik Zu Lian bagaikan sisik naga yang sangat keras.

Akhirnya dia tahu kenapa Zu Lian hanya mengalami luka sayatan kecil ketika berhadapan dengan murid-muridnya.

Pandangan Shen Long langsung tertuju pada siluet naga biru yang akan menabrak mereka berdua.

"Bodoh! Jika kau melakukan itu maka kau juga akan mati!" Shen Long berteriak keras dan terlihat sedikit rasa kepanikan padanya.

"Aku sudah bilang dari awal jika aku mati, aku juga akan menyeret kalian bersamaku kedalam neraka."

Zu Lian berkata dengan penuh tekad akan tetapi semuanya itu hilang ketika melihat Shen Long yang tiba-tiba saja menyunggingkan senyumnya entah apa alasannya yang pasti itu membuat Zu Lian khawatir.

Dari dalam tubuh Shen Long tiba-tiba muncul seekor burung elang raksasa yang langsung melesat kearah naga biru itu.

Booommm!

Kedua siluet raksasa itu bertabrakan sehingga menghasilkan ledakan yang cukup besar, akan tetapi siluet naga biru masih tetap melesat dengan keadaan pudar dan lemah.

Shen Long yakin jika serangan itu telah melemah dan tidak akan cukup untuk membunuhnya.

Argkhhhh!

Argkhhhh!

Zu Lian dan Shen Long berteriak kesakitan ketika siluet naga biru itu menembus tubuh mereka berdua.

Dan benar saja mereka berdua tidak mati akibat serangan tersebut.

Shen Long tertawa terbahak-bahak melihat keputusasaan Zu Lian dan dia merasakan jika kuncian Zu Lian perlahan melemah.

Saat kuncian Zu Lian hampir terlepas..

Wusss!

Slaass!!

Tanpa Shen Long sadari, Pedang naga langit yang terhempas tadi melesat dengan sangat cepat lalu menusuk mereka berdua.

Shen Long membelalakkan mata terkejut dengan apa yang terjadi.

"Kau!!!

Sedangkan Zu Lian tersenyum puas setelah pedang itu menembus tubuh mereka berdua, dia sangat yakin jika sekarang Shen Long akan benar-benar mati karena pedang itu tepat mengenai jantung mereka berdua.

Kuncianya pada Shen Long mulai terlepas dan terjatuh bersama dengan Shen Long yang jatuh kebelakang.

Zu Liang sendiri merasakan ngantuk yang luar biasa, dia tahu jika ini merupakan pertanda akan kematianya.

Disaat-saat seperti itu, Zu Lian memikirkan masa lalunya yang penuh dengan berbagai macam kenangan.

Dulu dia telah menjelajahi berbagai macam tempat selama 10 tahun ini, menghabiskan hidupnya untuk menjelajahi dunia dan menemukan misteri di dalamnya  dan tentu Zu Lian juga menghadapi berbagai musuh saat dalam petualanganya tersebut.

Akan tetapi Zu Lian melupakan suatu hal.

Jika memiliki kekuatan yang hebat sebaiknya memiliki pelindung yang disegani agar hal semacam ini tidak terjadi.

Menghabiskan seluruh hidupnya untuk menjadi pendekar bebas sama saja melakukan bunuh diri jika memiliki sesuatu yang diincar oleh banyak pendekar lain.

Zu Lian benar-benar tidak percaya jika dia akan mati di usia 30 tahun. Dimana seharusnya dia dapat hidup bahagia dan memiliki keluarga seperti orang lain.

Zu Lian berjanji jika dia memiliki kesempatan untuk hidup kembali, dia tidak akan melakukan kesalahan fatal semacam ini lagi dan benar-benar akan mengahargai hidup yang telah diberikan padanya.

Itulah yang dipikirkan oleh Zu Lian sebelum menutup matanya dan meninggal dengan cara yang cukup tragis dan menyedihkan.