Lisa mencoba mempertahankan pernikahannya,yang sudah tidak sehat demi anak nya karena anaknya begitu dekat dengan ayahnya.Tapi seiring berjalannya waktu suami dan mertuanya semakin tidak menghargainya,dan bahkan mertuanya dengan terangan-terangan mendukung suaminya untuk selingkuh.
Apakah lisa mampu mempertahankan rumah tangganya yang sudah tidak sehat apakah dia berani bercerai dengan suaminya yang selalu mengancam anak ikut dengannya sementara dia begitu mencintai papanya.
Ikuti kisah ini jangan lupa dukuangannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Penulis remahan., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 ~ Mertua sombong ~
Antoni keluar dari kamar setelah ganti pakaian,dia menghampiri ibunya yang sedang duduk di sofa sambil menonton televisi.
" Bu,kenapa kamar mandi berantakan sekali,dan sepertinya lisa belum memasak juga?" Tanya Antoni setelah dia kembali dari dapur.
" Tanya saja sama istrimu yang menyebalkan itu,tadi aku hanya mengingatkan dia agar tidak boros,Celin sudah besar seharusnya tidak usah minum susu lagi,eh dia malah marah-marah sama ibu.Seharusnya kamu mencari istri seperti anaknya bu Marni,ASN,jadi ibu bisa dapat berlian sama seperti bu Marni,kamu sih menikah sama anak miskin yang tidak punya apa pun." Ucap Ratih dengan wajah masam.
Pada saat yang bersamaan Lisa keluar dari kamar hingga mendengar obrolan mereka,Lisa hanya mengelus dada lalu membuang napasnya ke udara obrolan seperti itu sudah sering kali dia dengar secara tidak sengaja.
" Lisa memang susah dibilangin,sudah sering aku nasehati tapi sikapnya masih saja begitu." Jawab Antoni menjelekkan istrinya dihadapan ibunya hingga membuat ibunya semakin kesal.
" Toni,lebih baik kamu ceraikan saja dia,lagian tidak ada gunanya mempertahankan istri benalu seperti itu,kamu cari istri yang selevel dengan mu,kalau bisa cari yang PNS yang bisa memberikan ibu hadiah-hadiah mahal." Ucap ibunya lagi.
" Tunggu bu,semua ada waktunya,Celin masih kecil dia masih butuh ibunya,nanti kalau dia sudah agak besar baru aku cari istri yang jauh lebih baik dari lisa."Jawab suaminya tidak tau malu.
Antoni benar-benar suami yang tidak tau malu dan juga tidak tau diri.Padahal selama ini dia bekerja gajinya tidak pernah dia berikan sepeser pun untuk istrinya semua gajinya dia berikan untuk ibu dan biaya kuliah adiknya.Selama ini kebutuhan mereka di tanggung oleh Lisa dari hasil dia jualan setiap harinya,bahkan sesekali dia meminta uang kepada istrinya dan istrinya tidak pernah keberatan sekalipun.
Melihat sikap mertua dan suaminya yang semakin semena-mena beberapa bulan belakangan ini terbesit dipikiran Lisa untuk menabung hasil jualannya tampa memberitahu suaminya dia seakan ada feeling yang tidak beres terhadap suaminya,dia takut sesuatu yang tidak diinginkan terjadi dikemudian hari.
Setelah menyelesaikan semua pekerjaanya,lisa kembali ke kamar untuk memeriksa anaknya yang tadi dia tinggalkan tertidur di dalam kamar.Pada saat melewati ruang tamu tiba-tiba dia mendengar suara meteran listrik yang menandakan kalau pulsanya hampir habis.
" Pengeluaran lagi kenapa cepat sekali habisnya padahal baru tiga minggu,pulsa dua ratus ribu hanya tiga minggu saja." Ucapnya dalam hati sembari langsung ke kamar mengabaikan tatapan sinis mertuanya sementara suaminya sudah tidak terlihat di ruang tamu.
Perlahan Lisa mendorong pintu,dia takut membangunkan Celin yang sedang tidur,ternyata suaminya sudah ada di kamar bersama Celin anak itu sudah bangun.
" Kamu sudah masak dek,aku lapar sekali?" Tanya Antoni yang sudah beranjak turun dari ranjang mereka.
"Sudah mas,maaf aku tidak bisa melayanimu karena harus menggendong Celin." Jawab Lisa sembari mengangkat Celin dari tempat tidur mereka.
"Nga papa dek aku bisa mengambilnya sendiri,kamu pasti capek lebih baik kamu istrahat saja dulu." Jawab Antoni berlagak menjadi suami yang paling baik.
"Iya mas.Mas token listrik sudah habis bisa tidak kamu membayarnya untuk bulan ini kebetulan beberapa hari ini jualanku sepi sekali,jadi aku tidak punya uang,kali saja." Ucap Lisa dengan wajah pura-pura memelas,sebenarnya dia sudah tau dengan jawaban pria itu tapi dia mencobanya lagi untuk meminta untuk suaminya yang tidak pernah menafkahinya.
Wajah Antoni langsung berubah,senyum pura-pura dibibirnya langsung hilang setelah mendengar permintaan istrinya.
"Kamu kan tau dek gajiku tidak seberapa,kamu juga tau aku masih harus membiayai adikku yang sedang kuliah,kenapa sih kamu ini,.." Ucap suaminya lalu keluar dari kamar dengan wajah ditekuk.
Lisa tersenyum getir,entah sudah berapa lama dia bekerja keras memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka, dia menilai suaminya menjadi keenakan menikmati hasil kerja kerasnya setiap hari.
Antoni menarik kursinya lalu duduk dan mengambil piringnya,ibunya menatapnya,Ratih akhirnya menyendok nasi ke piring Antoni yang masih kelihatan marah.
" Kemana istrimu,kenapa dia tidak melayanimu?"
"Entahlah bu katanya dia kelelahan,aku kesal melihatnya baru minggu lalu aku memberinya uang untuk membeli token sekarang malah minta lagi." Jawab Antoni berbohong.
" Dasar ya istrimu,memangnya dia tidak mau mengeluarkan uangnya,bukankah dia juga punya uang hasil dia jualan setiap hari?" Ucap ibunya yang tidak tau kenyatannya kalau Lisa lah yang membiayai semua kebutuhan rumah tangga mereka.
" Katanya jualannya sepi bu."
" Pokoknya kali ini kamu harus dengar apa kata ibu,kamu harus mencari wanita lain yang punya pekerjaan bagus,istrimu ini benar-benar tidak bisa di harapkan,kamu dengar apa kata ibu?" Ucap Ratih yang semakin membenci menantunya karena Antoni selalu menjelekkan istrinya dihadapan ibunya.
" Selamat sore bu,bang,aduh aku lapar sekali." Mawar menarik kursinya lalu mengambil piring,dia sudah tidak sabar ingin melahap semua menu yang ada dimeja.
Mereka bertiga makan dengan sangat lahap,mereka menghabiskan semua menu yang ada di atas meja bahkan tidak menyisakan sedikit pun untuk Lisa yang sudah memasaknya.
" Aahh kenyang sekali,aku sudah kelaparan dari tadi,bang bagi uang dong sore ini aku dan teman-teman ku ada acara,jadi kami mau berkumpul." Ucap Mawar.
Tanpa banyak tanya Antoni langsung memberikan uang tiga ratus ribu untuk adiknya,bonus satu juta yang dia dapatkan hari ini langsung dia bagikan untuk ibu dan adiknya sementara dia melupakan istri dan putrinya Celin.
"Terima kasih abangku,kamu memang abang terbaik,aku mau siap-siap dulu,eh tunggu...Bang sesekali suruh kakak ipar memasak rendang sapi dong aku pengen sekali." Ucap wanita itu lalu segera pergi setelah mendapat uang dan mengucapkan kata-katanya.
"Benar itu,sesekali suruh istrimu masak rendang masak menunya tiap hari,kalau nga ayam,tempe,tahu,telor bosan tau,jangan sampai uang belanja yang kamu kasih dia kirim ke ibunya di kampung." Tambah ibunya.
"Baik bu,aku akan suruh dia memasak rendang sore ini untuk ibu dan adik." Jawab Antoni lalu dia meninggalkan dapur begitu juga dengan ibunya meja makan berantakan dan sampah tulang-tulang ayam berserakan di lantai dan juga di atas meja.
Antoni tidak pernah peduli dengan perasaan istrinya yang dia dengarkan hanya adik dan ibunya bahkan dengan jahatnya dia semua penghasilannya hanya untuk ibu dan adiknya.
🌹🌹🌹 bersambung 🌹🌹🌹