Gairah Presdir

"Tuan gawat," suara seorang bawahan memberitahu seorang  pria tua yaitu patanoko.

"Gawat kenapa?, Apa ada masalah katakan saja," jawab patanoko kepada salah satu bawahannya.

"Begini tuan, semua masalah dua tahun lalu telah di ungkit kembali, khususnya tarotogawa dia mengetahui kalo anda yang telah membunuh nona Anjasmara," kata bawahan itu memberitahu patanoko

Patanoko yang mendengar kalo masalah dua tahun lalu di ungkit kembali di tambah lagi kalo tarotogawa mengetahui kebenaranya membuat patanoko melototkan matanya terkejut.

"Maksud kamu tarotogawa mengetahui semua yang telah aku lakukan terhadap Anjasmara?, Siapa yang berani membocorkan masalah ini, aku sudah menyembunyikannya semuanya," ucap patanoko marah dia tidak menyangka semua yang dia sudah sembunyikan dengan matang bisa terbongkar sekarang.

"Saya tidak tau tuan, yang saya tau sekarang tarotogawa mengetahui semuanya dan dia menyabut kembali semua akses kerja sama dengan kita dia juga menyuruh para pengikut perusahaannya ikut membatalkan kerja sama dengan perusahaan kita, bagaimana ini tuan, Tanpa dukungan darinya kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi." Kata bawahan patanoko itu.

"Sialan, cepat cari tahu semua ini, siapa yang berani membocorkan semuanya, kamu bawa dia kesana, dan tetap usahakan agar semua ini tidak benar terjadi, katakan kepada tarotogawa kalo semua ini palsu.," Perintah patanoko, dia benar-benar tidak menyangka kalo hal itu bisa terbongkar sekarang dan dia mencari cara untuk menutupinya kembali.

"Baik tuan saya akan usahakan," jawab bawahan patanoko lalu berlalu pergi.

Tidak lama setelah kepergian bawahannya istri muda patanoko datang.

"Sayang apa yang telah terjadi dengan perusahaan kita?, Kenapa banyak sekali perusahaan yang sudah bekerja sama dengan kita membatalkannya?," Tanya istri muda patanoko yang sekarang sedang hamil muda, namanya nadrina, dia sama sekali tidak mengetahui masalah ini.

" Aku tidak tau, mungkin mereka sedang ada masalah saja, nanti mereka akan kembali untuk bekerja sama dengan kita," jawab patanoko berbohong sambil berjalan ke arah istrinya dan mengelus perutnya yang sedikit buncit.

"Kamu tidak perlu memikirkan itu, kamu cukup istirahat kamu sedang hamil muda sayang," ucap patanoko sambil mencium daun telinga istrinya.

"Baiklah tapi kamu juga harus istirahat juga jangan terlalu lelah," kata andrina balik menasehati suaminya agar tidak terlalu lelah juga.

Patanoko menikahi andrina 1 tahun yang lalu setelah istri tuanya ibu dari Anjasmara meninggal, sebenarnya patanoko sudah lama berkencan gelap dengan andrina tapi dia memutuskan menikahinya setelah istrinya meninggal.

Umur patanoko dengan andrina terpaut 35 tahun tahun tapi karna orang tua andrina sama sekali tidak keberatan di tambah lagi sebelum dia di nikahi oleh patanoko dia sering di tiduri oleh patanoko, dia sama sekali tidak keberatan karna menurutnya patanoko suatu saat akan meninggal mengingat usianya yang sudah tua jadi kalo apatanoko meninggal otomatis semua harta patanoko akan menjadi miliknya nanti.

"Sayang apa siang ini kamu tidak terlalu kecapean, kalo tidak boleh kah aku melakukannya sekarang, aku sedang stres dengan pekerjaanku tidak apa-apa kan kalo aku menghilangkan stres dengan tubuhmu yang cantik itu," ucap si tua patanoko.

"Aku sekarang istrimu haruskah kamu meminta izin, bukankah waktu kita belum menikah kamu selalu melakukannya dan aku tidak keberatan," jawab andrina dia selalu merayu patanoko dengan semua rayuan manisnya, di depan patanoko dia seolah-olah sebagai istri baik tapi kalo di belakang dia selalu membicarakan patanoko dengan sebutan si tua Bangka dan parahnya lagi dia selalu berdoa agar patanoko cepat mati,

Tapi patanoko selalu termakan dengan rayuan andrina Tanpa dia sadar Andri a sebenarnya sering tidur dengan tarotogawa di waktu tarotogawa sering membicarakan pekerjaan dengannya di rumahnya.

"Patanoko gerakanmu sangat membuatku mabuk sayang, lebih cepat lagi," ucap andrina sambil mengikuti gerakan patanoko,

Ptanoko walaupun berumur sudah tua tapi kemampuan di atas ranjangnya tidak pernah berkurang oleh umur dia selalu membuat andrina puas dengan semua gerakannya.

Patanoko meniduri banyak sekali wanita selama hidupnya termasuk Anjasmara ibu dari Nisa sebelum dia membunuh Anjasmara dia terlebih dahulu menikmati tubuhnya, begitulah bejatnya patanoko, andai saja Anjasmara tidak di bunuhnya mungkin Anjasmara sudah melahirkan anaknya karena dia meniduri Anjasmara hampir dua hari lalu dia bunuh dengan tangannya sendiri.

***

"Aku tidak menyangka ternyata si tua Bangka itu yang telah membunuh Anjasmara, lihat saja aku tidak akan membiarkannya begitu saja," taroto gawa berkata dengan kesal di dalam ruangan kantornya, dia sangat menyesal Karena telah bekerja sama untuk menculik Anjasmara kalo akhirnya situa patanoko membunuhnya.

Niat tarotogawa menculik Anjasmara adalah untuk menikahinya bukan untuk membunuhnya tapi si tua Bangka itu terlebih dahulu membunuhnya.

"Pokoknya buat si tua Bangka patanoko itu bangkrut, kalo bisa buat dia menjadi gila," perintah tarotogawa kepada bawahannya.

"Baik bos, semuanya akan saya lakukan seperti perintah bos," jawab bawahan tarotogawa dengan cepat dan segera berlalu pergi.

tapi tidak lama setelah bawahannya tadi pergi suara keributan di bawah mengejutkannya dia langsung keluar dari pintu ruangannya tapi baru saja membuka pintu ruangannya sebuah tendangan membuatnya terpental kebelakang.

"Hak-hak" tarotogawa terbatuk karna tendangan yang di terimanya sangat keras.

"Siapa kamu?, Berani sekali kamu masuk ke kantor saya bahkan menendang saya," tanya tarotogawa setelah berhasil mengendalikan tubuhnya kembali lalu dia melihat ke arah pria yang menendangnya tadi tinggi dan tampan dengan rambut poni yang semakin membuat pria itu tambah lebih tampan yang di lihat oleh tarotogawa.

"Kamu akan tau setelah kamu menyusul nyonya Anjasmara di dunia sana," jawab pria itu dingin.

"Jangan bergerak," tiba-tiba suara seseorang di belakang pria itu dia adalah bawahan taroto gawa, jhos langsung mengangkat tangannya karena di todong dengan senjata oleh seseorang di belakangnya.

"Haha..hai anak muda kamu siapa?, Kenapa berani sekali menginjakkan kaki mu di tempat saya bahkan membuat keributan disini," tanya tarotogawa merasa sudah berhasil membuat jhos tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Kamu tidak pantas bertanya, yang pasti aku kesini untuk membunuhmu," jawab jhos tapi masih sabar dan santai.

"Haha..siapa kamu dengan sebab apa kamu ingin membunuh saya?, Apa kamu mampu?,haha..," tarotogawa tertawa sombong karna menurutnya pria di depannya itu tidak ada apa-apa baginya.

"Kamu bilang apa tadi? Aku membunuh Anjasmara, hhh..anak muda coba kamu pikirkan, misal kamu mencintai seseorang apa kamu akan tega membunuhnya, tidak kan, nah begitupun dengan saya..saya mencintai Anjasmara..jadi menurutmu apa saya yang membunuhnya?"

"Itu mustahil anak muda, aku mencintainya bahkan waktu itu aku mau menikahinya sebelum orang tua Bangka itu membunuhnya dengan kejamnya, sialan," tarotogawa berkata dengan amarah yang sudah sedikit naik, dia malah semakin kesal karena dia lagi-lagi mengingat pria tua yang telah membunuh Anjasmara.