NovelToon NovelToon
THIS IS MY LIFE

THIS IS MY LIFE

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Duniahiburan / Duda / Sistem / Dikelilingi wanita cantik
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Butiran Debu03

Pertemuan Jingga dengan seorang lelaki bernama Syahrul Ibrahim banyak merubah kehidupannya, yang semula ia pikir akan selama nya MENDUNG ternyata Allah memberikan pelangi yang begitu indah. Tak pernah Jingga merencanakan harus menikah dengan lelaki seperti apa Dan usianya BERAPA, yang ia Tau bahwa jingga membutuhkan seseorang yang dapat melindungi kehormatan dan kesucian dirinya. Kegigihan Arul mengejar Jingga karena ia Tau bahwa jingga layak untuk diperjuangkan, begitu pula dengan Jingga. Ia hanya mau BERJUANG dengan orang yang telah memperjuangkan DIRINYA, Jingga yaqin Arul jodoh yang dipilih untuk dirinya Dari Langit.

Arul sangat BAIK memperlakukan Jingga, walaupun ia seorang Duda. Tidak pernah sekalipun meminta sesuatu yang mengarah pada Hal yang MELECEHKAN Jingga, karena niat Arul adalah membawa Jingga kedalam ikatan suci yang penuh keridhaan-Nya.

Arul Tidak menawarkan CINTA yang sekadar kamuflase atau retorika, setelah mengatakannya selesai tanpa bukti. Arul terus membuktikan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 9

Selesai makan, mereka melanjutkan perjalanan kerumah orangtuanya Arul. Jingga sangat gelisah hatinya, Rasa takut ditolak kehadirannya sangat besar. WALAUPUN Arul sudah berulang Kali meyakinkan Jingga, begitulah pembawa Jingga yang selalu saja Tidak percaya diri. Padahal dia miliki banyak Hal positive dalam DIRINYA, yang belum Tentu dimiliki perempuan lain.

Perjalanan yang memakan waktu sekitar 1 jam 30 menit, karena Dari Jakarta pusat menuju Jakarta selatan. Kalau office hours pas uptinya jalanan LEBIH macet, jarak tempuh memakan waktu LEBIH kurang 2 jam-an

"Kita sudah sampai sayang, ayo turun"

"Ini rumah kamu mas?" Melihat dengan takjub, rumah yang mewah Dan sangat luas.

"Rumah mama sayang, rumah kita bukan disini"

"Diih...kita mas??"

"Iyaa kita sayang...nanti kalau udah NIKAH, rumah mas juga rumah kamu " Serius nya mas Arul

"Yaa mas..." Aku mengakhiri obrolan, dadaku semakin berdebar-debar

"Assalamu'alaikum.... Mama, Yusuf"

"Wa'alaikumussalam..." Sahut mamanya mas Arul

Mama nya mas Arul keluar Dari dalam, sedangkan kami ada diruang tamu.

"Jingga kenalkan ini mama... Mama kenalkan ini Jingga"

"MASYA ALLAH... Cantiqnya" Pujinya

"Jingga tante..." Ku cium tangan beliau dengan takzim

"Yaa sayang, saya Azizah mamanya Arul... Jangan panggil tante, panggil mama seperti Arul yaa sayang"

"Iyy-yaa mah..." Groginya aku

"Santai aja sayang, mama ga gigit kamu... hahaha" Canda mas Arul, mama nya ikut senyum lebar.

"Yusuf mana mah...?"

"Ada dikamarnya, mungkin ga dengar dia...coba kamu datangi kamarnya"

"Okehh...mah"

Mama nya mas Arul bernama Azizah, memakai hijab syar'i dan berniqab. Aku melihat beliau begitu teduh dan lemah lembut, walau sudah berumur 62tahun, masih terlihat cantiq dan segar. Wajahnya seperti wanita Pakistan, ternyata wajah mas Arul mirip sekali dengan mamanya. Ayahnya mas Arul sudah meninggal, sejak mas Arul Masih duduk dibangku sekolah menengah atas.

Mas Arul datang bersama dengan anaknya, ternyata anaknya seperti seumuran dengan ku. Bahkan wajahnya sangat mirip dengan mas Arul, selama aku berhubungan dengan mas Arul. Nggak pernah menceritakan tentang mamanya maupun anaknya, beliau memang penuh dengan kejutan. Tiba-tiba saja hari ini mengajakku kerumah mamanya, tanpa terencana LEBIH dulu.

"Yusuf kenalkan ini Jingga... Jingga ini Yusuf"

"Saya Yusuf Salam kenal, semoga Allah Jadikan kita satu keluarga.." Tanpa basa basi seperti orang pada umumnya, disaat pertama Kali bertemu. Sungguh mirip sekali dengan mas Arul... Iyaalah mirip, itu bapaknya.

"Saya dengan KETULUSAN HATI merestui Abi menikahi ka Jingga... Maaf saya panggil kakak yaa, WALAUPUN saya LEBIH tua Dari kamu 2 tahun ka...karena kamu akan menjadi istri abi"

"Terimakasih udah berkenan menerima saya" Aku tundukan pandanganku kebawah, Rasa takut telah sirna dihatiku, yang ada Rasa haru biru mereka mau menerima ku.

"Panggil senyaman kalian aja, Abi - mas Tidak masalah" Ujar mas Arul kepada aku Dan Yusuf

"Nah... Sekarang udah kumpul, kita makan yuk..mama udah masak banyak, ayo Jingga sayang..." Ajak mama nya mas Arul

Kami menuju keruang makan, mama Azizah bertanya "panggilan nama kecilmu apa nak..?"

"Ungge ...mah"

"Tapi aku ga suka panggil ungge... Aku LEBIH suka panggil Jingga mah..."

"Loh...Kenapa rul?"

"Yaa ga suka aja mah ..."

Yusuf masuk obrolan antara nenek dan abi nya

"Abi ga suka karena banyak yang panggil itu...maka nya Abi maunya panggil Jingga...hahaha...iyaa Kan bi?"

"Betulll sekali nak...hahaha"

"Abi sangat pencemburu ka..."

"Yaa aku Tau suf.." Jawab jingga malu-malu.

"Ayo makan dulu, nanti disambung lagi ngobrolnya"

"Siaapp bos..." Serempak Jawab Dua lelaki itu, aku tersenyum sedangkan mama geleng-geleng kepala melihat tingkah kedua nya.

****

Selesai makan aku membantu mama dan bibi membereskan meja makan

"Udah nak, ga usah ikut bantu...."

"Ga apa-apa mah, hanya beresin aja ga berat kok...justru mama ga usah bantu,mama duduk aja yaa" Beliau tersenyum mengusap kepalaku

"Yaa udah mama keruang tamu dulu, kamu ga usah CUCI piring. Biar bibi yang selesaikan semuanya sayang" Aku hanya mengangguk

Jingga memang nggak pernah mengerjakan apapun dirumah nya, tetapi dia bukan wanita yang Tidak paham pekerjaan rumah. Justru Jingga selalu ikut bantuin bibi dirumahnya, lambat laun dia bisa, bahkan kamarnya selalu rapi dan bersihin serta wangi.

"Eeh neng...ga usah dicuci, biar bibi aja"

"Ga apa-apa bi, ini ga berat kok...ga akan ada yang marahin bibi juga kalau aku CUCI piring gelas ini..."

"Iyaa neng...tapi bibi ga ENAK sama mas Arul dan ibu"

"Mereka lagi ada diruang depan bi, jadi ga Tau... Udah bibi tenang aja yaa..."

Tiba-tiba suara bariton itu terdengar

"Siapa bilang ga ada yang Tau sayang...humm?" Sambil membungkuk mengarahkan wajahnya ke wajahku.

"Astaqfirullah...mas kagetin aja sich!"

"Hehehe ...maaf sayang..."

"Jangan marahin bibi yaa mas, aku yang mau CUCI ini..."

"Mas ga marah sayang....MALAH makin CINTA...makin sayang kamu" sambil mencolek hidungku, bibi melihat mas Arul begitu tersenyum lebar

Urusan CUCI piring sudah selesai, aku keruang tamu. Duduk disebelah mama.

"Nak... 3 hari lagi mama akan melamar kamu secara resmi, mama berharap kamu Tidak menyesal menikah dengan anak mama"

"Insya Allah... Aku ga menyesal mah, justru aku yang khawatir mama dan mas Arul yang menyesal dengan aku Dan keluargaku....karena" Aku terdiam tak berani melanjutkan

"Karena mama kamu nak?" Sambung mama Arul, aku menganggukan kepala

"Dengar mama yaa nak, setiap ibu ingin yang terbaik untuk anak gadisnya. Apa yang diminta mamamu Masih dalam batas yang bisa ditolerir"

Mama menjeda perkataannya, menarik nafas dan melihat kearah mas Arul. Mas Arul mengedipkan kedua matanya ke arah mama, tanda mama boleh melanjutkan.

"Mama mau cerita yaa sayang ..Ada sebuah kisah dari Nabi kita, Rasulullah Shalallahu'alaihi Wa sallam disaat hendak menikahi Khadijah. Beliau memberikan mahar untuk Khadijah radhiyallahu'anha 20 ekor unta, coba kamu hitung BERAPA harga 1 ekor unta sekarang? Hemm... Bisa 100 juta lebih harganya, padahal Khadijah seorang janda dengan 2 anak" Penjelasan mama membuka pikiranku

"MASYA Allah... Berarti Rasulullah itu kaya yaa mah?"

"Tentu sayang... Jadi kamu jangan sedih Dan merasa ga ENAK yaa sayang" Mama mengelus rambut ku dengan lembut, mas Arul terus menatapku sambil tersenyum.

"Rasa ga ENAK itu TETAP ada dihatiku mah, apalagi banyak orang bilang kalau aku mau menikah dengan mas Arul karena ingin hartanya. Demi Allah ... Itu semua ga ada dalam pikiranku mah"

"Begitulah manusia menilai tanpa mengetahui keadaan kita yang sebenarnya, kita ga bisa menghentikan omongan orang. Tapi kita bisa membatasi diri kita sendiri agar Tidak menjadi seperti mereka sayang... Ada nasihat BAIK Dari Imam syafi'e rahimahullah "Jika ada orang berpikir bahwa ia akan terhindar dari omongan orang maka ia tidak waras. Allah saja diomongin tiga, Nabi saja diomongin gila dan tukang sihir". Hemm...gimana tuh sayang?" Kisah mama serius

"Astaqfirullah... Iyaa mah, aku paham sekarang. Allah Maha BAIK...aku dipertemukan dengan mas Arul dan mama juga Yusuf yang tulus menerima ku" Jawabku dengan senyum mengembang, mama memelukku rasa nyaman langsung masuk kedalam jiwa.

"Karena kamu juga tulus dan BAIK sayang, Allah Tidak pernah Salah mempertemukan, menyatukan dan memisahkan...semua pasti ada hikmahnya sayang"

"Lihat tuh mas mu menatapmu ga kelar-kelar....makanya setelah lamaran, 2 pekan (minggu) NIKAH yaa nak...mama takut kalian digoda syaitan" Mama bergidik ngeri

"Astaqfirullah...Arul ga akan merusak wanita yang Arul cintai...mah"

"Awas aja kamu sampai kesurupan Jin iprit, mama BUANG kamu ke laut hidup-hidup"

"Hahaha....mama mama... Trust me!" Yusuf pun ikut tertawa, ayah Dan anak seperti bestie. Pemandangan yang menyejukkan jiwaku dan menghidupkan mata hatiku, mereka mood boster ku.

Bersambung

1
babang brabang
Diterima kerja jadi tukang lampu
Poplar Taneshima
Mantap banget nih ceritanya, thor!
Gaara
Jelasin dong!
Gaara
Asik deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!