After Returning

“Sayang, ayo sarapan dulu.” Seraphine menghampiri Damien dengan ceria, berharap suaminya kali ini akan sarapan bersamanya. Pagi ini Sera memasak sarapan kesukaan Damien, sup sayur yang sehat dan roti tanpa gula.

“Aku sarapan diluar,” jawab Damien dingin, menghempaskan tangan Sera kemudian melangkah lebar menuju pintu. Dia masuk ke mobilnya tanpa menoleh lagi ke Sera.

Sera menghembuskan nafas lelah, ia kembali ke meja makan dengan bahu merosot turun. Ia pikir setelah tiga tahun menikah Damien akan sedikit melunak.

Sera dan Damien menikah atas permintaan mendiang Ibu Damien padahal saat itu Damien sudah punya kekasih. Pernikahannya dengan Sera membuat kekasih Damien pergi dan tidak bisa dihubungi sampai sekarang, barangkali itulah yang membuat Damien sangat membencinya.

Hampir setiap hari dalam tiga tahun ini Sera berusaha mengambil hati Damien, melakukan banyak cara supaya Damien bisa sedikit saja menerimanya. Namun, usahanya sia-sia. Apapun yang Sera lakukan, Damien tidak pernah melihatnya.

Damien pergi pagi, pulang saat larut malam dan tidak membiarkan Sera tidur di ranjang. Selama tiga tahun ini, Damien hanya mengizinkan Sera tidur di sofa dan tidak pernah di sentuh.

“Dua hari lagi Aurel kembali,” itu kata sahabat Sera dua hari lalu. Sahabatnya memberi info tersebut sambil menatapnya prihatin. Tentu saja, bagi sahabatnya, Sera adalah perempuan menyedihkan yang mengharapkan cinta dari pria yang bahkan tidak pernah meliriknya sedikitpun. Sera menggenggam kuat sendok, memikirkan Aurel membuat hati Sera nyeri.

Aurelia Vale, dialah mantan kekasih Damien, seorang super model yang sangat cantik. Dibandingkan dengannya, jelas Sera bukan apa-apa. Sera tidak pernah bekerja sejak menikah, Damien hanya memerintahkannya dengan dingin untuk mengurus rumah pernikahan mereka yang luas. Jika Aurel kembali sudah dipastikan Damien akan kembali padanya. Apalagi ibu Damien sudah meninggal, tidak akan ada lagi orang yang menentang hubungan mereka.

Sera membasahi tenggorokannya dengan jus mangga yang dingin, menyudahi sarapannya dan kembali ke kamar.

Ia menatap kamar itu, barangkali hari ini bisa saja jadi hari terakhir ia ada disini. Aurel kembali, kemungkinan Damien akan menikahinya.

“Aku memang menikah denganmu, tapi jangan bermimpi aku akan menyentuhmu apalagi memperlakukanmu layaknya istri.” kata Damien begitu dingin di malam pertama pernikahan mereka, dia juga menarik kasar tangan Sera dan melemparkannya ke sofa di sudut kamar. “Disanalah tempatmu.”

Dan mulai hari itu Sera hanya tidur disana, tidak mengganggu Damien. Ia tidak cukup berani untuk mendekat selama ada di kamar, usahanya meluluhkan hati Damien dilakukan di luar kamar. Seperti menunggu Damien pulang meskipun selalu diabaikan, memasak untuknya meskipun Damien tidak pernah makan. Atau mengajaknya pergi liburan dan berakhir dengan Damien yang mengejeknya.

Sera baru akan duduk ketika pintu kamar terbuka lebar, Damien masuk dengan langkah lebar.

“Bersihkan semua kamar tamu, hari ini teman-temanku akan datang.” Perintah Damien dingin.

“I-iya.” Jawab Sera pelan, itu sudah menjadi rutinitas wajib Sera setiap kali rumah ini kedatangan tamu karena bahkan Damien tidak pernah menyewa pembantu meskipun dia kaya raya. Baginya melihat Sera hanya berdiam diri saja tanpa melakukan apa-apa membuat matanya sakit. Damien selalu menyuruhnya mengerjakan semua pekerjaan rumah.

Damien mengambil dokumen dari dalam laci lalu pergi lagi tanpa menutup pintu.

Sera mulai membersihkan kamar-kamar tamu, walaupun dia telah membersihkan seminggu sekali, namun tetap membersihkan lagi. Kalau tidak, Damien akan marah.

Seharian membersihkan kamar tamu yang ada di lantai satu dan lantai dua, badan Sera sangat lelah dan remuk. Ia baru berhenti saat matahari terbenam.

Setelah itu Sera mandi dan berganti pakaian, memasak makan malam lalu menunggu Damien pulang di sofa ruang tamu seperti biasa.

Pukul sembilan malam pintu utama terbuka, Damien masuk sambil merangkul seorang wanita cantik dan Seksi. Dibelakang mereka ada satu pasangan lagi, Luna dan Ezra.

“Dami, siapa dia?” Tanya Aurel, wanita dalam rangkulan Damien. Dia menunjuk Sera yang duduk di sofa.

“Dia istri tidak berguna yang dipilihkan keluargaku. Sudahlah, tidak usah pikirkan dia.” kata Damien mencium pipi Aurel.

“Gila! Kau benar-benar mengabaikannya,” ujar Ezra tertawa, melirik Sera sekilas kemudian pergi ke mini bar di lantai dua.

“Damien,” Sera buru-buru menyusul. Dia meraih tangan Damien di pertengahan anak tangga.

“Kenapa kau bawa perempuan lain ke rumah kita!?” Tanya Sera setengah membentak.

“Dia Aurel, bukan perempuan lain. Dia kekasihku dan selamanya akan seperti itu.” Kata Damien dingin.

Mata Sera memerah, ia cemburu melihat betapa besarnya cinta Damien untuk Aurel. Dalam kecemburuannya Sera menarik Aurel dari rangkulan Damien.

“Pergi! Jangan kegatelan sama suamiku!” Sera menggertakkan giginya, mencengkram kuat pergelangan tangan Aurel.

“Awh! Sa–sakit.” Ringis Aurel, matanya berkaca-kaca.

“APA-APAAN KAU, SIALAN? KAU MENYAKITINYA!” Damien dengan marah meraih kembali Aurel, mungkin sentakannya terlalu keras sehingga membuat Sera tergelincir dan tidak bisa menahan bobot badannya.

Wanita itu berguling jatuh di sepanjang anak tangga yang tinggi. Ezra dan Luna sudah sampai di anak tangga paling atas terkejut melihatnya.

“Damien, apa yang kau lakukan? Kau membunuhnya!” Teriak Ezra cemas, bergegas turun.

“Aku tidak sengaja,” Damien turun kembali, menghampiri Sera yang sudah sampai di lantai satu.

Kepalanya terbentur keras di lantai menyebabkan pendarahan hebat di kepalanya. Wajahnya penuh darah yang bercucuran, matanya menatap penuh luka dan kecewa pada Damien. Rasa sakit dan darahnya yang keluar banyak membuat tubuh Sera kehilangan kekuatan.

“Sera—”

Sera memaksa senyum di wajahnya yang penuh darah, setidaknya di akhir hidupnya Damien menghampirinya. Entah karena rasa bersalah atau karena dia takut atas tindakan yang baru saja dilakukan. Apapun itu Sera sedikit senang.

“I love you, Damien. Forever.” Gumam Sera lemah, matanya tertutup sepenuhnya dan jiwanya dicabut dari raganya meninggalkan rumah itu dalam kesunyian yang mencekam.

...✯✯✯...

...like, komen dan vote💗...