Anugrah adalah anak laki-laki yang miskin dengan kehidupan yang pas pasan dari ayah yang kenah PHK dan akhirnya menjadi pengemudi becak Mesin sedangkan ibunya sudah lama meninggalkannya sejak dia Sekolah Dasar. Kehidupan serba susah membuat dirinya terus di ejek dan di bully oleh kawan-kawan sekolahnya apalagi ketika dapat beasiswa bersekolah di sekolah elit di kotanya hingga caci maki bahkan bully terus dia terima dan dia terima dengan kuat dengan pembuktian dia tidak gampang menyerah hingga suatu hari semuanya berubah ketika dia tanpa sadar di bawa ke alam astral yang mempertemukan dengan arwah ibunya yang membuka takbir siapa dirinya sesungguhnya yang memiliki kemampuan luar biasa sebagai penguasa langit yang di takuti semua orang namun kehidupan belum berhenti ketika dia harus membuktikan jatih dirinya dan mengangkat martabat keluarganya dengan segala pembuktian kemampuannya, sanggupkah Anugrah membuktikan dirinya? Sanggup kah Anugrah mengangkat Martabat keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2 Di antar Ayah
Anugrah menatap Ayahnya dengan penampilan seperti pegawai kantoran dengan wajah yang terlihat gagah dan tampan hingga dia merasa kalau laki-laki berumur 40 tahunan ini bukanlah Ayahnya
"Ayah, ini Ayah tapi Ayah tampak lebih mudah dan begitu gagah, Apakah ini Ayah?"
"Iya nak, ini Ayah. Kenapa Ayah tampak berbeda ya?"
Anugrah menganggukan kepalanya yang membuat laki-laki berusia 40 tahunan ini tertawa hingga akhirnya dia menahan tawanya karena dia ingin bicara dengan anak satu-satunya ini
"Ya, sudah lama Ayah tidak memakai baju kantor Ayah dan merapikan kumis dan jenggot Ayah sejak Ayah kehilangan pekerjaan Ayah dan kehilangan ibu kamu nak hingga kamu pangling dengan wajah Ayah yang dulu ya"
"Iya Yah, Anugrah kangen saat-saat Ayah selalu mendampingi Anugrah Yah"
Anugrah langsung memeluk Ayahnya dengan perasaan senang karena sikap Ayahnya yang ceria sudah lama tidak terlihat sejak kehilangan Ayahnya kehilangan perkerjaan dan kehilangan ibunya yang meninggalkan dunia untuk selamanya namun kini kecerian itu terlihat kembali di wajah Ayahnya hingga dia peluk Ayahnya dengan sangat erat seolah-olah takut kehilangan sosok Ayahnya yang selama ini telah hilang dan tidak ingin kalau ini hanya mimpi di pagi hari hingga dia tersadar ketika Ayahnya melepaskan pelukan anaknya
"Anugrah, maafkan Ayah ya, selama ini membiarkan anak Ayah untuk hidup sendiri namun kini semuanya tidak akan terulang lagi tapi kamu harus tetap sabar ya menghadapi kehidupan kita yang semuanya tidak akan bisa kembali seperti dulu ketika Ayah masih kerja namun Ayah janji untuk mendapatkan semuanya lagi nak"
"Iya Yah, Anugrah sudah sangat senang bila Ayah kembali seperti dulu dan Anugrah siap dengan apa pun terjadi walaupun kehidupan Anugrah masih serba sulit"
Anugrah kembali memeluk Ayahnya dengan air mata yang berlinang dengan semua rasa yang pernah hilang dan kini sudah kembali hingga Ayahnya melepaskan pelukannya kembali
"Ayo sekarang kita berangkat, biar Ayah antar dengan becak motor Ayah"
"Siap Yah, Anugrah siap"
Anugrah langsung membuka pintu rumahnya sedangkan Ayahnya langsung mengeluarkan becak motornya yang sebelumnya dia kunci dan dirantai dengan kunci ganda baik di cakram ban depan motor maupun di ban belakang untuk menghindari pencurian motornya dari maling-maling hingga dia selalu terlihat lega ketika becak motornya masih ada apalagi saat dia menyalahkan mesin motornya
"Drem, drem, drem"
Mesin motor dari becak motor menyalah keras yang suaranya terdengar familiar bagi warga kelurahan yang ada hingga ada warga yang menyapanya ketika melintasi rumahnya dan sepertinya mau mengantar anaknya juga
"Pagi-pagi sudah keluar pak Bima"
"Iya mengantar anak sekolah"
"Oh iya ya tapi saya lihat pakai pakaian sekolah di SMP Mandiri, apa tidak salah?"
"Tidak bu, kebetulan dapat beasiswa di sekolah itu bu?"
"Oh begitu, rupanya karena dapat beasiswa toh........bagusan seperti anak ku di sekolah yang biasanya tapi pakai biaya sendiri dan tidak minta-minta seperti kalian"
"Maksudnya bu?"
Ayahnya Anugrah heran dengan kata-kata ibu yang jadi tetangganya ini yang langsung pergi meninggalkan dirinya setelah ngomong yang menyakitkan buat Anugrah dan Ayahnya ini namun sebelum di tanya ulang apa maksudnya dia bicara seperti namun ibu dan anaknya sudah meninggalkan tempat ini
"Ah"
Ayahnya Anugrah menarik napas begitu juga dengan Anugrah namun tiba-tiba terlihat Ayahnya tersenyum sambil bicara pada anaknya
"Ayo kita berangkat, anggap yang lewat tadi hanya angin ribut"
"Iya Yah, Anugrah juga berpikir begitu"
"Baguslah kalau begitu, semangat!"
"Semangat Ayah!"
Becak motor Ayahnya Anugrah langsung berjalan dengan perlahan menyusuri indahnya suasana pagi hingga tanpa terasa sudah tiba di SMP Mandiri yang menjadi sekolah favorit para siswa-siswi di kota Metro ini hingga sampai-sampai mereka melakukan test akademik untuk menampung jumlah siswa-siswi yang mau masuk sampai membludak dan semuanya berasal dari orang-orang kaya di kota Metro yang merasa anaknya pantas di sekolah termahal dan terelit ini yang begitu favorit dan viral ini namun mereka semua tidak bisa diterima karena akhirnya yang bisa masuk di sekolah itu harus melalui jalur test yang tidak mudah jadi orang-orang yang di sekolah itu punya kebanggan karena mereka di terima di sekolah itu bukan sekedar masuk sebagai anak orang-orang kaya namun harus mempunyai kemampuan akademik yang baik sedangkan Anugrah bisa masuk di sekolah itu dengan jalur beasiswa yang artinya punya kemampuan akademik yang bagus walaupun berasal dari orang yang punya kehidupan sulit namun Anugrah tetap semangat apalagi saat ini dia diantar oleh Ayahnya untuk pertama kalinya ke sekolah walaupun dengan becak motor Ayahnya dan karena hal ini juga dia akan kembali akan di bully di sekolah ini tapi dia sudah siap untuk semuanya bahkan dia bangga bisa diantar ayahnya yang juga bangga padanya
Kini Anugrah turun dari becak motornya Ayahnya
"Anugrah masuk sekolah ya Yah, terimakasih sudah mengantar Anugrah sampai ke sekolah dengan BMW Ayah"
"Iya nak BMW Ayah alias Becak Mesin Warisan Ayah"
Ayahnya Anugrah tersenyum mendengar candaan anaknya yang juga tersenyum padanya
"Sudah masuklah ke sekolah nak"
"Iya ya, hati hati ya Yah, nanti kalau Anugrah sudah sukses maka Anugrah akan ganti BMW Ayah dengan BMW yang sebenarnya"
"Iya nak, Ayah akan tunggu itu nak"
Anugrah dan Ayahnya tertawa hingga akhirnya Anugrah menyalami Ayahnya untuk mohon doa restu Ayahnya hingga akhirnya dia masuk ke gerbang sekolah dengan hati yang riang menyongsong masa depan yang diharapkan akan indah dan cerah namun tiba-tiba ada yang mengganjal kakinya hingga dia mau terjatuh
"Ha ha ha ha mau jatuh ya"
Anugrah memandang tiga orang anak seusia dirinya yang saat ini tertawa yang tadi mengganjal kakinya
"Apa tidak senang?, anak pengemudi becak Motor mau di sekolah orang kaya seperti kami ini"
Anugrah hanya terdiam sambil memandang kesal ketiga orang yang mengganjal kakinya namun dia tidak mau membalasnya karena hal ini akan jadi tidak baik juga buat dirinya apalagi kalau ketiga anak seusianya justru dendam dan memfitnahnya hingga akhirnya dia putuskan untuk melanjutkan langkah kakinya menuju halaman sekolah di mana SMP Mandiri berada namun tiba-tiba kini langkah kakinya di halangi oleh ketiga anak seusianya
"Mau pergi kemana?, memangnya sudah kami izinkan untuk pergi meninggalkan kami"
Anak laki-laki yang hidungnya mancung dan mirip seperti orang barat alias bule ini mendorong bahu Anugrah hingga Anugrah mau terjatuh dan mundur kebelakang
"Kau bisa bicara kan, mau kemana kau!"
ttp semangat yaa💪💪😍