Hanya dengan tinjunya, dia menghancurkan gunung.
Hanya dengan tinjunya, dia membuat lawan gemetar.
Hanya dengan tinjunya, dia menjadi yang terkuat di bawah langit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ARDIYANSYAH SALAM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 01.
Di belakang rumah keluarga utama YAO, berdiri sebuah rumah kecil yang terisolasi.
Di dalam kamar yang sunyi, seorang pemuda terbaring tak berdaya, matanya menatap kosong ke langit-langit kamar.
Tubuhnya kurus, wajahnya pucat pasi, dan rongga matanya cekung, membuatnya tampak seperti mayat hidup. Pemuda itu adalah YAO MING, anak ketiga dari kepala keluarga Yao.
Saat ini, Yao Ming bergumam pada dirinya sendiri, suaranya pelan dan serak.
"Tubuh ini... benar-benar hancur luar dalam," desahnya. "Pusat energinya telah luluh lantak! Jalur energinya pun banyak yang terputus. Bahkan, banyak sisa obat yang menumpuk di dalam tubuh dan perlahan berubah menjadi racun mematikan!"
"Aisss... Aku butuh waktu cukup lama untuk pulih!"
Yao Ming menarik napas berat. Ia tahu, kerusakan pada tubuh ini bukan terjadi secara kebetulan. Pasti ada seseorang yang sengaja merekayasa agar tubuhnya berakhir dalam kondisi menyedihkan ini.
Ia bertekad, akan mencari dalang di balik semua ini dan akan membuatnya menyesal telah merusak "tubuh barunya" ini.
Berdasarkan ingatannya sebagai "THUNDER FIST EMPEROR" (Kaisar Tinju Guntur) di kehidupan lamanya, Yao Ming hanya memikirkan satu teknik untuk memulihkan diri, yaitu teknik yang dulu membawanya ke puncak kekuatan: "THUNDER FIST".
Dengan pikiran yang tenang, Yao Ming memejamkan mata. Dalam benaknya, ia mulai memperagakan teknik Thunder Fist.
Saat itu juga, meskipun tak terlihat jelas oleh mata telanjang, muncul cahaya samar menyerupai aliran listrik yang menyelimuti seluruh tubuhnya. Yao Ming merasakan aliran listrik itu mulai membakar tumpukan racun dalam tubuhnya, sedikit demi sedikit.
Aliran energi itu juga mulai menjalin, secara perlahan membentuk jalur energi sementara. Yao Ming merasakan sedikit perubahan dan hatinya dipenuhi kegembiraan.
Namun, di tengah proses itu, Yao Ming tiba-tiba membuka mata dan menghentikan tekniknya.
Ia mendesah kecewa.
"Tubuh ini masih terlalu lemah untuk sepenuhnya memperagakan Thunder Fist," batin Yao Ming.
Meski begitu, ia cukup senang. Berkat upaya singkat itu, kini ia memiliki cukup tenaga untuk bangun dan duduk.
Krekkk...
Tiba-tiba, pintu kamar dibuka tanpa ketukan.
Yao Ming menoleh. Di ambang pintu, seorang pria berdiri dan tertegun melihatnya. Sorot matanya menunjukkan keterkejutan yang nyata.
Yao Ming mengerutkan kening. Berdasarkan ingatan pemilik tubuh sebelumnya, ia mengenali pria itu: YU PANG, pelayan yang selama ini rutin membawakannya obat.
"Di-dia bangun!" Yu Pang tergagap dalam hati, terkejut melihat Yao Ming yang kini terduduk.
Yu Pang segera mencoba menenangkan diri dan memasang ekspresi terkejut yang dibuat-buat, seolah-olah bahagia karena Yao Ming sudah bisa bangun dan duduk di tempat tidur.
"Tu-tuan muda, Anda sudah bisa bangun!" seru Yu Pang dengan suara bergetar. "Aku sangat senang! Akhirnya... akhirnya Anda bangun!"
Yao Ming tersenyum sinis. Ia tahu betul kepalsuan di wajah pelayan itu. Ia juga semakin yakin bahwa sisa obat beracun yang menumpuk di tubuhnya adalah ulah pria di depannya ini.
Ia melirik botol obat di tangan Yu Pang. Cairan di dalamnya berbau sangat menyengat dan tampak keruh, seperti oli bekas.
"Apa kau benar-benar senang?" tanya Yao Ming tiba-tiba, senyum sinisnya tak luntur.
"Ya... Tuan Muda," kata Yu Pang, masih berakting. "Saya akan melaporkan ini kepada semua orang. Ini adalah hari bahagia karena Anda sudah bangun!"
Yao Ming memberinya tatapan tajam. "Keluarlah," ujarnya sinis. "Simpan saja obatnya di meja!"
Yu Pang hanya mengangguk, tersenyum, lalu berjalan cepat dan meletakkan botol obat di atas meja.
Setelah itu, ia segera meninggalkan kamar Yao Ming dengan terburu-buru.
Melihat kepergiannya, senyum sinis Yao Ming semakin lebar.
"Ini belum saatnya," batinnya penuh perhitungan.