5 Tahun pernikahan nyatanya Aulia tidak bisa membuat William mencintai nya.Lelaki itu menganggap nya sebagai wanita murahan karna sebuah kesalahan yang mereka lakukan 5 tahun lalu yang membuat mereka sampai menikah.William memperlakukan Aulia dengan sangat kejam seperti menghukum narapidana kelas kakap, tanpa ampun dan belas kasih selama bertahun-tahun.
Sama seperti William,putranya juga sama halnya tidak menganggapnya sebagai ibu dan selalu mengharapkan perceraian mereka.
"Kupenuhi semua keinginan kalian,akan ku tandatangani surat cerai ini"
"Kau tidak akan bisa kembali lagi setelah menandatangani surat itu.Lagipula kau bisa apa tanpaku?, Keluarga mu juga tidak mau dengan mu lagi.Bersikaplah baik dan penurut,aku akan melupakan hal ini"
"Pa biarkan saja dia pergi.Kau bisa menikah dengan bibi Teresa setelah bercerai dengan nya kan?"
Aku tidak sanggup lagi, jadi tanpa berfikir panjang kutandatangani surat itu dan pergi sejauh mungkin sampai mereka tidak akan menemukanku lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hantari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Seperti Abu,Seperti perasaan
Setelah dari perusahaan William,Aulia kembali ke rumah dan kebetulan tidak ada siapapun di sana semua orang sedang pergi jadi Ia dengan leluasa mengemasi barang-barang yang perlu Ia bawa,dan mengambil semua barang yang bersangkutan dengan nya di rumah itu,seperti perabotan-perabotan dan hiasan rumah yang di beli setahun terakhir setelah Ia di beri sedikit kelonggaran di rumah itu,jadi setelah bekerja Ia membeli barang yang Ia suka meski meletakkan di sudut ruangan rumah itu,yang bisa Ia nikmati sendiri ketika Ia merasa sedih atau terluka.Yah,selama ini mereka selalu mengatakan semua hal tentang nya di sana menganggu pemandangan dan menjijikkan untuk berada di rumah itu,dan menganggap perabotan yang di beli terlalu memalukan untuk di gunakan dan menghina seleranya.
Mereka semua pasti akan senang setelah rumah itu bersih dari dirinya,bukan hanya itu semua hal tentang nya di kamar putranya yang selalu di anggap menganggu dan memalukan Ia ambil semua,tapi tidak dengan kamar William padahal masih ada hal yang seharusnya tidak ada di sana,tapi apa dayanya Ia tidak mau pria itu marah karna menginjak Ia kamarnya.
Ia meminta seorang penjaga kebun untuk memindahkan semua barang-barang yang telah Ia singkirkan agar di bawa ke belakang rumah,untuk membakar semuanya.
"Aku juga tidak menginginkan nya, jadi lebih baik memberikan makanan untuk api"
Di tempat tong pembakaran Ia memasukkan lebih dari 5 box berukuran jumbo ke dalam, kemudian menyiram banyak minyak ke dalam tong yang sudah penuh barang-barang nya,meski itu semua berharga fantastis Ia tidak peduli.
Setelah itu Ia mengambil korek dan menghidupkan nya,cukup lama Ia menahan untuk tidak menjatuhkan korek itu,Ia menutup matanya menarik nafas panjang dan meyakinkan dirinya sendiri.
"Sejak awal pernikahan ini memang seharusnya tidak pernah terjadi,ini semua kesalahanku bukan salah siapapun.Aku ikhlas dan aku sudah yakin dengan semua keputusan ku"
Setelah itu Ia melepaskan korek api yang sudah hidup dari tangannya,hingga bersamaan jatuhnya korek itu api besar langsung menyala karna banyaknya minyak yang Ia tuang, hingga dalam beberapa detik mungkin semua akan menjadi abu.
Tek...
Air mata jatuh begitu saja mengalir di pipinya,namun bukan air mata penyesalan namun perasaan lega setelah bertahun-tahun menyimpan semua luka dan penderitaan nya.
Bersamaan dengan abu itu,maka semua hubungan dan kenangan pahit dan buruk yang Ia alami semua sudah usai dan Ia sangat bersyukur masih di beri kesempatan itu sebelum meninggal dalam kecelakaan satu bulan lalu.
Saat Aulia sudah akan berbalik pergi, tiba-tiba seseorang dari belakang nya datang dengan sekotak kardus di serahkan ke depannya."Jangan menyisakan apapun", ucapnya dengan tersenyum,namun matanya sudah penuh air mata.
Dia adalah Bi Nilam,wanita paruh baya salah satu pelayan di keluarga Harrison.Dia adalah satu-satunya orang yang menyayangi Aulia di mansion itu, wanita yang sudah di anggap ibu olehnya karna selalu ada ketika Ia menangis meski Ia tidak pernah berani saat Aulia di siksa atau di hina,namun Ia sangat menyayangi Aulia dan sangat kasihan padanya, beberapa kali Ia selalu membantu Aulia untuk kabur dari sana namun selalu gagal dan berakhir Aulia di hukum.
Aulia tak bisa menahan air matanya lagi saat melihat wanita paruh baya itu,dia adalah saksi kehidupannya di sana selama 6 tahun,susah sedih selalu Ia lalui dan keluh kesah kan padanya."Bi Nilam",Isak nya.
Wanita paruh baya itu ikut terisak,namun terus menyodorkan kardus yang Ia ambil dari kamar Aulia dari balik pintu."Ambil dan bakar, biarkan semua menjadi abu seperti perasaan mu"
Aulia mengangguk dan menerima nya sambil terus terisak,kemudian mengambil salah satu foto di dalam kardus itu.Yah,itu adalah barang-barang dan foto-foto yang pagi tadi Ia kumpulkan dalam satu kardus sebelum keluar pergi.
Foto pernikahan yang menjadi awal mimpi buruk baginya,"Terimakasih William sudah memberikan ku mimpi terburuk dalam hidup ku yang tidak akan bisa ku lupakan sampai kapan pun,namun aku juga berterimakasih karna kau sudah menjadi cinta pertama ku,kau mengajarkan ku cinta meski menyakitkan"
Kemudian Ia melemparkan foto itu tanpa beban ke dalam gejolak api yang masih menyala-nyala.Ia kemudian mengambil salah satu mainan boneka anak laki-laki.
"Terimakasih nak,sudah menjadi putra ku dan lahir di rahim ku.Mama mencintai mu dan menyayangi mu, seorang mama tidak akan pernah membenci anaknya sebesar apapun kesalahan nya.Mama akan selalu menjadi mama mu,tapi maaf untuk bertahan dengan mu mama memilih menyerah nak,karna mama tidak sanggup.Mama hanya berharap kau hidup lebih baik dan bahagia,maaf jika mama tidak bisa menjadi mama yang kau inginkan"
Ia mencium mainan itu sebelum juga melemparkannya ke kobaran api.kemudian Ia memasukkan semua isi box itu sekaligus hingga api semakin besar.
Semua itu adalah foto-foto dan kenangannya, semua hadiah-hadiah yang Ia berikan untuk dua orang pria yang pernah sangat Ia cintai,meski mereka tidak pernah menerima dan justru membuang nya seperti sampah namun selalu Ia simpan selama ini.
"Non Aulia,apapun keputusanmu bibi akan selalu mendukung mu.Hiduplah lebih baik non,kau pantas hidup lebih baik dan bahagia"
"Terimakasih bik"
Keduanya berpelukan perpisahan,Aulia memeluk erat wanita paruh baya yang sudah Ia anggap sebagai ibu kandung karna sebaik dan sesayang itu beliau padanya, yang selalu mengobati dirinya setiap Ia terluka dan sakit.
Beliau jugalah yang menolong nya saat pertama kali berada di mansion itu, ketika dirinya di lempar dari tangga lantai dua hingga berguling ke lantai utama dengan luka yang parah,Ia yang juga membawanya ke rumah sakit dan merawatnya.
Mungkin jika tidak ada Bi Nilam,Aulia sudah tinggal nama sejak 6 tahun lalu.
"Tolong jaga Edward untuk ku ya Bik"
"Iya non,pasti"
Bi Nilam juga orang yang paling tau, bagaimana sayangnya Aulia pada putranya dan tau Aulia yang pernah begitu mencintai dan mengharapkan William.
Tukang kebun yang tadi membantu Aulia mengangkat barang juga tidak berhenti menangis sejak tadi, karna Ia terus berada di sana.Dia adalah suami Bi Nilam yang menjadi kepala kebun di mansion itu.Ia dan istrinya sering bertukar cerita bagaimana kehidupan Aulia di keluarga itu.
"Kapan non Aulia akan pergi?"
"Besok pagi Bik", ucapnya melihat cincin di jarinya yang masih pas dan indah di tangannya,Ia lupa memberikan nya pada William tadi di kantor."Akan ku berikan besok sebelum aku pergi"
***
TOLONG BERI DUKUNGAN DAN SEMANGAT NYA 💖 DENGAN
LIKE
KOMEN
RATE
SUBSCRIBE
VOTE
TERIMAKASIH 💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖
ada mantan istri dan manta suami
anak..ga akan pernah jadi mantan
kita menghadirkan dia aja dengan segenap jiwa dan raga
mau apapun yg terjadi,benci ga akan mampu