NovelToon NovelToon
Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat S2

Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat S2

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Kelahiran kembali menjadi kuat / Perperangan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:68.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

( Musim Ke 2 : Perjalanan Menjadi Dewa Terkuat )

Setelah menepati janjinya yang tersisa pada Sekte Langit Baru dan Tetua Huo, Tian Feng tidak lagi bersembunyi. Didorong oleh sumpah pembalasannya, ia memulai perburuan sistematis terhadap Aula Jiwa Bayangan. Bersama Han Xue dan Ying sebagai mata-mata utamanya, mereka membongkar satu per satu markas rahasia Aula Jiwa Bayangan, bergerak seperti dua hantu pembalas dendam melintasi Benua Tengah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 297

Tiga hari berlalu dalam kedamaian yang asing di Desa Batu Angin. Bagi Tian Feng, tiga hari ini terasa lebih menenangkan jiwa daripada tiga tahun penempaan brutal di dasar danau.

Ia menghabiskan waktunya melakukan hal-hal biasa. Membantu ayahnya, Tian He, membelah kayu (yang secara tidak sengaja menghancurkan kapaknya menjadi debu). Duduk dan mendengarkan ibunya, Liu Xue, bercerita tentang gosip desa.

Secara diam-diam, ia telah melakukan hal terpenting. Dengan menggunakan setetes esensi darah dari Fisik Tingkat Sepuluh (Dou Di) miliknya, yang dilarutkan dalam teh, ia telah "mencuci sumsum" kedua orang tuanya. Proses itu membangun ulang fondasi tubuh fana mereka dari dalam ke luar. Mereka tidak akan menjadi kultivator kuat, tetapi penyakit, usia tua, dan racun dunia fana tidak akan lagi mengganggu mereka. Ia telah memberi mereka hadiah kehidupan ribuan tahun.

Pada pagi keempat, ia tahu ia harus pergi.

"Kalian akan pindah," katanya pelan saat sarapan. Tian He dan Liu Xue menatapnya bingung. "Pindah, nak? Ke mana?"

Tian Feng meletakkan sebuah cincin penyimpanan sederhana di atas meja. "Ke Akademi Qing Yun. Aku sudah berbicara dengan Kepala Akademi Lin Hao. Kalian akan mendapatkan kediaman yang aman di salah satu puncak gunung terluar. Jauh dari bahaya."

"Tapi, Feng'er..." Liu Xue memulai, tidak ingin meninggalkan rumahnya.

"Ibu," Tian Feng menggenggam tangan ibunya. "Dunia ini... musuh-musuhku... mereka terlalu kuat. Aku tidak bisa mengambil risiko. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh kalian."

Ia juga meninggalkan sebuah jimat giok hitam sisik yang diberikan Xu Zhao. "Jika kalian dalam bahaya fana, hancurkan ini. Aku... atau temanku... akan tahu."

Perpisahan itu berat, dipenuhi air mata Liu Xue dan pelukan erat yang kaku dari Tian He. "Jadilah kuat, Nak," hanya itu yang dikatakan ayahnya.

Tian Feng mengangguk. Ia melangkah keluar dari rumah kayu kecil itu, mengambil satu tatapan terakhir. Lalu, sosoknya beriak seperti air dan lenyap dari Desa Batu Angin, tanpa merusak sehelai daun pun.

Hanya beberapa detik kemudian, ia muncul kembali ribuan mil jauhnya, di atas pegunungan yang menjulang tinggi di Wilayah Barat. Di bawahnya, terhampar sebuah sekte yang jauh lebih besar dan lebih megah daripada yang ia ingat. Formasi pertahanan yang kuat (jelas sumbangan dari Akademi Qing Yun) menyelimuti puncak-puncak gunung. Ini adalah Sekte Langit Baru.

Ia mendarat dengan tenang di depan gerbang utama yang kini terbuat dari batu giok putih, dijaga oleh murid-murid Dou Zhe Puncak yang tampak bangga. Auranya yang tersembunyi membuatnya tampak seperti murid pengelana biasa.

"Berhenti!" seru salah satu penjaga. "Ini adalah markas Sekte Langit Baru! Tunjukkan token mu!"

Sebelum Tian Feng sempat menjawab, seorang pemuda berjubah ungu (meniru jubah Murid Dalam akademi) berjalan keluar, jelas seorang senior. Ia melirik Tian Feng dengan meremehkan. "Pengelana rendahan? Pergi dari sini. Sekte kami sedang sibuk mempersiapkan aliansi dengan Akademi Qing Yun. Kami tidak punya waktu untuk..."

Tian Feng tidak mempedulikannya. Ia hanya melihat ke arah puncak tertinggi sekte, Puncak Alkimia. "Aku di sini untuk menemui Tetua Huo," katanya datar.

"Tetua Huo?" Si murid senior tertawa. "Tetua Huo adalah Kepala Alkemis kami, seorang Dou Wang Bintang Tiga yang dihormati! Dia tidak punya waktu untuk orang sepertimu! Sekarang enyahlah sebelum aku—"

DUK.

Tian Feng tidak bergerak. Ia hanya melepaskan sedikit dari tekanan fisik Tubuh Dewa Naga Abadi (Fisik Dou Di) miliknya.

Murid senior yang sombong itu tiba-tiba membeku. Senyumnya lenyap. Matanya melotot. Kakinya gemetar hebat seolah seluruh gunung menimpanya.

KRAK.

 Lantai batu giok di bawah kakinya retak. Ia jatuh berlutut, terengah-engah, keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Para penjaga Dou Zhe di sekitarnya pingsan seketika.

"Apa... apa... ini..." ia tergagap ngeri.

"Anak muda, sombong sekali," sebuah suara serak namun kuat terdengar. Seorang lelaki tua berjubah alkemis abu-abu berjalan keluar dari gerbang, wajahnya dipenuhi kerutan namun matanya bersinar terang. Itu adalah Tetua Huo. Tiga tahun berlalu, auranya jelas jauh lebih kuat, kini stabil di ranah Dou Wang Bintang Tiga.

"Senior," kata Tetua Huo, membungkuk sedikit pada Tian Feng, jelas merasakan tekanan sisa yang menakutkan itu. "Bolehkah saya tahu urusan apa yang membawa ahli setingkat Anda ke sekte kecil kami?" Ia tidak mengenali Tian Feng. Pemuda di hadapannya ini terlalu tinggi, terlalu dewasa, dan auranya... tak terduga.

Tian Feng menatap guru alkimia pertamanya. Orang yang pertama kali melihat potensinya, yang memberinya tungku pertama. Ia tersenyum tipis. "Tetua Huo, sepertinya kau berhutang tungku baru padaku."

Mata Tetua Huo melebar. Panggilan itu... nada bicara itu... Ia menatap tajam ke mata pemuda di depannya. Mata yang tenang namun seolah menyimpan galaksi.

"Tidak mungkin..." bisiknya, tubuhnya mulai gemetar. "Kau... Nak... Tian Feng?!"

"Aku kembali, Guru," kata Tian Feng lembut. "Dan aku membawa bahan-bahan yang kujanjikan."

Dengan lambaian tangannya, tiga kotak giok es yang memancarkan aura obat yang luar biasa langka muncul melayang di depan Tetua Huo. Bunga Roh, Kristal Esensi Jiwa, dan Rumput Mata Air Kuning bahan-bahan yang dibutuhkan Tetua Huo untuk Pil Pemutus Meridian yang telah ia impikan seumur hidupnya.

Tetua Huo menatap bahan-bahan itu, lalu pada muridnya yang telah lama hilang. Air mata menggenang di matanya yang tua. "Kau... kau benar-benar kembali..."

Tian Feng mengangguk. "Aku punya banyak cerita. Dan setelah itu... kita perlu bicara tentang masa depan Sekte Langit Baru."

1
Arie Chaniago70
good good mantap tunggulah kehancuran kalian beraninya kalian
menjadikan anaknya tumbal kebangkitan,,,💪💪💪Tian cepat datang
Arie Chaniago70
good good mantap semangat Tian cepat kalau nggak anak mu jadi tumbal kebangkitan ketua pertama klan bayangan
Arie Chaniago70
mantap up Thor 🙂🙂🙂🙂
Arie Chaniago70
good good cepat selesai kan pelatihan Tian anak mu akan lahir istrimu akan di sucikan cepat datang
Arie Chaniago70
hahahaha sabar qin sin karena kesombongan mu sendiri🙂🙂🙂🙂💪💪👍👍👍
Arie Chaniago70
good good mantap semangat up Thor 🙂🙂
Nanik S
Teh Hijau yang menyegarkan badan Qin Shi
Arie Chaniago70
good good hancurkan Tian gunakan pedang naga💪💪💪💪
Nanik S
Maaaantaaap Pooool
Arie Chaniago70
good good mantap semangat Tian hancurkan di murnikan jadi kekuatan mu,,,👍👍👍🙂🙂🙂
Nanik S
Hancurkan
Nanik S
Hancurkan Intinya yang Seperti Jantung Tian Feng
Nanik S
Tian Feng jadi santapan pertama
Nanik S
Lapar..
Sayyidah Mutiara
Pokoknya saya suka novelmu👍. Luar biasa
@ᴛᴇᴘᴀsᴀʟɪʀᴀ ✿◉●•◦
Meledak...
Tatmani Oniaka
josss
MyOne
Ⓜ️🔜🆙🔜Ⓜ️
MyOne
Ⓜ️🙎‍♂️🙎‍♂️🙎‍♂️Ⓜ️
Tatmani Oniaka
👍👍👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!