NovelToon NovelToon
Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Istriku, Mantan Kekasih Abangku.

Status: tamat
Genre:Penyesalan Suami / Menikah dengan Kerabat Mantan / Tamat
Popularitas:3.9M
Nilai: 4.8
Nama Author: selvi serman

"Pergi dari sini...aku tidak ingin melihat wajahmu di rumah ini!!! aku tidak sudi hidup bersama penipu sepertimu." Bentakan yang menggema hingga ke langit-langit kamar mampu membuat hati serta tubuh Thalia bergetar. sekuat tenaga gadis itu menahan air mata yang sudah tergenang di pelupuk mata.

Jika suami pada umumnya akan bahagia saat mendapati istrinya masih suci, berbeda dengan Rasya Putra Sanjaya, pria itu justru merasa tertipu. Ya, pernikahan mereka terjadi akibat kepergok tidur bersama dikamar hotel dan saat itu situasi dan kondisi seakan menggiring siapapun akan berpikir jika telah terjadi sesuatu pada Thalia hingga mau tak mau Rasya harus bersedia menikahi mantan kekasih dari abangnya tersebut, namun setelah beberapa bulan menikah dan mereka melakukan hubungan suami-istri saat itu Rasya mengetahui bahwa ternyata sang istri masih suci. Rasya yang paling benci dengan kebohongan tentu saja tidak terima, dan mengusir istrinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon selvi serman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sandiwara ibu angkat Thalia.

Di kota yang berbeda, ayah angkat Thalia nampak berbicara dengan seseorang melalui sambungan telepon. Sudah hampir seharian ponsel sang istri tidak dapat di hubungi sehingga pria paru baya tersebut memutuskan menghubungi saudari iparnya yang berada di Palembang.

"Maaf mas, tapi mbak ike tidak ada di Palembang, terakhir ke sini pun ya enam bulan yang lalu bareng mas Haris." jawab adik perempuan mama Ike. Ya, kedua orang tua mama Ike merupakan keturunan Jawa, namun merantau ke kota empek-empek sejak mereka menikah sehingga mama Ike dan kedua adiknya pun dilahirkan di kota tersebut.

Sungguh jawaban yang sangat mengejutkan.

"Enam bulan yang lalu???." cicitnya.

"Benar, mas."

Pikiran papa Haris mulai kemana-mana, pasalnya selama tiga bulan terakhir sang istri berpamitan hendak berkunjung ke tanah kelahirannya tersebut dan itu bukan hanya sekali melainkan sudah beberapa kali, akan tetapi menurut adik perempuannya, sang kakak justru terakhir datang ke sana enam bulan lalu.

"Mas...mas Haris....????." terdengar seruan di seberang sana ketika papa Haris terdiam untuk waktu yang cukup lama.

"Iy_iya..."

"Memangnya mbak Ike pamitnya mau ke Palembang, apa gimana???."

Bukannya menjawab, papa Haris justru pamit menyudahi panggilannya.

"Apa sebenarnya yang sedang kamu sembunyikan dariku, mah??? kenapa selama ini kamu berdusta padaku??? Ternyata selama tiga bulan terakhir ini kamu sama sekali tidak ke Palembang, lalu kemana sebenarnya kamu selama ini???." begitu banyak pertanyaan yang bersarang di benak papa Haris tentang sang istri.

"Atau jangan-jangan selama ini kamu sudah tahu di mana keberadaan Thalia, tetapi kamu sengaja menyembunyikan nya dariku???." kecewa bercampur geram menyatu di benak pria paru baya itu terhadap sang istri. "Jika benar, keterlaluan kamu, mah." sambungnya.

Getaran ponselnya membuyarkan pikiran papa Haris.

"Mamah...." lirihnya kala melihat panggilan telepon dari sang istri. Tanpa membuang waktu pria itu segera menggeser ke atas icon Hijau di ponselnya untuk menerima panggilan dari sang istri.

"Maaf pah, mamah baru sempat menghubungi papa soalnya tadi ponsel mama kehabisan daya. oh iya pah, mama cuma mau bilang, sepertinya mama masih seminggu lagi di Palembang, soalnya ibu belum mengizinkan mama untuk pulang ke Jakarta."

"Hmmm." papa Haris hanya meresponnya dengan gumaman, tak ingin lagi meladeni sandiwara sang istri. Biarlah setelah wanita itu kembali baru ia menanyakan kebenarannya.

"Papah kenapa sih?????." tanya mama Ike, merasa ada yang aneh dengan sikap suaminya.

"Tidak ada apa-apa, mah. Papa hanya kecapean, baru pulang kantor soalnya." papa Haris beralasan. Setelahnya, papa Haris pun pamit untuk mengakhiri sambungan telepon, dengan alasan mau mandi.

"Kenapa kamu jadi berubah seperti ini mah??? seharusnya kamu bersyukur, dengan kehadiran Thalia di kehidupan kita, kamu tidak lagi mendapat tekanan dari orang tuaku, tetapi apa yang kamu lakukan sekarang, kamu justru membenci anak itu. Seandainya Thalia bisa memilih, dia juga pasti tidak ingin bernasib seperti itu, tidak ingin terpisah dari orang tua kandungnya." tanpa sadar air mata papa Haris berlinang kala teringat akan sosok anak angkatnya itu.

"Sebenarnya kamu ada di mana, nak??? kenapa kamu pergi meninggalkan papa...." gumam papa Haris dengan wajah sendu.

Tak berselang lama, pria itu kepikiran untuk melacak keberadaan sang istri melalui GPS ponsel milik mama Ike. Selama ini ia tidak melakukannya sebab tidak menaruh curiga sedikitpun terhadap sang istri, apalagi hampir setiap malam ia melihat sang istri bersedih memikirkan keberadaan anak angkat mereka. tanpa di ketahui oleh papa Haris, ternyata sang istri bersedih karena menyesalkan kepergian Thalia dari sisi suami konglomeratnya, bukan karena murni memikirkan nasib anak angkatnya tersebut di luar sana.

"Surabaya...????." lirih papa Haris setelah berhasil melacak keberadaan sang istri melalui GPS ponselnya.

Tanpa membuang waktu, pria itu segera memesan tiket untuk keberangkatan menuju kota Surabaya malam ini juga. Meskipun kecurigaan nya terhadap sang istri begitu besar, namun papa Haris masih berharap wanita yang sudah menjalani rumah tangga selama puluhan tahun dengannya tersebut tidak melakukan kesalahan fatal sehingga membuat dirinya semakin kecewa pada wanita itu.

*

*

*

Di sebuah kamar hotel di kota Surabaya, mama Ike sedang memikirkan cara agar dirinya bisa menemui Thalia. Ya, sudah hampir tiga hari ia berada di kota itu namun ia belum juga memiliki kesempatan untuk menemui Thalia, karena Rasya terus berada di sisi anak angkatnya itu.

Sebenarnya ia senang jika anak angkatnya tersebut kembali bersama dengan menantu konglomeratnya itu, namun di hatinya masih terselip kekhawatiran. Khawatir jika Thalia menceritakan perdebatan diantara mereka hari itu, perdebatan yang membuat Thalia berakhir koma selama hampir dua bulan akibat kehilangan banyak darah saat persalinan.

Lelah mondar-mandir bak setrikaan, mama Ike menjatuhkan bobotnya dengan sedikit kasar di sofa kamar hotel. Menyandarkan tubuhnya pada sandaran sofa, kemudian memejamkan mata. Perlahan ingatan wanita itu membawanya pada kejadian yang pernah dialaminya puluhan tahun yang lalu. tanpa sadar air matanya pun berlinang. memory pahit yang bahkan membuatnya tidak bisa melahirkan seorang anak dari rahimnya.

Ditengah kesedihannya, tiba-tiba ponselnya bergetar pertanda notifikasi pesan baru saja masuk di ponselnya.

"Mbak, tadi mas Haris menelpon dan menanyakan keberadaan mbak Ike. memangnya mbak Ike kemana sih, sampai mas Haris menanyakan keberadaan mbak di Palembang???." batin mama Ike kala membaca pesan dari adik perempuannya yang ada di Palembang. Seketika ia menegakkan duduknya.

"Mas Haris menelepon ke Palembang....aduh... bagaimana ini???." wanita itu mulai gelisah. jika sang suami telah menghubungi keluarganya yang ada di kota Palembang, itu artinya pria itu sudah tahu akan kebohongannya.

"Tidak ada pilihan lain, aku harus segera kembali ke jakarta malam ini juga." tanpa membuang waktu ia pun segera memesan tiket pesawat untuk kembali ke jakarta sore ini juga. Entah seperti apa alasan yang akan diberikannya pada sang suami, akan dipikirkannya nanti, yang terpenting ia harus segera kembali ke jakarta secepatnya.

Sebelum memasuki pesawat, ibu angkat Thalia tersebut terlebih dahulu mengirim pesan pada sang suami tentang kepulangannya sore ini.

Singkat cerita, beberapa jam kemudian pesawat yang ditumpanginya kini telah tiba di bandara Soekarno-Hatta. kedatangannya sore itu di jemput oleh sang suami, yang pada akhirnya membatalkan tiket keberangkatannya ke kota Surabaya setelah mendapat pesan dari sang istri.

Memeluk sang suami sambil menangis adalah hal pertama yang dilakukan mama Ike ketika dihadapan sang suami.

"Maafin mama, pah.... maaf karena selama ini mama terpaksa bohong sama papa. Selama ini mama bukannya ke Palembang tapi ke Surabaya. mama kangen banget sama Thalia, pah, itu sebabnya mama memutuskan untuk mencari keberadaannya di sana. tapi sayangnya, mama sama sekali tidak menemukan tanda-tanda keberadaan Thalia di sana, Pah...."

Berterus terang pada sang suami adalah jalan terbaik menurut mama Ike untuk saat ini, mengingat sang suami telah mengendus aroma kebohongan yang dilakukannya.

Sepertinya sandiwaranya berjalan dengan mulus. Terbukti, sang suami percaya dengan semua pengakuannya, bahkan papa Haris sampai meminta maaf karena sempat menaruh curiga padanya.

1
Sri Supeni
knp nama kok disingkat knp disebutkan saja
Febby fadila
pemikiranmu salah thalia itu penculikan bukan mm Ike menemukanmu dijalan atau ditempat sampah ataupun di panti asuhan, klw dia nggak culik kamu ibu kandungmu pun sanggup membesarkan mu,, salah ini mah
Febby fadila
waduuuuu mantannya pak dokter ini mama ike, penasaran sama masalalu mereka juga 🤣🤣🤣
Febby fadila
apapun kesimpulannya mama ike tetap bersalah,,,
Febby fadila
semangat Rasya luluhkan kembali hati thalia
Febby fadila
harusnya jujur aja pada Rasya dokter biar cari solusi bersama
𝗣𝗲𝗻𝗮𝗽𝗶𝗮𝗻𝗼𝗵📝: Halo kak baca juga d novel ku 𝘼𝙙𝙯𝙖𝙙𝙞𝙣𝙖 𝙞𝙨𝙩𝙧𝙞 𝙨𝙖𝙣𝙜 𝙜𝙪𝙨 𝙧𝙖𝙝𝙖𝙨𝙞𝙖 atau klik akun profilku ya, trmksh🙏
total 1 replies
Febby fadila
jangan lama dokter Arfan jangan sampai wanita iblis mama angkatx thalia dtang lagi ganggu thalia
Febby fadila
masih bingun sama kelakuan rasya
Febby fadila
perjalanan dan perjuanganmu masih panjang Rasya, semangat untuk menggaet kembali hati sang istri
Febby fadila
wajar thalia bersikap bgtu untuk Rasya, aku pun klw diposisi thalia, aku juga akan melakukan hal yg sama bila perlu nggak mau balik lagi sama laki² egois seperti rasya
Febby fadila
kok aku nggak merasa tersentuh ya sama sikap lembutx Rasya pada thalia,,
Febby fadila
makax Rasya sebelum bertindak tu cari tau dulu gimana yg harus dilakukan, semoga saja setelah thalia sadar dia nggak benci kamu
Febby fadila
itu mama angkatx thalia main kabur bgt aja, wanita iblis emang tu
Febby fadila
semoga thalia dan anakx selamat, sekarang giliran kamu Rasya tunjukan tanggung jawabmu sebagai suami dan ayah,,,
Febby fadila
sungguh miris nasibmu thalia klw kamu nggak mengandung anakx Rasya maka kamu akan sellu dibenci olehx, tp setelah tau anak dlm kandungan kamu adalah anakx sok bersikap manis,
Febby fadila
ckk... gengsi digedein
Febby fadila
ngapain berharap Rasya kamu aja nggak peduli dengan isteimu
Febby fadila
knp harus bertanya tanya sendiri Rasya knp nggak cari tau tentang thalia seperti apa sekarang
Febby fadila
suami macam apa yg brensek biarkan istrinya bekerja disaat hamil besar,,, ya kamulah suaminya brensek
Febby fadila
hmmm jangan tuduh sembarangan Rasya sebelum kamu cari tau dulu buktix
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!