NovelToon NovelToon
Membawa Benih Mafia

Membawa Benih Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Lari Saat Hamil / Aliansi Pernikahan / Iblis
Popularitas:3.3k
Nilai: 5
Nama Author: CantiknyaKamu

Shanca Evalyne Armandez tak pernah meminta hidup seperti ini. Sejak kedua orang tuanya tewas dalam kecelakaan misterius, ia menjadi tawanan dalam rumah sendiri. Dihabisi oleh kakak tirinya, dipukuli oleh ibu tiri yang kejam, dan dijual seperti barang kepada pria-pria kaya yang haus kekuasaan. “Kau akan menyenangkan mereka, atau kau tidak akan makan minggu ini,” begitu ancaman yang biasa ia dengar. Namun satu malam mengubah segalanya. Saat ia dipaksa menjebak seorang pengusaha besar—yang ternyata adalah pemimpin mafia internasional—rencana keluarganya berantakan. Obat yang ditaruh diam-diam di minumannya tak bekerja seperti yang diharapkan. Pria itu, Dario De Velluci, tak bisa disentuh begitu saja. Tapi justru Shanca yang disentuh—dengan cara yang tak pernah ia duga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CantiknyaKamu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MBM

arghhhh aku sampai lupa kapan aku tertidur pulas…”keluh Sancha mengelap meja kaca di ruangan vvip.

“aduh cha,kamu banyak lenguh akhir-akhir ini,biasanya tidak..apa ada yang terjadi di rumah mu..?”tanya Meka yang juga berada di ruangan yang sama dengan Sancha.

Sancha melirik kearah Meka yang tak jauh dari dirinya..”apa aku salah meminta tuhan adil kepada aku Ka..?”

Meka menggeleng..”terkadang kesan nya dunia memang tidak adil sama kita saat ini Cha,tapi kita juga gatau apa yang akan kita dapatkan ke depan nya..”

“kamu gamau jadi penasihat hukum saja Ka..?kasihan tau gelar sarjana kamu di sia-siakan..”tanya Sancha polos

Meka kembali menggeleng..”bukan hobi aku disana Cha,sudah yuk,dengar nya bakal ada tamu vvip lagi..”

Sancha tersenyum..”kita akan mendapatkan tip lagi nih,”ujar Sancha mendorong keranjang berisi piring kotor.

“saya gamau tau,lanjutkan penerbangan untuk barang itu…!”(nar koba) bentak pria gagah dan kokoh yang menggebrak meja ruangan nya.

“siap tuan.”jawab Ali buru-buru keluar..

saat ali keluar,Amar masuk dengan membawa Ipad di tangan kanan nya..

lalu membacakan jadwal Alaska (Tuan / Ceo)

“selamat siang tuan,hari ini ada meeting dengan 3 klien dan setelah itu kita akan datang ke pernikahan Tio(abg kandung Alaska.)

Alaska melirik Arloji nya..”apa 3 meeting itu berdampak besar dan bernominal besar..?”

Amar menjelaskan..”klien pertama berasal dari Singapura,Klien kedua dari Shanghai dan Ketiga dari Dubai…”

Alaska berdiri..”mana yang paling besar nominalnya..?”

Amar tak langsung menjawab,ia menggeser ipad -nya lalu menampilkan data ringkasan dari ketiga klien Alaska.

“klien dari shanghai menawarkan kerja sama jalur ekspor minyak sistentis ilegal ke laut cina selatan( 12jt dolar per kuartal)

“lalu klien singapura transaksi cripto untuk pencucian uang,nilai awal 4 juta dolar bisa tumbuh menjadi 15jt dolar dalam 3 bulan.”

“lalu dengan dubai…?”tanya Alaska sambil memandang pemandangan dari gedung tinggi milik dirinya pribadi.

“Klien Dubai…” Amar menarik napas, “…mengajukan pendanaan senjata jarak jauh untuk pasar Afrika Timur. Risiko tinggi. Tapi jika berhasil nilai bersih 20 juta dolar dalam dua minggu.”

Alaska menyeringai kecil, lalu menyalakan cerutunya.

“Baik. Singapura dan Shanghai, lanjut. Dubai? Tunggu. Aku ingin tahu siapa yang menjamin mereka.”

Ia menatap Amar dalam-dalam, lalu berjalan ke arah meja dan mengambil jas hitamnya.

“Dan soal pernikahan Tio…” katanya, suaranya lebih rendah kini, “…siapkan tim pengaman penuh. Aku mencium sesuatu yang tidak beres akan terjadi.”

Amar mengangguk tanpa banyak tanya, lalu mencatat perintah itu.

ruang rapat lantai 40 perusahaan Mahendra.

Tirai jendela otomatis terbuka. Cahaya matahari menyinari ruangan rapat yang didesain seperti lounge jet pribadi. Alaska duduk di kursi utama, mengenakan setelan hitam pekat dengan kemeja abu-abu gelap. Di belakangnya, dua pria berdiri diam Ali dan Amar.

Tiga meeting berlangsung secara bergantian.

Klien Pertama – Mr. Chen dari Shanghai

Pria tua bermata sipit dan bertato naga di lehernya duduk sambil menyeruput teh.

Mr. Chen “Kami akan membuka pelabuhan kecil di Hainan. Tapi kami perlu jaminan bahwa tak ada intervensi dari jalur Filipina.”

Alaska: menjawab dengan dingin…”Kapal kami tak pernah terlihat. Kami bukan penyelundup. Kami pengangkut kepercayaan.”

Mr. Chen mengangguk, puas. Tanda tangan digital pun dilakukan. Transaksi berjalan lancar.

Klien Kedua – Leonard Tan dari Singapura

Pria muda dengan setelan putih dan senyum tipis. Ia membawa portofolio bisnis yang dipenuhi celah hukum.

Leonard Tan: “Kita bicara sistem cuci yang bersih, bahkan bank Swiss tak menyadari ini. Tapi… kami ingin jaminan proteksi digital dari pihak Anda.”

Alaska: (menoleh ke Amar) “Siapkan firewall lapis tiga. Gunakan ‘Protokol Embun Pagi’. Tak boleh ada jejak.”

Amar mengangguk.

Alaska: “Lanjutkan.”

Deal kedua berjalan.

Klien Ketiga – Abdullah Al-Faraj dari Dubai

Pria Arab dengan cincin berlian besar di setiap jari dan dua pengawal berjubah hitam.

Abdullah: “Kami butuh pasokan dalam 10 hari. Senjata, drone, dan pelatihan. Uang muka kami bayar sekarang.”

Alaska mencondongkan tubuhnya.

Alaska: “Siapa yang menjamin pelabuhan pengambilan? Siapa yang menjamin pengirimanmu tidak akan diledakkan di tengah laut?”

Abdullah: (suaranya rendah) “Riyadh. Dan seorang jenderal dari militer Sudan.”

Alaska diam. Ia mengetuk-ngetuk meja.

Alaska: “Aku belum yakin. Tunggu kabar. Jika kami setuju, kamu akan menerima sandi ‘Langit Ketiga’ di jam 3 pagi besok.”

Abdullah terlihat kecewa namun mengangguk hormat, lalu meninggalkan ruangan.

Setelah ketiganya pergi, Alaska bangkit dan merapikan dasinya.

Alaska: (kepada Amar) “Lima jam ke pernikahan Tio. Pastikan semua barang di gudang Selatan dikunci. Hari ini tak boleh ada

Pernikahan Tio dan Nadya Villa Memas Milik Keluar

Mahendra.

Alaska turun dari mobil hitam panjang nan mewah,di sambut dengan lampu sorot dan puluhan pelayan dan tamu undangan yang kalangan atas,Musik mahal mengalun,berbagai macam bunga menggantung di setiap sisi gedung dan gerbang utama,pengawal berdiri tegap dan hormat kepada Alasan.

Tio adalah anak pertama dari keluar Mahendra,memiliki karakter yang berbeda dari Alaska,Tio cerita dan terbuka,berdiri di atas pelaminan tersenyum bahagia bersama Nadya yang sudah sah menjadi istri nya.Namun di balik kebahagiaan yang sekali seumur hidup ini,senyuman tidak dapat di artikan sebagai kebahagiaan melainkan sebagai topeng untuk bersembunyi dalam melumpuhkan keluarga Alaska.

Amar menyodorkan earset kecil.

Amar: “Tuan, seseorang dari pihak Dubai terlihat di antara tamu. Bukan undangan resmi.”

Alaska menoleh, matanya menajam.: “Jangan buat kekacauan. Tapi siapkan penembak diam di balkon barat.”

Tio menatap ke arah adiknya, tersenyum lebar. Tapi Alaska hanya membalas dengan anggukan tipis pikirannya tak pernah benar-benar tenang.

pernikahan ini akan menjadi malam yang panjang menurut Tio Alchui Mahendra

1
Faulinsa
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!