NovelToon NovelToon
Bayangan Sang Kembar

Bayangan Sang Kembar

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nona Jmn

Zee dan Zia adalah saudara kembar tak identik yang bersekolah di tempat berbeda. Zia, sang adik, bersekolah di asrama milik keluarganya, namun identitasnya sebagai pemilik asrama dirahasiakan. Sementara Zee, si kakak, bersekolah di sekolah internasional yang juga dikelola keluarganya.
Suatu hari, Zee menerima kabar bahwa Zia meninggal dunia setelah jatuh dari rooftop. Kabar itu menghancurkan dunianya. Namun, kematian Zia menyimpan misteri yang perlahan terungkap...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Jmn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Jejak Awal:Di Balik Nama Raden

Zee masih duduk tenang di Perpustakaan.

Tatapannya tak lepas dari cowok berkacamata itu. Gerak-geriknya tenang, seolah selalu penuh perhitungan. Cowok itu akhirnya bangkit dari duduk, membawa sebuah buku tebal ke meja penjaga perpustakaan. Sepertinya ingin meminjam.

Zee ikut berdiri. Ia sengaja mengikuti dari belakang, membawa bukunya sendiri. Bukan karena benar-benar ingin membaca, tapi demi alasan agar bisa lebih dekat… dan mencari tahu namanya.

Tepat di belakang cowok itu, Zee berdiri tepat di belakangnya, diam, nyaris tanpa suara. Ekspresinya tetap datar saat mendengarnya berbicara.

“Bu Pita, saya mau pinjam buku ini,” ucapnya sembari meletakkan buku di meja.

Petugas perpustakaan, Ibu Pita, mengangguk sambil tersenyum hangat. “Kamu memang rajin, Raden. Pertahankan terus nilaimu, ya. Supaya beasiswamu bisa lanjut sampai kuliah nanti.”

“Iya, Bu. Doain aja. Saingannya berat banget di sini,” sahut Raden dengan tawa kecil.

“Doa Ibu selalu buat kamu, Nak.” Ibu Pita menyerahkan buku kembali padanya."Ibu pikir kamu tidak kembali ke sini lagi, Raden... sejak Zia pergi...."

Belum sempat kalimat itu selesai, Raden langsung berdehem pelan dan mengarahkan pandangan matanya ke arah belakang—seakan memberi isyarat.

Ibu Pita pun langsung paham, dan mengangguk kecil tanpa melanjutkan ucapannya.

“Saya pamit dulu, Bu,” kata Raden cepat sebelum berlalu.

Zee yang berdiri tak jauh, mendengar percakapan itu dengan jelas. Tak satu pun detail luput darinya. Kini dia tahu—nama cowok itu Raden, dan sepertinya dia punya hubungan dengan Zia.

“Nak?” panggil Ibu Pita, menyadarkannya dari lamunan.

Zee melangkah perlahan dengan wajah tanpa ekspresi.

“Kamu mau pinjam buku ini?” tanya Ibu Pita ramah.

Zee mengangguk perlahan, menatapnya dengan sorot yang sulit ditebak. Tatapan itu sempat membuat Ibu Pita gugup, tapi ia tetap berusaha bersikap biasa.

“Kamu murid baru ya? Ibu baru lihat kamu,” sambungnya.

Zee kembali membalas dengan anggukan singkat.

“Waktu peminjamannya seminggu, ya. Kalau kamu masih mau pinjam, bisa diperpanjang. Jangan sampai telat, nanti kena denda,” jelas Ibu Pita sambil menyerahkan buku itu.

Zee mengambil buku itu, lalu pergi tanpa sepatah kata.

“Aura anak itu dingin sekali..." gumam ibu pita pelan, menghela nafas sebelum duduk kembali, menatap punggung Zee yang perlahan menghilang di balik pintu.

•••

Zee kembali menuju kelas. Kini dia punya satu nama baru: Raden.

Inisial 'R' kembali berputar di kepalanya, makin membingungkan. Kalau sebelumnya hanya Rey, Raka, dan Radit—sekarang daftar itu bertambah satu lagi.

Setibanya di kelas, suasana sudah mulai ramai. Murid-murid berdatangan, termasuk geng Serigala yang kini duduk di tempat mereka. Beberapa menit lagi pelajaran akan dimulai.

Zee duduk di kursinya, meletakkan buku perpustakaan di meja. Pikirannya masih sibuk mencerna semua informasi dari perpustakaan.

Dia harus mendekati Raden. Pelan-pelan, tenang, dam tetap tak mencolok.

“Zee… Zee…”

Lamunannya pecah saat suara berat seorang guru memanggilnya. Zee terkejut, tak sadar Pak Ronald sudah berdiri di depan kelas. Tatapan semua murid mengarah padanya—termasuk Rey, si dingin yang duduk di sampingnya.

“Fokus, Zee. Hari ini saya maklumi karena kamu masih murid baru,” kata Pak Ronald dengan nada sabar.

“Baik,” sahut Zee datar. Suaranya pelan, tapi cukup membuat Pak Ronald terkejut.

Pelajaran kembali berjalan. Tapi Rey… dia masih menatap Zee.

Zee yang peka langsung menoleh padanya. Sorot matanya tenang, datar. Bibirnya bergerak pelan sekali, nyaris tak terdengar. “Ada apa?”

Rey menggeleng pelan, lalu memalingkan wajah, kembali fokus pada papan tulis.

1
Febychan
herann cerita sebagus ini malah ga rame tpii gpp thorr tetap semangat yo
Akbar Aulia
Luar biasa
ᬊAnAnime-?
menarik
Nana Colen
crazy up donnnng 😍😍😍😍
Nona Jmn: Tunggu lulus kontrak agar Up banyak" hehehe🤭
total 1 replies
Nana Colen
luar biasa
Nana Colen
up yang banyak dong thooooor😍😍😍😍
Nona Jmn: Nanti lulus kontrak ya kak😄🤲
total 1 replies
tia
akhirnya teka teki terjawab,,ada kemungkinan viona pembunuh ny ,,,,
Nona Jmn: Hmm iya nggak sih?
total 1 replies
tia
cerita ny masih penuh misteri,,, semangat thor
Nona Jmn: Tapi Novel aku belum lulus kontrak kak😭😭Doakan ya, agar cepat lulus dan aku bisa update banyak😭🙌
total 1 replies
tia
kunci ny ad disahabat zia ,,apakah viola???
Nona Jmn: Tetap pantau kak ya🤭
Nona Jmn: Tetap pantau kak ya🤭
total 2 replies
tia
lanjut thor,, semangat berkarya
Nona Jmn: Siap kakak🤭🤍
total 1 replies
tia
lanjut thor cerita bagus
Nona Jmn: Sabar ya kak🤭✨️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!