NovelToon NovelToon
Pengasuh Si Pewaris Nakal

Pengasuh Si Pewaris Nakal

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Nikahmuda / Crazy Rich/Konglomerat / Pengasuh / Bad Boy
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Widia

Apakah pengasuh hanya berlaku untuk bayi dan anak-anak?
Ariana, gadis berusia 22 tahun di janjikan upah cukup besar hanya untuk mengasuh putra dari seorang duda kaya raya.
Kenakalannya sudah tak bisa di tolerir, namun sang ayah yakin jika Ariana mampu mengubah sifat anak remajanya itu.
Akankah Ariana berhasil menaklukkan anak remaja itu? Atau justru timbul konflik yang rumit di antara mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Widia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kesalahpahaman Yang Berakhir

”Papa?”

Arkana terkejut saat melihat sang ayah sedang melipat tangannya di dada. Tatapan mengerikan dengan seringai kasar, membuat Arkana ketakutan.

”Baru juga kemarin kamu babak belur, sekarang keadaanmu lebih parah lagi. Apa yang sebenarnya kamu mau Arkana? Kamu tidak sayang sama papa?” Tutur kata Arga membuat Arkana cukup sedih, dia tahu ini salah. Namun menurutnya tak ada cara lain.

”Sebentar, apa anda ayah dari den Arka?”

Seorang wanita tua tiba-tiba bertanya dengan wajah sendu, menyebut nama Arkana seolah sudah lama mereka saling mengenal.

”Iya bu, saya ayahnya Arkana. Maafkan saya jika selama ini anak saya sering membuat keributan,” jawab Arga dengan penuh kesopanan.

Namun, ibu tua itu tertawa mendengar permohonan Arga.

”Sepertinya anda tidak terlalu dekat dengan Den Arka. Justru semenjak adanya anak ini setahun lalu, saya sebagai pemilik warteg disini merasa sangat aman dari gangguan preman dan juga geng motor yang sering menjarah jualan saya.”

Ibu tua bernama Sumi, menceritakan bagaimana Arkana bisa sangat dekat dengannya. Arkana yang menjalani latihan boxing di gedung sebelah, selalu menjadi langganannya setelah pemuda itu selesai latihan.

Suatu hari, seorang preman meminta paksa makanan dari Bu Sumi. Bahkan itu dilakukan tiga kali sehari dengan alasan mengamankan wilayah. Arkana awalnya hanya memperhatikan, namun lambat laun emosi memuncak kala preman itu meminta pungutan liar juga.

”Kerja, dapat uang, makan. Udah numpang makan gratis, minta uang segala. Kalau memang karena loe wilayah ini aman, toko kelontong sebelah gak bakal kerampokan!”

Perkataan Arkana menyulut emosi preman itu, dia pun memanggil anak buahnya dan mencoba melukai Arkana. Teman-teman di tempat boxing segera membantu Arkana, sampai akhirnya mereka menang dan menjadi teman dekat hingga sekarang.

Terbentuknya geng motor Arkana bukan tanpa alasan. Mereka hanya ingin mengamankan wilayah ini dari preman pengangguran kasar.

Tak hanya itu, Arkana bahkan sering mentraktir teman dan juga orang yang membeli ke warteg ini setiap jum'at. Orang-orang yang tak punya uang merasa tertolong karena kebaikan Arkana William Bradley.

”Bahkan, dia sering mentraktir makan pengamen yang masih kecil atau penyapu jalanan di wilayah ini. Saya selalu bertanya-tanya siapa orang tua dari anak ini, dan saya yakin dialah yang berjasa besar karena membesarkan anak sebaik den Arka.”

Arkana hanya diam mematung, sementara ada rasa bangga pada diri Arga yang mengetahui kebenaran dari putranya. Begitu pula Ariana, mengakui jika Arkana memiliki sifat heroik. Sementara Rio dan Dimas berpelukan sambil menangis mendengar kebaikan temannya.

”Bu Sumi, terima kasih karena sudah menganggap anak saya orang baik. Dan juga pujian kepada saya yang terlalu berlebihan. Bagaimana kalau saya menjadi investor di warteg ini? Saya harap ibu bisa menerimanya.”

Mendengar tawaran Arga, ibu Sumi menggelengkan kepalanya. Dia sudah merasa berkecukupan dengan hidup yang sekarang.

”Ada yang lebih membutuhkan daripada saya, investasikan saja uang Anda ke panti asuhan, yayasan lansia, dan juga para kaum dhuafa.”

Arga menganggukan kepalanya, semakin kagum dengan sifat Ibu Sumi.

”Kalau begitu, saya pamit pulang. Terima kasih karena ibu sudah menjaga anak saya. Arkana, ayo kita pulang,” ucap Arga sambil merangkul pundak sang putra.

Ibu Sumi pun tersenyum sembari melambaikan tangan, dan Ariana membalasnya dengan hal yang sama.

...~~~...

Sepanjang perjalanan, ayah dan anak itu saling diam. Arga yang masih tak menyangka jika putranya ternyata penyelamat para pedagang di wilayah sana. Sementara Arkana, masih marah pada sang ayah yang masih menyita dompet dan motornya.

Sampai di rumah, Arga memulai pembicaraannya.

”Papa masih tak menyangka dengan tindakanmu selama ini, tapi hal itu bukan berarti kamu mendapatkan motor dan juga dompet mu kembali.”

Arkana diam saja mendengar ucapan ayahnya, dia tak pernah berekspektasi lebih. Yang penting, geng Deon tak akan lagi menggunakan namanya untuk mendapat makanan dan minuman gratis di warung area itu.

”Sekarang kamu istirahat, dan Ariana tolong obati luka putraku,” titah Arga yang segera pergi ke ruang kerjanya.

Arkana pun mulai naik ke kamarnya di susul Ariana yang membawa kotak obat dan mangkok berisi air es.

Arkana segera menutup pintu sebelum pengasuhnya masuk ke dalam kamar. Ariana dengan sabar mengetuk pintu sang majikan, berusaha untuk membuatnya luluh agar majikannya mau di obati.

”Masuk lah!”

Ariana pun ke dalam kamar, mendapati Arkana yang hanya menggunakan celana pendek tanpa atasan.

”Apa-apaan ini? Dia mau menunjukkan tubuh atletisnya lagi, atau—”

Ariana sadar, terdapat luka lebam di punggungnya. Seperti luka terkena pukulan benda tumpul.

”Apa tuan muda punya handuk kecil?” Tanya Ariana yang ingin mengompres punggungnya. Arkana pun memberikannya tanpa banyak bertanya.

Gadis itu memasukan bongkahan es batu ke dalam kain, lalu mulai mengompres luka lebam yang ada di wajah.

”Tuan muda tolong pegang ini sebentar, dan berbalik,” titah Ariana pada majikannya. Tanpa banyak bertanya, Arkana pun berbalik dan menunjukkan punggungnya.

Deg!

Bahu dan punggungnya yang lebar, membuat perasaan Ariana campur aduk. Sebagai wanita normal tentunya gadis itu memiliki hawa nafsu dan menyukai pemandangan seperti ini.

”Aku harus mengobati punggungnya, bukan mengaguminya,” gumamnya sambil mengompres bagian yang memar.

”Ah, pelan-pelan. Sakit tau!”

Seperti biasa, majikannya memang tak memiliki sisi romantis.

”Tuan muda, bagaimana kalau ke rumah sakit. Takutnya tulang punggung Anda patah,” saran Ariana yang khawatir keadaann.

”Udah jangan cerewet, kompres aja. Besok juga sembuh!”

Ariana hanya mengangguk, tak ingin berlarut menjadi masalah besar jika dia memaksa majikannya ke rumah sakit.

Melihat punggung Arkana yang lebar, menimbulkan perasaan aneh dari hati Ariana. Gadis itu ingin sekali memeluk punggung lebar seorang pria di hadapannya. Hatinya menggebu, berkali-kali tangannya ingin menyentuh kulit punggung itu selain mengompresnya.

”Tuan muda, apa boleh saya memeluk anda?”

Pertanyaan itu membuat Arkana terkejut, tak menyangka jika pengasuhnya adalah gadis mesum.

”Dasar mesum, jangan pernah macam-macam ya!” Ketus Arkana pada pengasuhnya. Namun melihat mata indah gadis itu berkaca-kaca, Arkana pun dengan berat hati mengiyakannya.

Ariana memeluk Arkana dan menyandarkan kepalanya di punggung sang majikan.

”Maaf jika saya begini, saya hanya ingat pada ayah yang sudah lama tak ada. Saya tak pernah mendapat pelukannya, mungkin dengan seperti ini saya bisa merasakan bagaimana memeluk seorang ayah.”

Arkana baru tahu jika gadis ini tak memiliki orang tua lengkap, sama seperti dirinya. Dia yang kehilangan ibunya sejak umur 7 tahun selalu mendapat pelukan dari Bi Ipeh yang dia anggap seperti ibunya sendiri.

”Gue juga kehilangan peran ibu sejak umur tujuh tahun, dan selalu merindukan pelukannya. Semenjak ada Bi Ipeh, gue merasakan kasih sayang seorang ibu walau gak sepenuhnya. Gue juga sering peluk dia, dan merasakan kehangatan yang memang tak sama dengan mama.”

Mendengar cerita Arkana, Ariana pun tahu jika majikannya memiliki trauma yang sama. Pemuda di hadapannya hanya bersifat tengil untuk menutupi rasa traumanya.

Ariana pun melepaskan pelukannya, meninggalkan jejak air mata dan ingus yng menempul di punggung Arkana.

”Sekarang gimana? Udah ga penasaran kan? Kalau begitu, gue juga mau meluk loe,” ucap Arkana yang langsung memeluk gadis itu tanpa buang waktu. Mereka berdua pun menghabiskan malam hari bersama dengan menceritakan kejadian yang menimbulkan trauma pada diri mereka.

1
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Fitri Widia
Tolong beri dukungan bagi karya baru saya, selamat membaca readers! /Rose/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!