TOLONG DI PERSIAPKAN MENTAL UNTUK MEMBACA CERITA INI YA KAWAN KAWAN...
Cerita ini menceritakan tentang Rere yang berumur 17 tahun mengalami kekerasan dan penculikan secara brutal, konflik hebat dan berat.
.....
Semilir angin sejuk dirasakan Rere ketika mobil sudah berjalan. Dia sama sekali tidak bisa mencerna semua kejadian 10 menit yang lalu. Tamparan Ben di pipinya sekarang terasa panas, namun entah kenapa rasa itu sekarang menghangatkan hatinya. Perilaku Ben yang kasar sekaligus lembut tadi benar-benar menggugahnya. Rere juga tidak bisa memutar otaknya untuk bertindak lebih lanjut. Rasa luar biasa lelah menggerogoti tubuhnya sekarang. Kedua kelopak matanya yang indah itu sekarang terasa berkilo-kilo beratnya. Rere memejamkan mata mencoba mempelajari apa yang sekarang dirasakannya dalam hati. Dia bahkan sempat merasakan Ben membelai rambutnya sambil berbisik “I’m really sorry Re…” sebelum dia terlelap tertidur terbawa alam bawah sadarnya untuk mengistirahatkan hati dan tubuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MegaHerdian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
01. Konflik berat.
Rere masih duduk termenung di bangku sekolahnya. Rok abu-abunya terangkat 5 centimeter ketika dia menyilangkan kakinya yang panjang semampai membentuk betis yang indah, walaupun terbalut kaus kaki putih setinggi lutut.
Wajah malasnya terlihat begitu kentara, siapa saja yang melihatnya pasti akan tau, kalo dia benar-benar malas.
Bu Santi guru biologinya menerangkan betapa pentingnya sistem metabolisme tubuh dan memerlukan omega 3 lebih banyak dari omega 6 untuk mendapatkan kesehatan tubuh yang positif. Tetapi pikiran Rere melayang entah kemana, tangannya menyangga dagunya yang malas untuk menengadah tegak, semua energinya hilang.
"Ya Tuhan..." keluhnya berkali-kali.
Kenapa jam terasa seperti berhenti, pikiran Rere entah berada di mana, tubuh dan pikirannya terasa mati, yang dia inginkan hanyalah pelajaran ini cepat usai.
Memang minggu ini adalah minggu yang berat untuk Rere. Dia baru saja bertengkar hebat dengan Lola sahabatnya sendiri yang juga satu sekolah. Pertengkaran mereka dikarenakan laki-laki yang disukai Lola ternyata menyukai Rere juga, sedangkan Rere sejak dulu juga memendam perasaannya untuk laki-laki yang sama, Albie.
Jujur saja Rere sangat menyukai Albie sudah sejak lama, tapi bagaimana bisa dia harus merelakan pertemanan nya dengan Lola? Tapi di sisi lain Rere juga memikirkan bagaimana perasaan nya kepada Albie.
Entah itu sebuah keputusan yang benar atau tidak tapi..
Rere bersumpah untuk mempertahankan persahabatannya dengan Lola dan mengesampingkan perasaannya demi sahabatnya itu. Baginya persahabatan lebih penting daripada pacar. Tetapi berbeda dengan Albie. Dengan tanpa menyerah dia terus mendekati Rere di sekolah untuk mendapatkan cinta teman sekolahnya. Hal itu membuat Lola semakin marah dan kecewa kepada Albie dan Rere. Rere berusaha mati-matian untuk menghindari Albie walaupun sebenarnya dia menyesal kenapa sahabatnya bisa suka pada pria yang sama.
Semuanya semakin rumit, hari harinya semakin buruk ia merasa terpuruk akan segala hal, bagaimana pun Lola sahabat nya tapi Albie juga pria yang dia dambakan selama ini.
"Re, lo kenapa?" Ika teman satu kelasnya menghentikan lamunannya. Memang selain Lola, Rere juga berteman dengan Ika. Karena Lola beda kelas, jadi dia menjadikan Ika sebagai temannya juga walaupun tidak sedekat dia dengan Lola.
"Gak apa-apa ka, gue cuma lagi gak konsen aja"
"Kok lo pucet sih? Lo sakit ya? Mau gue anter ke ruang BP?" Tanya Ika memastikan.
"Gak ka, ga cuma gak konsen aja kok. Tau nih pelajaran ngeBTin banget! Gara-gara omega 3 gue harus banyak makan ikan deh…"celetuk Rere berusaha ceria. Dia tidak mau masalahnya sampai tersebar dan diketahui Ika dan yang lainnya.
"Serius lo gak apa-apa? Gue punya air mineral nih, kalo lo mau… Lumayan buat melekkin mata, bentar lagi dah mau pulang biar lo segeran dikit" Ika menawarkan dengan tulus kepada teman sekelasnya itu.
Rere pun langsung mengambil sebotol air mineral yang ditawarkan Ika, memang dia haus dan jenuh dengan keadaannya sekarang. Langsung Rere menyeruput botol mineral Ika dan mengosongkan seperempat dari setengah isi botol itu yang langsung menyegarkan kerongkongannya.
"Thanks ya Ka… sumpah, jadi seger lagi gue.."
"No problem" kata Ika tersenyum dan mengambil botol yang ada dari tangan Rere. Rere pun kembali menatap Bu Siska dan mencoba keras memperhatikan ke papan tulis yang isinya menjelaskan klasifikasi omega 6 dan makanan apa yang harus dihindari dan tidak perlu banyak dikonsumsi.
Rere berusaha tersenyum, menunggu detik-detik jam pelajaran berakhir.
Satu per satu buku buku yang berserakan di meja ia kumpulkan, ya walaupun ga bisa di bilang banyak tapi entah kenapa meja belajar nya terasa sangat berantakan, bahkan ada kaca lipstik dan pencabut bulu pun ada di mejanya.
Dengan wajah yang tersenyum terpaksa dan tangan lemah yang merapikan mejanya, Rere tetap mendengar kan gurunya yang masih dengan semangat memberikan ilmu pengetahuan.
Hebatt bgt km thor..sehari 2x ..
aq ma suami sminggu 2x atau kadang sminggu 1x..sama2 repot,sama2 pasif mainnya,kpn2 bagi tips ya thor hehehehe
gmn baiknya tuh 2 bocah deh thorr..tinggal urus sj..aq sediain sesaji sama like yg bnyk dehhh
thooor bikin rere bahagia kasian