NovelToon NovelToon
Tuhan Bawa Aku Pergi

Tuhan Bawa Aku Pergi

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Spiritual / Selingkuh / Cerai / Tamat
Popularitas:127.9k
Nilai: 4.8
Nama Author: Dewi KD

"Ku pikir dengan menikah dengan mu hidup Ku akan bahagia, nyatanya Kau hanya memberikan Ku luka yang sedalam ini." Alisa

Alisa menikah dengan Fahmi putra pemilik pesantren tempat ia mengenyam pendidikan. Pada awalnya rumah tangga mereka begitu bahagia dan harmonis apalagi kini sudah hadir buah cinta mereka berdua, seorang anak yang masih bayi berusia dua bulan.

Namun ternyata kebahagiaan pernikahan itu tak bertahan lama. Fahmi tergoda akan tahta dan wanita, ia berselingkuh dengan saudari kembar Alisa sendiri. Hingga pada akhirnya mereka kehilangan buah cinta mereka.

Alisa merasa putus asa karena mendapatkan ujian yang bertubi-tubi. Ia merasa lelah dengan hidupnya, dan terus menginginkan Tuhan agar membawanya pergi ke sisi-Nya.

Simak ceritanya dalam judul "Tuhan Bawa Aku Pulang." Karya DEWI KD. Jangan lupa untuk mendukung Author dalam bentuk Like dan Komentar kalian ♥️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi KD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 1

...Bertaqwa lah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim.” (QS. Ali-Imran: 102)....

Malam itu bayi kembar berjenis kelamin perempuan lahir dari rahim seorang Ibu muda. Kelahiran dua anak yang begitu di sambut dengan penuh rasa bahagia dari pasangan suami istri, Rahman dan Zulaikha.

Mereka memberikan nama pada kedua anaknya, Anisa dan Alisa.

Untuk menunjukkan rasa syukur atas kelahiran anak kembar mereka. Rahman dan Zulaikha mengadakan acara syukuran dan aqiqah untuk Anisa dan Alisa.

Dipotongkan oleh mereka dua ekor kambing sebagai bentuk syarat agar jiwa kedua anak mereka tak tergadai. Begitu bahagianya bagi Rahman dan Zulaikha.

Hingga hari terus berganti, bulan berganti bulan dan tahun berganti tahun. Tak terasa kedua putri mereka telah tumbuh menjadi remaja, dengan segala kelebihan dan kekurangan keduanya. Namun kelebihan dan kekurangan kedua anak mereka nyatanya menjadi bumerang untuk Rahman.

Anisa ternyata lebih unggul di bandingkan dengan Alisa. Alisa pintar, dan selalu mendapatkan juara umum di sekolahnya. Berbeda dengan Anisa yang selalu mendapatkan nilai buruk dan membuat ulah di sekolahnya.

"Mau sampai kapan Kau seperti ini ? Kapan Kau berubah ? Tidak kah Kau bisa melihat bagaimana saudara kembar mu ? Dia selalu mendapatkan juara umum di sekolahnya, sedangkan Kau hanya selalu membuat ulah di sekolah !" kata Rahman menatap tajam pada putrinya, Alisa.

Alisa hanya diam seribu bahasa, seperti inilah yang ia hadapi setiap semester. Dirinya selalu di banding-bandingkan oleh Ayahnya sendiri.

"Apalagi ini ?!"

Alisa memberikan surat dari sekolah yang ditujukan untuk kedua orang tuanya.

Rahman mengambilnya dan membaca isi surat tersebut, surat yang menyatakan kalau Alisa di keluarkan dari pihak sekolah.

Rahman tentu saja begitu murka dan marah. Tangannya sampai tak segan-segan menampar wajah Alisa di hadapan Zulaikha dan Anisa.

PLAK

"Dasar anak berandalan ! Kau di keluarkan dari sekolah ! Mau ditaruh dimana wajah Ayah mu ini !" bentak Rahman.

Zulaikha hanya bisa diam dan menahan tangis melihat Alisa yang mendapatkan hukuman dari suaminya. Ia ingin membela dan membantu Alisa, namun itu tidaklah mungkin. Suaminya begitu keras dalam mendidik kedua putrinya.

"Mau jadi apa Kau sekarang, hah ?!"

Alisa hanya menundukkan wajahnya dan menghapus air matanya serta menahan rasa sakit di pipinya karena di tampar oleh Ayahnya.

"Dasar anak tidak tahu diri ! Seharusnya Aku tidak memiliki anak seperti mu !" kata Rahman yang membuat Zulaikha langsung berteriak.

"MAS !! ALISA JUGA PUTRI MU !"

"Ini semua juga karena Kau yang selalu memanjakannya ! Dia jadi seperti ini sekarang !" jawab Rahman.

"Ayah, juga lebih sayang pada Anisa bukan padaku !" Alisa memberanikan diri untuk bicara demikian.

"Kurang ajar Kau ! Berani sekali berbicara seperti itu !" Rahman kembali menampar wajah Alisa dan Zulaikha langsung melerai suaminya agar tidak terus menyakiti putrinya sendiri.

Sedangkan Anisa, saudari kembarnya itu hanya diam saja menyaksikan sebuah tontonan drama keluarga yang selalu dibuat oleh Alisa. Anisa tak peduli, ia kemudian memilih untuk masuk ke dalam kamarnya.

Beberapa minggu kemudian,

Rahman membawa kedua putrinya untuk belajar dan mondok di sebuah pesantren yang jauh dari pusat ibu kota. Sebenarnya Rahman hanya ingin memasukkan Alisa saja ke pesantren itu, agar Alisa bisa berubah menjadi lebih baik. Namun ternyata Anisa juga meminta untuk ikut.

Mau tidak mau Rahman pun membawa kedua putrinya untuk belajar disana. Sebuah pesantren yang kini di kelola oleh teman baik Rahman.

Mobil Rahman berhenti disebuah gapura pesantren dan ia pun turun dari mobilnya berikut juga Zulaikha serta kedua putri mereka.

"Tempat apa ini ?"

Anisa pikir pondok pesantren yang akan ia datangi adalah pesantren yang berkelas internasional. Namun Anisa salah, ternyata tempat itu begitu kampungan, dan tentu saja membuat Anisa seketika menyesal telah membuat keputusan.

Ingin sekali ia bicara pada Ayahnya jika ia tidak jadi ikut Alisa mondok di pesantren itu. Namun Anisa tak dapat melakukannya karena sifat Ayahnya begitu keras kepala, dan juga ia tak ingin membuat kecewa Ayahnya yang begitu sangat menyayanginya.

Sedangkan Alisa, ia hanya diam mengamati pemandangan pondok pesantren di sekelilingnya.

Tak lama mereka berempat telah berada di kantor pemilik pesantren tersebut. Pemiliknya adalah Ustadz Aziz yang merupakan salah satu teman baik Rahman.

"Jadi ini kedua putri mu, Rahman ?" tanya Aziz menatap kedua putri Rahman yang begitu cantik-cantik.

"Iya, Aku titipkan mereka disini padamu, Ziz. Mereka sudah duduk di bangku kelas 2 SMA." kata Rahman

"Berarti mereka disini hanya 1 tahun saja." kata Aziz

"Benar !" jawab Rahman

Aziz menganggukkan kepalanya. Perbincangan mereka cukup panjang hingga tak terasa Rahman dan Zulaikha harus pamit untuk pulang. Mereka berdua memeluk kedua putri mereka dan berharap Alisa dan Anisa betah mondok di pesantren itu dan bisa berkumpul dengan mereka dalam satu tahun lagi.

"Jaga baik-baik diri kalian." kata Rahman sebelum melepaskan kedua putri mereka.

"Iya Ayah." jawab Anisa dengan lembut.

Zulaikha menangis kala ia harus meninggalkan kedua putrinya di pondok pesantren. Terutama pada Alisa, ia begitu lama memeluk Alisa.

"Jaga diri baik-baik, ya Nak ? Ibu yakin Kau bisa berubah." lirih Zulaikha pada Alisa dan Alisa hanya menganggukkan kepalanya.

"Ibu jangan khawatir." jawab Alisa

Alisa dan Anisa melihat mobil kedua orang tuanya yang semakin jauh dari pandangan mata mereka. Pada akhirnya mereka harus berpisah, untuk sementara waktu dengan orang tua mereka.

...****************...

1
WHATEA SALA
Fahmi keren ya...belajar agama sampai ujung langit tapi cuma jadi sampah,berharap fahmi dan anisa terbongkar kelakuan nya dan alisa lepas dari Fahmi,klu semua itu terjadi berharap banget alisa tidak lagi memungut sampai
WHATEA SALA
Waduhhhh....agama di bawa2 ngomong sama istri,laa..hubungannya dengan anisa apa kabarnya...!? gak dosa kah..??karna merasa orang sholeh
Rosnah Sidek
bagus sy suka dgn jalan ceritanya
syabas 👍😍 terus berkarya semoga sukse selalu
WHATEA SALA
Rahman langsung dapat teguran,baguslah..biar sadar juga,selama ini jadi seorang ayah gak amanah banget.
kalea rizuky
kok alisa/Sob/ bundir
kalea rizuky
tunggu kehancuran mu suami mantan suami
kalea rizuky
ya allah tega amat
kalea rizuky
lacur ini gk kapok2
Kasmawati S. Smaroni
kalau liat ceritanya alisa emangnpantas mati,perannya alisa bodoh,kurang tegas,ga cerdas dan menye2.bagus thor ceritamu👍
Kasmawati S. Smaroni
mestinya alisa di buat mati juga,biarlah anisa bahagia dengan fahmi,dan alisa bersama anaknya bahagia di alam kubur
Imas Robiah
bgus sekali
Imas Robiah
nsedih banget ni cerita aku smpai nangis ,,,semangat bagus karyany 👍💪
LING
lucu orang udah mati bisa nyeritain penderitaan wkwkwk
LING
laporin ama org tua suami lu tolol
awesome moment
y Allah...ampuni dia yg memutuskan utk mengakhiri hidup tanpa ijinMu. tll berat beban yg dia rasakan smt ikatan dgnMu tak cukup kuat utk membuatnya bertahan
Happy Kids
yg paling tanggung jawab disini rahman. gimana ya dia selepas kluar penjaea wkwk klg xarut marut. trouble maker nya anak yg dia agung2 kan. istri meninggal anak bunuh diri satunya sinting
Happy Kids
ya inilah ketololan seorang bapak
Happy Kids
aduh tololllll
Happy Kids
masih bicara dosa?? situ zinah tiap hari
Happy Kids
gimana sii.. katanya org pesantren. ipar itu bukan mahrom. ga baik berdua an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!