Mau nggak?

Ternyata menikahi seorang Fachry adalah ujian terbesar dalam hidup. Alice harus ini harus itu, hal yang yak pernah terbayangkan sebelumnya oleh gadis manja ini.

Alice pikir, menikahi pria tampan itu enak dan akan merasa diratukan. Tapi tidak, Fachry jauh dari kata meratukan dirinya.

Tidur dengan kipas angin di bilik yang sempit, tidak dibebaskan berpakaian seksi. Harus menurut ini dan itu karena jika tidak, neraka jaminan yang akan dia dapat.

Ok, lupakan itu semua, hari ini Alice berada di kantor pusat X-meria. Selain ingin menuntut kesalahan ayahnya, dia juga ingin mengambil kembali seluruh fasilitas kartu kredit yang sudah dibekukan.

"Selamat datang Nona muda." Dominic, komisaris perusahaan yang merangkap jabatan sebagai asisten personal ayahnya menyambut dengan tundukan kepalanya.

"Daddy mana?" Alice ngeluyur masuk ke ruangan meeting ayahnya. Banyak bapak bapak dari jajaran direksi yang seketika menatap ke arahnya.

Sky Rain menghela napas setelah cukup lama terpaku pada putrinya. Selalu saja, gadis ini datang di tengah- tengah pertemuan penting.

Terpaksa, Sky menunda kegiatannya. Pria itu bangkit dari kursinya, masuk ke ruangan yang pastinya adalah ruangan kerjanya sebab Alice sudah lebih dulu ngeluyur ke sana.

Sky menatap heran putrinya yang kini duduk di sofa ruangannya dengan wajah kesal dan dibuat kecut. "Apa lagi hm? Kamu tidak lihat Daddy sedang meeting?"

"Daddy nggak lagi buang Alice kan?" Alice menajamkan tatapannya.

"Buang?" Sky rain mengangkat dua bahunya, cukup tak paham dengan omongan putrinya.

"Tiba tiba saja Daddy menikahkan Alice dengan Dokter Fachry, dan mencabut seluruh fasilitas Alice, apa itu namanya kalau bukan membuang Alice secara halus?"

"Daddy bantu kamu mendapatkan suami idaman mu selama ini dan Daddy juga yang harus disalahkan hm?" tukas Sky. "Dari awal siapa yang memilih Fachry?"

"Tapi bukan berarti Daddy mencampakkan Alice dong!" sergah Alice. Fasilitas dari Sky itu penting sekali di hidupnya.

"Kau punya suami, nikmatilah!" Sky sudah putuskan, akan lepas dari tanggung jawab karena Alice lebih memilih Fachry dari pada dirinya.

Tak mau lanjut kuliah di tempat yang dia inginkan, sudah Sky anggap melawan. Maka, sekarang Sky mencoba untuk ikhlas jika harus kehilangan putri satu- satunya ini.

"Atau, kau mungkin bisa cerai kapan pun dari suami mu yang ustadz itu, dan kuliah sesuai kemauan Daddy," remeh Sky. "You, ... pulang."

Alice membelalak. "Daddy pikir pernikahan seremeh itu hah?!" tukasnya.

"Lalu apa lagi mau mu?" sela Sky. "Daddy kan sudah bantu kamu menikahi Fachry!"

Ok, iya! Alice memang ingin menikah, tapi bukan begini caranya. "Kemarin, Alice masih berusaha untuk membuat Fachry jatuh cinta. Harusnya Daddy tidak perlu memaksanya!"

"Sekarang, hidup Alice jadi serba salah, karena Fachry belum cinta sama Alice!"

"Kalau begitu mintalah cerai," enteng Sky kemudian mudahnya. "Kunci mobil, kartu kredit no limit, boleh kamu ambil lagi."

Oh, Alice manggut- manggut. Jadi ini alasan Daddy Sky ingin cepat- cepat menikahkan dirinya dengan Fachry? Karena Sky Rain ingin menguji kesetiaannya!

"Permisi!" Alice bangkit dari duduknya, pergi keluar dari ruangan ayahnya. Sky mengusap dahinya sambil menghela napas berat ketika gadis itu menabrak lengannya.

Alice seperti almarhumah istrinya yang suka sekali berontak. Tapi tak apa, ini bagian dari proses untuk membuat Alice dewasa.

Ingat, hanya ada dua kemungkinan setelah tindakan paksaan ini. Antara Alice ingin hidup sebagai pewaris tahta Rain atau tetap menjadi dewasa dengan suami ustadznya.

Bukankah dua duanya tidak buruk?

...🎬🎬🎬...

🎬🎬🎬

^^^🎬🎬🎬^^^

"Dari mana?"

Alice tiba di rumah suaminya, rumah ini cukup modern. Tipe minimalis yang cukup betah untuk ditinggali bersama suami.

Tidak terlalu besar seperti istana Rain yang harus menggunakan lift. Sebenarnya ini juga impian Alice ketika menikahi Fachry.

"Kantor Daddy." Alice menjawab pertanyaan suaminya.

Lelaki itu duduk di kursi goyang dengan pakaian santrinya, kain sarung putih, kopiah putih, dan baju koko putih. "Untuk?"

"Rahasia Alice." Alice memang tidak izin.

Begitu pulang dari kampus, Alice langsung ke kantor ayahnya, itu pun karena pagi tadi Alice tak bisa lakukan transaksi dengan kartu- kartu kredit fasilitas sultannya.

Kemarin, setelah dari pondok pesantren yang dulu membesarkan Fachry, Alice langsung memutuskan untuk kuliah kembali. Mereka tak ada rencana bulan madu karena Alice tahu jika Fachry belum mencintai dirinya.

"Ini apa?" Saat duduk kesal di depan meja riasnya, Alice menemukan kartu kredit di sana.

"Uang jajan." Fachry bicara tanpa menoleh karena sedari tadi lelaki itu sedang membaca Al-Qur'an dengan kemerduan suaranya.

Lelaki itu langsung meletakan kitab sucinya di atas nakas seketika saja Alice menghambur duduk di atas pangkuannya. Tangannya reflek menangkap agar Alice tak terjatuh.

"Makasih ya, Ustadz." Alice memanyunkan bibirnya sambil terpejam, lekas mencium bibir Fachry dengan singkat. "Makasih..."

"Ehm!" Fachry menetralisir suasana jantung dengan berdehem. Mungkin bagi Alice biasa saja ketika bersentuhan dengannya, tapi bagi jantung Fachry tidak aman sama sekali.

"Berapa limitnya?" Alice tahu, kartu kredit yang Fachry berikan untuk uang jajannya masih ada batasan pakainya. Tapi tidak apa, dari pada tidak punya uang jajan sama sekali.

"15 juta."

"15 juta?" Alice menghentak pangkuan Fachry dengan kejutan. Karena memang seterkejut itu seorang Alice mendengar kata 15 juta.

"Kenapa?" Fachry mengusap keningnya, Alice pikir digoyang begitu, miliknya aman? Tidak, dia bisa merasakan miliknya mulai terbangun.

"Satu bulan 15 juta, Dok?" Alice memastikannya. Dan sayangnya Fachry mengangguk sambil bergumam. "Hmm."

"Ustadz kok kikir?" Alice tidak jadi mencium, makanya dia menarik lengan baju panjangnya untuk sekedar menghapus jejak lipstiknya di bibir suaminya.

Fachry mengerut kening, tapi pasrah apa pun yang Alice lakukan padanya. "Alice mana bisa hidup dengan duit 15 juta, Dok?! Hiks!!"

Fachry menghela napas, jadi ini alasan Alice menghapus jejak bibirnya. "Dari awal kamu tahu, aku bukan pria kaya."

"Gaji dokter berapa sih? Harusnya bisa kasih Alice lebih dari ini. Apa lagi Dokter merangkap jadi dosen di fakultas kedokteran. Terus kerja dari pagi sampe malem ke mana duitnya?"

"Ok, istriku perlu tahu. Ada beberapa janda, yatim piatu, juga orang tidak mampu dengan penyakit kronis yang sedang aku hidupi. Yah, sebagian uang ku untuk itu."

Alice ingin menangis, dia menyesal telah menikahi malaikat berupa manusia. Kenapa Fachry harus sedermawan ini?

"Mau?" Fachry meraih kartu yang sedang Alice pegang. "Apa tidak?" tawarnya kembali.

Alice sudah tidak punya fasilitas dari ayah otoriter nya, sekarang suaminya pun mencoba menarik kembali kartu kreditnya.

"Mau deh!" Alice bergegas menarik. Dan menyimpan kartu itu ke dalam dompetnya.

"Dari pada enggak sama sekali!" rutuknya.

"Lumayan, 15 juta buat makan mie ayam depan kampus!" katanya lagi, lebih terasa menyindir Fachry.

Fachry hanya terkikik saat Alice merutuki dirinya pelit hingga membuka lemari. Dan tawa kecilnya berubah menutup telinga saat Alice berteriak keras di depan lemarinya.

"Ustadz!"

"Apa lagi?" Fachry lalu bangkit, dia datangi Alice dengan tubuh tingginya. Fachry yakin, Alice sedang mencari baju- baju pendeknya.

"Baju kuliah Alice kemana?" Fachry menjawabnya dengan melirik set pakaian syar'i di sana.

Pagi tadi Alice masih memakai baju biasa ke kampus, dan Fachry lihat tubuh istrinya dijadikan pusat perhatian karena memang terlalu seksi di mata lelaki. Dulu, Fachry tak berniat menatapnya karena belum halal.

Sekarang, gadis itu miliknya. "Pakai baju yang tertutup mulai sekarang, uang jajan mu akan bertambah lagi."

"Huaaa!" Alice menangis histeris. "Alice belum siap pake baju ninja Hatori, Dokter!"

Terpopuler

Comments

Julia Ichwan

Julia Ichwan

baru nemu novel karya autor, langsung suka.... semamgat berkarya ya.... cerita ringa tapi ada hal positif nya... suka dech...

2024-05-09

0

mamah

mamah

Alice pasti jadi tambah cantik vibes nya modelan muslimah eropa yang berbusana syar'i

2024-04-22

0

Rahmawati

Rahmawati

pilihannya dr papa Sky mudah kok, tinggal cerai km bisa hidup mewah lagi

2024-04-19

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!