Tantrum-nya Alice

Sudah berhijab secantik itu, Fakhri bilang dia mirip dengan Marsha and the bear! Alice melucuti scarf mahalnya, membuka sepatu puluhan jutanya bahkan melemparkannya.

Berteriak keras, memporak- porandakan bantal sofa dan bantal di ranjang yang serba merah mudanya. "Awas ya, kalau udah mau sama Alice, Alice nggak izinin Dokter keluar dari kamar!" teriaknya histeris.

Pelayan yang berlari terbirit- birit itu Serena, wanita paruh baya itu pengasuh Alice sejak bayi, dan sudah bekerja di sini selama hampir 19 tahun. Serena yang mengatur seluruh apa pun yang Alice butuhkan.

"Nona Alice mengamuk, Tuan."

Termasuk, mengadukan seluruh kegiatan yang terjadi di rumah ini pada Sky Rain. Maka jelas kasus itu akan berlanjut jika sudah terdengar telinga CEO X-meria itu.

...🎬🎬🎬...

🎬🎬🎬

^^^🎬🎬🎬^^^

Gadis berpiyama merah muda berlengan pendek itu duduk di atas ranjang sambil memeluk boneka babi merah muda. Mata sembabnya tertuju pada layar ponselnya.

Hampir empat hari Alice tak keluar kamar, tak mau kuliah, tak mau apa pun. Setiap harinya hanya dihabiskan untuk menonton drama dari berbagai macam negara.

Alice tak suka drama Filipina, alur bagus dan plot twist keren tapi banyak adegan yang membuatnya ingin menenggelamkan diri ke kerak terdalam bumi Antartika.

Patah hati, tapi memaksakan untuk menonton film romansa. "Hiks, hiks, hiks!"

"Filmnya sedih banget?"

Dewi menilik ponsel yang sedang ditonton Alice. Adegan ranjang sepasang suami istri, tapi Alice malah menangis sesenggukan.

"Lu bilang mau berhijab? Malah nontonnya film beginian!" tegur Dewi. Sudah empat hari tak melihat Alice kuliah, malah semakin gila.

"Bodo!" Alice memukuli boneka babi kesayangannya, lalu berteriak sekeras kerasnya. "Gue benci Dokter Fakhri, Gue benci! Pokoknya Gue benci!"

"Why?" Dewi berkerut kening, ia bingung tak berkesudahan. Bukankah temannya yang manja ini tak pernah membenci dokter Fakhri selama hidupnya.

Semenjak mengenal dokter Fakhri, Alice sudah begitu mengagumi sosoknya. Dari atas hingga bawah, semua yang ada pada dokter Fakhri menjadi kekaguman Alice.

Tumben sekali, hari ini Alice berteriak jika dia membenci dokter Fakhri. Sedikit tidak masuk akal untuk ukuran Alice si pecinta Fakhri.

"Dia bilang hijab Gue mirip tokoh kartun di film Marsha and the bear!" Alice menangis lebih keras lagi.

"Hah?" Dewi tercengang, tapi setelah dipikir lebih dalam, ini lucu sekali. "Buahahaha!"

Dewi bahkan memegangi perutnya, hanya membayangkan bagaimana cara Alice berhijab saja, ia terpingkal pingkal.

"Ini sama sekali nggak lucu, Dedew!"

"Ya emang Lu pake apaan?!"

"Gue niru fashion model ini!" Alice melempar majalah fashion branded miliknya.

"Ya Tuhan!" Dewi lebih terkakak lagi melihat gaya yang Alice tiru. "Gue bilang apa! Gue bayangin Lu pake hijab tuh udah pasti aneh!"

"Terus gimana dong?!"

Alice menggoyangkan tubuh dan lengannya hingga bergetar tantrum, ya Tuhan rasanya malu sekali jika harus bertemu lagi dengan dokter Fakhri.

"Cinta pasti nagih bukti lain!"

Alice tak mau terus kalah dengan Cinta apa lagi soal cinta sang dokter alim yang sudah sangat amat Alice inginkan sedari tiga tahun yang lalu.

"Jadi gimana kuliahnya?"

Alice menjatuhkan punggungnya, dia terlentang dengan kaki dan tangan yang membentuk huruf X di ranjangnya.

"Gue mau berhenti kuliah ajah, Gue malu banget ketemu tuh cowok datar!"

"Nona..."

Serena tiba, dan saat menoleh Alice sudah cukup yakin jika Serena akan memaksanya makan seperti kemarin malam, kemarin pagi dan kemarinnya lagi.

"Udah dibilangin, Alice nggak mau makan!"

Serena mendekati putri asuhnya, lalu berbicara tepat di sisi gadis itu. "Di luar ada Dokter ganteng," infonya.

"Hah?!" Mata yang tadinya dipejamkan kini melirik ke arah Serena. "Dokter ganteng?"

"Dokter siapa Bik?" timpal Dewi.

"Dokter siapa ya?" Serena juga lupa, tapi dia ingat ingat kembali dan... "Oya, dokter Fakhri namanya," ujarnya antusias.

"Bibik bercanda?!" Alice mimpi, pasti ini mimpi lagi, ah, kenapa Alice selalu diberikan mimpi seputar dokter Fakhri?

"Enggak lah, masa bercanda!" tampik Serena dengan cepatnya. "Lihat saja ke bawah."

Alice mengerling pada Dewi, dan Dewi pun melakukan hal yang sama, di mana untuk sejenak mereka saling lirik melirik. Sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk keluar.

Alice masih dengan rambut acak- acakan miliknya, lagi pula ini hanya mimpi, Alice tak perlu dandan di depan dokter yang kiranya itu hanya tokoh mimpi.

Alice turun ke bawah dengan lift, dan benar rupanya jika dokter Fakhri ada di ruang tamu luasnya bersama sang ayah. Alice yakin ini mimpi indahnya saja, tapi sialnya kenapa di dalam mimpi pun dokter Fakhri setampan itu.

"Dokter kok di sini." Alice berkata datar, jujur saja dia lelah jika terus bermimpi hal yang sama, yah, Fakhri selalu datang di mimpinya, menjemputnya untuk berkencan, menonton, atau bahkan dinner.

"Dokter ngapain?" ulang Alice.

"Meng-khitbah mu." Jawaban yang membuat Dewi melotot penuh. Sementara Alice masih dibuat datar dan bahkan terkekeh kecil.

Seperti tahu hal yang Alice pikirkan, Dewi berbisik di telinga sahabatnya. "Lice, ini bukan mimpi, gila!"

"Aaaaa!" Alice berteriak keras mendapati cubitan neraka mematikan dari tangan Dewi tepatnya di lengan mulusnya. "Sakit, Dedew!"

"Lu nggak mimpi, sekarang Alice! Itu jawab dulu, dokter Fakhri mau meng-khitbah Elu!"

"Kalian kenapa jadi ribut begini?!" Sky Rain menegur dengan nada ketus, dan ini membuat Alice semakin dibuat bingung membedakan antara mimpi atau nyata.

"Aku ingin meng-khitbah mu, Lice," ulang dokter Fakhri kembali.

Terpopuler

Comments

°ammy🌾👉ig: amih_amy

°ammy🌾👉ig: amih_amy

yang lebih penasaran itu, kok, othornya bisa hafal 🤣🤣... peaaaceee ✌✌😂

2024-04-27

1

𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS)

𝔑𝔲𝔞𝔥 (HIATUS)

Sky!!!! anak mu ngamok tooh!!!

2024-05-23

1

Rafael Dika

Rafael Dika

aqu jungkir balik kk...
🤸🤸‍♀️🤸‍♂️🤸🤸‍♀️🤸‍♂️

2024-04-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!