Seksi Barbie

Semenjak mengejar Fachry Alice sedikit jual mahal, tidak pernah sekalipun mengatakan jika dia menyukai Fachry. Alice ingin Fachry yang tertarik padanya secara mandiri.

Bukan karena keterpaksaan, itu lah kenapa gadis ini lebih bersabar, bahkan menunggu selama tiga tahun untuk pengejaran yang lebih instens lagi.

Walau ternyata pendekatan pertama langsung dihempas oleh ejekan Fachry tentang hijab Marsha and the bear-nya. Yah, sebelumnya bahkan, Alice sempat ingin mundur karena malu pada Dokter sekaligus Lektor datar itu.

Dalil terpaksa yang Fachry ucapkan kemarin, membuat Alice merasa jika pernikahan ini tidak murni. Semenjak keterpaksaan itu sendiri, sejujurnya Alice tak ingin lanjutkan.

Akan tetapi, di sisi lain Alice juga tak rela untuk melepas Fachry begitu saja. Itulah kenapa dia mau ikut ke Semarang dan mau tidur bersama kipas angin yang berisik.

Antara cinta dan benci, itu yang dirasakan Alice detik ini. Benci, apa lagi bila mengingat bagaimana Fachry mengejek hijab trendy-nya.

Sebelum ke Jakarta, siang ini Fachry harus mendatangi pesantren, memperkenalkan Alice sebagai istrinya. Yah, kalau di Jakarta tidak ada resepsi setidaknya warga pesantren tahu, dia sudah menikah.

Persiapan baju, dan semua barang bawaan Alice sudah Fachry kemas. Subuh tadi Fachry yang atur semau kebutuhan istrinya.

Alice baru selesai mandi, gadis itu masuk dengan keadaan hanya ber-handuk, tapi sudah terlihat tali bra di pundak. Fachry tak menegur karena di rumah ini tak ada orang lain lagi selain ibunya.

Lagi pula orang seperti Alice akan cepat bosan jika terus digempur tausiyah. Pelan- pelan, Fachry berusaha meluruskan sesuatu yang bengkok pada istrinya.

Meski berawal dari keterpaksaan pun, tetap dia serius saat menikahi Alice. Sudah Fachry bilang, mengambil keputusan ini tidak instan, meski terkesan buru- buru, Fachry tetap percaya jika pilihannya karena istikharahnya.

"Pakai ini, ya."

Fachry sudah menyiapkan baju serba hitam di tepi ranjang. Alice langsung memeriksa, dan menatap Fachry dengan wajah menyelidik.

"Baju apaan ini?" Baju hitam, jangan- jangan ustadz Fachry ingin mengajaknya jihad dalam artian tanda kutip.

"Hari ini kita akan ke pesantren. Setidaknya mengenakan pakaian yang tertutup." Fachry juga membantu Alice memakaikannya.

Bukan hanya karena Alice tak bisa cara memakainya, tapi tubuh Alice yang super seksi harus sekali Fachry tutup atau, syahwat akan menghancurkan gadis ini.

Alice diam saat Fachry memakaikannya, Alice juga diam ketika Fachry mengikatkan rambut dan memakaikan inner jilbab. Sebelum Fachry pun memakaikannya khimar yang Masha Allah, ternyata membuat Alice tampak cantik.

"Masha Allah." Fachry kecup kening Alice, betapa cantik gadis itu. Maka yang dia rapalkan pertama kalinya adalah; doa untuk memagari Alice dari hal jahat.

U‘iidzuka bikalimaatillaahit taammati min kulli syaithaanin, wa haammatin, wa min kulii ‘ainin laammah. Allaahumma baarik fiihi, wa laa tadhurrah.

"Kamu perlu pakai cadar sepertinya."

"Nggak mau!" tolak Alice keras. Bercadar? Yang benar saja suaminya ini! Tidak lucu kalau penari ice skating harus bercadar!

Fachry tertawa. "Kamu terlalu cantik. Mata- mata dipenuhi ain pasti tertuju padamu."

Alice tak tahu, antara harus senang karena Fachry memujinya. Atau tersiksa karena pria itu menyuruhnya menutupi seluruh wajahnya.

"Emang harus banget pakai?"

"Enggak." Fachry lalu meraba kerah di bagian bawah leher Alice. "Nggak panas kan bahan bajunya?"

"Enggak." Alice menggeleng. "Lumayan lembut, enak juga sih." Alice pikir, mungkin baju ini termasuk baju branded karena adem dan nyaman dipakai.

"Aku tunggu di luar."

Fachry keluar membawa kunci mobil. Tak lama setelah mengenakan make up tipis, Alice juga ikut keluar. Tentunya di luar Widya begitu gempita melihat menantunya berhijab.

"Masha Allah, mantu Ibu!" Alice menyengir, sebenarnya dia juga tak tahu apakah hijab ini terlihat cantik atau justru membuatnya cupu.

"Hati- hati ya, Nduk." Widya lalu berpesan pada putranya. "Awas, jangan ngebut, Le!"

"Nggih, Ibu." Fachry mencium punggung tangan ibunya. "Assalamualaikum."

Widya menjawab salam dengan mata yang berkaca- kaca. Sejatinya dia ingin ikut ke Jakarta, akan tetapi rumah penuh kenangan di Semarang mengungkungnya untuk tetap tinggal.

...🎬🎬🎬...

🎬🎬🎬

^^^🎬🎬🎬^^^

Tiba di pesantren Darul Mutaqqin, tentu saja Alice disambut dengan hangat. Tak sedikit dari mereka yang sudah Alice kenal karena pengurus pesantren ini masih keluarga besar Miller yang juga saudara jauh keluarga Rain.

Bukan itu masalahnya sekarang, Alice tak bisa tidur, sedari tadi matanya tak bisa pejam sama sekali. Udara di sini cukup panas tapi mungkin karena bilik ini terlalu kecil.

Bagaimana cara Alice tidur? Tak ada AC, yang Alice heran kipas tabokan pun masih saja dipertahankan. Berisik sekali kipas itu, ada bebunyian pletak pletek di sepanjang kipas itu berputar ke kanan dan kiri.

Fachry seorang dokter, tentu saja sudah kaya karena gelarnya cukup banyak. Yah, Fachry selama hidupnya hanya kerja, kerja dan kerja.

Setiap harinya bergerak seperti tak pernah lelah, pagi mengajar di universitas yang dulu memberikan beasiswa, sore di klinik, lalu malamnya mengajar di pondok pesantren Darul Mutaqqin di cabang Jakarta yang juga memfasilitasi pendidikannya, dulu.

Ke mana uang dokter Fachry? Kalau hanya membeli kipas angin saja tidak mampu? Ah, Alice jadi harus kepanasan di sini. Padahal, baju tidur yang dia kenakan sisah tipis.

Alice menghubungi Sky Rain untuk fasilitas ini dan itu, tapi Sky Rain tak menggubris. Yah, Alice tahu, salah satu alasan Fachry dijadikan menantu sekalian karena Sky cemburu.

Itu bisa Alice asumsikan sebab sebelumnya Sky Rain menjawab pesan. "Fachry pilihan kamu kan? Sekarang nikmati semuanya!"

"Ah, Daddy pasti sengaja deh nikahin Alice sama Dokus biar Alice sengsara terus nyerah hidup sama Dokus!" gerutunya kesal.

Beberapa menit yang lalu Fachry keluar kamar, dan sampai sekarang tak ada lagi masuk. Selain takut sendirian, Alice juga bertanya- tanya kenapa Fachry lama.

Mungkinkah sengaja? Atau ada ustadzah yang janda juga di lingkungan ini? Ah, Alice menyingkirkan selimutnya, bangkit dari ranjang dipan Jepara itu lalu keluar dari kamar yang sedari tadi membuatnya gelisah.

Tak bisa! Alice harus temui Fachry, dia ke sini ikut dengan Fachry, maka tak seharusnya pria itu meninggalkannya di kamar sendirian!

"Dok!"

Alice berjalan dengan langkah sedikit menghentak, hingga keluar dari area yang siang tadi Fachry bilang batas mahram.

Ada gelak tawa Fachry yang terdengar, itulah kenapa Alice menuju ke arah sana. "Dok!"

"Astaghfirullah!" Ada salah satu orang dari kumpulan para lelaki yang menyemburkan kembali kopinya. "Uhuk- uhuk!"

"Bidadari dari mana ini?" Satu pria menepuk dadanya yang berdetak kencang.

Alice terpelongo, tak mengira sama sekali jika keberadaannya langsung disambut oleh berpasang- pasangan mata teman suaminya.

"Astaghfirullah," sebut para santri yang tak sengaja melekatkan pandangannya pada gadis manis itu. "Masha Allah..."

Melihat semua temannya terpaku pada istrinya, Fachry segera bangkit untuk melepas kain sarung miliknya, lalu melingkarkan kain itu ke pinggang Alice yang tampak terbuka.

"Ngapain di sini?" tegurnya. Fachry tak bisa lebih lama lagi, membiarkan Alice dijadikan tontonan gratis teman- temannya.

Apa lagi, seketika Alice keluar seketika itu juga semua temannya terdiam. Hanya fokus memandang kecantikan yang ada pada Alice.

"Alice takut di kamar sendirian!"

Alice sontak mengalungkan tangannya ke tengkuk leher suaminya, karena lelaki tinggi itu tiba- tiba saja menggendongnya. "Lain kali jangan keluar dengan pakaian begini."

"Emang kenapa?"

"Kelebihan kamu bisa mengundang syahwat."

Terpopuler

Comments

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

❤️‍🔥Istrinya Sky Wingky🫦

Gais, karya ini mungkin tidak akan aku kontrak, jadi mohon dukungannya ya, biar Pasha bisa lanjut sampai tamat🫂

2024-04-13

66

Lilik Juhariah

Lilik Juhariah

bagus banget ceritanya, suka Thor, paket komplit pak dokter dg keilmuannya menghargai istrinya walau TK cinta

2024-05-09

0

Ass Yfa

Ass Yfa

Fahcry juga kalon ngajari jangan setwngah2

2024-05-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!