Baju Tarzan

Akhirnya, Arega di antar oleh Aluna dan juga Arvian. Ketiganya kini duduk di kursi penumpang, dengan Arega yang berada di tengah-tengah mereka. Awalnya, sang supir bingung. Karena, tumben sekali tuannya tidak merasa mual jika satu mobil bersama dengan seorang wanita apalagi duduk berjarak dekat seperti itu. Namun, supir yang biasanya mengantar Arega tersebut tak berani menanyakannya. Dia hanya fokus menyetir mobilnya agar cepat sampai ke tujuan.

"Cayangku tau nda, di cekolah ...,"

"Tante!" Tegur Arvian dengan melirik sinis ke arah ponakannya.

"Hiii!! iya Ontyy kecayangan akuuu!!" Greget Arega.

Arvian menghela nafas pelan, dia beralih menatap Aluna yang tertawa kecil akibat perdebatan kedua pria itu. Namun, Arvian tertegun sejenak saat melihat wajah cantik Aluna ketika dia tertawa. Sangat manis, dan Arvian mengakuinya. Namun, rasa kekaguman itu terhenti seketika saat Arega menarik dasinya hingga membuat Arvian sedikit tersentak.

"AAAA!! JANAN LIAT KECAYANGAN LEGAAA!!"

"Eh Arega, enggak boleh begitu." Tegur Aluna sembari memeluk Arega.

Arega kesal karena Arvian menatap Aluna sampai segitunya, dia berbalik dan memeluk perut Aluna dengan erat. Seakan, bocah itu takut jika Arvian mengambil Aluna darinya. Kecemburuan bocah menggemaskan itu hanya bisa membuat Aluna menghela nafas pelan.

"Kamu tidak papa?" Tanya Aluna sembari menatap ke arah Arvian.

"Memangnya kenapa? Tenaga dia kecil, apa yang bisa dia lakukan padaku dengan tubuh kecilnya itu?" Ujar Arvian sembari menyisir rambutnya ke belakang.

Aluna terkekeh pelan, dia membalas pelukan Arega dan melabuhkan sebuah kecupan di atas kepalanya. Tiba-tiba wanita itu terdiam, dia jadi mengingat mendiang putranya. Dad4nya terasa sesak, saat mengingat kembali saat dia kehilangan putranya.

"Ada apa? Kenapa kamu menangis?" Tanya Arvian yang mana membuat Aluna terkesiap pelan.

Aluna memegang pipinya, sejak tadi dia bahkan tak sadar jika dirinya sedang menangis. Wanita itu tersenyum paksa dan menatap Arega yang turut merasa khawatir. "Onty kenapa?" Tanya Arega.

"Enggak, enggak papa kok." Ujar Aluna sembari mengalihkan pandangannya ke jendela.

"Eh, sudah sampai yah." Seru Aluna yang mana membuat keduanya tersadar jika mobil telah terhenti di depan sekolah Arega.

Arega mengerucutkan bibirnya sebal, dia tak tahu kenapa jalanan terasa cepat ketika ada Tante tersayangnya. Melihat bibir Arega yang mengerucut lucu, Aluna mencubit gemas pipi gembul bocah menggemaskan itu. "Sekarang, kamu harus sekolah. Pulang nanti, Aunty ada hadiah untukmu!" Seru Aluna dengan semangat.

"Hadiah?!" Pekik Arega dengan tatapan berbinar.

"Ya!" Seru Aluna dengan tersenyum lembut.

"Yacudah, Lega mau belangkat. Peluk dulu cayangkuuu!!" Arvian melotot tajam saat Arega memeluk Aluna dan meng3cup pipi wanita itu.

"Heee!! aku memang mengizinkanmu memeluknya, tapi tidak menciumnya! Hanya aku yang boleh mencium istriku!" Kesal Arvian. Tak sadar, dia mengatakan satu hal yang membuat jantung Aluna berdegup kencang.

Arega tak memperdulikan Arvian, dia justru turun begitu saja dari mobil dengan di bantu oleh Aluna. Sebelum pintu mobil tertutup kembali, Arega menolehkan kepalanya dan menatap Arvian dengan tersenyum lebar.

"Makana cali ictliii!!" Seru Arega dan bergegas berlari memasuki sekolahnya. Meninggalkan Arvian yang melotot tak percaya dengan apa yang keponakannya itu katakan.

"HEEEHH!! SEHARUSNYA OM YANG NGOMONG GITU KE KAMUUU!!" Teriak Arvian dengan emosi yang menggebu.

Arvian menolehkan kepalanya ke arah ALuna saat mendengar tawa wanita itu. "Kenapa kamu tertawa? Apa ada yang lucu huh?" Desis Arvian.

"Tidak ada." Jawab Aluna dengan menormalkan ekspresinya kembali.

.

.

.

Arvian mengantar Aluna ke rumah Mega. Wanita itu pun segera turun dan melambaikan tangannya pada Arvian. Walaupun, pria itu hanya menatapnya sekilas tanpa membalas lambaian tangannya.

"Alunaa!! Ayo!!" Mega keluar dari dalam rumah sembari memasukkan ponselnya ke dalam tas nya.

"Eh?!" Aluna terkejut saat Mega menarik masuk ke dalam mobil yang sedang terparkir. Bergegas, Mega menyalakan mobilnya dengan panik.

"Kenapa sih?" Bingung Aluna.

"MEGAAAA!! MANA KARTU MAMAAAA!!" Teriak Maya dari dalam rumah hingga terdengar sampai keluar.

Aluna paham, dia menoleh ke arah Mega yang memasang raut wajah panik itu. Aluna pahami, jika Mega mengambil kartu Maya untuk belanja. Dia hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Mega, kasihan Mama." Ujar Aluna.

"Syuutt!! Ini kartuku, mama menyitanya karena aku tidak mau di jodohkan dengan pilihannya." Ujar Mega dengan santai.

"Memang mama menjodohkanmu dengan siapa?" Tanya Aluna dengan heran.

"Dengan seorang pilot, aku gak mau. Kata temanku, pilot banyak selingkuhannya." Jawab Mega dengan tatapan meringis pelan.

Aluna membulatkan mulutnya, dia tak lagi memusingkan hal tadi. Tak terasa, keduanya pun semalam di mall terdekat. Mega segera mengajak Aluna memasuki mall itu. Tampaknya, Mega yang lebih semangat berbelanja di bandingkan dengan Aluna.

"Kita mau ngapain masuk ke toko pakaian dalam seperti ini?!" Seru Aluna dengan panik.

"Lingerie, kamu gak punya lingerie kan?" Tanya Mega sembari menghentikan langkahnya pada sebuah tempat khusus lingerie.

"Ini yang namanya lingerie?" Tanya ALuna sembari memegang bahan salah satu lingerie yang di pajang di sebuah patung.

Mega mengerutkan keningnya dalam, "Kamu kan sudah pernah menikah, seharusnya kamu tahu ini kan?" Heran Mega.

Aluna menggeleng, "Buat apa? Dulu Mas Efendi jarang ada di rumah. Aku juga canggung memakai baju tarzan ini." Gumam Aluna.

"Apa tadi katamu? Baju tarzan?" Tanya Mega dengan tatapan tak percaya.

"Ya, memang kan? Mirip Tarzan." Ujar Aluna dengan polosnya yang mana membuat Mega hanya bisa menepuk kuat keningnya.

.

.

.

Pukul sebelas malam, Arvian baru saja kembali dari kantor nya. Tadi, pria itu terpaksa lembur. Membuatnya pulang larut malam dalam keadaan yang sangat lelah. Seperti biasanya, setiap jam sebelas rumah akan terlihat sepi. Para maid pun sudah istirahat, hanya ada beberapa bodyguard yang berjaga.

Dengan santai, Arvian membuka pintu kamarnya. Lalu, Arvian menyalakan lampu kamarnya lebih dulu seperti biasanya. Namun, setelah lampu menyala, pria itu terkejut mendapati kamarnya yang banyak sekali kelopak mawar merah.

"Mawar dari mana ini?" Gumam Arvian.

Arvian menatap kelopak mawar yang berantakan di lantai itu. Perlahan, kepalanya terangkat. Matanya terbelalak lebar saat melihat seorang wanita berpakaian minim sedang berdiri di depan pintu kamar mandinya dengan pose cantik yang memukau.

"Aluna?! Kamu ngapain?!" Seru Arvian dengan tatapan kaget.

Bagaimana Arvian tidak terkejut, Aluna kini memakai baju dinas istri yang dia beli tadi bersama Mega. Melihat kulit putih Aluna yang sangat kontras dengan baju merahnya, membuat Arvian meneguk kasar lud4hnya. Pria itu mengalihkan pandangannya dengan perasaan gugup. Darahnya terasa berdesir aneh ketika merasakan wanita itu semakin mendekat ke arahnya.

"Kamu menyukaiku yang seperti ini kan?" Bisik Aluna dengan mengibas rambut panjangnya.

Arvian menghela nafas pelan, dia berjalan menuju kamar mandi. Tak lama, pria itu keluar dan melempar bathrobe pada istrinya itu. Aluna reflek menangkapnya, dia menatap bingung pada bathrobe yang ada di tangannya.

"Pakai itu jika kamu tidak ingin masuk angin. Lalu, keluar dari kamarku! AKu ingin beristirahat!" Usir Arvian sebelum dirinya kembali memasuki kamar mandi dan menutup pintunya dengan kuat.

Brak!!

Aluna mengerjapkan matanya, dia baru tersadar jika Arvian menolaknya. "Jadi benar, dia tidak menyukai perempuan." Gumam Aluna dengan tatapan meringis pelan

Sementara Arvian, dia langsung berendam di dalam bathtub untuk menenangkan tubuhnya. Sebagai pria normal, tentu saja tubuhnya merespon ketika melihat istri nya berpakaian seperti itu. "Astaga, melihatnya memakai pakaian terbuka seperti itu. Membuat kepalaku sakit. Wanita itu benar-benar ... ck!"

___

Seharusnya up malam, malah aku lupa buat ajuin😭😭😭 maaf kawan🤧

Terpopuler

Comments

AndTea

AndTea

😂😂😂😂😂

2024-05-28

0

Firman Firman

Firman Firman

lnjut

2024-05-14

0

🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

🍁AngelaᏦ͢ᮉ᳟ ☠ᵏᵋᶜᶟ❣️

hhhhhh

2024-05-10

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Aluna
2 Gynophobia
3 Terpaksa harus menikah
4 Ke rumah suami
5 Cayangna aaakuuu
6 Keputusan sidang hak asuh Arega
7 Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8 Kebahagiaan Arega
9 Tak ada reaksi?
10 Baju Tarzan
11 Menyukai kamu
12 Kekhawatiran Aluna
13 Berani mendekat
14 Pertemuan Suami dan mantan suami
15 Menggali cerita pahit Aluna
16 Kucing nakal malam itu
17 Perubahan sikap Arvian
18 Si bocah pengganggu
19 Ngambek
20 Berusaha membujuk
21 Ada apa dengan Arvian?
22 Penjelasan Vion
23 Asal mula trauma Arvian
24 Berjuang bersama
25 Tertekannya Erlin
26 Keluar tanduknya
27 Datang bulan
28 Pembalut untuk istri
29 Di suapin suami
30 Ketakutan Arega
31 Ada yang aneh
32 Malam indah
33 Ruam di tubuh Arvian
34 Lontong
35 Pasar malam
36 Kejailan Vion
37 Jail sendiri, kesal sendiri
38 Hari ibu yang sungguh mengharukan
39 Jadi istri, harus pandai
40 Aku mencintaimu
41 Nalendra sadar
42 Sudah siap hamil?
43 Gynophobia Arvian
44 Kesedihan Nalendra
45 Mode cemburu Arvian
46 Jurus ampuh membujuk suami
47 Kamu sempurna bagiku
48 Ada yang aneh
49 Respon Efendi
50 Mama tili?
51 Mantu ganteng Mama Maya
52 Antara kakak beradik
53 Hamil
54 Papa sayang kamu
55 Menantu!
56 Minta hatiku juga boleh
57 Jangan berharap lebih padaku
58 Arega butuh sosok ibu
59 Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60 Ada apa dengan Mega?
61 Lega mimpi Mama
62 Kalung dari suami
63 Konser Arega
64 Mengidam?
65 Janan ili janan ili, janan ili dengki
66 Onty Mega
67 Periksa kandungan
68 Isi hati calon ayah
69 Kekesalan Mega
70 Sindiran tajam Aluna
71 Ketegasan Arvian
72 Kemarahan Arvian
73 Jawaban Mega
74 Suasana yang berbeda
75 Luluhnya Arvian
76 Siapa dia?
77 Lega punya Mama!
78 Tak selamanya bahagia
79 Pertemuan tanpa rencana
80 Kontraksi?
81 Lahirnya sang putri
82 Azura Elaina Sagara
83 jadi anak pak cupil aja lah
84 Sayangnya Arvian
85 Gosip ala Mega
86 Nacib ... nacib
87 Keributan di perusahaan Kalingga
88 Penyesalan Efendi
89 Cakiiiitt!!
90 Penyesalan Efendi
91 Perkara asi
92 Ayam Legaaa
93 Happy Wedding
94 3 Tahun Kemudian
95 Jelomeee!!
96 Eh, calah olang?!
97 Jula nda calah kok!
98 Keinginan yang beda
99 cinta catu atau dua
100 Ci Jelomee
101 Pacal lenjun
102 Tidak bisa di selamatkan
103 Siapa?
104 Bakat ALuna yang terpendam
105 Cekolaaah
106 Pok ame ame belalang kupu-kupu
107 Ngambek nya Azura
108 Jajan
109 Keributan di pagi hari
110 Pertemuan yang tak di janjikan
111 Telah usai
112 KARYA BARUUU
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Duka Aluna
2
Gynophobia
3
Terpaksa harus menikah
4
Ke rumah suami
5
Cayangna aaakuuu
6
Keputusan sidang hak asuh Arega
7
Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8
Kebahagiaan Arega
9
Tak ada reaksi?
10
Baju Tarzan
11
Menyukai kamu
12
Kekhawatiran Aluna
13
Berani mendekat
14
Pertemuan Suami dan mantan suami
15
Menggali cerita pahit Aluna
16
Kucing nakal malam itu
17
Perubahan sikap Arvian
18
Si bocah pengganggu
19
Ngambek
20
Berusaha membujuk
21
Ada apa dengan Arvian?
22
Penjelasan Vion
23
Asal mula trauma Arvian
24
Berjuang bersama
25
Tertekannya Erlin
26
Keluar tanduknya
27
Datang bulan
28
Pembalut untuk istri
29
Di suapin suami
30
Ketakutan Arega
31
Ada yang aneh
32
Malam indah
33
Ruam di tubuh Arvian
34
Lontong
35
Pasar malam
36
Kejailan Vion
37
Jail sendiri, kesal sendiri
38
Hari ibu yang sungguh mengharukan
39
Jadi istri, harus pandai
40
Aku mencintaimu
41
Nalendra sadar
42
Sudah siap hamil?
43
Gynophobia Arvian
44
Kesedihan Nalendra
45
Mode cemburu Arvian
46
Jurus ampuh membujuk suami
47
Kamu sempurna bagiku
48
Ada yang aneh
49
Respon Efendi
50
Mama tili?
51
Mantu ganteng Mama Maya
52
Antara kakak beradik
53
Hamil
54
Papa sayang kamu
55
Menantu!
56
Minta hatiku juga boleh
57
Jangan berharap lebih padaku
58
Arega butuh sosok ibu
59
Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60
Ada apa dengan Mega?
61
Lega mimpi Mama
62
Kalung dari suami
63
Konser Arega
64
Mengidam?
65
Janan ili janan ili, janan ili dengki
66
Onty Mega
67
Periksa kandungan
68
Isi hati calon ayah
69
Kekesalan Mega
70
Sindiran tajam Aluna
71
Ketegasan Arvian
72
Kemarahan Arvian
73
Jawaban Mega
74
Suasana yang berbeda
75
Luluhnya Arvian
76
Siapa dia?
77
Lega punya Mama!
78
Tak selamanya bahagia
79
Pertemuan tanpa rencana
80
Kontraksi?
81
Lahirnya sang putri
82
Azura Elaina Sagara
83
jadi anak pak cupil aja lah
84
Sayangnya Arvian
85
Gosip ala Mega
86
Nacib ... nacib
87
Keributan di perusahaan Kalingga
88
Penyesalan Efendi
89
Cakiiiitt!!
90
Penyesalan Efendi
91
Perkara asi
92
Ayam Legaaa
93
Happy Wedding
94
3 Tahun Kemudian
95
Jelomeee!!
96
Eh, calah olang?!
97
Jula nda calah kok!
98
Keinginan yang beda
99
cinta catu atau dua
100
Ci Jelomee
101
Pacal lenjun
102
Tidak bisa di selamatkan
103
Siapa?
104
Bakat ALuna yang terpendam
105
Cekolaaah
106
Pok ame ame belalang kupu-kupu
107
Ngambek nya Azura
108
Jajan
109
Keributan di pagi hari
110
Pertemuan yang tak di janjikan
111
Telah usai
112
KARYA BARUUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!