Keputusan sidang hak asuh Arega

"DAAAA CAYANGKUUU!!" Arega telah berada di dalam mobil, dia mengeluarkan setengah badannya dan melambaikan tangan pada Aluna. Hal itu, tentu saja membuat Arvian yang juga berada tak jauh dari Aluna melotot kesal.

"Masih kecil, belajar yang bener! Jangan istri orang kamu akuin juga!" Kesal Arvian.

Senyuman Arega luntur, dia menatap om nya itu dengan tatapan datar. "Celtelah Lega lah, cayangku juga nda malah. Iya kan cayangkuuu." Aluna tertawa kecil, Arega benar-benar sangat menggemaskan. Apalagi mata bulatnya yang melotot lucu.

Arvian yang kesal pun lantas meminta supirnya untuk segera melajukan mobilnya. Merasakan mobil yang telah berjalan, Arega pun merengek kesal. "EKHEEE JANAN JALAN DULUU!! BELUM PELUK CAYANGKUUUU!!" Teriak Arega. Sayangnya, mobil itu justru berjalan semakin jauh. Meninggalkan kedimana Sagara hingga menghilang dari pandangan Arvian dan juga Aluna.

Arvian berbalik, dia menatap Aluna yang berniat akan beranjak masuk. "Tunggu sebentar!" Seru Arvian.

Aluna menghentikan langkahnya, dia berbalik dan menatap Arvian dengan alisnya yang terangkat satu. Jujur saja, Aluna merasa aneh dengan jarak mereka yang lumayan jauh. Apa sebahaya itu jika Arvian di sentuh oleh wanita? Dia juga penasaran, bagaimana dampak yang Arvian terima jika Gynophobia pria itu kambuh.

"Bersiap-siaplah, kita akan pergi ke pengadilan siang ini." Ajak Arvian yang mana membuat Aluna membulatkan matanya.

"Siang ini?" Kaget Aluna.

"Ya, memang jadwal persidangannya hari ini. Kamu juga harus ikut hadir, agar kedudukanku mendapatkan hak asuh Arega semakin kuat." Terang Arvian.

Aluna menganggukkan kepalanya, dia hanya menuruti apa yang Arvian perintahkan. Setelah mendengarkan Arvian, Aluna pun pamit kembali ke kamarnya. Dia akan bersiap dan mengenakan pakaian yang lebih baik agar tidak mempermalukan Arvian. Selang beberapa lama Arvian menunggu Aluna bersiap, tetapi wanita itu belum juga keluar dari kamarnya. Hal itu, membuat Arvian yang sudah tak sabar lagi, bergegas mengetuk pintu kamar Aluna.

Tok! Tok!

"Cepatlah! Persidangan akan mulai setengah jam lagi! Butuh waktu perjalanan ke sana. Kita akan terlambat!" Seru Arvian dengan kesal.

"SABAAARR!!" Teriak Aluna dari dalam.

Arvian menghela nafas pelan, dia berbalik dan menunggu sebentar lagi. Berharap, Aluna akan segera selesai dan mereka secepatnya berangkat. Sesekali, pria itu menatap jam tangannya, waktu yang terus berputar membuat Arvian kesal.

Cklek!

Terdengar suara pintu yang terbuka, mendengar itu Arvian menghela nafas lega. Dia pun berbalik sembari memarahinya Aluna yang akan membuat mereka terlambat. "Lama sekali! Kita hampir ter ... lambat."

Arvian tertegun sejenak, dia menatap tak percaya pada Aluna yang memakai dress biru dengan menampilkan bahu mulusnya. Melihat itu, Arvian membuang pandangannya dari Aluna.

"Pakai pakaian tertutup, jangan seperti ini." Ujar Arvian dengan gugup.

"Kenapa? Ini baju model terbaru. Cantik bukan? Biar aku tidak malu-maluin kamu di persidangan nanti." Seru Aluna dengan menunjukkan pose cantik.

Arvian berdecak sebal, "Kamu akan mengundang tatapan pria! Ganti sekarang!" Sentak Arvian dengan menatap tajam Aluna.

"Ganti? Katanya kita terlambat. Udah lah, ayo berangkat aja." Ajak Aluna.

"Gan-ti!" Titah Arvian dengan penuh penekanan.

Aluna menghela nafas pelan, dia kembali menutup pintu kamarnya dan mengganti pakaiannya. Tak lama, Aluna keluar dari kamarnya. Dia sudah memakai pakaian yang lebih sopan dam tertutup. Melihat itu, Arvian tersenyum tipis. Aluna yang menyadari nya, langsung membulatkan matanya.

"Kamu bisa tersenyum?!" Pekik Aluna dengan tatapan tak percaya.

Arvian melunturkan senyumnya, raut wajah datarnya kembali menghiasi wajah tampannya itu. Sejenak, pria itu berdehem pelan untuk menormalkan suasana canggung saat ini. "Ayo berangkat." Ajak Arvian.

Aluna mengikutinya dari belakang, dia masih kesal karena Arvian tak membiarkan memakai pakaian pilihannya. Padahal menurutnya, sangat cantik. Namun, sepertinya pria itu tak menyukai jika dirinya memakai pakaian terbuka.

.

.

.

Sesampainya di pengadilan, Arvian langsung di sambut oleh Reza dan juga Rafli. Mereka sudah tiba lebih awal sebelum Arvian datang. Mereka pun bergegas memasuki pengadilan, dengan Rafli yang berjalan bersisian dengan Aluna tepat di belakang Reza dan juga Arvian.

"Bagaimana hubunganmu dengan Arvian?" Tanya Rafli dengan berbisik pelan.

"Sangat aneh, tapi keponakannya sangat menggemaskan. Aku merasa punya teman di rumah besar itu." Seru Aluna dengan antusias.

Mereka menghentikan obrolannya ketika sampai di ruang sidang. Tatapan Arvian mengarah pada pria yang seumuran dengannya yang juga menatap ke arahnya. Arvian tak ambil pusing, dia duduk di kursinya bersamaan dengan Rafli. Sementara Reza dan Aluna, keduanya duduk di kursi saksi.

"Apa dia pria yang ingin merebut hak asuh Keponakan Arvian?" Tanya Aluna dengan berbisik pelan pada Reza.

"Ya, dia kakak mendiang Nona Divya. Tapi, kenapa dia datang sendiri? Aku pikir, ayahnya juga ikut." Gumam Reza dengan heran.

Aluna mengamati ekspresi pria itu, dia terlihat penuh percaya diri. Apalagi, saat pria itu mengangkat sebelah sudut bibirnya membentuk seringai. Seakan, dia sudah tahu jika dirinya akan menang di pengadilan ini.

"Dia percaya diri sekali." Gumam Aluna.

"Ya memang, Kasihan tuan Arega jika ada di keluarga mereka." Lirih Reza.

"Siapa nama lengkap Arega?" Tanya Aluna dengan penasaran.

"Arega Geofrey Sagara. Sebenarnya kalau ayah Tuan Arega bisa sadar dari komanya, persidangan ini pasti tidak akan ada. Sayangnya, adik Tuan Arvian harus mengalami koma yang berkepanjangan dan tidak tahu kapan ia sadar. Dokter sudah mengatakan jika tidak ada harapan. Tapi, Tuan Arvian merasa akan ada saatnya adiknya akan bangun dari tidur panjangnya." Terang Reza dengan panjang lebar.

Keduanya menghentikan obrolan saat hakim memasuki ruang persidangan. Awal-awal semuanya berjalan lancar, hakim bertanya-tanya pada Arvian dan juga lawannya. Hakim pun mendengarkan perkataan mereka berdua, sampai saat dimana kakak mendiang Divya bangkit dari duduknya dan menyerahkan sebuah bukti pada hakim.

"Yang mulia bisa anda lihat sendiri. Bahwa, Tuan Arvian tidaklah normal. Dia tidak menyukai wanita, bagaimana mungkin bisa keponakan saya tinggal bersama pria Sepertinya? Saya hanya ingin menyelamatkan keponakan saya, menyelamatkan masa depannya. Sebab, berita tentangnya bukan soal bohong lagi. Banyak orang yang membenarkan jika Tuan Arvian menyukai pria."

"KEBERATAN YANG MULIA!" Seru Rafli sembari mengangkat tangannya.

"Keberatan di terima." Seru Hakim itu.

"Tuduhan yang saudara Ryan lontarkan adalah sebuah fitnah dan pencemaran nama baik! Klien saya normal! Bahkan, dia sudah memiliki seorang istri!" Seru Rafli yang mana membuat pria bernama Ryan itu membulatkan matanya tak percaya.

"Bohong Yang Mulia! Arvian memiliki ketakutan sendiri terhadap seorang wanita. Dia bahkan memutuskan untuk tidak pernah menikah! Saya mendengarnya sendiri dari mulutnya saat adik saya masih hidup!" Seru Ryan.

"TIDAK YANG MULIA!" Semuanya beralih menatap ke arah Aluna yang sudah berdiri, termasuk Arvian.

"Saya istri sah Arvian Ken Sagara. Saya juga membawa buku nikah kami. Semua yang pria itu tuduhkan pada suami saya, adalah sebuah kebohongan dan pencemaran nama baik!" Sery Aluna yang mana membuat Ryan terkejut bukan main.

Aluna izin pada hakim untuk membawa barang bukti. Beruntung, hakim mengizinkan dan melihat dua buku nikah yang Aluna berikan. Tatapan Aluna beralih menatap ke arah Ryan. Kini, Aluna menunjukkan seringainya. "Dasar tepung!" Desis Aluna.

"Baik, saya sudah melihat kedua bukti yang di berikan." Hakim mengembalikan buku nikah milik Aluna dan Arvian. Lalu, setelah itu Aluna pun kembali duduk di tempatnya.

"Dengan ini, hakim memutuskan. Jika, hak asuh ananda Arega Sagara akan tetap berada di tangan paman nya. Yaitu, Tuan Arvian Ken Sagara."

TOK!

TOK!

TOK!

"TIDAAAK!! TIDAK!! YANG MULIA! MEREKA BERBOHONG!! MEREKA BERBOHONG!!" Teriak Ryan dengan wajahnya yang memerah.

Arvian beranjak berdiri, dia kembali mengancingkan jasnya yang sempat ia buka. Lalu, matanya bertatapan langsung dengan tatapan tajam Ryan. Seringai Arvian muncul, dia melangkah mendekati Ryan dan menepuk bahunya dengan pelan.

"Jangan sedih begitu. Tenang saja, keponakan kita akan lebih bahagia tinggal bersamaku." Ujar Arvian dengan santai.

Ryan tak terima, dia segera mendekati Aluna dan menarik tangannya. Lalu, dengan sengaja Ryan menempelkan tangan Aluna pada pipi Arvian. Yang mana, hal itu mampu membuat Reza dan Rafli membulatkan mata mereka.

"Lepaskan!!" Reza panik, dia segera menarik tangan Aluna dari cengkraman Ryan.

Suasana menjadi tegang, mereka langsung menatap ke arah Arvian yang sedang terdiam mematung. Ryan menyeringai, pria itu tengah menunggu reaksi Arvian setelah di sentuh oleh Aluna.

"Apa yang kamu tunggu?" Tanya Arvian dengan seringai di bibirnya.

"Apa?!" Ryan menatap tak percaya pada Arvian yang masih tampak baik-baik saja.

"Oh, aku tahu. Wanita tidak tahu malu itu ... wanita suruhan mu bukan?"

Degh!!

___

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀Angelyo❤️⃟Wᵃfᴳ᯳ᷢ

𝐀⃝🥀Angelyo❤️⃟Wᵃfᴳ᯳ᷢ

calon player masa depan ya nak🫣🫣🫣🫣

2024-05-10

1

Firman Firman

Firman Firman

lanjut 😄🤭shock gak tu arvian

2024-05-14

0

Dewa Dewi

Dewa Dewi

akhirnya 👏👏👏👍👍👍

2024-05-21

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Aluna
2 Gynophobia
3 Terpaksa harus menikah
4 Ke rumah suami
5 Cayangna aaakuuu
6 Keputusan sidang hak asuh Arega
7 Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8 Kebahagiaan Arega
9 Tak ada reaksi?
10 Baju Tarzan
11 Menyukai kamu
12 Kekhawatiran Aluna
13 Berani mendekat
14 Pertemuan Suami dan mantan suami
15 Menggali cerita pahit Aluna
16 Kucing nakal malam itu
17 Perubahan sikap Arvian
18 Si bocah pengganggu
19 Ngambek
20 Berusaha membujuk
21 Ada apa dengan Arvian?
22 Penjelasan Vion
23 Asal mula trauma Arvian
24 Berjuang bersama
25 Tertekannya Erlin
26 Keluar tanduknya
27 Datang bulan
28 Pembalut untuk istri
29 Di suapin suami
30 Ketakutan Arega
31 Ada yang aneh
32 Malam indah
33 Ruam di tubuh Arvian
34 Lontong
35 Pasar malam
36 Kejailan Vion
37 Jail sendiri, kesal sendiri
38 Hari ibu yang sungguh mengharukan
39 Jadi istri, harus pandai
40 Aku mencintaimu
41 Nalendra sadar
42 Sudah siap hamil?
43 Gynophobia Arvian
44 Kesedihan Nalendra
45 Mode cemburu Arvian
46 Jurus ampuh membujuk suami
47 Kamu sempurna bagiku
48 Ada yang aneh
49 Respon Efendi
50 Mama tili?
51 Mantu ganteng Mama Maya
52 Antara kakak beradik
53 Hamil
54 Papa sayang kamu
55 Menantu!
56 Minta hatiku juga boleh
57 Jangan berharap lebih padaku
58 Arega butuh sosok ibu
59 Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60 Ada apa dengan Mega?
61 Lega mimpi Mama
62 Kalung dari suami
63 Konser Arega
64 Mengidam?
65 Janan ili janan ili, janan ili dengki
66 Onty Mega
67 Periksa kandungan
68 Isi hati calon ayah
69 Kekesalan Mega
70 Sindiran tajam Aluna
71 Ketegasan Arvian
72 Kemarahan Arvian
73 Jawaban Mega
74 Suasana yang berbeda
75 Luluhnya Arvian
76 Siapa dia?
77 Lega punya Mama!
78 Tak selamanya bahagia
79 Pertemuan tanpa rencana
80 Kontraksi?
81 Lahirnya sang putri
82 Azura Elaina Sagara
83 jadi anak pak cupil aja lah
84 Sayangnya Arvian
85 Gosip ala Mega
86 Nacib ... nacib
87 Keributan di perusahaan Kalingga
88 Penyesalan Efendi
89 Cakiiiitt!!
90 Penyesalan Efendi
91 Perkara asi
92 Ayam Legaaa
93 Happy Wedding
94 3 Tahun Kemudian
95 Jelomeee!!
96 Eh, calah olang?!
97 Jula nda calah kok!
98 Keinginan yang beda
99 cinta catu atau dua
100 Ci Jelomee
101 Pacal lenjun
102 Tidak bisa di selamatkan
103 Siapa?
104 Bakat ALuna yang terpendam
105 Cekolaaah
106 Pok ame ame belalang kupu-kupu
107 Ngambek nya Azura
108 Jajan
109 Keributan di pagi hari
110 Pertemuan yang tak di janjikan
111 Telah usai
112 KARYA BARUUU
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Duka Aluna
2
Gynophobia
3
Terpaksa harus menikah
4
Ke rumah suami
5
Cayangna aaakuuu
6
Keputusan sidang hak asuh Arega
7
Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8
Kebahagiaan Arega
9
Tak ada reaksi?
10
Baju Tarzan
11
Menyukai kamu
12
Kekhawatiran Aluna
13
Berani mendekat
14
Pertemuan Suami dan mantan suami
15
Menggali cerita pahit Aluna
16
Kucing nakal malam itu
17
Perubahan sikap Arvian
18
Si bocah pengganggu
19
Ngambek
20
Berusaha membujuk
21
Ada apa dengan Arvian?
22
Penjelasan Vion
23
Asal mula trauma Arvian
24
Berjuang bersama
25
Tertekannya Erlin
26
Keluar tanduknya
27
Datang bulan
28
Pembalut untuk istri
29
Di suapin suami
30
Ketakutan Arega
31
Ada yang aneh
32
Malam indah
33
Ruam di tubuh Arvian
34
Lontong
35
Pasar malam
36
Kejailan Vion
37
Jail sendiri, kesal sendiri
38
Hari ibu yang sungguh mengharukan
39
Jadi istri, harus pandai
40
Aku mencintaimu
41
Nalendra sadar
42
Sudah siap hamil?
43
Gynophobia Arvian
44
Kesedihan Nalendra
45
Mode cemburu Arvian
46
Jurus ampuh membujuk suami
47
Kamu sempurna bagiku
48
Ada yang aneh
49
Respon Efendi
50
Mama tili?
51
Mantu ganteng Mama Maya
52
Antara kakak beradik
53
Hamil
54
Papa sayang kamu
55
Menantu!
56
Minta hatiku juga boleh
57
Jangan berharap lebih padaku
58
Arega butuh sosok ibu
59
Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60
Ada apa dengan Mega?
61
Lega mimpi Mama
62
Kalung dari suami
63
Konser Arega
64
Mengidam?
65
Janan ili janan ili, janan ili dengki
66
Onty Mega
67
Periksa kandungan
68
Isi hati calon ayah
69
Kekesalan Mega
70
Sindiran tajam Aluna
71
Ketegasan Arvian
72
Kemarahan Arvian
73
Jawaban Mega
74
Suasana yang berbeda
75
Luluhnya Arvian
76
Siapa dia?
77
Lega punya Mama!
78
Tak selamanya bahagia
79
Pertemuan tanpa rencana
80
Kontraksi?
81
Lahirnya sang putri
82
Azura Elaina Sagara
83
jadi anak pak cupil aja lah
84
Sayangnya Arvian
85
Gosip ala Mega
86
Nacib ... nacib
87
Keributan di perusahaan Kalingga
88
Penyesalan Efendi
89
Cakiiiitt!!
90
Penyesalan Efendi
91
Perkara asi
92
Ayam Legaaa
93
Happy Wedding
94
3 Tahun Kemudian
95
Jelomeee!!
96
Eh, calah olang?!
97
Jula nda calah kok!
98
Keinginan yang beda
99
cinta catu atau dua
100
Ci Jelomee
101
Pacal lenjun
102
Tidak bisa di selamatkan
103
Siapa?
104
Bakat ALuna yang terpendam
105
Cekolaaah
106
Pok ame ame belalang kupu-kupu
107
Ngambek nya Azura
108
Jajan
109
Keributan di pagi hari
110
Pertemuan yang tak di janjikan
111
Telah usai
112
KARYA BARUUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!