Cayangna aaakuuu

Aluna dan Arega menghentikan keasikan mereka, keduanya beralih menatap ke arah ambang pintu dimana Arvian berdiri dengan menatap tajam ke arah mereka berdua. Melihat itu, bergegas keduanya turun dari ranjang dan berdiri bersisian sembari menatap ke arah Arvian yang sedang menahan kekesalannya.

Suara teriakan Arvian yang begitu keras, membuat salah satu maid yang tadinya di titah mengantar Aluna bergegas menghampirinya. Tatapan Arvian pun teralihkan, dia menatap tajam ke arah wanita yang berdiri dengan jarak lumayan jauh darinya.

"Tadi saya suruh kamu apa hah?!" Sentak Arvian.

"Maaf tuan, tadi Tuan kecil melarang saya untuk mengganggu waktunya dengan Nona." Lirih Maid itu.

Aluna merasa kasihan dengan maid itu, dia melangkah maju mendekati Arvian. "Ar, jangan salahkan dia. Sekarang juga aku akan ke kamarku." Ujar Aluna dengan gugup.

Arvian beralih menatap ke arah Aluna. "Siapa yang suruh kamu bicara huh?! Memang ini semua salahmu! Jangan membuat ulah di Rumah ini! Sekarang, cepat masuk kamarmu!" Sentak Arvian. Lalu, pria itu menyingkir, memberikan jalan untuk ALuna lewat.

Alina dengan kesal pun keluar dari kamar Arega, dia di arahkan menuju kamar tamu oleh maid yang tadi mengantarnya. Setelah Aluna tak terlihat lagi, Arvian beralih menatap Arega yang sedang membereskan mic nya.

"Arega, Om akan sita semua barang-barangmu itu jika kamu tidak tahu waktu!" Ancam Arvian.

"Ekheee jangaaann!!" Rengek Arega dengan takut. Bisa apa dia tanpa barang-barang kesukaannya.

"Makanya! Jangan ngeyel! Waktunya tidur itu tidur! D4ngdutan aja terus!" Desis Arvian dan segera beranjak pergi kembali ke kamarnya. Meninggalkan Arega yang menghentakkan kakinya kesal.

"Monstel laut dacal!" Gerutu Arega.

.

.

.

Aluna telah bangun lebih awal, dia sudah mandi dan berganti pakaiannya. Namun, rambutnya masih basah. Sehingga dia memutuskan untuk menutupinya dengan handuk. Lalu, dia memutuskan keluar kamar menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Aluna memang tidak suka memasak, tapi dia juga tak bisa mengabaikan tugasnya sebagai seorang istri. Walaupun pernikahan mereka dadakan dan belum saling mencintai, tapi Aluna hanya ingin berbakti pada suaminya itu.

"Nona, apa yang anda lakukan disini?" Para maid terkejut dengan kedatangan ALuna, apalagi wanita itu masih memakai handuk di kepalanya.

"Maaf, apa ada yang bisa aku bantu?" Tanya Aluna dengan ramah.

"Tidak ada Nona, lebih baik anda ...,"

"Tidak papa, aku akan memasakkan sesuatu untuk suamiku sendiri." Ujar Aluna sembari mendekat ke arah kulkas.

Para maid tentunya bingung, mereka saling pandang setelah mendengar apa yang Aluna katakan. Sedangkan Aluna, dia dengan santai mengambil tahu dan juga memilih sayuran yang ada dan membawanya menuju meja dapur. Merasa ada yang aneh, wanita itu balik menatap para maid yang ternyata masih memperhatikan.

"Ada apa? Kenapa kalian melihatku seperti itu?" Tanya Aluna dengan bingung.

"Maaf Nona, suami siapa yang anda maksudkan?" Tanya maid itu dengan bingung.

"Ya suamiku lah, masa suami orang. Memangnya tampang saya kayak tampang pelakor yah?" Sahut Aluna dengan kesal.

Maid itu menggeleng, "Bukan begitu Nona, maksudnya, siapa pria yang anda maksud?" Tanya kembali maid itu.

Aluna membulatkan mulutnya, dia mendengar hingga memperlihatkan gigi putihnya. "Arvian, dia suamiku."

"APA?!" Aluna turut terkejut, dia mengerjapkan matanya saat semua maid yang ada di dapur berteriak kaget.

"Ba-bagaimana bisa?" Aluna mengalihkan pandangannya para maid yang berdiri di sebelahnya.

"Ya, itu karena ... dia masih suka perempuan. Buktinya, dia menikahiku. Jadi, jangan lagi bergosip tentangnya. Lebih baik kita memasak, sebelum singa itu bangun." Jawab Aluna dan memutus obrolan mereka.

Aluna kembali berbalik, dia segera melakukan tugasnya yang sempat tertunda. Wanita itu memotong sayur yang tadi dirinya ambil dan membuat sebuah masakan yang sederhana. Hanya tumis sawi sederhana dengan mencampurnya dengan tahu yang ia potong kotak-kotak kecil. Saat dirinya sedang asik dengan kegiatan masaknya, tiba-tiba seorang pria datang. Maid lebih dulu menyadari nya, mereka bergegas pergi dan membiarkan pria itu melakukan tujuannya datang ke dapur.

"Iiihh ribet banget si!" Handuk yang ada di rambut Aluna mulai berantakan, dia pun melepas handuk itu dan mengibas rambutnya. Tanpa Aluna sadari, pria yang berdiri di belakangnya tak sengaja terkena kibasan rambut panjangnya.

"Kayak gini kan be ...,"

"ALUNAAAA!!"

"Eh?!" Aluna menoleh, dia terkejut mendapati Arvian yang sedang memegang segelas air sembari memejamkan matanya. Wanita itu belum menyadari kesalahannya, dia justru menjauh dan menatap Arvian dengan bingung.

"Kamu mau ritual dimana? Bawa air sambil pejamkan mata begitu?" Tanya Aluna dengan polosnya.

Arvian kembali membuka matanya, dia menatap tajam Aluna yang berdiri jauh darinya. Tanpa banyak bicara, Arvian bergegas pergi meninggalkan Aluna yang menatap bingung kepergian nya.

"Ih? Ciri-ciri pria stres gak dapat jatah ya gitu, marah-maraaahh aja kerjanya." Gerutu Aluna.

Sementara Arvian, dia bergegas memasuki kamar mandi dan mencuci wajahnya sebelum merasa gatal. Dia juga mengecek apakah wajahnya merah atau tidak. Apalagi dia terkena kibasan rambut Aluna.

"Bagaimana bisa aku menikahi wanita bar-bar seperti nya? Hais .... bisa stres punya istri sepertinya. Aku bingung, kenapa para pria sekarang memiliki banyak istri . Satu istri saja sudah membuat kepala sakit." Gumam Arvian sembari menatap wajahnya dari pantulan cermin yang ada di kamar mandinya.

Sarapan telah siap, Aluna bergegas duduk di meja makan dan menunggu kedatangan Arvian. Tak lama, Arvian turun dengan kemeja kantornya. Dia masih fokus dengan ponselnya dan tak menyadari kehadiran Aluna di meja makan. Sesampainya di meja makan, Arvian berniat ingin duduk. Dia menarik kursi untuk dirinya duduk. Namun, matanya justru tak sengaja menatap Aluna yang duduk di hadapannya.

"Makanlah, aku masakkan sarapan untuk mu." Ujar Aluna dengan senyum mengembang.

Dengan ragu, Arvian duduk di hadapan Aluna. Dia menatap semua makanan yang ada, tatapannya kembali menatap ke arah Aluna yang sedang menyendokkan nasi ke dalam piring. Lalu, wanita itu memberikan piring tersebut pada Arvian. Tentunya, Arvian merasa ragu menerima piring itu. Namun, dia juga tak tega menolaknya. Akhirnya, Arvian pun menerimanya dan meletakkan nya di hadapannya.

"Ambil sendiri lauk dan sayur yang kamu mau. Aku belum tahu bagaimana seleramu." Ujar Aluna sambil mengambilkan air untuk suaminya.

Arvian merasa aneh, sebab sebelumnya dia melakukan apa-apa sendiri. Namun, pagi ini berbeda. Ada wanita cantik di hadapannya dengan segala tingkahnya melayani pria sepertinya.

"PAGIII CEMUAAAA!!" Arega datang dengan seragam sekolahnya. Bocah menggemaskan sudah memasuki playgroup di usianya yang kini menginjak empat tahun.

"Pagi, duduk disini." Aluna menarik kursi di sebelahnya, membiarkan Arega duduk di sana. Melihat apa yang Aluna lakukan, Arvian hanya diam dan fokus melahap sarapannya. Namun, matanya memang tak lepas dari wajah ceria Aluna pagi ini.

"Eeehh ada cayangna aakuuu!" Seru Arega dengan tatapan berbinar, membuat Arvian tersedak makanan yang sedang dia makan.

"UHUK!! UHUK!!"

"Heh! Siapa sayangmu hah?! Dia itu istriku! Panggil dia Tante, dia Tantemu!" Seru Arvian tak terima.

Raut wajah Arega berubah kesal, "Kok cayangku mau jadi ictlina Om?" Tanya Arega pada Aluna yang memandang polos ke arah kedua pria berbeda usia itu.

"Ya itu karena ... Om mu banyak uangnya."

"Dan kamu tidak punya uang!" Seringai Arvian dengan bangga.

Arega melirik sinis ke arah om nya itu. "Om Pian jelek, cayangku jadi ictli Lega aja."

"Dia istri om! Kamu tidak boleh merebut istri om! jangan ..."

"Janan ganggu ictliku, janan cuuuli ictliku. Bila kau memang cahabatkuuuu ... aciikk!!" Aluna bertepuk tangan dengan tatapan tak percaya. Sementara Arvian, dia menepuk keningnya itu dengan kesal.

___

Jangan lupa dukungannya🥰🥰

Terpopuler

Comments

GirlBoyTwins

GirlBoyTwins

🤣🤣🤣🤣🤣
lah mlah ngereog sihhh dede gemoynya, kocak bnarrrrr/Grin//Grin//Grin/

2024-05-23

2

Syofie Yenti

Syofie Yenti

ini yg aqu suka dr karya mu thor ada sedih ada lucunya..mantul lah
. hampir smua SDH qu baca thor

2024-05-13

0

Rose Anjani

Rose Anjani

ini knp bisa si cadel yg suka dungdat coba msh piyik lg .... /Facepalm//Facepalm//Facepalm/

2024-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 Duka Aluna
2 Gynophobia
3 Terpaksa harus menikah
4 Ke rumah suami
5 Cayangna aaakuuu
6 Keputusan sidang hak asuh Arega
7 Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8 Kebahagiaan Arega
9 Tak ada reaksi?
10 Baju Tarzan
11 Menyukai kamu
12 Kekhawatiran Aluna
13 Berani mendekat
14 Pertemuan Suami dan mantan suami
15 Menggali cerita pahit Aluna
16 Kucing nakal malam itu
17 Perubahan sikap Arvian
18 Si bocah pengganggu
19 Ngambek
20 Berusaha membujuk
21 Ada apa dengan Arvian?
22 Penjelasan Vion
23 Asal mula trauma Arvian
24 Berjuang bersama
25 Tertekannya Erlin
26 Keluar tanduknya
27 Datang bulan
28 Pembalut untuk istri
29 Di suapin suami
30 Ketakutan Arega
31 Ada yang aneh
32 Malam indah
33 Ruam di tubuh Arvian
34 Lontong
35 Pasar malam
36 Kejailan Vion
37 Jail sendiri, kesal sendiri
38 Hari ibu yang sungguh mengharukan
39 Jadi istri, harus pandai
40 Aku mencintaimu
41 Nalendra sadar
42 Sudah siap hamil?
43 Gynophobia Arvian
44 Kesedihan Nalendra
45 Mode cemburu Arvian
46 Jurus ampuh membujuk suami
47 Kamu sempurna bagiku
48 Ada yang aneh
49 Respon Efendi
50 Mama tili?
51 Mantu ganteng Mama Maya
52 Antara kakak beradik
53 Hamil
54 Papa sayang kamu
55 Menantu!
56 Minta hatiku juga boleh
57 Jangan berharap lebih padaku
58 Arega butuh sosok ibu
59 Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60 Ada apa dengan Mega?
61 Lega mimpi Mama
62 Kalung dari suami
63 Konser Arega
64 Mengidam?
65 Janan ili janan ili, janan ili dengki
66 Onty Mega
67 Periksa kandungan
68 Isi hati calon ayah
69 Kekesalan Mega
70 Sindiran tajam Aluna
71 Ketegasan Arvian
72 Kemarahan Arvian
73 Jawaban Mega
74 Suasana yang berbeda
75 Luluhnya Arvian
76 Siapa dia?
77 Lega punya Mama!
78 Tak selamanya bahagia
79 Pertemuan tanpa rencana
80 Kontraksi?
81 Lahirnya sang putri
82 Azura Elaina Sagara
83 jadi anak pak cupil aja lah
84 Sayangnya Arvian
85 Gosip ala Mega
86 Nacib ... nacib
87 Keributan di perusahaan Kalingga
88 Penyesalan Efendi
89 Cakiiiitt!!
90 Penyesalan Efendi
91 Perkara asi
92 Ayam Legaaa
93 Happy Wedding
94 3 Tahun Kemudian
95 Jelomeee!!
96 Eh, calah olang?!
97 Jula nda calah kok!
98 Keinginan yang beda
99 cinta catu atau dua
100 Ci Jelomee
101 Pacal lenjun
102 Tidak bisa di selamatkan
103 Siapa?
104 Bakat ALuna yang terpendam
105 Cekolaaah
106 Pok ame ame belalang kupu-kupu
107 Ngambek nya Azura
108 Jajan
109 Keributan di pagi hari
110 Pertemuan yang tak di janjikan
111 Telah usai
112 KARYA BARUUU
Episodes

Updated 112 Episodes

1
Duka Aluna
2
Gynophobia
3
Terpaksa harus menikah
4
Ke rumah suami
5
Cayangna aaakuuu
6
Keputusan sidang hak asuh Arega
7
Belanja diskon ala Nyonya Sagara
8
Kebahagiaan Arega
9
Tak ada reaksi?
10
Baju Tarzan
11
Menyukai kamu
12
Kekhawatiran Aluna
13
Berani mendekat
14
Pertemuan Suami dan mantan suami
15
Menggali cerita pahit Aluna
16
Kucing nakal malam itu
17
Perubahan sikap Arvian
18
Si bocah pengganggu
19
Ngambek
20
Berusaha membujuk
21
Ada apa dengan Arvian?
22
Penjelasan Vion
23
Asal mula trauma Arvian
24
Berjuang bersama
25
Tertekannya Erlin
26
Keluar tanduknya
27
Datang bulan
28
Pembalut untuk istri
29
Di suapin suami
30
Ketakutan Arega
31
Ada yang aneh
32
Malam indah
33
Ruam di tubuh Arvian
34
Lontong
35
Pasar malam
36
Kejailan Vion
37
Jail sendiri, kesal sendiri
38
Hari ibu yang sungguh mengharukan
39
Jadi istri, harus pandai
40
Aku mencintaimu
41
Nalendra sadar
42
Sudah siap hamil?
43
Gynophobia Arvian
44
Kesedihan Nalendra
45
Mode cemburu Arvian
46
Jurus ampuh membujuk suami
47
Kamu sempurna bagiku
48
Ada yang aneh
49
Respon Efendi
50
Mama tili?
51
Mantu ganteng Mama Maya
52
Antara kakak beradik
53
Hamil
54
Papa sayang kamu
55
Menantu!
56
Minta hatiku juga boleh
57
Jangan berharap lebih padaku
58
Arega butuh sosok ibu
59
Arvian yang jail dan Arega yang emosian
60
Ada apa dengan Mega?
61
Lega mimpi Mama
62
Kalung dari suami
63
Konser Arega
64
Mengidam?
65
Janan ili janan ili, janan ili dengki
66
Onty Mega
67
Periksa kandungan
68
Isi hati calon ayah
69
Kekesalan Mega
70
Sindiran tajam Aluna
71
Ketegasan Arvian
72
Kemarahan Arvian
73
Jawaban Mega
74
Suasana yang berbeda
75
Luluhnya Arvian
76
Siapa dia?
77
Lega punya Mama!
78
Tak selamanya bahagia
79
Pertemuan tanpa rencana
80
Kontraksi?
81
Lahirnya sang putri
82
Azura Elaina Sagara
83
jadi anak pak cupil aja lah
84
Sayangnya Arvian
85
Gosip ala Mega
86
Nacib ... nacib
87
Keributan di perusahaan Kalingga
88
Penyesalan Efendi
89
Cakiiiitt!!
90
Penyesalan Efendi
91
Perkara asi
92
Ayam Legaaa
93
Happy Wedding
94
3 Tahun Kemudian
95
Jelomeee!!
96
Eh, calah olang?!
97
Jula nda calah kok!
98
Keinginan yang beda
99
cinta catu atau dua
100
Ci Jelomee
101
Pacal lenjun
102
Tidak bisa di selamatkan
103
Siapa?
104
Bakat ALuna yang terpendam
105
Cekolaaah
106
Pok ame ame belalang kupu-kupu
107
Ngambek nya Azura
108
Jajan
109
Keributan di pagi hari
110
Pertemuan yang tak di janjikan
111
Telah usai
112
KARYA BARUUU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!