Serangan Jantung

Damar yang ingin masuk ke dalam kamar rawat Naya tidak jadi karena mendengarkan pembicaraan Bu Indah dan Pak Budiman tentang pembatalan pernikahan Naya dan Candra.

Ya, Damar mendengarkan semua pembicaraan mereka dari awal. Ketika melihat Candra datang, Damar pun langsung pergi sebelum tunangan Naya itu melihatnya. Sebaiknya dia pergi mengunjungi kamar rawat pengawas pabrik lebih dulu.

Setelah lima belas menit berada di kamar rawat pengawas pabrik untuk melihat perkembangan kesehatannya, Damar kemudian pamit, ia akan kembali ke kamar Naya untuk melihat keadaan wanita itu pula. Begitu komitmen dari perusahaan sebagai bentuk perhatian terhadap karyawannya.

Tiba di depan kamar Naya, Damar tak langsung masuk. Ia ingin memastikan dulu apakah Candra dan keluarganya masih ada di dalam atau tidak. Tiba-tiba saja Damar terkesiap ketika mendengar suara jeritan Naya.

"Ayah ! Suster Suster tolong !"

Damar langsung masuk dan terkejut ketika melihat Pak Budiman sudah tersungkur sambil memegang dadanya.

"Pak Damar tolong ayah, Pak." pinta Naya sambil menangis minta tolong.

Naya yang berada di atas tempat tidur berusaha untuk turun, tapi karena kakinya tidak bisa di gerakkan membuat Naya hampir saja terjatuh. Beruntung dua orang perawat wanita langsung masuk dan menahan Naya.

"Suster, tolong ayah saya, sus." pinta Naya yang mencemaskan keadaan sang ayah yang tiba-tiba terkena serangan jantung.

Seorang perawat kemudian keluar mengambil brangkar untuk Pak Budiman. Sementara Damar kini tengah memeluk Pak Budiman.

"Pak, to long ja ga Na ya." kata Pak Budiman dengan terbata sambil menahan sakit di dadanya.

"Bapak tenang dulu. Tarik napas perlahan." kata Damar menenangkan sambil menunggu penanganan dokter.

Tak sampai satu menit, beberapa orang perawat masuk dengan tergesa-gesa sambil membawa brangkar. Damar dengan cepat mengangkat tubuh Pak Budiman ke atas brangkar tersebut.

Sementara Naya sudah menangis terisak karena takut sesuatu terjadi pada ayahnya.

Damar yang ingin ikut pergi membawa Pak Budiman tidak jadi karena teringat kan Naya.

"Aku akan pergi melihat ayah, mu. Kau tenang saja di sini." kata Damar untuk menenangkan Naya.

"Suster, tolong jaga dia." perintah Damar kepada seorang perawat yang masih ada di sana. Setelah itu Damar pergi menyusul perawat yang membawa Pak Budiman.

Di ruangan UGD Pak Budiman sudah mendapatkan penangan dari dokter dan di pasangkan oksigen. Dokter mengatakan jika Pak Budiman mengalami serangan jantung. Pria pensiunan PNS itu sebenarnya memiliki riwayat penyakit jantung. Apa lagi di tambah faktor usia dan kelelahan karena tidak beristirahat dengan baik selama satu hari ini. Beban pikiran dengan kondisi Naya dan juga tentang pembatalan pernikahan putrinya itu memperburuk kondisi kesehatan Pak Budiman.

Damar mengurus semua administrasi untuk memindahkan Pak Budiman ke ruang rawat. Pak Budiman terpaksa harus di rawat di rumah sakit karena kondisinya yang mengkhawatirkan.

"Pak istirahatlah. Jangan terlalu banyak berpikir. Saya akan pergi untuk melihat Naya. Saya sudah meminta seorang perawat untuk menjaga anda." kata Damar setelah Pak Budiman di pindahkan ke kamar rawatnya sendiri.

Sudah hampir satu jam sejak dia meninggalkan Naya yang tengah menangis karena melihat sang ayah yang jatuh sakit tadi. Damar juga sudah mengatur agar kamar rawat Pak Budiman tidak jauh dari kamar Naya. Hanya berjarak satu kamar.

"Terima kasih." ucap Damar kepada perawat yang menjaga Naya sejak tadi.

"Sama-sama, Tuan. Saya permisi." pamit wanita yang memakai seragam berwarna biru khas rumah sakit Medika Sejahtera.

Naya langsung menoleh ketika mendengar suara Damar dan setelah perawat itu pergi dia langsung bertanya.

"Bagai mana keadaan ayah ?" tanya Naya ingin tahu karena begitu mencemaskan Pak Budiman.

Terpopuler

Comments

Heni Yanuati

Heni Yanuati

nyesek senyesek nyeseknya mewek sampai malu hi

2024-05-11

0

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

nasip ya jadi org rendahan😌

2024-05-11

0

Kasih Bonda

Kasih Bonda

next Thor semangat.

2024-01-03

4

lihat semua
Episodes
1 Kanaya Prasanti
2 Kecelakaan Kerja
3 Perhatian Dari Sang Tunangan
4 Kebaikan Pemilik Perusahaan
5 Aku Lumpuh
6 Membatalkan Pernikahan
7 Serangan Jantung
8 Sama-Sama Sakit
9 Kepergian Sang Ayah
10 Kedatangan Candra
11 Menikah
12 Biasakan Dirimu
13 Mengalami Mimpi Buruk
14 Menangislah
15 Pulang Dari Rumah Sakit
16 Tinggal di Sini
17 Kau Menyukainya ?
18 Jangan Memaksakan Diri
19 Membantumu Mandi
20 Sejak Kapan ?
21 Kerumah Mama
22 Wanita Itu
23 Tidak Perlu Cemburu
24 Aku Mengerti
25 Rosa
26 Melakukan Pemeriksaan
27 Hasil Pemeriksaan
28 Seharusnya Aku
29 Begitu Manis
30 Selamat Ulang Tahun
31 Ini Dari Mama
32 Kata-Kata Aulia
33 Mulai Terapi
34 Pernikahan Candra
35 Terserah Mas Damar
36 Damar Sibuk
37 Merahasiakan Pernikahan
38 Pak Damar Sudah Menikah
39 Belajarlah Menerima Takdir
40 Damar Marah
41 Kau Tetap di Sini
42 Peringatan Terakhir
43 Sembuh
44 Merayakan Kesembuhan Naya
45 Membawakan Sarapan
46 Makan Siang
47 Ketahuan Bergosip
48 Bisa Kita Bicara ?
49 Jangan Merasa Istimewa
50 Mengundurkan Diri
51 Pulang Ke Rumah
52 Lupa Membawa Handuk
53 Tolong Pijitkan Tubuhku
54 Akulah Orang Ketiga Itu
55 Naya dan Aulia
56 Mampir ke Rumah Mama
57 Pergi Ke Paengadilan
58 Maafkan Aku Ma
59 Maaf Mengganggu Tidurmu
60 Jadi Berdebar
61 Mengapa Dia Datang ?
62 Bertemu
63 Sudah Puas Menatap ku ?
64 Sebuah Undangan
65 Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66 Aku Mencintai Mu
67 Bolehkah Aku ?
68 Ada Yang Menelpon
69 Aku Takut
70 Mengapa Harus di Umumkan ?
71 Tidak Bosan
72 Ulang Tahun Perusahaan
73 Menceritakan Semuanya
74 Memeriksa Kehamilan
75 END
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Kanaya Prasanti
2
Kecelakaan Kerja
3
Perhatian Dari Sang Tunangan
4
Kebaikan Pemilik Perusahaan
5
Aku Lumpuh
6
Membatalkan Pernikahan
7
Serangan Jantung
8
Sama-Sama Sakit
9
Kepergian Sang Ayah
10
Kedatangan Candra
11
Menikah
12
Biasakan Dirimu
13
Mengalami Mimpi Buruk
14
Menangislah
15
Pulang Dari Rumah Sakit
16
Tinggal di Sini
17
Kau Menyukainya ?
18
Jangan Memaksakan Diri
19
Membantumu Mandi
20
Sejak Kapan ?
21
Kerumah Mama
22
Wanita Itu
23
Tidak Perlu Cemburu
24
Aku Mengerti
25
Rosa
26
Melakukan Pemeriksaan
27
Hasil Pemeriksaan
28
Seharusnya Aku
29
Begitu Manis
30
Selamat Ulang Tahun
31
Ini Dari Mama
32
Kata-Kata Aulia
33
Mulai Terapi
34
Pernikahan Candra
35
Terserah Mas Damar
36
Damar Sibuk
37
Merahasiakan Pernikahan
38
Pak Damar Sudah Menikah
39
Belajarlah Menerima Takdir
40
Damar Marah
41
Kau Tetap di Sini
42
Peringatan Terakhir
43
Sembuh
44
Merayakan Kesembuhan Naya
45
Membawakan Sarapan
46
Makan Siang
47
Ketahuan Bergosip
48
Bisa Kita Bicara ?
49
Jangan Merasa Istimewa
50
Mengundurkan Diri
51
Pulang Ke Rumah
52
Lupa Membawa Handuk
53
Tolong Pijitkan Tubuhku
54
Akulah Orang Ketiga Itu
55
Naya dan Aulia
56
Mampir ke Rumah Mama
57
Pergi Ke Paengadilan
58
Maafkan Aku Ma
59
Maaf Mengganggu Tidurmu
60
Jadi Berdebar
61
Mengapa Dia Datang ?
62
Bertemu
63
Sudah Puas Menatap ku ?
64
Sebuah Undangan
65
Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66
Aku Mencintai Mu
67
Bolehkah Aku ?
68
Ada Yang Menelpon
69
Aku Takut
70
Mengapa Harus di Umumkan ?
71
Tidak Bosan
72
Ulang Tahun Perusahaan
73
Menceritakan Semuanya
74
Memeriksa Kehamilan
75
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!