Kebaikan Pemilik Perusahaan

"Pak Damar." sapa Naya pada seorang pria yang baru saja masuk ke dalam kamar inapnya.

Pak Budiman yang tadinya sedang tiduran di sofa karena tidak kuasa melihat kemesraan putri dan calon menantunya langsung terkesiap bangun ketika mendengar nama Damar. Bagai manapun di harus menghormati atasan Naya itu.

"Selamat sore, pak. Saya Budiman, ayah Naya." pak Budiman mengenalkan diri.

Pak Budiman memang sudah mengenal Damar karena Naya sering menceritakan tentang atasannya itu. Meskipun baru hari ini ia bertemu dengan orangnya langsung.

Sementara Candra tetap duduk di tempatnya. Tidak beranjak sama sekali. Sepertinya pria itu agak sedikit cemburu dengan Damar karena pria itu memang lebih tampan dan kaya darinya.

"Damar. Wakil direktur perusahaan tempat Naya bekerja." Damar menyambut uluran tangan Pak Budiman.

Meskipun wajah Damar terlihat datar dan serius, tak membuat Pak Budiman beranggapan jika atasan putrinya itu sombong. Karena lagi-lagi pak Budiman memang sudah mengetahui bagai mana sifat dan perwatakan pria itu dari Naya.

Kemudian Damar beralih melihat ke arah Naya.

"Bagai mana keadaan mu ?" tanya Damar dengan nada datar seperti biasa.

Damar masih berdiri di tempatnya yang agak jauh dari tempat ranjang pasien.

"Masih terasa sakit, pak meskipun sudah di beri obat penahan sakit." jawab Naya jujur.

Terbiasa memberikan laporan sesuai dengan apa adanya, Naya pun mengatakan apa yang sedang ia rasakan sekarang. Sampai saat ini Naya masih belum tahu jika kedua kakinya lumpuh karena Pak Budiman dan Candra masih merahasiakannya.

Damar hanya menganguk menanggapi ucapan Naya. Melihat dari senyuman wanita itu, Damar tahu jika Naya pasti belum mengetahui jika ia lumpuh.

"Silahkan duduk, Pak." kata Pak Budiman mengalihkan perhatian Damar.

Baru saja selesai pak Budiman berucap, lagi-lagi ada yang mengetuk pintu. Dua orang laki-laki dan perempuan yang tak muda lagi datang dengan membawa beberapa bingkisan.

"Pak Awan, Ibu Maudy." sapa Naya sambil berusaha membungkuk untuk memberi hormat kepada atasan tertinggi perusahaan beserta istrinya.

"Jangan banyak gerak dulu. Tidak apa-apa." kata Maudy yang merasa ngilu melihat Naya yang berusaha membungkuk demi memberi hormat kepada mereka.

"Silahkan duduk Pak, ibu." kata Naya kemudian.

Damar beserta ke dua orang tuanya dan Pak Budiman kini sudah duduk bersama di sofa yang ada di kamar rawat Naya. Sementara Candra masih tak beranjak duduk di kursi samping ranjang Naya.

"Kami dari pihak perusahaan turut berduka sekaligus meminta maaf atas kejadian yang menimpa Naya." kata Awan selaku pemilik perusahaan.

"Perusahaan akan menanggung seluruh biaya rumah sakit dan juga memberikan kompensasi setiap bulannya sampai sembuh dan bisa bekerja lagi." lanjutnya.

"Terima kasih, Pak." balas Naya dengan tersenyum.

Perusahan memang telah memberikan fasilitas kamar VIP untuknya dan juga akan diberikan kompensasi setiap bulan meski tidak sebesar gaji yang ia terima ketika bekerja. Setidaknya Naya tidak perlu khawatir akan di berhentikan oleh perusahaan. Begitu menurut pemahaman Naya dari kalimat yang di ucapkan oleh Pak Awan.

Berbeda dengan Naya, Pak Budiman justru mengucapkan terima kasih dengan nada lirih, karena tahu kondisi Naya yang sekarang lumpuh dan tak mungkin bisa bekerja kembali. Ia sudah siap menerima jika Naya akan di PHK.

Setelah setengah jam berada di kamar Naya, Damar dan kedua orang tuanya lanjut mengunjungi pengawas pabrik yang menjadi korban kecelakaan kerja yang juga di rawat di rumah sakit ini.

Sama seperti Naya, pihak perusahaan juga menanggung seluruh biaya rumah sakit dan memberikan kompensasi setiap bulan. Tak henti-hentinya pasangan suami itu mengucapkan terimakasih kepada Damar dan Pak Awan. Mereka bersyukur karena perusahaan tidak mem PHK apalagi zaman sekarang sangat sulit mencari kerja.

*

"Ayah mengapa aku tidak bisa menggerakkan kaki ku ?" tanya Naya yang berusaha untuk menggerakkan kakinya.

Pak Budiman dan Candra saling pandang.

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

😭😭😭

2024-05-11

0

Moh Moh

Moh Moh

lanjut

2024-04-24

1

@@Ayyaa@@

@@Ayyaa@@

Assalamu'alaikum


saya mampir... Thor.

🙏

2024-03-23

3

lihat semua
Episodes
1 Kanaya Prasanti
2 Kecelakaan Kerja
3 Perhatian Dari Sang Tunangan
4 Kebaikan Pemilik Perusahaan
5 Aku Lumpuh
6 Membatalkan Pernikahan
7 Serangan Jantung
8 Sama-Sama Sakit
9 Kepergian Sang Ayah
10 Kedatangan Candra
11 Menikah
12 Biasakan Dirimu
13 Mengalami Mimpi Buruk
14 Menangislah
15 Pulang Dari Rumah Sakit
16 Tinggal di Sini
17 Kau Menyukainya ?
18 Jangan Memaksakan Diri
19 Membantumu Mandi
20 Sejak Kapan ?
21 Kerumah Mama
22 Wanita Itu
23 Tidak Perlu Cemburu
24 Aku Mengerti
25 Rosa
26 Melakukan Pemeriksaan
27 Hasil Pemeriksaan
28 Seharusnya Aku
29 Begitu Manis
30 Selamat Ulang Tahun
31 Ini Dari Mama
32 Kata-Kata Aulia
33 Mulai Terapi
34 Pernikahan Candra
35 Terserah Mas Damar
36 Damar Sibuk
37 Merahasiakan Pernikahan
38 Pak Damar Sudah Menikah
39 Belajarlah Menerima Takdir
40 Damar Marah
41 Kau Tetap di Sini
42 Peringatan Terakhir
43 Sembuh
44 Merayakan Kesembuhan Naya
45 Membawakan Sarapan
46 Makan Siang
47 Ketahuan Bergosip
48 Bisa Kita Bicara ?
49 Jangan Merasa Istimewa
50 Mengundurkan Diri
51 Pulang Ke Rumah
52 Lupa Membawa Handuk
53 Tolong Pijitkan Tubuhku
54 Akulah Orang Ketiga Itu
55 Naya dan Aulia
56 Mampir ke Rumah Mama
57 Pergi Ke Paengadilan
58 Maafkan Aku Ma
59 Maaf Mengganggu Tidurmu
60 Jadi Berdebar
61 Mengapa Dia Datang ?
62 Bertemu
63 Sudah Puas Menatap ku ?
64 Sebuah Undangan
65 Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66 Aku Mencintai Mu
67 Bolehkah Aku ?
68 Ada Yang Menelpon
69 Aku Takut
70 Mengapa Harus di Umumkan ?
71 Tidak Bosan
72 Ulang Tahun Perusahaan
73 Menceritakan Semuanya
74 Memeriksa Kehamilan
75 END
Episodes

Updated 75 Episodes

1
Kanaya Prasanti
2
Kecelakaan Kerja
3
Perhatian Dari Sang Tunangan
4
Kebaikan Pemilik Perusahaan
5
Aku Lumpuh
6
Membatalkan Pernikahan
7
Serangan Jantung
8
Sama-Sama Sakit
9
Kepergian Sang Ayah
10
Kedatangan Candra
11
Menikah
12
Biasakan Dirimu
13
Mengalami Mimpi Buruk
14
Menangislah
15
Pulang Dari Rumah Sakit
16
Tinggal di Sini
17
Kau Menyukainya ?
18
Jangan Memaksakan Diri
19
Membantumu Mandi
20
Sejak Kapan ?
21
Kerumah Mama
22
Wanita Itu
23
Tidak Perlu Cemburu
24
Aku Mengerti
25
Rosa
26
Melakukan Pemeriksaan
27
Hasil Pemeriksaan
28
Seharusnya Aku
29
Begitu Manis
30
Selamat Ulang Tahun
31
Ini Dari Mama
32
Kata-Kata Aulia
33
Mulai Terapi
34
Pernikahan Candra
35
Terserah Mas Damar
36
Damar Sibuk
37
Merahasiakan Pernikahan
38
Pak Damar Sudah Menikah
39
Belajarlah Menerima Takdir
40
Damar Marah
41
Kau Tetap di Sini
42
Peringatan Terakhir
43
Sembuh
44
Merayakan Kesembuhan Naya
45
Membawakan Sarapan
46
Makan Siang
47
Ketahuan Bergosip
48
Bisa Kita Bicara ?
49
Jangan Merasa Istimewa
50
Mengundurkan Diri
51
Pulang Ke Rumah
52
Lupa Membawa Handuk
53
Tolong Pijitkan Tubuhku
54
Akulah Orang Ketiga Itu
55
Naya dan Aulia
56
Mampir ke Rumah Mama
57
Pergi Ke Paengadilan
58
Maafkan Aku Ma
59
Maaf Mengganggu Tidurmu
60
Jadi Berdebar
61
Mengapa Dia Datang ?
62
Bertemu
63
Sudah Puas Menatap ku ?
64
Sebuah Undangan
65
Harusnya Menikah Dengan Orang Yang Dicintai
66
Aku Mencintai Mu
67
Bolehkah Aku ?
68
Ada Yang Menelpon
69
Aku Takut
70
Mengapa Harus di Umumkan ?
71
Tidak Bosan
72
Ulang Tahun Perusahaan
73
Menceritakan Semuanya
74
Memeriksa Kehamilan
75
END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!