Setelah mati tertabrak truk, Li Fan bereinkarnasi menjadi seorang kultivator... yang paling tak berbakat. Tapi, ternyata ada sesuatu, sebuah System yang aneh.
"Ingin naik level? Jangan cuma duduk bersila! Pengaruhilah dunia!"
Dari menyebarkan resep tahu gejrot yang viral,menciptakan jasa kurir spiritual, hingga memulai perang informasi melawan sekte-sete tua, Li Fan melakukannya semua. Li Fan bukan pahlawan, dia hanya seorang survivor yang menggunakan pengetahuannya dari dunia modern untuk "menipu" System ini agar memberinya kekuatan.
Sementara para kultivator jagoan sibuk berebut pusaka warisan, Li Fan sibuk memonopoli pasar pil energi dan mendirikan sekte bawah tanah beranggotakan para "sampah" sepertinya. Mereka pikir kultivasi adalah tentang bakat dan warisan? Baginya, ini hanyalah masalah skala pengaruh dan manipulasi pasar!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zruk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 9: Sebatang Bambu di Tengah Badai
Perubahan itu halus, seperti kabut pagi yang meresap ke dalam pori-pori bumi. Bagi Li Fan, dunia yang sebelumnya bisu tiba-tiba berbisik.
Energi spiritual, yang sebelumnya hanya merupakan konsep abstrak dalam gulungan kitab, kini hadir sebagai sensasi samar di udara—aliran yang lembut dan hampir tak terasa, seperti angin sepoi-sepoi yang hanya bisa dideteksi oleh kulit yang paling sensitif. Dia tidak tiba-tiba menjadi jenius kultivasi; dia masih seorang bayi yang meraba-raba dalam kegelapan. Namun, bagi seseorang yang terlahir buta, kemampuan untuk melihat bayangan sekalipun adalah sebuah mukjizat.
Dia tidak kembali ke sekte. Jejaknya berakhir di tepi sungai. Biarkan Lu Feng mengira dia tenggelam atau melarikan diri. Kematian seorang "Kayu Rendah" tidak akan diselidiki terlalu serius. Bagi dunia, Li Fan si sampah sudah tidak ada lagi.
Tujuannya adalah Lembah Sunyi Terkutuk.
Perjalanan itu berbahaya. Sebagai seorang Kayu Menengah yang hampir tidak bisa merasakan Qi, setiap langkah di luar wilayah sekte adalah sebuah tantangan. Dia bertahan dengan memakan akar-akaran dan buah beri, menggunakan pengetahuannya yang terbatas dari kehidupan sebelumnya untuk membedakan yang beracun dan yang tidak. Dia menghindari jalur utama, bergerak seperti bayangan di antara pepohonan.
Saat dia semakin dekat dengan lembah itu, perubahan itu terasa. Udara menjadi berat, dan aliran energi spiritual yang baru dia rasakan itu menjadi kacau, berputar-putar tak menentu seperti air yang mendidih. Itu membuatnya pusing, tapi juga... membangkitkan semangat. Kekacauan ini adalah kamuflase yang sempurna.
Dia memasuki lembah itu dengan hati-hati. Pemandangannya suram—tanahnya gersang, ditutupi batu-batu aneh yang memancarkan cahaya redup, dan udara bergetar dengan energi yang tidak stabil. Tidak ada tanda-tanda kehidupan biasa, hanya beberapa tanaman aneh yang tampaknya berkembang dalam kekacauan ini.
Di sini, dia akhirnya bisa berhenti. Bersenang-senang. Bereksperimen.
Pertama, dia mencoba metode kultivasi paling dasar yang dia ingat dari memori tubuhnya—duduk bersila dan menarik napas, berusaha menyerap energi spiritual ke dalam dantian. Hasilnya menyedihkan. Aliran energi yang kacau di lembah ini sulit ditangkap, dan bakat Kayu Menengah-nya yang biasa-biasa saja berarti dia hanya bisa menyerap setetes dari lautan kekacauan di sekitarnya.
Setelah seharian mencoba, kemajuannya hampir tidak ada. Kekecewaan mulai menyusup. Apakah ini yang dia dapat setelah hampir mati? Kemampuan untuk tetap menjadi orang yang paling lemah, hanya di tingkat yang sedikit lebih tinggi?
[Usaha Kultivasi Pertama. Dampak: Dapat diabaikan. Poin Pengaruh: +0]
Sistemnya dengan dingin mengonfirmasi kegagalannya. Kultivasi langsung bukanlah jalannya.
Dia menghela napas dan beralih ke satu-satunya alat yang dia percayai: pikirannya. Jika dia tidak bisa menyerap energi dengan efisien, mungkin dia bisa memahaminya.
Dia duduk selama berjam-jam, hanya merasakan. Merasakan bagaimana energi berputar-putar, di mana pusat pusarannya, di mana daerah yang relatif tenang. Dia memperhatikan tanaman aneh itu—bagaimana mereka beradaptasi, menyerap energi kacau dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bisa mereka gunakan. Dia adalah seorang ilmuwan yang mempelajari ekosistem yang aneh.
Lambat laun, sebuah pola mulai terbentuk. Kekacauan itu tidak sepenuhnya acak. Ada ritme tertentu, seperti sebuah kode. Dan tanaman-tanaman itu, dengan cara mereka yang sederhana, telah memecahkan kode itu.
Dia tidak mencoba menyerap energi secara langsung. Sebaliknya, dia meniru tanaman—membiarkan energi mengalir melaluinya, hanya menyaring sedikit partikel yang paling cocok dengan "akar Kayu"-nya, dan membiarkan sisanya mengalir pergi. Itu seperti menyaring pasir untuk mencari emas, sebuah proses yang sangat lambat dan tidak efisien, tapi berhasil.
Setetes energi spiritual yang sebenarnya, murni dan tenang, akhirnya mengendap di dantiannya. Jumlahnya sangat kecil, hampir tidak ada, tapi itu adalah kemenangan besar. Dia telah menemukan caranya sendiri.
[Menciptakan Teknik Kultivasi yang Disesuaikan dengan Lingkungan Unik. Dampak: Kecil (pada diri sendiri). Poin Pengaruh: +15]
Lima belas poin. Jumlah yang kecil, tapi sangat berarti. Itu adalah pengakuan bahwa jalannya—jalur pemahaman dan adaptasi—adalah valid.
Dia menghabiskan berminggu-minggu di lembah itu, hidup seperti pertapa. Setiap hari, dia berlatih metode "penyaringan"nya, secara bertahap membangun setetes energi spiritual di dantiannya. Setiap hari, dia mempelajari lembah itu, memetakan area yang berbahaya dan area yang relatif aman. Dia bahkan mulai bereksperimen dengan tanaman aneh itu, mencoba memahami sifatnya.
Suatu hari, saat dia sedang mengamati sebuah bunga batu yang memancarkan getaran logam, sebuah notifikasi tak terduga muncul.
[Pemahaman Mendalam tentang Hukum Alam Lokal (Kekacauan Qi). Dampak: Menengah. Poin Pengaruh: +100]
[Total Poin Pengaruh: 195]
Seratus poin! Hanya untuk memahami! Prinsip ini menjadi semakin jelas: Sistem ini tidak hanya menghargai tindakan yang mengubah dunia luar, tetapi juga pencerahan batin yang mendalam. Pengetahuan adalah kekuatan, dan pemahaman adalah mata uang.
Dia melihat tangannya, merasakan aliran energi kecil yang sekarang bersirkulasi di dalam tubuhnya. Dia masih sangat lemah, mungkin bahkan tidak sebanding dengan murid Kayu Menengah biasa yang telah berlatih dengan metode standar. Tapi fondasinya berbeda. Energinya, meski sedikit, terasa kokoh, disaring melalui kekacauan dan disesuaikan secara sempurna untuknya.
Dia adalah sebatang bambu di tengah badai, lentur, berakar pada pemahaman, dan mampu bertahan di tempat yang kokoh.
Dia tahu dia tidak bisa tinggal selamanya di sini. Sumber dayanya terbatas, dan poin pengaruh dari pemahaman saja tidak akan cukup untuk membawanya ke level berikutnya. Dia perlu kembali ke dunia, tetapi dengan identitas baru dan kekuatan baru.
Dia memandang ke arah sekte yang jauh. Badai yang dia tinggalkan pasti sudah mereda. Lu Feng mungkin sudah melupakannya. Atau mungkin tidak. Tapi itu tidak penting lagi.
Dia tidak akan kembali sebagai Li Fan si sampah. Dia akan kembali sebagai... seseorang yang lain. Seorang pertapa yang muncul dari Lembah Terkutuk, dengan pengetahuan aneh dan metode kultivasi yang tidak biasa.
Dia mengumpulkan sedikit tanaman aneh, menyiapkan beberapa "ramuan" dasar berdasarkan pengetahuannya yang baru, dan merapikan penampilannya yang lusuh. Dia masih kurus, tapi matanya sekarang memancarkan ketenangan dan kedalaman yang tidak dimiliki sebelumnya.
Perjalanan untuk naik dari Kayu Menengah akan membutuhkan lebih banyak sumber daya, lebih banyak pengaruh. Tapi kali ini, dia tidak akan mulai dari posisi paling bawah. Dia akan mulai dari bayang-bayang, dengan kebijaksanaan sebagai senjatanya dan sistem sebagai pemandunya.
Dia melangkah keluar dari Lembah Sunyi, meninggalkan tempat persembunyiannya. Dunia menunggu, dan dia siap untuk menulis bab berikutnya dalam buku pengaruhnya. Bab di mana dia bukan lagi bidak, bukan lagi pemain, tapi sebagai sang pembuat aturan.
Kayu (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Silver (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Emas (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
Berlian (Rendah, Menengah, Atas, Puncak)
setelah itu ada..
Estability (1,2,3,4,5)
untuk saat ini hanya ini saja yang kira kira penting, dimasa depan akan ku tambahkan lagi seiring berjalannya cerita. terimakasih.