NovelToon NovelToon
Accidentally Wedding

Accidentally Wedding

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Kunay

Berawal disalahpahami hendak mengakhiri hidup, kehidupan Greenindia Simon berubah layaknya Rollercoaster. Malam harinya ia masih menikmati embusan angin di sebuah tebing, menikmati hamparan bintang, siangnya dia tiba-tiba menjadi istri seorang pria asing yang baru dikenalnya.

"Daripada mengakhiri hidupmu, lebih baik kau menjadi istriku."

"Kau gila? Aku hanya sedang liburan, bukan sedang mencari suami."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kunay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kekacauan

Kalau ada yang bisa melukiskan bagaimana wajah Greenindia saat ini, mungkin mereka hanya akan menggunakan tinta hitam untuk menggambarnya.

Bagaimana tidak? Rex dengan tidak tahu malunya melepaskan piama yang ia kenakan, lalu duduk mengangkangkan kakinya ke arah sang istri untuk membantu mengobati kakinya.

Green yang berdiri di sampingnya melotot garang, siap untuk meneriaki pria itu. Akan tetapi suara Rex lebih dulu terdengar.

"Kau sendiri yang mengatakannya, ingin membantu mengobati kakiku tapi sekarang kau menolaknya?"

Rex masih acuh tak acuh berkata, ekspresinya terlihat jelas akan kelicikannya, bibirnya terlipat menahan seringai kepuasan.

"Tapi... ." Green benar-benar tidak memiliki satu kata pun yang mampu diucapkan untuk membantahnya karena memang dia yang mengajukan diri, tapi sekarang... bagaimana dia melakukannya.

"Kenapa? Kau mau menarik kembali kata-katamu?"

Rex puas sekali melihat ekspresi wanita galak di hadapannya. Dia ingin meneruskan untuk menggodanya saat tiba-tiba Green berkata.

"Apakah kau selalu tidak tahu malu seperti ini?"

"Kenapa harus malu? Kakiku terluka karenamu dan kamu sendiri yang menawarkan bantuan untuk mengobatinya."

Lagi-lagi Green hanya bisa melotot padanya. "Dasar cabul. Apa kau tidak malu memamerkan barang kecilmu itu!"

"Kau... ."

Kali ini, Rex yang kehilangan kata-kata karena ucapan istrinya. Tetapi, dirinya tidak bisa untuk tidak melirik ke bagian bawah tubuhnya. Wajahnya langsung berubah gelap.

Celana dalam yang dikenakannya mengencang karena sesuatu di dalamnya yang memaksa untuk menyembul. Ya, Rex masih manusia normal yang terbuat dari darah dan daging dan dititipkan hawa nafsu.

Cuaca pagi ini cukup dingin dan dia berada di dalam kamar berdua dengan istrinya dengan kondisi seperti ini?

"Huh... dasar cabul," gerutu Green menahan tawanya saat berbalik dan segera melarikan diri dari dalam kamar. Ia yakin Rex tidak akan bisa mengejarnya.

"GREENINDIA!!!!!!!

Rex berteriak dengan suara keras yang hanya ditanggapi dengan tawa yang begitu nyaring dari istrinya yang sudah meninggalkan kamar.

'Sialan!'

Rex seperti meninju kapas yang menyerap segalanya yang dia lemparkan. Kenapa lagi-lagi dirinya yang harus menanggung dan Green yang memakinya?

...

Begitu meninggalkan kamar, Green masih tertawa puas melihat wajah Rex yang menghitam? Siapa suruh dia tidur di sampingnya tanpa izin?

Green melangkah menuju ke kulkasnya dan mengambil satu botol air dingin untuk membasahi tenggorokannya yang kering.

Saat sedang minum, Green melihat botol kecil di atas meja dan segera menghampirinya lalu meneguk isi di dalam botol tersebut. Itu adalah obat pereda pengar yang selalu diberikan oleh Tomi setiap kali dirinya membeli minuman dari toko miliknya.

Tak lama kemudian, pintu kamar terbuka, Green memalingkan wajahnya karena dia kembali ingin tertawa tapi menahannya.

"Tidak perlu menahannya kau bisa tertawa sepuasnya."

Mendengar hal itu, Green tertawa terbahak-bahak.

"Puas?"

"Puas sekali! Siapa suruh kau mengerjaiku."

Green berbalik melihat Rex yang tertatih menggunakan sebuah tongkat. Entah muncul dari mana, kini pria itu tidak lagi menggunakan kursi rodanya.

"Dari pada kau terus tertawa, lebih baik kau segera membuat sarapan," ucap Rex dengan ketus, dia terlihat jengkel melihat wanita itu sama sekali tidak merasa bersalah atas perbuatannya.

Green terbatuk pelan untuk menghentikan tawanya. "Membuat sarapan?"

"Kenapa? Kau mau ingkar juga untuk hal ini?"

"Si-siapa yang berkata begitu."

"Ya, sudah, cepatlah aku sudah lapar."

Sedikit kekhawatiran yang tersisa di hati Rex karena wanita itu sakit semalam kini sudah lenyap karena perbuatannya pagi ini.

Green merengut saat berjalan menuju dapur. Ia membuka kulkas untuk mengambil bahan makanan, ia terlihat bingung apa yang harus dimasak pagi ini.

Meski di dalam lemari pendinginnya banyak bahan makanan, Green tetap tidak bisa berpikir harus memasak apa... Lebih tepatnya dia tidak bisa memasak. Itu sebabnya, selama ini mesin pendingin itu hanya berisi minuman.

Green hanya tinggal seorang diri dan selalu membeli makanan dari luar atau dimasakkan oleh temannya, Kak Lizbet.

Meski tidak bisa memasak, Green tidak mungkin mengatakannya pada Rex. Pria itu pasti akan mengejeknya habis-habisan.

Akhirnya, Green menggertakkan gigi dan mengambil beberapa bahan, keju, sayur okra, telur, dan kentang. Entah apa yang ingin dibuatnya. Green hanya asal ambil.

Green mengambil panci kecil dari tempat penyimpanan. Dia sempat terpaku di tempatnya untuk beberapa saat karena bingung harus melakukan apa.

...

“AAAAA!!!”

Setengah jam berlalu, terdengar teriakan dari arah dapur yang cukup memekakkan telinga. Rex yang duduk di sofa panjang sedang memakai ponselnya segera mengalihkan pandangan dan buru-buru berdiri lalu berjalan dengan tertatih.

“Ada apa?” tanyanya sedikit panik tapi ekspresi wajahnya sedikit bingung karena Green hanya berdiri mematung, menatap ke arah kompor.

Begitu Rex melihat apa yang terjadi di hadapan istrinya, dia berjalan semakin cepat dan mematikan kompor. “Apa kau berniat membakar rumahmu sendiri?!”

Rek berkata setengah berteriak. Bagaimana tidak, Green merebus sesuatu dengan panci berukuran kecil dan air rebusan itu meluap karena tidak seimbang. Tidak hanya itu kekacauan yang dibuatnya, di dekat kakinya terlihat dua butir telur yang sudah pecah mengotori lantai. Dan entah apa yang sedang dipotongnya di atas kabinet, terlihat sangat berantakan.

“Kau sengaja, kan, ingin menyusahkanku?” Kali ini Rex benar-benar terdengar sangat kesal. Kakinya yang tidak terluka terlalu parah bukannya sembuh malah semakin sakit. Selain itu, semenjak ia menginjakkan kaki di rumah istrinya, dia yang malah mengurus Green.

Green menoleh, ekspresinya menunjukkan kepanikan. “Apanya yang sengaja? Airnya saja yang tiba-tiba meluap.” Dia tidak terima disalahkan begitu saja. “Padahal, aku berniat membuatkanmu sarapan.”

“Sarapan apa yang ingin kau buat?” Rex menunjuk ke arah kompor lalu pindah ke lantai. “Maksudnya kau ingin mengacaukan dapurmu sendiri?” Rex menatap istrinya. Rasa kesalnya berkobar di matanya.

“Aku... aku benar-benar ingin memasak.”

Rex menghela napas pelan untuk menekan perasaan kesalnya. “Apakah kau tidak bisa memasak?”

Green menggeleng dengan cepat sebagai jawaban.

Pantas saja!

Melihat hal itu, Rex berusaha menekan perasaan kesalnya sebelum dia mengatakan apa pun. tidak heran begitu ia sampai di rumah itu, tidak ada makanan yang bisa dimasak di kulkasnya.

“Ambilkan tongkatku,” katanya seraya menyingkirkan wanita itu dari depan kompor, lalu mengambil panci yang ada di atasnya dan meletakkannya di tempat cuci piring.

Green bergerak untuk mengambil tongkat pria itu lalu kembali dan menyerahkannya.

“Bisakah kau mengambil alat pel?”

“Aku tidak punya.”

Wanita itu menjawab tanpa berpikir.

Astaga!

“Lalu selama ini bagaimana kau membersihkan apartemen ini?”

“Selalu ada petugas yang akan membersihkannya seminggu sekali.”

Rex merasakan kepalanya hendak pecah mendengar hal itu. Dia merasa, malah dirinyalah yang ditipu habis-habisan oleh wanita ini.  Menghela napas sangat panjang dia berkata dengan kesal, “Enyahlah!”

.

.

..

..

Jangan Lupa Tap Like-nya...

1
BCuan
maksa kali, Rex🤣🤣🤣
Fera Susanti
kasian juga green..
Fera Susanti
iya peluk aja yg erat biar ga kabur..😁
Fera Susanti
sampe part ini blm terbongkar kan alasan green sampe menjauh dr keluarga nya??..
Fera Susanti
ayo cepat terbongkar nona muda Anderson
hasatsk
greenidia belum menerima pernikahannya dengan Rex, sementara Rex menganggap pernikahannya tidak bisa di sebut konyol karena sudah tercatat secara agama dan catatan sipil ..
Fera Susanti
masih meraba raba..
hasatsk
Haha...Rex kena juga dikerjain greenidia....
Fera Susanti
apa???..🤭
Fera Susanti
teka teki silang
hasatsk
jadi greenidia keluar dari rumahnya karena disalahkan oleh ibunya atas kematian ayahnya......
hasatsk
mungkinkah itu Rex?
Fera Susanti
iiih siapa dia??
hasatsk
mau mengerjain eh malah dikerjain🤣🤣🤣
Fera Susanti
😁
hasatsk
haha..kamu kena jebakan Rex lagi, greenidia.....
hasatsk
kau benar, pada akhirnya akulah yang tertipu...haha
malam pertama Rex jadi merawat greenidia....
Fera Susanti
up
hasatsk
mulai terkuak .....
Fera Susanti
masih meraba raba..
semangat trs Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!