Anugrah adalah anak laki-laki yang miskin dengan kehidupan yang pas pasan dari ayah yang kenah PHK dan akhirnya menjadi pengemudi becak Mesin sedangkan ibunya sudah lama meninggalkannya sejak dia Sekolah Dasar. Kehidupan serba susah membuat dirinya terus di ejek dan di bully oleh kawan-kawan sekolahnya apalagi ketika dapat beasiswa bersekolah di sekolah elit di kotanya hingga caci maki bahkan bully terus dia terima dan dia terima dengan kuat dengan pembuktian dia tidak gampang menyerah hingga suatu hari semuanya berubah ketika dia tanpa sadar di bawa ke alam astral yang mempertemukan dengan arwah ibunya yang membuka takbir siapa dirinya sesungguhnya yang memiliki kemampuan luar biasa sebagai penguasa langit yang di takuti semua orang namun kehidupan belum berhenti ketika dia harus membuktikan jatih dirinya dan mengangkat martabat keluarganya dengan segala pembuktian kemampuannya, sanggupkah Anugrah membuktikan dirinya? Sanggup kah Anugrah mengangkat Martabat keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26 Di Mana Aku
Mirza dan ke empat kawan-kawannya ini tertawa puas hingga mereka meninggalkan tempat itu sedang Anugrah mereka tinggalkan sendiri di ruangan yang harusnya sakral untuk belajar berorganisasi jadi ruang jebakan buat Anugrah hingga tidak terasa dua jam kemudian Anugrah terbangun namun rasanya badan sakit semua seperti ada yang memukulnya hingga dia melihat ke sekelilingnya yang mulai gelap
"Aku di mana?, adu kepala pusing dan badanku sakit"
Anugrah berusaha bangkit dan melihat sekelilingnya mulai gelap dan coba-coba mengingat hingga dia ingat kalau dia diajak oleh abang kelas namun dia ingat wajah Mirza yang tertawa
"Mereka menjebak ku, di dia Mirza"
Anugrah merasa kesal dan marah karena kenah jebakan seperti ini namun saat ini dia tidak bisa apa-apa apalagi kepalanya pusing dan berat rasanya, badanya sakit hingga di hingga dia hanya menahan rasa emosi dan marahnya dengan hanya melihat sekitarnya
"Ah kenapa harus begini?"
Anugrah tidak bisa memikirkan apapun lagi dengan kepala terasa tambah berat sambil sekeling yang mulai gelap
"Gelap hari tambah gelap, aku harus keluar dari ruangan ini"
Anugrah berusaha bangkit dan dengan bantuan cahaya lampu yang ada di luar yang masuk melalui ventilasi jendela ruangan hingga melihat pintu
"Ini pintunya"
Anugrah berjalan perlahan dan mencoba membuka pintunya dengan menariknya
"Drek, drek"
"Pintu di kunci dari luar, gawat aku terkunci dari luar ini dan ini lampu disini kenapa padam?, apa memang dipadamkan"
Anugrah mencari stop kontak yang ada dan menemukan stop kontaknya hingga dia berusaha menyalakan lampu namun lampu tidak bisa menyalah
"Gawat aku ini, ini lampunya putus"
Anugrah merasa ketakutan juga dengan situasi gelap yang dia tidak tahu keadaannya kecuali di belakang sekolah hingga terasa suasana horor yang dia bayangkan ketika pernah nonton film horor membuat tubuhnya merinding dengan rasa takut yang berlebihan sampai dia meraba liontin yang ada di kalung yang ada di lehernya ketika suasana takut terjadi
"Ibu, bagaimana ini bu?, aku takut bu"
Anugrah kini benar-benar merasa takut walaupun dia biasa dulunya tinggal dirumahnya tanpa lampu listrik tapi itu di rumahnya namun kini di tempat lain hingga dia terduduk dilantai sambil memegang liontin di kalung pemberian ibunya sambil menangis
"Ibu, kenapa aku bertemu orang yang seperti ini bu?, mereka tega menjebak ku ditempat seperti ini bu"
Rasa takut yang dalam membuat Anugrah yang biasanya mampu menahan rasa sakit, rasa lapar tanpa menangis di rumahnya kini dia tidak kuat menahan rasa tangisnya dalam kegelapan yang menakutkan hingga menangis dalam rasa ketakutannya
"Ibu, ibu Anugrah tidak tahu yang harus dilakukan bu?"
Air mata Anugrah membasahi Liontin yang dia pegang terus hingga basah dengan air matanya namun tiba-tiba Liontin ini bercahaya terang dan sangat terang hingga semuanya terasa putih tanpa ada yang dilihat karena semuanya serba putih sedangkan Anugrah merasa seperti terbawa ke suatu tempat yang berbeda yang kini serba terang dan putih hingga akhirnya dia merasa di tempat yang indah dengan taman bungah yang indah, air mengalir jernih dari aliran air yang teratur hingga ketaman-taman bungah, semuanya begitu indah bahkan ada kursi mewah dan mejahnya yang terlihat enak dipandang
"Dimana aku?, apakah aku sudah tiada?, tempat ini begitu indah"
Anugrah coba berjalan dengsn rasa yang tiada bisa di ungkapkan dan dia merasakan kesegaran ditubuhnya, semua rasa sakit di tubuhnya hilang bahkan pusing dikepalanya hilang
"Ini kah surga itu?, semua rasa sakit ku hilang atau hanya mimpi"
Anugrah mencoba mencubit tangannya
"Adu sakit, ini bukan mimpi tapi nyata tapi ku di mana?"
Anugrah mencoba menduga dirinya dimana karena dia merasakan bahwa ini bukanlah mimpi tapi dimananya dia tidak tahu hingga tiba-tiba terdengar suara yang dia kenal dan dia rindukan selalu
"Anaku Anugrah"
"Ibu, itu suara ibu, apakah aku di surga?" karena aku bisa mendengar suara ibu"
ttp semangat yaa💪💪😍