DES ROSES

"Stopp plissh S-Sakit"

Rintihan sakit terdengar merdu di telinga tunangan gadis itu

"Kau sudah berani Melangkah dari Mension ini tanpa seizin ku. aku berhak memberikan mu hukuman" Tangan kekar itu terus menerus menyayat punggung gadis yang penuh dengan luka yang lama ataupun luka baru

Sudah 10 tahun berlalu Caren menetap di Negara N. Caren tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik dengan mata merah yang semakin tajam, hidung yang kecil yang mancung, Pipi yang masih tebal dengan rona yang tidak menghilang.

"Princess, Kita akan kembali ke negara B"

"Huh? tempat adik adikku berada, Baguslah aku jadi bisa memantau mereka"Batin Caren

"Iya ayah"

Hattrick selaku ayah Caren semakin di buat was was akan kecantikan yang di miliki anaknya sudah ada beberapa Rekan kerjanya berniat menjodohkan mereka. tidak sedikit pula lelaki di tempat Caren bersekolah banyak yang tertarik padanya.

Hattrick semakin hari semakin posesif terhadap anaknya.

Untuk kabar teman lama Caren dirinya sempat mengetahui dari informasi yang dia temui anak anak yang dulunya masih lugu dan payah kini sudah menjadi lelaki tampan yang di kenal hampir di kalangan orang tuanya.

orang tua dari keempat temannya cukup terkenal di beberapa negara.

"Aku Lupa ayah membawa ku kemana ketika bayi, sepertinya masih di negara yang sama tapi hanya berbeda pulau saja makanya aku sangat asing"

Caren bergegas kembali ke kamarnya untuk mempersiapkan barang apa saja yang perlu di bawa, setelah selesai makan malam usai Hattrick juga kembali ke ruang kerjanya karena mendapatkan panggilan telepon dari Hendry membahas pekerjaan yang katanya penting.

Keesokkan harinya sore hari, di belakang yang luas cukup untuk parkir helikopter untuk dinaiki Caren dan Hattrick.

"Pakai helikopter saja biar cepat sampainya" Itu kata yang terucap dari bibir seksi milik ayahnya, Caren hanya menurut saja.

Setelah menempuh perjalanan jauh menggunakan helikopter, Caren sedang beristirahat di kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya.

"Besok aku sudah mulai bersekolah. Malas sekali"

°°°

Seedorf Senior High School, sekolah terkenal di kalangan remaja yang di mana sekolah itu sendiri memiliki fasilitas yang sangat memanjakan mata. Dan sekolah ini yang akan menjadi tempat Caren menempuh pendidikan lanjutnya.

Setalah bersiap Caren turun mengunakan lift ke lantai bawah untuk sarapan bersama ayahnya.

Hattrick yang sudah di sibukan dengan tab di temani secangkir kopi panas seperti biasa di pagi harinya, atensinya beralih ketika mendengar langkah kaki yang mendekat ke arahnya.

"Morning" Sapa Caren.

"Morning princess"

Mereka sarapan dengan khidmat sesekali mengobrol ringan untuk mengurangi sedikit kesunyian.

Caren di antar oleh Hattrick karena dirinya belum cukup umur untuk bisa mengendarai kendaraan sendirian.

Terpampang jelas sekolah yang sangat cantik untuk di pandang dengan banyak siswa dan siswi memasuki area sekolah serta banyak nya mobil dan motor yang terparkir dengan harga fantastis.

"Kalau ada apa apa kabarin ayah, oke princess" Caren mengangguk.

Mengecup dahi dan pipi yang anak sebelum berlalu pergi meninggalkan pekarangan sekolah caren.

Caren memasuki area sekolah dengan raut datarnya sesekali netranya melihat sekeliling dengan pandangan takjub. banyak murid yang sedang membicarakan Caren yang terlihat asing di mata mereka sekaligus kagum dengan kecantikan yang di miliki Caren.

Netra Caren terpaku melihat pemuda yang sedikit familiar di matanya

"Mirip sekali dengan Rick" Gumamnya pelan.

Netra Caren bersitatap dengan mata merah terang itu "Ah ternyata benar dia adikku" Caren memutuskan terlebih dahulu acara bersitatap itu dan langsung melangkah untuk mencari kelas barunya.

XI A, Kelas unggulan untuk para murid yang memiliki prestasi dan otak cerdas, Caren lagi lagi terpilih masuk kelas unggulan.

Menghela nafas sebentar sebelum kakinya melangkah memasuki kelas yang hening tersebut, Tanpa memperdulikan tatapan penasaran yang di layangkan penghuni kelas Caren melangkah kan kakinya menuju tempat duduk kosong yang berada paling ujung di belakang.

"Selamat pagi anak anak" Guru laki laki masuk dengan di ikuti beberapa pemuda yang sepertinya itu anak baru juga.

Dengan serempak murid-murid menjawab sapaan dari guru di depannya.

" Kelas kita kedatangan beberapa murid baru, seperti yang kalian lihat di depan. Perkenalkan diri kalian"

"Deco Gregorius Pindahan dari Negara N, mohon bimbingannya"Ucapannya Dengan ramah sesekali tatapan matanya melirik siswi yang berada di paling belakang.

"Josh Hutcherson" Netranya menatap datar pada murid yang di depannya.

i got you babe

"Jake Gatra"

"Lennon Evans

"Billie Jean"

"Oh, ada satu siswi baru. dimana dia"

Salah satu siswa langsung menunjuk ke tempat Caren berada.

Caren yang di tatap oleh seluruh penghuni kelas langsung saja kakinya melangkah ke depan

"Clarence Seedorf" Singkatnya lalu kembali beranjak untuk duduk ke tempatnay semula.

Guru itu Menggelangkan kepalanya pening. menghela nafas " Kalian bisa duduk di tempat kosong" Di angguki oleh kelima pemuda itu.

Josh duduk di samping Caren, Jake dan Evan duduk tepat di depan Caren, Billie dan Deco menduduki tempat kosong yang bersebelahan di sampingnya.

"Hai cantik" Sapa Josh dengan genit. ahh Josh sangat merindukan sahabat cantiknya ini. Caren hanya diam menunduk kepalanya sudah banyak pertanyaan yang tidak bisa dirinya jawab.

"Baik anak anak, Karena hari ini beberapa guru di sibukan dengan lomba yang akan terjadi sebentar lagi jadi hari ini semua kelas tidak belajar, tapi jangan ada yang pulang sebelum waktunya" Setelah mengucapkan kata tersebut guru itu beranjak dari kelas menghiraukan tatapan protes dari muridnya.

Orang yang gila nilai memang tidak akan menyukai yang namanya tidak belajar. tapi apa yang boleh mereka buat lagipula mereka bisa belajar mandiri atau belajar dengan teman lainnya.

menurut Caren kelas ini berisi orang orang yang kaku dan haus akan nilai tinggi. Terlihat juga mereka tidak pandai bergaul ataupun bersosialisasi dengan teman sebangkunya.

Sebagian siswi tetap di kelas dan sebagian lagi keluar sambil membawa beberapa buku. mungkin tujuan orang ambis seperti mereka akan mendatangi perpustakaan tempatnya surga buku yang di sukai murid pintar.

Caren tetap di kelas dengan di temani Josh lalu sahabat lama lainnya dan lelaki yang Caren tidak kenal.

"Kamu kemana aja ren? Kenapa tidak memberi kabar apapun kalau kamu akan pergi" Tanya Josh dengan tatapan lembut menatap Caren sesekali tangannya mengelus kepala Caren dengan lembut.

Setalah lama asik melamun Caren menatap orang di sampingnya dengan tatapan santai "Aku terpaksa pindah" Singkat nya.

Josh menarik Caren kedalam pelukannya dirinya sangat merindukan sahabat cantiknya ini. Caren membalas pelukan Josh dirinya juga merasakan perasaan sedikit rindu.

Mengurai pelukan hangat itu, Caren beralih menatap ketiga triple dan Deco yang menatapnya.

Tersenyum tipis Caren menatap ketiga triplets itu dengan pandangan biasa.

Triplets merasakan canggung kembali ketika sekian lama tidak bertemu Caren yang sudah tumbuh dengan sangat cantik. ketiganya terpesona akan paras menawan milik Caren tidak lupa Deco yang sedari tadi mengapa memuja Caren tanpa berkedip.

Ungh kecantikan Caren membuat Josh ingin sekali mengurung sahabatnya ini. Tidak hanya cantik, Namum juga sangat imut membuat Josh terus mengelus pipi berisi kemerahan milik Caren. triplets sebenarnya sangat iri melihat Josh yang tidak ada canggung sama sekali.