NovelToon NovelToon
MR.A Sang Pembalap

MR.A Sang Pembalap

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Romansa / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:25k
Nilai: 5
Nama Author: Pa'tam

Merasa bosan hidup di lingkungan istana. Alaric, putra tertua dari pasangan raja Carlos dan ratu Sofia, memutuskan untuk hidup mandiri di luar.

Alaric lebih memilih menetap di Indonesia ketimbang hidup di istana bersama kedua orang tuanya.

Tanpa bantuan keluarganya, Alaric menjalani kehidupan dan menyembunyikan identitasnya sebagai seorang pangeran.

Sementara sang ayah ingin Alaric menjadi penerus sebagai raja berikut. Namun, Alaric yang lebih suka balapan tidak ingin terkekang dan tidak punya ambisi untuk menjadi seorang raja.

Justru, Alaric malah meminta sang ayah untuk melantik adiknya, yaitu Alberich sebagai raja.

Penasaran? Baca yuk! Siapa tahu suka dengan cerita ini.

Ingat! Cerita keseluruhan dalam cerita ini hanyalah fiktif alias tidak nyata. Karena ini hasil karangan semata.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 17

Sementara Alaric tidak langsung pulang ke rumah kontrakan nya. Melainkan ke perusahaan milik Denzel.

Kini ia masih dalam perjalanan menuju perusahaan itu. Namun saat tiba di depan gedung perusahaan, Alaric di cegat oleh sekuriti.

"Maaf, selain karyawan di larang masuk. Kecuali ada kepentingan urusan bisnis," kata sekuriti.

Ya, Denzel cukup menjaga keamanan perusahaan nya. Orang luar tidak di izinkan sembarangan masuk.

Jadi sekuriti hanya menjalankan tugasnya sebagai penjaga keamanan. Jika terjadi sesuatu, maka pekerjaannya yang menjadi taruhannya.

"Katakan ke boss nya Paman, aku Alaric ingin bertemu kakak ku," kata Alaric.

"Siapa dia? Setahuku, tuan Denzel hanya punya saudara kembar. Pasti ini penipu yang menyamar sebagai adiknya tuan," batin sekuriti.

"Maaf dik, tuan kami hanya punya satu saudara, yaitu tuan Dexter. Dan mereka saudara kembar," kata sekuriti yang satunya.

"Baiklah, biar aku saja yang telepon kakak ku," kata Alaric.

Mereka mengawasi Alaric, mereka juga takut jika orang di depannya ini adalah penipu yang menyamar.

Setelah selesai Alaric menelepon. Ponsel salah satu sekuriti pun berdering. Pria itu segera menjawabnya.

"Halo Tuan."

"Izinkan dia masuk, dia itu adik ku."

Panggilan pun langsung terputus. Sekuriti pun meminta maaf dan menunduk hormat kepada Alaric.

"Maaf Tuan, kami tidak tahu jika Anda adalah adiknya tuan Denzel," kata sekuriti.

"Tidak apa-apa Paman, kalian hanya menjalankan tugas," ujar Alaric.

Alaric masuk, tapi di ia kembali di cegat oleh pegawai resepsionis. Seperti sekuriti, pegawai resepsionis juga mengatakan hal yang sama.

"Dia adikku, ke depannya jangan halangi dia masuk," kata Denzel yang sudah berada di lantai bawah.

Kedua sekuriti pun menunduk hormat dan meminta maaf. Denzel mengajak Alaric untuk ke ruangannya.

"Kenapa tidak bilang sejak awal kalau mau datang?" tanya Denzel.

"Tadinya ingin ngasih kejutan. Tapi tidak di sangka peraturannya semakin di perketat," jawab Alaric.

"Ya tahu sendirilah, aku tidak suka orang berbuat seenaknya di perusahaan ku. Dari beberapa kejadian yang lalu, beberapa orang cewek datang mengaku mereka kekasih ku," ungkap Denzel.

Alaric tertawa mendengarnya. Kakak nya ini memang tidak dekat dengan dengan wanita manapun selain keluarga nya.

Jadi tidak heran sampai saat ini masih tetap jomblo. Mereka pun tiba di lantai yang di tuju. Alaric di minta untuk masuk ke dalam ruang kerja Denzel.

"Tumben kemari, katanya kamu kerja?"

"Di kasih libur sama boss, jadi kesempatan itu aku gunakan untuk datang kemari."

"Eh, minggu depan ada lomba balapan motor. Apa kamu mau ikut?" tanya Denzel sambil meletakkan minuman di meja.

Di ruangan ini minuman tersedia. Hanya tinggal ambil dan tidak perlu di layani oleh OB. Denzel sudah menyediakan pantry mini untuk dirinya sendiri.

Alaric terdiam, ia berpikir Indah pasti ikut balapan itu. Alaric memutuskan untuk tidak ikut. Dia ingin menjadi penonton saja.

"Hadiah nya besar loh, Miss I pasti akan ikut serta," kata Denzel.

Alaric tetap dengan keputusannya untuk tidak ikut balapan. Jika dia ikut, sudah pasti dia juaranya.

Ya, Miss I adalah satu-satunya pembalap perempuan. Tapi penggemarnya tidak ada yang tahu seperti apa wajahnya?

Hanya orang-orang yang ahli di bidang meretas yang mengetahui wajah aslinya. Juga identitas pembalap itu. Tapi baik Denzel dan saudaranya yang lain tidak berminat untuk mengetahui nya.

Menurut mereka, itu adalah privasi seseorang. Mereka juga tidak terlalu kepo dengan urusan seperti itu. Hanya Alaric yang penasaran dan mencari informasi tentang pembalap itu.

"Aku jemput minggu depan, sekarang kita keluar makan," kata Denzel.

Kebetulan waktu makan siang pun sudah tiba. Denzel mengajak Alaric untuk pergi mencari makanan.

Keduanya tiba di lantai bawah, lalu masuk ke dalam mobil. Denzel meminta Alaric untuk menyetir, sedangkan dirinya ingin duduk manis di kursi penumpang.

"Makan di mana?" tanya Alaric.

"Kamu yang pilih tempatnya, aku ikut saja," jawab Denzel.

Alaric mengangguk lalu segera menjalankan mobilnya. Awalnya pelan saja, namun setelah keluar dari pintu gerbang, mobil pun melaju dengan kencang.

Jalanan cukup lenggang saat ini. Sehingga tidak terjadi kemacetan. Alaric juga dengan leluasa ngebut di jalanan.

Mobil mereka berhenti di sebuah rumah makan Padang. Denzel menghubungi kakak nya sebelum keluar dari mobil.

Dexter yang mendapat telepon dari adiknya pun segera meluncur ke tempat mereka berada sekarang.

Denzel dan Alaric keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah makan Padang tersebut.

Mereka duduk dan memesan nasi tiga porsi. Pelayan itu pun segera melayaninya. Tiga porsi nasi dan lauk berbagai jenis pun terhidang di atas meja.

Tidak berapa lama sebuah mobil pun datang. Siapa lagi kalau bukan Dexter. Ia langsung masuk dan duduk satu meja dengan Alaric dan Denzel.

"Kebetulan aku sedang lapar," kata Dexter. Lalu mencuci tangan dengan air yang sudah di sediakan.

Walaupun terlahir dari keluarga kaya, makan menggunakan tangan sudah tidak asing lagi bagi mereka.

Setelah selesai makan, Denzel langsung membayar semuanya. Lalu mereka pun ingin kembali ke perusahaan.

Namun saat ingin masuk ke dalam mobil, Alaric memicingkan matanya melihat sebuah mobil menghampiri mereka. Mobil itu berhenti di dekat mereka.

"Ternyata kamu di sini, saya mencari ke mana-mana," kata Miranda.

"Boss, ada perlu apa?" tanya Alaric.

Alaric berpikir ada masalah serius, namun ternyata Miranda mencarinya hanya untuk mengucapkan terima kasih.

Padahal, tunggu besok di tempat kerja juga bisa. Tidak perlu repot-repot mencari nya ke mana-mana.

Tadinya Miranda sudah putus asa dan ingin pulang. Namun malah melihat Alaric yang baru keluar dari rumah makan. Miranda pun langsung menghampirinya.

"Kenapa harus repot-repot boss? Besok juga aku datang untuk bekerja," ujar Alaric.

Miranda tertawa kecil, dia tidak bisa tenang. Itu sebabnya dia ngotot mencari Alaric. Jika tidak, kemungkinan besar Miranda tidak bisa tidur nyenyak.

Denzel dan Dexter menunggu di mobil. Keduanya tidak ingin ikut campur dengan obrolan Alaric dan Miranda.

Setelah merasa cukup, Alaric pun pamit dan masuk ke dalam mobil. Miranda baru sadar jika mobil yang Alaric naiki adalah mobil mewah edisi terbatas.

"Siapa dia sebenarnya? Aku merasa dia bukan orang sembarangan," batin Miranda setelah mobil yang di naiki Alaric pergi.

Miranda menggelengkan kepalanya untuk tidak berpikir macam-macam tentang Alaric. Namun tidak bisa di pungkiri, Miranda tetap penasaran dengan Alaric.

Karena, ada beberapa kejanggalan yang di rasakan oleh Miranda. Dari mengantar alat-alat mobil dengan mengemudi yang tidak wajar.

Hingga Alaric bisa memecahkan kasus yang sudah lama terjadi. Dan sekarang, Alaric bersama seseorang naik mobil mewah.

"Ah sudahlah, lebih baik aku kembali saja ke salon mobil," gumam Miranda.

Sementara Alaric dan Denzel masih dalam perjalanan. Di belakang mobil Dexter mengikuti mereka.

"Dia tadi boss mu?" tanya Denzel.

"Ya, dia baik walau aku baru bekerja dengannya," jawab Alaric.

"Jangan-jangan dia suka kamu," goda Denzel.

"Nggak mungkin lah, dia hampir seumuran bunda ku," ujar Alaric.

Denzel tertawa, ia puas melihat wajah kesal Alaric. Alaric makin kesal dan menginjak rem mobil secara mendadak.

Denzel berhenti tertawa karena kaget dan hampir terbentur dasboard mobil. Mobil Dexter juga mengerem mendadak. Beruntung mereka tidak terlalu laju menyetir mobil.

1
StAr 1086
Itulah akibatnya jika kau salah pilih lawan Heri....
@pry😛
rskn🤣🤣
Zea Rahmat
mamam tuh jeruji besi🤣😁
Healer
cari mati si heri 🤣🤣🤣....
kaylla salsabella
heri... oh heri... udah mending kerja baik" dapat uang malah kebanyakan gaya🤣🤣🤣🤣
Rohana Omar
huhuhuhuhuhuuuuu pangeran muda di lawan.....memang cari penyakit tu.....
Sani Srimulyani
seriusan ini seru banget ....
Sani Srimulyani
hadeuh Heri Heri...cari perkara mulu.
Sani Srimulyani
pasti tuh cewe minder karna alaric hanya pake motor, syukur deh biar indah gada saingan.🤭😜
Maria Lina
💪💪🥰🥰
Healer
tak sabar Thor utk up sate seterusnya
Soraya
Heri nyari penyakit aja
@pry😛
heri heri... jijik aq
StAr 1086
Heri kau salah cari lawan....
kaylla salsabella
wuhaaaaaa... sikat al... kelamaan🤣🤣🤣
Zea Rahmat
wah wah tamat riwayat mu heriiiiiiii...... lagi ka up nya🤣😆😀
idix anto
karya yang luar biasa tidak membuat bosen saat membacanya alur ceritanya sangat bagus mudah di mengerti
Astuti tutik2022
sapa pula tuch cewek.
Zea Rahmat
heri heri cari masalah lu... nanti kaya reihan di tinggal di hutan 😀🤣😆😁
Rohana Omar: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣betul tu jgn main2 dgn pangeran tu....m
total 1 replies
@pry😛
da disilip" kn tntg mafia np kk🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!