Pernikahan paksa yang sama sekali tidak diinginkan oleh Rakha, membuat pria berusia 27th itu membalas kekesalannya pada Elvira sang istri.
Rakha mengira jika wanita 20th itu sengaja mendekati Neneknya hingga berhasil menikah dengannya hanya untuk mengincar harta mereka.
Namun dibalik itu semua, tersimpan rahasia besar di masa lalu yang memaksa Elvira harus melakukan berbagai cara untuk bisa menikah dengan pria yang dianggapnya baj1ngan itu.
Lalu apa rahasia masa lalu itu, dan bagaimana Rakha dan Elvira menjalani pernikahan yang diawali dengan keterpaksaan dan kebencian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Akankah Bertemu?
"Siapa kamu, sedang apa di mobilku?" pria itu bertanya sembari menoleh ke belakang.
Tidak langsung menjawab, Elvira kembali melihat ke kaca belakang dimana orang-orang yang mengejarnya masih terlihat dalam pandangan. Karena hal itu, Elvira memohon pada pria pemilik mobil untuk mengizinkannya bersembunyi di mobilnya.
"Aku mohon Pak, biarkan aku ikut mobil bapak. Kalau memang disuruh bayar, nanti aku akan bayar."
Meskipun tak mengerti alasan kenapa Elvira bersembunyi di mobilnya, tapi melihat keadaan Elvira yang terlihat cemas, membuat pria pemilik mobil mengizinkan Elvira tetap berada di mobilnya.
"Tapi jangan panggil aku Bapak, memangnya aku setua itu," ucapnya menggerutu.
Mendengar itu Elvira ingin tertawa, tapi dia tahan dan mengiyakan permintaan pria pemilik mobil.
"Ya, baiklah, Pak... e-maksudku Mas."
"Yudha, panggil saja aku Yudha,"
Setelah mobil kembali berjalan, Elvira mencuri pandang Yudha dari kaca spion dalam mobil. Dari penampilannya memang masih terlihat cukup muda, wajahnya juga cukup tampan dengan kulit bersih kecoklatan.
Seketika itu juga Elvira langsung mengalihkan pandangannya saat Yudha juga menatapnya dari kaca spion yang sama. Bahkan Yudha bisa melihat Elvira dengan jelas, jika kini Elvira tengah merasa malu karena ketahuan mencuri pandang darinya.
"Kamu belum memperkenalkan namamu, siapa namamu?" tanya Yudha, untuk mencairkan kecanggungan.
"E-Elvira." saut Elvira, sedikit gugup.
"Kenapa orang-orang mengejarmu, apa yang kamu curi?"
Mendengar tuduhan itu, Elvira mengerucutkan bibirnya. "Seenaknya saja kamu menuduhku mencuri."
Yudha hanya tertawa, sebenarnya dia tidak sungguh-sungguh menuduh hal itu, tapi dia iseng saja untuk membuat suasana terasa lebih santai.
"Aku tidak tahu kenapa mereka mengejarku, tapi tadi di angkot aku dengar, mereka melihat ku di berita pencarian orang hilang." jawab Elvira kemudian.
"Berita orang hilang, maksudmu kamu sedang hilang, A-eum... maksudku, kamu sedang lari dari seseorang, lalu orang itu mencari mu melalui media sosial, begitukah?"
Elvira hanya diam, dia berpikir Rakha tidak mungkin mau mencarinya, mengingat Rakha begitu membencinya.
"Pasti Nenek yang melakukan ini. Maafkan aku Nenek, harus memisahkan Nenek dengan Rasya, tapi aku tidak memiliki pilihan lain." batin Elvira, yang jadi merasa sedih mengingat Nenek yang sudah begitu baik dengannya.
"Biar ku lihat, berita apa yang membuat orang-orang itu sampai mengejar mu." sembari terus fokus mengendarai mobilnya, Yudha mengambil ponselnya dan membuka media sosialnya. Begitu Yudha men scrol beberapa kali ke bawah, wajah Elvira terpampang nyata di unggahan akun tersebut. Yudha membaca caption yang bertulis "Siapapun yang menemukan atau memberi informasi tentang keberadaan Elvira Kirana (yang ada di foto) akan mendapat imbalan senilai 1 Miliyar rupiah." membaca itu, Yudha begitu terperangah sampai hampir menabrak pengendara lain karena kehilangan konsentrasi.
"Yudha!" teriak Elvira mengingatkan.
Yudha menginjak remaja secara mendadak dan menoleh ke belakang menatap Elvira. Tatapannya kali ini berbeda dari sebelumnya, seakan mempertimbangkan apa yang harus dilakukan setelah melihat postingan yang baru saja dia lihat.
"Ada apa?" tanya Elvira, yang melihat perubahan Yudha.
"A-eum... tidak." saut Yudha, kembali ke tempat duduknya dengan benar. Tidak langsung menjalankan mobilnya, Yudha kembali melihat postingan tersebut dan kembali membaca caption yang belum selesai dia baca. Melanjutkan kalimat terakhir yang dia baca, Yudha melihat disana tertera nama Pramasta Rakha Paundra sebagai orang yang mencari Elvira, lengkap dengan nomor telpon untuk mempermudah siapapun menghubunginya.
"Apa yang ada dalam berita itu?"
Pertanyaan Elvira mengagetkan Yudha, yang masih larut dengan pikirannya.
"E-aku... aku belum menemukannya." Entah apa yang ada dipikirkan Yudha saat ini, tapi Yudha mengatakan belum menemukan berita tentang Elvira dan kembali melanjutkan perjalanan.
"E-ngomong-ngomong, kita mau kemana, apa kamu mau terus ikut dengan ku?"
Mendengar itu, Elvira kembali menoleh ke belakang, tak tahu sudah berapa jauh dia dari tempat tinggalnya.
"Apa kita bisa kembali ke tempat yang tadi?" tanya Elvira, yang memikirkan Rasya dan ibunya, jika dia terus lari seorang diri."
"Kamu yakin?" tanya Yudha, merasa sedikit keberatan.
"Ya, aku meninggalkan anak dan ibuku."
Mendengar itu, Yudha yang sebelumnya mengira Elvira masih gadis, kembali berpikir seolah mempertimbangkan apa yang harus dilakukan.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sementara Rakha yang sudah mendapat begitu banyak informasi tentang Elvira dari luar daerah, langsung menuju kesana menggunakan jet pribadinya untuk mempercepat perjalanan jarak jauhnya.
Dan begitu pesawat melandas dengan cepat tanpa hambatan, sebuah mobil mewah sudah menyambutnya dan siap mengantar kemanapun Rakha pergi.
"Langsung menuju lokasi terakhir orang itu menginfokan jika Elvira ada disana," ucap Rakha yang kemudian menghubungi orang yang memberitahu lokasi Elvira berada.
"Hallo..."
"Hallo Tuan."
"Bagaimana?"
"Maafkan saya Tuan, saya kehilangan jejaknya,"
"Apa maksud mu kehilangan jejak!?"
"Tuan begitu banyak orang yang ingin menangkapnya, sehingga Nyonya Elvira lari ketakutan."
Mendengar itu, Rakha tercengang. Berpikir apakah dia kembali melakukan kesalahan sehingga membuat Elvira lari ketakutan seperti buronan? Memikirkan itu semua, Rakha langsung menghubungi orang yang menangani para buzzer yang sudah dia bayar untuk menghentikan sayembara itu. Akan tetapi sekalipun unggahan itu sudah di hapus dari pusatnya, tapi banyak akun lain yang sudah mengunggahnya secara suka rela, sehingga Rakha tak dapat lagi mengendalikan itu.
"Elvira, maafkan aku jika kamu kembali mendapat masalah karenaku, tapi aku tidak punya cara lain." batin Rakha, yang merasa sedih membayangkan bagaimana Elvira berlari ketakutan di kejar banyak orang.
Seketika Rakha dikagetkan oleh dering di ponselnya. Berharap ada kabar tentang keberadaan Elvira, Rakha pun segera menjawab panggilan masuk dari nomor yang tak di kenal.
"Hallo..."
"Akhirnya bisa masuk juga, dari semalam sibuk terus," ucap seorang wanita dari ujung telpon.
"Katakan." tegas Rakha, dingin.
"Perkenalkan saya Wati, saya tetangga dimana Nyonya Elvira tinggal."
Mendengar itu, Rakha yang sebelumnya merasa lemas, kembali bersemangat. Dia begitu antusias menanyakan dimana mereka tinggal dan meminta wati mengirim lokasinya.
Setelah mendengar apa yang Wati katakan, Rakha langsung minta supir menuju lokasi yang sudah Wati kirimkan.
"Cepat kesana Pak, cepat!" seru Rakha yang merasa tidak sabar lagi untuk bertemu Elvira dan puteranya.
Bersambung...
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
ini udah happy nanti yg pernah di masukin PD datang minta pertanggungjawaban
lanjut thor makin penasaran
lanjut thor jangan kelamaan
lanjut thor penasaran nih
lanjut thor semangat
menunggu konflik selanjutnya masih hangat" kuku bukan panas membara jadi masih so so only