NovelToon NovelToon
Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Disakiti Istri Disayang Tiga Janda Seksi

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Dikelilingi wanita cantik / Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Karena terjerat banyak hutang dan kebutuhan yang terus meningkat, Yoko, terpaksa meninggalkan istri tercinta, pergi merantau ke negeri orang.

Satu tahun pertama bekerja, Yoko menjalani pekerjaan tanpa hambatan apapun dan dia bisa menjaga hatinya untuk sang istri tercinta.

Namun, sebuah kejadian mengerikan yang dia alami, membuat Yoko harus terjebak di rumah mewah, yang dihuni janda-janda cantik dan mempesona. Bahkan, Yoko pun diperlakukan sangat istimewa oleh mereka.

Mampukah Yoko bertahan dengan setianya? Atau justru hatinya akan goyah dan dia terjatuh dalam pelukan janda-janda yang mengistimewakannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Terpojok

Yoko sedikit tercenung kala mendengar penilaian Bi Asih tentang sikap istrinya saat ini. Hati Yoko agak berdenyut, kala membayangkan istrinya benar-benar melakukan pengkhianatan kepadanya.

"Tidak mungkin lah, Bi," Yoko menyangkalnya. "Tidak mungkin istriku berbuat sejauh itu. Aku kenal betul, dia wanita seperti apa," ujar Yoko nampak begitu yakin.

Bi Asih tersenyum. "Itu kan hanya menurutku saja, Yok. Kalau kenyataannya istri kamu tidak berselingkuh ya syukur, Bibi ikut seneng. Hubungan jarak jauh itu emang sulit, Yok. Bibi yang anaknya udah pada gede aja, masih suka salah paham sama suami ibu."

Yoko tersenyum, tapi benak, Yoko juga setuju dengan pendapat Bi Asih. Bahkan akhir-akhir ini Yoko sedang mengalami yang namanya kesalah pahaman.

Jika sedang berkomunikasi, Yoko lah yang selalu melempar pertanyaan agar obrolan terus berlanjut, tapi sang istri justru malah sering melontarkan tuduhan yang tidak masuk akal gara-gara pertanyaan yang Yoko ajukan.

Beberapa hari ini Yoko benar-benar bingung sekaligus heran dengan sikap istrinya. Seandainya jaraknya dekat, Yoko pasti sudah menemui sang istri untuk bicara empat mata. Namun sayang, jarak lah yang menjadi kendala utama, membuat Yoko tidak bisa berbuat banyak jika sedang bertengkar dengan istrinya.

####

Di sisi bumi yang lain, istri Yoko yang sedari tadi terlihat asyik menikmati semangkok bakso bersama sang pujaan hati, dibuat panik dan geram dengan kedatangan sahabat suaminya.

Sahabat yoko bernama Yudi, beberapa kali menyeringai, karena berhasil membuat wanita yang menurutnya sangat cantik, tak berkutik oleh ancamannya.

"Kalau kamu tidak mau datang ke rumahku, Mar, oke, tak apa. Tapi kau jangan cegah jika aku sendiri yang akan datang ke rumahmu," ujar Yudi sambil mengaduk bakso yang sudah dia campur dengan sambal dan kecap.

"Jangan gila kamu, Yud! Di rumahku ada ibuku," hardik Marni geram.

Yudi malah tersenyum. "Ya malah bagus dong. Kalau ibumu juga tahu anaknya ada main sama Budi, pasti bakalan tambah seru kan?"

Mata Marni membulat. Dia tak percaya akan dipojokan seperti ini. Namun otak Marni terus bekerja mencari jalan keluar untuk mengatasi masalahnya.

Tak jauh kedai bakso tersebut, tepatnya di tempat parkir, Budi diam-diam memberi kode agar Marni cepat keluar dari sana. Budi tidak ingin terlalu mengambil resiko karena dia tahu Yudi adalah sahabat suaminya Marni tinggal satu wilayah dengan Marni.

Marni pergi begitu saja tanpa mengatakan apapun pada Agus. Pria itu menggeleng dan tersenyum sinis.

"Ternyata dia benar-benar meremehkanku," gumam Yudi. "Baiklah, kamu tunggu aja kejutan dariku, Marni," ucap Yudi sembari terus memperhatikan Marni yang entah pergi kemana. Kemudian, begitu Marni hilang dari pandangan, Yudi mulai menikmati bakso yang cukup terkenal di daerahnya.

"Yudi," beberapa menit kemudian, Yudi mendengar suara seseorang menyebut namanya. Belum juga Yudi menoleh, orang yang tadi memanggil Yudi sudah duduk di hadapannya. Hanya terpisah oleh meja.

"Kamu ngapain di sini?" tanya Yudi heran. "Kamu nggak kerja?"

"Ya makan bakso lah, Yud, ngapain lagi kalau bukan jajan Bakso," sungut teman Yudi. "Aku Lagi libur, abis nganter istri dan anakku main ke rumah neneknya."

"Oh..." Yudi menjawab singkat, lalu dia kembali fokus menikmati baksonya.

"Yud, kamu masih suka komunikasi dengan Yoko tidak?" beberapa menit kemudian, teman Yudi kembali bersuara.

"Kadang," jawab Yudi singkat.

"Apa hubungan Yoko dengan Marni sedang tidak baik-baik saja?" mendapat pertanyaan seperti itu, Yudi langsung mendongak, menatap temannya dan menuntut sebuah penjelasan.

Teman Yudi tersenyum sambil sesekali memasukan sendok ke dalam mulutnya.

"Barusan, aku lihat Marni pergi bareng Budi,"ujar temannya Yudi. "Bukan tadi aja sih aku juga beberapa kali lihat mereka jalan bareng. Apa mungkin, mereka kembali menjalin hubungan?"

Kening Yudi berkerut untuk beberapa saat, kemudian dia menghembus nafasnya secara kasar dan kembali menikmati baksonya.

"Aku juga udah tahu," ucap Yudi.

"Yang benar, Yud? Kamu udah tahu?" Teman Yudi nampak terkejut.

Yudi mengangguk. "Aku beberapa kali melihat Budi main ke rumah Marni. Bahkan sepertinya sering nginep di sana?"

"Astaga!" teman Yudi nampak syok. "Terus, kamu sudah ngasih tahu Yoko?"

Yudi menggeleng. "Belum. Aku belum punya bukti yang benar-benar akurat. Kalau aku langsung ngomong tanpa bukti, takutnya Yoko percaya terus sama Marni."

Sang teman tercenung beberapa saat, kemudian dia mengangguk. "Apa mungkin Marni hanya dimanfaatkan saja? Kamu tahu kan kalau ekonomi Budi dari dulu nggak stabil, makanya orang tua Marni menentang habis-habisan hubungan mereka."

Yudi mengangkat kedua bahunya. "Mau alasan apapun, tidak seharusnya, Marni mengkhianati Yoko. Harusnya dia sadar, Yoko tuh selalu berusaha mengabulkan keinginan Marni, sampai Yoko banyak utang sana sini. Benar-benar nggak tahu diri jadi cewek."

Teman Yudi mengangguk setuju. "Tapi Yoko juga bodoh sih. Demi cinta kok ya sampai segitunya. Iya sih, Marni memang cantik. Tapi kan lihat juga kelakuannya bagaimana."

Yudi tersenyum. "Tapi setidaknya, Yoko yang mendapat mahkotanya Marni. Coba kalau dulu, Budi yang dapat, Yoko bakalan ngenes banget."

"Emang Yoko cerita, tentang malam pertamanya?"

Yudi mengangguk. "Malah dia dengan bangganya pamer sama aku."

"Hahaha... dasar bocah edan!"

Yudi pun ikut tertawa.

"Tapi, Yud, aku kasihan sama Yoko, jika dia terus dibohongi kaya gini."

"Aku tahu. Nanti, kalau aku sudah dapat bukti yang akurat, aku bakalan ngasih tahu Yoko, tenang aja."

"Baguslah."

#####

Sementara itu, pria yang sedang dibicarakan mereka berdua saat ini juga masih memikirkan ucapan Bi Asih.

Untuk menghilangkan beban yang ada dalam pikirannya, Yoko memilih melakukan aktifitas sebelum si kembar bangun dan para majikan pulang dari pekerjaan mereka.

Yoko memilih menghabiskan waktu di ruang olahraga. Di sana Yoko bisa menggunakan semua fasilitas yang ada tanpa takut dimarahi oleh majikannya.

Yoko sendiri sering heran, dengan sikap ketiga majikannya. Belum genap satu bulan Yoko bekerja di sana, tapi mereka semua memperlakukan Yoko layaknya pria yang spesial.

Ditambah lagi Yoko sempat mendengar Meycan menyebut namanya saat wanita itu sedang berfantasi, membuat dada Yoko berdebar tak karuan.

"Apa mungkin Nona Meycan suka padaku?" gumam Yoko kala menikmati fasilitas olaraga yang cara penggunaannya seperti sedang bersepeda.

"Kayanya sih nggak mungkin, mantan suami Nona Meycan aja, orang kaya. Masa iya, habis membuang orang kaya, dia memungut pria miskin yang bekerja untuknya."

Yoko terus bergumam. Hingga dia dikejutkan oleh suara khas yang menjadi tanda kalau di depan gerbang ada orang. Yoko terpaksa berhenti berolahraga dan segera melangkah cepat menuju pintu gerbang.

"Ya, ada apa, Tuan?" tanya Yoko dari celah kecil gerbang sebelum membukanya.

"Ada paket, Tuan," balas sang tamu, sambil menunjukan sebuah paket.

"Baik, tunggu sebentar," karena paketnya lumayan besar, Yoko terpaksa harus membuka gerbang untuk mengambilnya.

Yoko pun segera keluar begitu gerbang terbuka. Namun betapa terkejutnya Yoko saat baru melangkah, sebuah senjata, mengacung tepat di dadanya.

1
Apriyanti
lanjut thor
Dave Elnathan Ginting
lanjut, dan Barbar nya lbih gahar lagi Thor.
Dave Elnathan Ginting
cerita yg Bagus, update banyak ya Thor.,
sama bar barnya lebih frontal ya ☺
Hendra Yana
lanjut
Risky Doank
beruntung banget kmu yok...
Daniel Simamora
crazy up thor
Wong Ngapak: otak dan jempolnya kurang sanggup 🙏🙏😁😁
total 1 replies
Arafami
lanjut
Apriyanti
wah KY nya Yoko liat video yg viral tentang istri nya,, lanjut thor 🙏
Apriyanti
wah keren bgt Yoko, hati² Yoko
lanjut thor 🙏
Fatkhur Kevin
crazy up dong
Wong Ngapak: otak dan jarinya yang nggak siap 🙏🙏
total 1 replies
Hendra Yana
up
Arafami
lanjut
Apriyanti
rasain kau marni gak dpt Budi gak dapet Yoko 🤣🤣🤣,, lanjut thor 🙏
Rhaka Kelana
yang namanya selingkuh sama saja dengan berkhianat.
Fatkhur Kevin
blm dg sansan
Hendra Yana
di tunggu up selanjutnya
𝒯ℳ
akhh raja anu tapi buat anu ga seru sampe aku nganu nganu ga. karuan karena anu, bagaimana nih boss anu ?
Arafami
lanjut
Pandagabut🐼
semangat
Rhaka Kelana
ngopi dulu thor...monggo disruput
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!