NovelToon NovelToon
HarBy Kelabu

HarBy Kelabu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius / Anak Yatim Piatu / Murid Genius / MLBB / Kegiatan Olahraga Serba Bisa / Persahabatan
Popularitas:791
Nilai: 5
Nama Author: Amil Ma'nawi

"Payungmu hilang, langit pun menghujanimu dengan deras, serta angin yang berhembus juga kencang, yang membuat dirimu basah dan kedinginan"

"Ternyata tidak berhenti sampai disitu saja, hujan yang deras serta angin yang berhembus kencang ikut menenggelamkan dirimu dalam banjir yang menerjang"

"Sampai pada akhirnya kamu menghilang dan yang aku temukan hanyalah luka yang mendalam"

~Erika Aura Yoana

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amil Ma'nawi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar

Angin yang berhembus di sore ini, membuat suasana di taman menjadi sangat nyaman bagi Erika. Setiap sore, Erika selalu membiasakan diri untuk pergi ke taman dan menghabiskan waktu untuk membaca buku. Langit sudah terlihat mendung, hati Erika pun merasakan hal yang aneh, seakan ada sesuatu yang telah terjadi, namun Erika sendiri belum mengetahuinya.

Erika menengadahkan kepalanya ke atas, dan melihat langit yang sudah berwarna kelabu. Kenapa, perasaan gw gak enak ya? Gak biasanya loh kayak gini. Erika pun merapikan barang-barangnya dan segera pergi dari sana. Dia belum menyadari tentang Haura, bahwa sejak tadi dirinya pulang, Erika belum lagi menanyakan kabarnya.

Tepat saat Erika tiba di rumah, hujan pun turun dengan derasnya. Sebelum masuk, Erika kembali melihat ke arah langit, dengan tatapan penuh tanda tanya, karena baru kali ini Erika merasakan hal yang aneh yang datang bersamaan dengan derasnya hujan.

"Erika, ada apa sayang? Ayo masuk, di luar dingin" Mama Erika keluar, saat menyadari kalau putrinya sudah pulang. "Iya, ma. Ayo" Sebelum benar-benar masuk, Erika kembali menoleh kebelakang dan kemudian menutup pintunya.

Setelah membersihkan diri dan mengganti baju. Erika turun dari kamarnya untuk makan malam bersama mama papanya. Erika duduk di samping sang mama, tepat di hadapan sang papa. Saat itu, Erika terlihat melamun dan hanya memainkan makan malamnya. Ami yang melihat itu pun kemudian bertanya kepada Erika, karena sejak tadi Ami melihat putrinya sedikit aneh.

"Ada apa, nak? Kok malah melamun? Makan dong" Perkataan Ami membuat perhatian Yoga teralihkan pada Erika. "Gak papa, ma. Cuma, Erika ngerasa ada yang aneh. Tapi gak tau apa, dari tadi hati Erika gelisah"

"Udah shalat belum, tadi?" Tanya Yoga. "Udah dong, pa. Erika juga udah berdo'a, tapi tetep aja"

"Yaudah gak papa, yang penting sekarang kamu makan dulu, ya habisin makan malamnya"

"Nanti aja deh, pa. Erika mau ke kamar aja" Dengan hati yang masih di penuhi rasa gelisah, Erika berjalan menuju kamarnya dengan lemas. Kemudian ia menghempaskan tubuhnya ke atas tempat tidur. Disana Erika hanya menatap langit-langit kamar yang terlihat polos, dengan memikirkan sesuatu yang tiba-tiba saja muncul di pikirannya.

"Haura..." Erika bangkit dan mengambil ponselnya. Ia membuka galeri dan melihat beberapa foto Haura. "Gak tau kenapa, Hau. Aku tu, suka seneeeng banget kalo bareng bareng sama kamu. Meskipun orang-orang selalu bilang, kalo kamu itu membosankan, tapi menurut aku enggak. Kamu itu asyik, bahkan saking asyiknya, kamu membuatku nyaman dengan posisi seperti ini.

Terkadang aku juga mikir, kenapa si? Aku selalu ngejar-ngejar kamu yang emang gak mau temenan sama aku? Kenapa aku gak nyerah aja? Kayak orang lain? Hhe, aku juga gak tau, pokoknya aku ngotot banget pengen temenan sama kamu. Aku gak peduli mau di cuekin, mau di biarin sama kamu, aku gak peduli. Aku mau kamu, mencapai kebahagiaan yang memang belum bisa kamu dapatkan, Hau.

Kalo tuhan izinin, aku mau bawa orang tua kamu pulang. Aku mau mencari mereka, dan mempertemukan kamu sama mereka. Pasti kamu akan senang banget, karena cita-cita ku buat kamu adalah itu, bisa membuat kamu bahagia. Hauuu,,, kata orang, hidupku hampir sempurna, dan aku mau kamu juga merasakannya. Semoga, ya? Aku bakalan usahain. Langit terlalu menghujanimu dengan deras, angin yang berhembus juga cukup kencang, sehingga membuat payungmu terbang dan menghilang"

HARBY KELABU

Pagi ini, di sekolah Laksmana. Seluruh siswa sedang di hebohkan dengan beredarnya berita , tentang seorang siswa yang mencoba membunuh temannya sendiri. Saat itu Erika baru saja tiba disana. Ia berjalan menuju kelasnya, namun saat itu ada seseorang yang menghampirinya. "ERIKAAAA!!!" Teriakan Ophelia, membuat Erika menutup kedua telinganya.

"Aduuh,,, Ophe! Bisa gak si? Sehari aja, gak usah teriak teriak?"

"Hhe, iya iya maaf. Eh, lu udah tau belum, Haura masuk penjara" Perkataan Ophe membuat mata Erika membulat seketika. "Hhe, jangan bercanda lu. Dia juga dateng bentar lagi" Erika sama sekali tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Ophe, dan ia kembali berjalan.

"Ihh, Er. Lihat dulu beritanya" Erika berhenti sejenak dan membuang nafas dengan kasar. "Opheee,,, gw bilang gw gak percaya. Udah ya, gw mau ke kelas, terus gw mau nungguin Haura di gerbang"

"Eehh,,, elu, ya. Udah di kasih tau malah gak percaya aje, noh lihat noh" Ophe mengangkat tangannya dan menunjukkan layar ponselnya pada Erika, yang sedang berada dalam siaran berita. Erika merebut ponselnya dari tangan Ophe dan menonton beritanya. "Gak, mungkin. Haura gak mungkin ngelakuin hal itu, dia bukan pembunuh!"

"Udah ada saksi aja, lo masih gak percaya? Gw cuma kasihan aja sama lo, Er. Ternyata, orang yang selama ini lo lindungi, berusaha buat ngebunuh salah satu siswa yang masih satu sekolah sama kita" Erika menoleh ke arah Irsya, yang baru saja datang dan tiba-tiba menimpali percakapannya dengan Ophe. Seketika itu, Erika menyimpan kecurigaan terhadap Irsya. Karena, akhir-akhir ini dialah yang suka mencari gara-gara terhadap Haura.

"Heh, pasti ini rencana lo kan?" Erika maju dan meremas kerah baju Irysa dengan kuat. "Lo, jangan asal nuduh ya. Rencana gw emang banyak, tapi ini bukan salah satunya" Rahang Erika mengeras menahan amarahnya, dengan nafas yang juga menggebu-gebu.

"Aduh, eh Erika udah. Ya allah, istighfar" Ophe berusaha memisahkan Erika dari Irsya dan berusaha melepaskan cengkraman Erika terhadap kerah baju Irysa. "Kalo sampe Haura kenapa-napa, lo yang salah!" Kemudian, Erika mendorong Irsya sampai dia terjatuh ke lantai.

"Phe, gw harus pergi ke kantor polisi. Tolong izinin gw sama guru, lo kasih alasan apa aja, mau sakit, jalan-jalan, berduka atau apa kek. Ya, gw pergi dulu" Dengan secepat kilat Erika berlari menuju parkiran lalu menancap gas motornya, menuju Kapolsek yang terdapat Haura disana. Jadi ini Hau? Jadi hal ini yang ganggu aku semalaman. Aku sampe gak bisa tidur, karena perasaan gak enak ini terus tinggal di hati sama pikiran aku. Sebenarnya apa yang udah terjadi? Kamu gak mungkin ngelakuin hal itu kan? Kamu gak sejahat itu kan, Hau?

Erika menghapus air matanya, karena dia tidak melihat jelas jalanan di depannya. Ada sedikit rasa kecewa yang timbul di hatinya, namun Erika terus membuangnya. Erika tidak mau berprasangka buruk terlebih dahulu, sebelum mendapatkan penjelasannya langsung dari Haura.

Setibanya disana, Erika langsung menunggu di tempat yang telah di sediakan untuk bertemu dengan Haura. Saat melihat Haura di bawa, Erika langsung berdiri dan memeluknya dengan erat. "Hau, apa yang ydah terjadi? Kenapa bisa gini?"

"Haura gak salah, Haura bukan pembunuh" Tiba-tiba saja, air mata Haura menetes dengan sendirinya. Padahal, Haura tidak memintanya untuk keluar. "Bisa jelasin sama aku?" Haura mengangguk dan kemudian duduk bersebelahan dengan Erika.

Flashback on

Haura langsung menancap gas untuk pulang ke rumah. Karena Haura merasa, kalau tubuhnya sudah tidak bisa berlama-lama lagi disana. Namun saat berada di perjalanan pulang, tepat di jalanan yang sepi, Haura melihat salah satu siswa yang berseragam sekolah Laksmana, sedang berhadapan dengan seorang penjahat.

Haura menghentikan motornya, dia berlari tanpa melepas helmnya. Namun langkah kaki Haura terhenti, saat ia melihat pendarahan di bagian perut siswa tersebut. Kemudian, Haura berteriak saat penjahat itu menusuk bagian dadanya. "WOY!!!" Penjahat itu pun melihat ke arah Haura, lalu kemudian pergi meninggalkan korban.

Dengan cepat, Haura berlari dan menghampiri sang korban. "Kamu gak apa-apa, kan?" Haura semakin panik saat korban memuntahkan darah dari mulutnya. "Tolong,,, ca-but, pi-pisaunya. Tolong,,," Haura melihat ke arah pisau yang masih menancap di dada korban. Kemudian, dengan sedikit keraguan, Haura pun mencabut pisaunya. "Te-terimakasih, karena, su-dah me-menolongku" Dari situ, korban tak sadarkan diri. Haura pun mencari cara untuk menghentikan pendarahan dari perut dan dadanya.

Namun disaat yang bersamaan, entah dia siapa, yang jelas dia datang dan berteriak lalu menuduh Haura, kalau dia telah membunuh sang korban. "Tolong!!! Pembunuh! Heh, apa yang lo lakuin sama pacar gw?! Hah! Minggir!" Tubuh Haura di dorong kebelakang dengan cukup keras. Kemudian, beberapa orang yang mendengar teriakan orang itu pun bermunculan.

"Pak, tolong. Dia berniat membunuh pacar saya, bawa dia ke kantor polisi" Orang-orang itu pun langsung menurutinya dan kini menangkap Haura. "Saya bukan pembunuh, pak. Saya cuma mau nolongin dia" Haura berusaha memberontak dan membela diri, namun sayang tenaganya tidak ada apa-apanya di bandingkan dengan bapak-bapak yang kini memegangi kedua tangannya.

"Alah,,, neng! Dimana ada maling ngaku?!"

"Bapak bilang, dimana ada maling ngaku? Karena itu saya mengaku kalau saya bukan pembunuh! Lepasin!" Dan satu lagi, Haura mendapat pukulan di pipinya dengan cukup keras, yang mana hampir menghilangkan kesadarannya. Sampai akhirnya, dia di bawa ke kantor polisi dan di tahan sampai saat ini.

Flashback off

Wahh gila si... Parah tu pacarnya korban, gak tau apa-apa udah main nuduh aja, jangan di tiru ya... Semoga aja korbannya cepet siuman dan Haura cepet di bebasin.

Markijut...

1
Mukmini Salasiyanti
Balqis????
Mukmini Salasiyanti
gpp acak acakan, thor..
yg penting bersatu kan?

wkwkwk
Mukmini Salasiyanti
Erika ni cowok ato cewek ya??!
Mukmini Salasiyanti
memperbaiki punggung??
mksdnya, thor????
Mukmini Salasiyanti
Assalamu'alaikum
salken, Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!