Suamiku Bukan Untukku

"Mas!"

Arga mendongak menatap Fatma yang berdiri dihadapannya.

"Aku ijinkan kamu menikah dengan Risa, tapi...."

"Tapi apa Fatma? Katakan apa yang kamu inginkan agar aku bisa menikahi Risa!"

Fatma tampak terdiam sambil memandangi wajah suaminya yang tampak menantikan jawaban darinya.

"Akan aku sampaikan di depan Risa sekalian!"

Arga tidak tau apa yang sedang Fatma pikirkan saat ini. Begitupun dengan syarat yang akan Fatma berikan agar dia bisa segera menikahi Risa.

Malam harinya, Arga dan Fatma benar-benar ke rumah sakit untuk menemui Risa. Arga pun tak sabar ingin melihat putri dan juga mantan istrinya itu.

"Mbak Fatma?" Gumam Risa saat Fatma masuk ke dalam ruangan Ara di ikuti Arga di belakangnya.

"Bagaimana keadaan Ara saat ini Risa?" Tanya Fatma tanpa basa-basi. Dia memang ingin datang ke rumah sakit itu sesuai dengan tujuannya.

"Sudah lebih baik dari yang kemarin Mbak"

"Hmm" Fatma mengangguk menatap anak yang sedang terlelap itu. Dia sekarang bisa melihat dengan jelas berapa miripnya Ara dengan Arga.

"Sebenarnya ada yang ingin aku sampaikan sama kamu Risa, makanya aku datang bersama Mas Arga"

Risa tampak menatap Arga, seakan meminta penjelasan akan apa yang ingin Fatma sampaikan.

"Mas Arga belum tau, aku ingin menyampaikannya langsung di depan mu. Agar suatu saat nanti kalian sama-sama mengingatnya!" Fatma tampak tak menyukai tatapan Risa pada suaminya itu.

"Memangnya apa yang ingin Mbak Fatma sampaikan?"

"Ini mengenai permintaan Mas Arga yang ingin menikahi kamu demi kesembuhan anak kalian!"

"Memangnya apa syaratnya Mbak?" Saat ini perasaan Risa sudah tidak enak.

"Aku mengijinkan kalian menikah.." Fatma tampak berhenti dan menatap Risa dan Arga secara bergantian.

"Tapi kalian tidak boleh menjalin hubungan layaknya suami istri pada umumnya!"

"Apa maksud kamu Fatma!!" Sentak Arga.

"Maksudku adalah, kalian boleh menikah tapi Mas Arga tidak boleh memperlakukan kamu layaknya sorang suami pada istri. Mas Arga cuma milikku, aku sudah berbaik hati merelakan Mas Arga menikahi kamu. Jadi kamu juga harus mengerti aku!"

Arga tampak sangat terkejut dengan permintaan Fatma yang tidak pernah ia duga sebelumnya.

"Kamu tidak boleh menyentuh Risa, kalian bisa mendapatkan anak dari inseminasi buatan. Aku tidak sudi berbagi suami apalagi dalam hal ranjang!" Imbuh Fatma pada Arga.

"Gila kamu Fatma!!" Hardik Arga.

"Terserah kamu mau bilang apa Mas!! Apa kamu pikir aku tidak akan gila kalau melihat kamu bahagia sama anak istri kamu sedangkan aku kamu tinggalkan dengan keadaan tidak bisa punya anak!! Kamu ingat aku seperti ini gara-gara siapa?!!"

"Aku tidak akan pernah menuruti permintaan konyol mu itu Fatma! Aku tetap akan menikahi Fatma dan melakukan tugasku layaknya suami kepadanya!"

"Silahkan kalau kamu bisa Mas. Perlu kamu ingat, pernikahan kedua yang sah secara negara harus mendapatkan ijin dari istri pertama! Lakukan semau kamu kalau kamu mau melihat anak kamu lahir tanpa ada nama kamu di akta kelahirannya!"

Arga langsung terdiam. Dia ingat tentang Ara yang lahir setelah perceraiannya. Selama ini Risa menyembunyikan Ara darinya, artinya dulu saat mengurus surat kelahiran Ara, Risa tidak menggunakan namanya. Pastinya Ara hanya menjadi anak Ibu meski Ara hadir di dalam pernikahan yang sah.

"Kamu egois Fatma!"

"Kamu yang egois karena memilih menikah lagi demi menyelamatkan Ara. Kamu tidak memikirkan aku dan Keysha!" Mata Fatma terlihat mengkilap memancarkan amarah.

"Keputusan ada di tangan kamu Mas. Menikah dengan Risa tapi jangan pernah menyentuhnya sama sekali atau membiarkan Ara pergi secara perlahan!" Fatma tersenyum sinis melihat Risa yang sejak tadi wajahnya banjir air mata.

"Oh ya satu lagi, setelah menikah kalian harus tinggal di rumah kami karena aku tidak mau kalian membohongi ku!"

"Aku setuju Mbak!"

"RISA!!" Bentak Arga.

"Mas, kita melakukan semua ini hanya demi Ara kan Mas? Kamu ingin Ara sembuh kan Mas?"

"Tapi bukan seperti ini caranya Risa! Aku tidak menerima syarat dari Fatma!" Arga masih menolak dengan keras.

"Tapi kamu setuju kan Risa?"

"Iya Mbak!"

"Risa please!" Arga memohon pada Risa.

"Tapi bukan hanya itu saja Risa. Setelah anak kalian lahir, dan Ara sudah sembuh, kalian harus pergi dari kehidupan kami!"

Deg...

Ternyata syarat yang di berikan oleh Fatma tak semudah itu. Wanita itu tetap tidak akan membiarkan Risa dan Ara berasa di dalam kehidupannya bersama Arga.

"Gila kamu!" Arga benar-benar frustasi saat ini.

"Gimana Risa?"

Risa sendiri masih terdiam. Kalau suatu saat mereka harus pergi, lalu apa yang harus ia jelaskan kepada Ara.

"Tampaknya kamu masih berat, apa kamu berharap bisa kembali sama Mas Arga seperti dulu?" Selidik Fatma.

"Enggak Mbak!" Bantah Risa mengkhianati hatinya.

"Bagus, tapi sepertinya kamu butuh waktu berpikir. Bujuk juga Mas Arga kalau mau anak kalian sembuh!"

Setelah itu Fatma pergi meninggalkan ruangan itu, meninggalkan Arga dan Risa yang pastinya sedang dalam pilihan yang sulit. Tapi itu menang tujuan Fatma, dia tidak mau hancur sendirian.

"Mas?" Lirih Risa ingin membujuk Arga.

"Kenapa kamu menyetujui permintaan Fatma dengan begitu mudah?" Tanya Arga dengan tatapannya yang sendu.

"Apa yang akan kita lakukan ini hanya demi Ara kan Mas?"

Hati Arga mencalos, rasanya kecewa sekali mendengar ucapan Risa. Dia menganggu seolah paham akan sesuatu.

"Aku tau sekarang, kenapa kamu menerima syarat dari Fatma dengan begitu mudah"

Fatma menatap Arga yang saat ini tersenyum kecut kepalanya.

"Selain untuk Ara, aku ingin pernikahan yang sesungguhnya. Tapi aku ingat, dari dulu kamu tidak pernah bisa mencintaiku, makanya kamu bisa mengambil keputusan ini dengan begitu cepat!" Jelas sekali sorot mata Arga menampakkan kekecewaan.

Buru-buru Risa memalingkan wajahnya. Hatinya tentu saja bergetar mendengar ucapan Arga karena dirinya pun sebenarnya sangat mencintai pria itu. Dia juga melihat tatapan kecewa dari Arga yang membuat hatinya terasa sakit. Tapi sekarang, bukan cinta yang paling utama bagi Risa. Dia juga sesama perempuan yang bisa melihat sakitnya berada di posisi Fatma saat ini.

"Maaf Mas" Hanya itu yang keluar dari bibir Risa.

"Baiklah jika itu yang kamu mau!" Balas Arga kemudian meninggalkan ruangan Ara dengan rasa kecewanya.

*

*

*

Gini gini...

Kalau ada yang tanya kenapa Arga tidak menceraikan Fatma? Jawabannya, nanti ceritanya tamat karena Arga dan Risa hidup bahagia🤣🤣🤣🤣