NovelToon NovelToon
Kesalahan Semalam

Kesalahan Semalam

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Julia And'Marian

Kesalahan semalam yang terjadi pada Arfira dengan seorang pria yang tidak di kenalnya membuat hidupnya berantakan, dirinya bahkan sampai harus menjebak pria bernama Gus Fauzan, supaya dirinya terbebas dari amarah Abang dan Abi-nya. Namun, takdir tak menghendaki itu, semuanya terbongkar hingga membuat hidup Arfira benar-benar hancur. Sampai dirinya di pertemukan oleh pria yang telah menghancurkan kehidupannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Julia And'Marian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 10

Arjuna memeriksa arloji yang melingkar di pergelangan tangannya, detik-detik jarum menunjukkan ia harus segera berangkat. Dengan setelan jas yang rapi dan aroma parfum yang menyegarkan, ia bersiap menghadapi hari yang penting. Dengan langkah mantap, Arjuna melangkah keluar dari mobil mewahnya begitu tiba di pantai asuhan, tempat di mana anak-anak yang kurang beruntung mendapatkan kesempatan untuk belajar dan bermain.

Matahari pagi yang cerah menyambut kedatangannya, namun Arjuna tahu bahwa kunjungan ini bukan sekadar untuk bersenang-senang. Ia di sana untuk membahas kerjasama antara perusahaannya dengan yayasan yang mengelola pantai asuhan tersebut. Senyumnya terukir di wajah saat ia mengulurkan tangan kepada pemimpin yayasan, menyapa dengan hangat sambil memperkenalkan diri.

Namun, di balik senyum dan percakapan ramah, Arjuna memendam kegelisahan. Ia tahu bahwa kesuksesan kerjasama ini penting bagi ekspansi bisnisnya. Setiap kata yang ia ucapkan, setiap jabat tangan, bahkan cara ia berdiri dan berjalan, semuanya dihitung untuk memberikan kesan yang baik dan meyakinkan para pemimpin yayasan tentang kebaikan dan keuntungan yang akan mereka peroleh dari kerjasama ini.

Sesekali, pandangannya teralihkan pada anak-anak yang bermain di pasir, tawa mereka yang riang mengingatkannya pada alasan yang lebih besar di balik semua ini - membantu mereka yang membutuhkan. Arjuna mengambil napas dalam, mengingatkan diri sendiri bahwa di balik setiap kesepakatan bisnis, ada nyawa yang bisa berubah menjadi lebih baik.

Arjuna tertegun, dirinya bahkan tak pernah seceria itu..

Bumm

Bola yang di pegang oleh seorang anak kecil berperut gendut melayang ke arah Arjuna, tepat mengenai sepatu kets mahalnya. Pria itu menatap dingin seorang anak kecil yang berjalan takut ke arahnya.

Dirinya tadi memang memperhatikan, dan sepertinya hanya anak kecil ini yang tidak bermain bersama dengan teman-temannya yang lain, anak kecil ini terhanyut pada dunianya sendiri bersama dengan bolanya.

"Maaf pak, saya benar-benar tidak tau." Kata anak kecil itu dengan suara pelan, bahkan nyaris hilang di bawa oleh angin.

Tubuh gendutnya bergetar, dengan bola mata bergerak gelisah.

"Lain kali hati-hati, tuan muda saya tidak akan suka jika ada seseorang yang–"

"James! Cukup! Dia hanya seorang anak kecil." Sela Arjuna datar.

James melongo mendengar perkataan dari pria itu. Seumur dirinya menjadi asistennya baru sekali ini sang tuan muda mengatakan hal itu, sebelumnya? Tidak pernah.

Bahkan jika ada seseorang yang mengusiknya, maka tuan mudanya itu tak segan mencaci maki, karena hatinya benar-benar beku dan tidak tersentuh sama sekali.

"A-aku minta maaf." Cicit anak itu kembali,

Arjuna bangkit dari duduknya, lalu berlutut di depan anak kecil gendut itu. Tangannya yang besar terulur mengusap lembut puncak kepalanya. Membuat anak itu tertegun sebentar.

Sedangkan James sudah melotot tidak percaya, dirinya bahkan menggosok-gosokka kedua matanya, apakah dirinya sedang bermimpi atau tidak.

"Saya tidak akan marah. Kamu mau ambil bola hmm?" Tanya Arjuna dengan suara besarnya.

Anak kecil itu mengangguk takut-takut.

Arjuna menoleh ke arah James. "Ambilkan James, dan ambilkan permen yang ada di dalam mobil!" Titah Arjuna, membuat James sampai terkesiap mendengarnya.

Bosnya pasti salah makan, atau ketempelan makhluk halus penunggu pohon besar yang mereka lewati di depan panti asuhan ini. Mungkin?

"James! Kamu tidak mendengar apa yang saya katakan?" Desis Arjuna.

James mengangguk cepat, dan langsung mengambil bola yang menggelinding tidak jauh darinya itu, dirinya langsung memberikan bola itu pada anak kecil itu.

"Sebentar ya ganteng, om ambil permen dulu, pasti adek ganteng suka." Kata James lembut.

Anak kecil itu mengerjap, tangannya mengambil bola itu takut-takut, walaupun akhirnya dirinya menganggukkan kepalanya kecil.

Sedangkan James sudah melesat pergi dari sana.

"Ayo, duduk sama om," kata Arjuna pada anak itu.

*

Pagi itu, langit terasa begitu terbuka dan cerah, dengan sinar matahari yang menembus antara dedaunan dan menerangi setiap sudut halaman. Arfira, dengan langkah yang lamban dan rasa kantuk yang masih melekat, berjalan menuju tempat di mana orangtuanya sedang menikmati secangkir kopi pagi. Pepohonan di sekitar rumah menambahkan kesan damai dan asri, membuat suasana pagi semakin sempurna.

Saat mendekati, suara tawa kecil Ryshaka, keponakannya yang berusia empat tahun, terdengar jelas. Ryshaka, dengan rambut keritingnya yang lucu dan mata yang berbinar, berlarian ke arah Arfira dengan tangan kecilnya terentang. Dia mengenakan pakaian berwarna cerah yang kontras dengan hijau rumput di halaman. Ryshaka memeluk kaki Arfira dengan erat, membuatnya tersenyum lebar meskipun masih setengah mengantuk.

Orangtua Arfira, yang duduk di kursi taman, menyambutnya dengan senyum hangat. Meja kecil di antara mereka dipenuhi dengan cangkir kopi dan beberapa potong roti bakar, menambah aroma yang menggugah selera di udara pagi yang segar.

Ryshaka, dengan semangatnya, terus berbicara tanpa henti, mengisi keheningan pagi dengan cerita-ceritanya yang penuh imajinasi. Atmosfer keluarga yang hangat terasa sangat kental di pagi yang cerah itu.

"Hari ini temenin mbakmu ke panti asuhan ya?" Kata ummi Khadijah pada anaknya itu.

Arfira mengangguk kecil. "Iya ummi."

Ummi khasanah tersenyum simpul. "Ummi tuh kangen banget sama kamu, Fir. Kamu udah lama banget nggak pulang. Emm rasanya ummi pengen kamu di sini terus. Tapi, ummi sadar kalau ummi nggak bisa nahan kamu, kamu sudah besar dan kamu punya impian." Apa yang ingin di ucapkan oleh ummi Khadijah akhirnya bisa di ucapkan olehnya. Sedari sudah lama dirinya ingin berbicara pada anak perempuannya itu. Tapi karena Arfira tak kunjung pulang dirinya tak mempermasalahkan, karena dirinya tak mau egois.

"Apa kamu nggak mau tinggal di sini, Fir?" Tanya abi-nya lembut.

Arfira menghela nafasnya kasar. Menatap lekat wajah kedua orang tua yang sudah sangat berjasa dalam hidupnya itu dengan lekat. "Maafkan Arfira, Abi... Ummii.... Arfira terlalu egois sampai membuat kalian seperti ini. Tapi Arfira benar-benar mau tinggal di apartemen. Tapi janji seminggu sekali, Arfira akan mengunjungi kalian." Ada perasaan sesak yang menggerayangi hati Arfira, dirinya benar-benar sebenarnya tidak mau berpisah dari kedua orang tuanya, namun dirinya takut,

Rasa bersalah karena sudah tidak bisa menjaga diri membuatnya  tak bisa baik-baik saja. Setiap hari Arfira di hantui oleh hal itu.

"Yasudah, nggak apa-apa. Tapi kamu harus tetap jaga shalat, dan jangan lupa, tetap jaga diri kamu." Ucap ummi Khadijah lembut.

Deg

Arfira tersenyum kecut.

*

"Maafin aku ya, karena aku udah repotin kamu hari ini." Kata Alana sambil meringis.

Arfira mengibas-ngibaskan tangannya. "Selow aja, lagian kita udah lama nggak jalan. Eh nanti kita ke mall ya? Kita shopping dulu."

"Tapi, Ryshaka?"

"Nggak apa-apa kan ummi tadi udah bilang."

Alana mengangguk, keduanya berjalan masuk ke gerbang panti asuhan itu,

Namun baru beberapa langkah, kaki Arfira menginjak sesuatu, membuat tubuhnya terhuyung dan limbung.

"Aaaa"

Arfira menjerit, dirinya sudah memejamkan kedua bola matanya, namun sampai beberapa detik kemudian dirinya tak merasakan apa-apa.

Mata Arfira terbuka, dirinya terkejut saat dirinya ada di dalam dekapan seseorang.

Deg

1
Julia and'Marian
hallo semuanya, ini kisah Arfira yang menjebak Gus Fauzan ya. Nanti aku bakalan buat cerita abangnya juga... selamat membaca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!